Anda di halaman 1dari 10

EFEK TERATOGEN OBAT-OBAT PADA

PENCERNAAN
Kelompok 2
1. Aldo Geovano (1611011049)
2. Vivi Maifitriza (1611011050)
3. Rahmita Bimasari (1611011052)
4. Supina Darmala Sari (1611011054)
5. Monica Cyntia Vilara (1611011055)
6. Julio Fajar Rahmat Ilahi (1611012001)
7. Ayu Amelia (1611012003)
8. Novia Pratiwi Jori (1611012010)
9. Annisa Rahma (1611012011)
10. Rima Jumeini Cahayu (1611012015)
Jenis Kategori Obat untuk Kehamilan
 Kategori A
Obat dalam kategori ini adalah obat-obat yang telah
banyak digunakan oleh wanita hamil tanpa disertai
kenaikan frekuensi malformasi janin atau pengaruh buruk
lainnya, seperti asam folat (Anonim, 1994).
 Kategori B
Obat kategori B meliputi obat-obat yang pengalaman
pemakaian pada wanita hamil masih terbatas, tetapi tidak
terbukti meningkatkan frekuensi malformasi atau pengaruh
buruk lainnya pada janin. Mengingat terbatasnya
pengalaman pemakaian pada wanita hamil, maka obat-
obat kategori B dibagi lagi berdasarkan temuan-temuan
pada studi toksikologi pada hewan, yaitu :
 B1: Dari penelitian pada hewan tidak terbukti
meningkatnya kejadian kerusakan janin ( fetal damage).
Contohnya simetidin, dipiridamol (Anonim, 1994).
 B2: Data dari penelitian pada hewan belum memadai,
tetapi ada petunjuk tidak meningkatnya kejadian
kerusakan janin. Contohnya amfoterisin, dopamin
(Anonim, 1994).
 B3: Penelitian pada hewan menunjukan peningkatan
kejadian janin, tetapi belum tentu bermakna pada
manusia. Contohnya pirimetamin, mebendazol (Anonim,
1994).
 Kategori C
Merupakan obat-obat yang dapat memberi pengaruh buruk pada janin
tanpa disertai malformasi anatomik semata-mata karena farmakologiknya.
Umumnya bersifat Reversibel (membaik kembali). Contoh adalah fenotiazin,
rifampisin, aspirin (Anonim, 1994).
 Kategori D
Obat-obat yang terbukti menyebabkan meningkatkatnya kejadian
malformasi janin pada manusia atau menyebabkan kerusakan janin yang
bersifat Irreversibel (tidak dapat membaik kembali). Obat-obat dalam
kategori ini juga mempunyai efek farmakologik yang merugikan terhadap
janin. Contohnya fenitoin, pirimidon, fenobarbiton (Anonim, 1994).
 Kategori X
Obat-obat yang terbukti dalam kategori ini adalah yang
terbukti mempunyai resiko tinggi terjadinya pengaruh buruk
yang menetap (Irreversibel) pada janin jika diminum pada masa
kehamilan. Obat dalam kategori ini merupakan kontraindikasi
mutlak selama kehamilan. Contohnya adalah isotretinoin dan
dietilstilbestrol (Anonim, 1994).
Antasida dan Obat Pengontrol Asam

Nama Obat Tujuan / indikasi Golongan Teratogen


Antisida Menetralkan asam A -
lambung
Antagonis histamin 2 Menurunkan sekresi B -
(AH2) asam lambung
Ranitidin
Pompa Proton Menurunkan sekresi B -
Inhibitor asam lambung
Lansoprazol
Pelindung mukosa Mencegah kerusakan B -
Sukralfat mukosa, mengurangi
peradangan,
penyembuhan ulkus
Antidiare
Nama Obat Tujuan / indikasi Golongan Teratogen
Antimotilitas Menjegah gerakan B Meningkatkan resiko
Loperamid peristaltik usus malformasi pada ibu
hamil
Adsorben Menyerap C
Kaolin, Pektin, racun/mikroorganism
Attapulgit e pada usus dan
melapisi usus
Obat Pencahar
Nama Obat Tujuan / indikasi Golongan Teratogen
Bisakodil Untuk mengatasi C
konstipasi
Antikembung
Nama Obat Tujuan / indikasi Golongan Teratogen
Simetikon Mencegah C
terbentuknya
kantong gas pada
usus
Xepazim C

Charcoal Adsorben yang


menurunkan jumlah
gas pada intestinal
Antiemetik
Nama Obat Tujuan / indikasi Golongan Teratogen
Dimenhidrinat Mencegah dan A
mengobati mual,
muntah, pusing yang
disebabkan oleh
mabuk perjalanan
Difenhidramin B

Talidomid

Fenotiazin C Menimbulkan
hiporefleksia dan
ekstrapiramidal
(gangguan
pergerakan) pada
bayi baru lahir

Anda mungkin juga menyukai