Anda di halaman 1dari 15

TEKNOLOGI LASER &

APLIKASINYA
Disusun :
Doharmansyah Putra
Rikman Sohriadhana
Laser berasal dari singkatan istilah “Light Amplification by
Stimulated Emission Radiation”, yang berarti penguatan
cahaya oleh pemancaran radiasi yang terstimulasi

Mekanisme laser mampu memancarkan radiasi


elektromagnetik, biasanya tidak terlihat, melalui proses
pancaran terstimulasi

Karakteristik Khas Sinar Laser :


1. Monokromatik : memiliki satu panjang gelombang
yang spesifik
2. Koheren : memiliki frekuensi yang sama
3. Menuju arah yang sama (sehingga menempuh garis
lurus)
Sejarah Penemuan

Pada tahun 1951 Charles Townes mengemukakan gagasan mengenai


MASER (Microwave Amplification by Stimulated Emission of Radiation atau
penguatan gelombang mikro oleh pemancaran radiasi yang terstimulasi)
sebagai suatu cara untuk menghasilkan gelombang mikro berintensitas
tinggi

Pada tahun 1953  MASER pertama mulai bekerja. Dalam piranti ini
molekul amoniak dinaikkan ke tingkat vibrasional tereksitasi lalu
dimasukkan ke rongga resonan; di sini, seperti pada laser, pemancaran
terstimulasi ditimbulkan sehingga menghasilkan kelompok foton yang
panjang gelombangnya sama, dalam hal ini sama dengan 1,25 cm pada
spektrum gelombang mikro. "Jam atom" berketelitian tinggi dibuat menurut
konsep ini, dan penguatan maser zat padat dipakai juga dalam bidang
semacam radioastronomi.

Pada tahun 1958  Townes dan Arthur Schawlow telah menarik perhatian
orang melalui makalah yang mengemukakan bahwa skema yang sama bisa
dilaksanakan dalam daerah panjang gelombang optik.

Sebelumnya, Gordon Gould, telah menyimpulkan hal yang sama.


Atom

1. Sebuah atom terdiri dari inti atom yang disebut nukleus


(berisi proton dan netron), dan awan elektron .
2. Elektron-elektron ini selalu berputar mengelilingi inti atom
pada orbit-orbit tertentu, sesuai dengan tingkat energinya.
3. Atom selalu bergerak (vibrasi dan rotasi)
4. Orbit elektron yang memiliki tingkat energi paling rendah
adalah yang paling dekat dengan inti. Kalau kita
memberikan energi pada atom (misalnya dalam bentuk
energi panas, energi listrik, atau energi cahaya) maka
elektron yang berada di tingkat energi dasar (ground-state
energy level) dapat tereksitasi (pindah) ke orbit yang
tingkat energinya lebih tinggi.
Eksitasi elektron ke tingkat energi tinggi yang lebih

Kembalinya elektron ke tingkat energi semula disertai emisi cahaya


Emisi Cahaya Untuk Melepaskan Kelebihan Energi

Elektron yang sudah pindah ke tingkat energi yang lebih tinggi ini
(excited electron) berada dalam keadaan tidak stabil. Elektron ini
selalu berusaha untuk kembali ke keadaan awalnya dengan cara
melepaskan kelebihan energi tersebut. Energi yang dilepaskan
berbentuk foton (energi cahaya) yang memiliki panjang
gelombang tertentu (warna tertentu) sesuai dengan tingkat
energinya. Ini yang disebut radiasi atom.

Pada lampu senter ataupun lampu neon biasa :


1. Cahaya yang dihasilkan menuju ke segala arah
2. Memiliki bermacam panjang gelombang dan frekuensi
(incoherent light).
3. Hasilnya adalah cahaya yang sangat lemah.

Pada teknologi laser, cahaya yang dihasilkan mempunyai


karakteristik tersendiri: 1. Monokromatik (satu panjang
gelombang yang spesifik)
2. Koheren (pada frekuensi yang sama),
3. menuju satu arah yang sama sehingga cahayanya menjadi
sangat kuat, terkonsentrasi, dan terkoordinir dengan baik.
Bagaimana cara mengontrol emisi cahaya ini ?

1. Dengan menggunakan bantuan cermin, kita melihat dua buah


cermin yang diletakkan di kedua ujung batu ruby.
2. Salah satu cermin dibuat half-silvered (hanya
memantulkan sebagian cahaya; sementara cahaya yang tidak
dipantulkan dapat menerobos keluar).
3. Ruby diberi stimulasi energi (disinari dengan cahaya)
sehingga beberapa elektronnya tereksitasi.
4. Kemudian elektron yang tereksitasi ini berusaha kembali ke
tingkat energi awal dengan melepaskan cahaya (foton).
5. Cahaya ini memantul-mantul pada permukaan cermin dan
menyinari elektron- elektron ‘tetangga’nya .
6. Sehingga menyebabkan tereksitasinya para electron
‘tetangga’ tersebut.
7. Elektron-elektron ini kemudian juga mengemisikan cahaya
untuk kembali ke keadaan normalnya. Begitu seterusnya.
Seperti reaksi berantai.
8. Sebagian cahaya berhasil menerobos keluar dari half-
silvered mirror. Sinar ini merupakan sinar yang
monokromatik, koheren, dan berfasa tunggal (single phase).
Sinar inilah yang kita kenal sebagai sinar laser.
Ada bermacam media yang dapat digunakan untuk menghasilkan sinar
laser
1. Solid State Laser (menggunakan bahan padat sebagai medianya;
contoh: batu ruby)
2. Gas Laser (misalnya gas helium, neon, CO2).

Kekuatan laser sangat bervariasi, bergantung pada panjang gelombang


yang dihasilkannya
1. Panjang gelombang yang dihasilkan ruby laser adalah 694 nm (6,94
x10-7 m)
menghasilkan sinar laser berwarna merah
2. Panjang gelombang yang dihasilkan gas CO2 adalah 10.600 nm
(1,06x10-5 m). CO2 menghasilkan sinar pada daerah inframerah
dan gelombang mikro (microwave). Radiasi inframerah
berbentuk panas sehingga laser yang dihasilkan mampu
melelehkan benda apa pun yang terkena sinarnya, bahkan bisa
digunakan untuk memotong baja.

Sinar laser yang berwarna-warni dihasilkan dari medium yang memiliki


panjang gelombang berbeda-beda. Biasanya laser yang berwarna-warni
ini relatif tidak berbahaya karena berada pada panjang gelombang yang
relatif kecil. Warna- warni indah laser ini dimanfaatkan untuk
mempermanis pertunjukan musik maupun acara-acara besar seperti
perayaan menyambut tahun baru.
Manfaat Laser
1. Menghapus Kelainan Tanda Lahir
Tanda lahir yang dimaksud antara lain hemangioma atau bercak merah pada
kulit yang disebabkan pembesaran pembuluh darah. Hemangioma
merupakan kelainan bawaan yang umumnya melebar dan tampak menimbul
di permukaan kulit. Secara medis biasanya tidak terlalu berbahaya, tapi dari
sisi kosmetik, hemangioma terutama yang terjadi di bagian tubuh yang
terlihat, seperti wajah dan tangan, akan sangat mengganggu penampilan.
Dikhawatirkan anak akan merasa rendah diri karena hemangioma ini.
Namun, sebelum akhirnya dilakukan tindakan laser, akan ada observasi
selama beberapa tahun. Alasannya, hemangioma bisa mengecil dengan
sendirinya sehingga tidak perlu dilakukan tindakan medis apa pun, termasuk
tindakan pelaseran. Namun ada pula yang menetap dan bahkan malah
membesar. Nah, observasi diperlukan untuk memastikan perkembangan
kelainan tanda lahir tersebut. Bila ternyata menetap atau membesar,
tindakan laser akan dilakukan ketika usia anak 7 tahun. Angka ini bukan
patokan yang pasti, tapi di usia ini umumnya hemangioma sudah bisa dilihat
lebih jelas apakah tumbuh membesar, menetap, atau mengecil.
2. Khitan/Sirkumsisi
Saat ini sirkumisi dapat dilakukan dengan sinar laser (tepatnya laser CO2).
Kelebihan- nya, proses operasi lebih cepat, perdarahan tidak ada atau sangat
sedikit, penyembuhan cepat, rasa sakit setelah operasi minimal, aman, dan
hasil secara estetik lebih baik. Proses khitan dengan memanfaatkan sinar
laser biasanya hanya membutuhkan waktu 10-15 menit.
3. Mata
Sinar laser bisa digunakan untuk melakukan koreksi pada mata minus,
salah satunya dengan cara operasi lasik. Namun sama dengan yang
lainnya, tindakan laser untuk koreksi mata minus hanya dilakukan dalam
keadaan mendesak. Bila koreksi masih dapat ditunda maka sebaiknya
dilakukan saat anak sudah tumbuh remaja bahkan dewasa.
Pertimbangannya, penambahan minus selama masa kanak-kanak masih
akan terus berlangsung. Dengan begitu, koreksi yang terlalu dini tidak
akan menyelesaikan masalah karena kemungkinan anak masih
memerlukan penanganan kembali kelak.
4. Pembengkakan Jaringan Lunak
Laser pun bisa digunakan untuk mengatasi pembengkakan atau
meminimalkan jaringan lunak pada hidung atau telinga anak. Misalnya,
pembengkakan pada hidung akibat sinusitis. Penggunaannya bisa sangat
efektif karena kesembuhan setelah operasi bisa berlangsung lebih cepat.
5. Mengeringkan Tambalan Gigi
Agar tambalan gigi lebih kuat dan awet maka tambalan harus cepat
kering. Untuk mempercepatnya, dokter biasanya akan menggunakan sinar
laser. Aplikasi ini baik bila dilakukan pada anak 8-12 tahun atau ketika gigi
tetap harus ditambal. Gigi tetap akan digunakan hingga si anak dewasa.
Oleh karena itu, bila berlubang harus ditambal dengan baik karena tidak
ada gantinya.
6. Tumor
Tindakan laser umumnya juga digunakan dalam pengangkatan
tumor jinak, seperti untuk menghilangkan bintil-bintil pada
kulit. Namun, kasus seperti ini sangat jarang terjadi pada
anak. Kalaupun bintil-bintil timbul pada usia belia, tindakan
penyinaran tetap akan ditunda, kecuali bila penyakit yang
diderita anak sudah begitu membahayakan. Umpamanya,
mengidap tumor ganas yang dapat membawa risiko kematian.
7. Dalam Ilmu Kedokteran
Sinar x dapat digunakan untuk melihat kondisi tulang, gigi
serta organ tubuh yang lain tanpa melakukun pembedahan
langsung pada tubuh pasien. Biasanya,masyarakat awam
menyebutnya dengan sebutan ‘’FOTO RONTGEN’’.Selain
bermanfaat,sinar x mempunyai efek/dampak yang sangat
berbahaya bagi tubuh kita yaitu apabila di gunakan secara
berlebihan maka akan dapat menimbulkan penyakit yang
berbahaya,misalnya kanker.Oleh sebab itu para dokter tidak
menganjurkan terlalu sering memakai ‘’FOTO RONTGEN’’
secara berlebihan.
Kelebihan Laser

• Lebih Efektif
Laser dapat mengobati kelainan-kelainan yang tidak mungkin
dilakukan oleh tindakan operasi, misalnya mengatasi
hemangioma yang cukup lebar. Operasi dengan pisau bedah
akan merusak jaringan yang cukup luas sehingga menyulitkan
dokter untuk menjahitnya kembali. Dengan tindakan laser, hal
itu dapat dihindari karena jaringan pembuluh darah yang
dirusak hanyalah bagian-bagian yang tidak diinginkan atau
tanpa menciutkan dan merusak jaringan serta pembuluh darah
lain.
• Lebih Cepat Normal
Meski tindakan laser memungkinkan terjadinya kerusakan pada
jaringan lain, tetapi kerusakan pascalaser atau bekas lukanya
bisa diminimalkan. Sementara tindakan pembedahan umumnya
akan mengakibatkan kerusakan lebih luas yang akan
memperlambat proses penyembuhan.
Kekurangan Laser

• Penyinaran dengan laser biasanya tidak bisa dilakukan hanya


sekali melainkan berulang kali. Padahal biaya untuk sekali
penyinaran relatif mahal. Penentuan jumlah tindakan ini
sifatnya sangat individual tergantung pada jenis penyakit dan
tingkat keparahannya. Hal ini baru diketahui setelah dilakukan
observasi.
• Efek samping penggunaan laser yang sering dilaporkan adalah
munculnya rasa panas setelah dilakukan penyinaran. Hal ini
disebabkan karena paparan sinar laser yang terserap ke
jaringan tubuh akan diubah menjadi energi panas sehingga
timbul perasaan panas. Namun, hal ini bisa diatasi dengan
keakuratan penyinaran. Untuk itulah penyinaran laser harus
dilakukan oleh ahli terlatih. Misalnya oleh dokter yang memang
sudah mendalami penggunaan teknologi laser.
• Tindakan laser membutuhkan syarat tertentu. Misalnya, di
ruang penyinaran sebaiknya tidak terdapat alkohol dan produk
lain yang mengandung alkohol seperti hair spray, minyak wangi,
antiseptik, atau lainnya. Untuk itu baik dokter, pasien, maupun
orang tua pasien, sebaiknya bersih dari bahan-bahan tersebut.
Bila sinar laser ini memantul, tak mustahil akan membakar
benda atau bagian-bagian yang mengandung alcohol.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai