Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

“S”
DENGAN DENGAN PERITONITIS
GENERALISATA e.c SUSP APENDICITIS
PERFORASI
DENGAN VENTILASI MEKANIK

KELOMPOK I

1.Agung Ardiansyah
2.Debora
3.Bayu Setya Budy
4.Nunuk Suciati
5.Emilia N
6.Linda Dwi
7. M Ridwan
8.Rozaqo Annisaa
9.Veronika
10.Choirul Abidin
11.Ninuc D
12.Andiyanto
13. Apia Yeani
LATAR BELAKANG

Kejadian peritonitis menurut WHO berkisar 5,9 juta per


tahunnya, diamerika pada tahun 2014 diperkirakan 750
ribu/tahun dan meningkat apabila pasien jatuh dalam
keadaan syok.
Kejadian peritonitis sebagian besar diwilayah indonesia hingga saat ini
masih tinggi yaitu berjumlah sekitar 9% dari jumlah penduduk
diindonesia (Depkes RI 2014).
DEFINISI
Peritonitis Generalisata adalah suatu proses inflamasi
lokal atau menyeluruh pada peritonium (membran
serosa yang melapisi rongga abdomen dan menutupi
fisera abdomen) yang terjadi akibat penyebaran infeksi
dari organ abdomen, perforasi saluran cerna atau luka
tembus abdomen yang tersebar luas pada permukaan
peritonium.
Anatomi & Fisiologi

Peritonitis disebabkan oleh kebocoran isi


rongga abdomen ke dalam rongga abdomen,
biasanya diakibatkan dan peradangan
iskemia, trauma atau perforasi tumor,
peritoneal diawali terkontaminasi material
ETIOLOGI
Mikroorganisme berasal dari penyakit
saluran gastrointestinal
Appendisitis yang meradang dan
perforasi
Tukak peptik (lambung / dudenum)
Tukak thypoid
Tukan disentri amuba / colitis
Tukak pada tumor
Salpingitis
Divertikulitis
KLASIFIKASI
disebabkan oleh kebocoran isi
rongga abdomen ke dalam rongga
abdomen, biasanya diakibatkan
dan peradangan iskemia, trauma
atau perforasi tumor, peritoneal
diawali terkontaminasi material.
woc PATHWAY PERITONITIS

KLIK DONG
TANDA GEJALA
1.Nyeri pindah kekanan bawah (yang akan menetap dan diperberat bila berjalan atau batuk)
dan menunjukan tanda rangsangan peritoneum lokal di titik Mc.Burney : nyeri tekan, nyeri lepas.
2.Nyeri ragsangan peritoneum tidak langsung
3.Nyeri pada kuadran kanan bawah saat kuadran kiri bawah ditekan
4.Nyeri kanan bawah bila tekanan disebelah kiri dilepas
5.Nyeri tekan bawah bila peritoneum bergerak seperti nafas dalam, berjalan, batuk dan mengej
Nafsu makan menurun
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1.Test laboratorium
Leukosit ,Hematokrit meningkat,Asidosis metabolik
2. X Ray
Foto polos abdomen 3 posisi (anterior, posterior,
lateral)
PENATALAKSANAAN
1. Peritonitis primer diterapi dengan antibiotika, bila diagnosanya sudah
ditegakkan.
2. Terapi peritonitis sekunder adalah bergantung pada penyakit dasarnya,
dan kebanyakan memerlukan tindakan pembedahan.
3. Atasi syok dan koreksi cairan dan elektrolit
4. Antibiotika berspektrum luas diberikan secara empiric, dan kemudian
dirubah jenisnya setelah hasil pembiakan laborat keluar. Pilihan antibiotika
didasarkan pada organisme yang dicurigai menjadi penyebab
5. Penyakit yang berhubungan dan akibat umum peritonitis itu harus
diobati pula
6. Pembedahan
7. Perawatan pasca bedah
Hal ini harus sangat seksama pada penderita dengan keadaan gawat.
Antibiotik harus diberikan. Ahli bedah harus waspada terhadap
pembentukan abses. Gawat abdomen menggambarkan keadaan klinik
DISCHARGE PLANNING

Bila pasien dalam keadaan sadar, biasanya mengeluh nyeri akut pada
bagian perut/abdoment, yang menyebar atau menjalar sampai
pinggang
ASUHAN KEPERAWATAN
KLIK ye!!
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddath. (2005). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta
: EGC.
Muttaqin. (2010). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Pernafasan. Jakarta : Salimba Medika.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan
Indonesia (SDKI). Jakarta : PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI). Jakarta : PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan
Indonesia (SLKI). Jakarta : PPNI.
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai