• Minyak bumi didapat dari Pusat Pendidikan Minyak dan Gas Cepu
• Bakteri Pseudomonas aeruginosa dari lab Mikrobiologi unair
• Air laut buatan dengan salinitas 35%
• Menggunakna reaktor batch
Proses Bioremidiasi
• Peremajaan Isolat Bakteri Pseudomonas aeruginosa dan pembuatan
Starter
Dilakukan pada media cair (Nutrien Broth). Kemudian media di
inkubasi pada suhu 30°C dan setelahnya dilakukan analisa populasi
bakteri serta membuat kurva pertumbuhan bakteri, saat bakteri
mencapai phase log, bakteri dibudidayakan pada media air laut buatan
• Persiapan Media Air Laut Buatan
Air laut buatan dibuat sesuai ASTM D1141-90, “Standard Specification
for Substitute Ocean Water”, dengan salinitas 35 %.
Proses Bioremidiasi
Media air laut buatan dimasukan ke dalam bioreaktor A dan B, dimana
bioreactor A diperlakukan tanpa aerasi sedangkan reaktor B dilengkapi
dengan aerator sebagai pensuplai oksigen untuk kebutuhan bakteri
dengan DO ± 5 mg O2/l. Kemudian bioreaktor A dan B diperlakukan
sesuai variabel konsentrasi kontaminan (1000 dan 1500 ppm minyak
bumi) dan penambahan bakteri Pseudomanas aeruginosa I (0%, 1% dan
3% v/v). Masing-masing bioreaktor diinjeksikan utrien dengan cara
menambahkan urea dan KH2PO4 sehingga rasio C : N : P = 10 : 1.
Hasil dan Pembahasan
a. Pengaruh Thd TPH
Baku mutu 5mg/l = 5 ppm
^ untuk air laut tercemah 1000 ppm membutuhkan waktu 21 hari untuk
mendegradasi TPH agar sesuai baku mutu
^ untuk air laut tercemar 1500 ppm membutuhkan waktu 28 hari untuk
mendegradasi TPH
Disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi cemaran minyak bumi
maka semakin lama waktu yang dibutuhkan mikroba untuk
mendegradasi TPH hingga mencapai baku mutu air laut.
Proses Bioremidiasi
b. Pengaruh Thd Populasi Bakteri Selama Bioremidiasi
Pertumbuhan mikroorganisme merupakan indikator terjadinya proses
biodegradasi. Pertumbuhan mikroorganisme akan meningkat bila ia mampu
hidup dengan memanfaatkan substrat yang ada dalam air laut tersebut.
^ Untuk cemaran minyak 1000 ppm (gambar 4) jumlah sel bakteri
P.aeruginosa tertinggi dicapai oleh bioreaktor 6 yaitu 2,28 x 107 sel/ml.
Sedangkan pada cemaran minyak 1500 ppm ( gambar 5) dicapai oleh
bioreaktor 12 yaitu sebesar 2,12 x 107 sel/ml.
Disimpulkan bahwa semakin besar jumlah cemaran minyak bumi pada air
laut maka pertumbuhan bakteri P.aeruginosa akan semakin terhambat yang
ditunjukkan dengan berkurangnya jumlah sel bakteri pada fase lognya.
Proses Bioremidiasi
c. Pengaruh terhadap kadar Benzene, Toluene dan Xylene (BTX)
BTX (Benzene, Toluene dan Xylene) merupakan komponen senyawa
hidrokarbon aromatik yang terkadung dalam minyak bumi.
^ cemaran 1000 & 1500 ppm terjadi penurunan B, T, X hingga tak
terdeteksi pada mingg ke 2 dan 4
Hal ini telah sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan WHO bahwa
konsentrasi maksimum benzena di dalam air yang diperbolehkan adalah
0,005 mg/l.
Kesimpulan
Hasil terbaik untuk persen biodegradasi TPH dan BTX adalah
bioreaktor dengan penambahan Pseudomonas aeruginosa 3%, media
teraerasi dan konsetrasi cemaran minyak bumi 1000 ppm dengan hasil
biodegradasi TPG 100% dalam waktu 21 hari dan penurunan BTX
sebesar 100% pada waktu 14 hari
Penelitian ini dapat dilakukan untuk pengolahan air laut ex situ.
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat