Akuntansi Pajak
Akuntansi Pajak
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa 12/11/2019 1
Pokok Bahasan :
1. Pembukuan
2. Hubungan akuntansi pajak dengan
akuntansi komersial
3. Konsep dasar dan tujuan akuntansi pajak
Komersial
Menyediakan laporan & informasi keuangan
serta info lain kepada pihak pengambil
keputusan.
Pajak
Menyajikan laporan keuangan & informasi lain
(tax compliance) kepada administrasi pajak.
UU Pajak memiliki prioritas untuk dipatuhi di
atas praktek dan kelaziman akuntansi
B. Konsistensi
Praktek Komersial : penerapan metode,
kebijakan akuntansi yang konsisten dari tahun
ke tahun, kecuali ada alasan kuat penggantian.
Praktek Fiskal : juga seperti komersial, tetapi
dalam konteks konsepsional ketentuan pajak
dapat menentukan lain.
Jenis Sekuritas :
a. Saham Biasa & Saham Preferen
Penghasilan dari Saham : dividen, saham bonus, hak membeli emisi
saham & capital gains. Penghasilan dividen tidak dikenakan pajak.
Praktek Komersial :
Mencatat nilai sekuritas berdasarkan Cost Method & Lower Cost or
Market
Praktek Fiskal :
Mencatat nilai sekuritas berdasarkan Cost Method
Penghasilan dari penjualan saham tidak perlu dilaporkan dalam SPT
dan dikonsolidasikan dengan penghasilan lainnya yang tidak
dikenakan pajak final.
e. Wesel Tagih
Wesel tagih timbul dari utang piutang penyerahan barang atau
jasa.
Bunga yang diterima pada saat pelunasan merupakan penghasilan
pemegang wesel dan biaya bagi penerbit promes.
Penghasilan bunga diskonto merupakan obyek potongan PPh pasal
23 (WP dalam negeri) atau PPh pasal 26 (WP luar negeri) .
Bangunan :
Permanen 20 tahun 5% -
Tidak Permanen 10 tahun 10% -
◘Hutang Dagang
berasal dari transaksi pembelian barang dan jasa yang diperlukan
dalam kegiatan usaha normal.
15 Januari 2008
Pembelian 10.000.000
PPN Masukan 1.000.000
Hutang Dagang 11.000.000
10 Pebruari 2008
Hutang Dagang 11.000.000
Kas 11.000.000
◘ Hutang Wesel
Dapat terjadi sebagai transformasi hutang dagang atau yang dikeluarkan untuk mendapatkan
pinjaman
Apabila atas wesel, harus dibayar bunga/dipotong bunga (diskonto), maka bunga (diskonto) yang
dibayar atas wesel harus dicatat terpisah.
Contoh:
Tanggal 1 Juli 2008 PT Adhitya meminjam uang dari bank dengan menyerahkan surat promes Rp.
10.000.000 dengan diskonto 12% dan jangka waktu 12 bulan
Pencatatan pinjaman:
1 Juli 2008
Kas 8.800.000
Diskonto wesel bayar 1.200.000
Wesel bayar 10.000.000
Rugi-Laba 600.000
Biaya bunga 600.000
Pelunasan Wesel
Wesel bayar 100.000.000
Kas 100.000.000
◘ Hutang Deviden
Utang dividen timbul, jika sudah ada pengumuman pembagian laba.
Sesuai dengan ketentuan UU PPh, maka terutangnya dividen akan menimbulkan
kewajiban pemotongan PPh 23 sebesar 10 % Final, (ketentuan ini mulai berlaku 1
Januari 2009) apabila dividen dibagikan kepada WPOP, sedangkan bagi WP Badan harus
dilihat berdasarkan kepemilikan sahamnya.
Contoh:
Tanggal 20 Desember 2008 PT Radhitya mengumumkan akan membayar deviden tunai
Rp. 10.000.000 pada 10 Januari 2009.
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa 12/11/2019 52
Pencatatan:
20 Desember 2008
10 Januari 2009
Berdasarkan Akuntansi Komersial, pengumuman dividen saham, tidak menimbulkan hutang dividen bagi perusahaan
Contoh:
PT Adhitya pada januari 2009 membayarkan gaji dan upah sebagai berikut:
Jumlah brutto Rp. 100.000.000
Potongan:
Iuran pensiun Rp. 5.000.000
Premi astek 2.500.000
Pajak penghasilan 12.500.000
20.000.000
Dibayarkan Rp. 80.000.000
Contoh:
PT Adhitya pada januari 2008 melakukan pembelian barang dan jasa kena pajak Rp.
10.000.000 dan menyerahkan barang kena pajak Rp. 15.000.000. Tarif PPN 10%, kalau
semua pajak masukan dapat dikreditkan maka pencatatan:
b. Penjualan barang
Kas/ Piutang 16.500.000
Penjualan 15.000.000
PPn keluaran 1.500.000
Jenis saham:
∙ saham biasa
∙ saham preferen, hak preferensi:
a. pembagian aktiva lebih dulu pada saat likuidasi
b. pembagian deviden
c. convertible
d. dapat ditebus kembali
Cara pembayaran saham: tunai, angsuran, penukaran dengan saham perusahaan lain
Contoh:
∙ PT Darma menempatkan 1000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp. 10.000 dengan
harga Rp. 15.000 per lembar
Pencatatan:
Kas 15.000.000
Modal saham 10.000.000
Agio saham 5.000.000
Contoh:
PT Iwan mempunyai 1000 lembar saham prioritas convertible dengan harga nominal
@Rp. 10.000.000. Agio saham Rp. 2.500.000. Pada 2 Januari 2009 diumumkan
saham itu dapat ditukarkan dengan saham biasa dengan nilai nominal @
5.000.000, dengan proporsi 1 lb saham prioritas mendapat 3 lb saham biasa
Contoh:
PT Darma dalam tahun 2008 memperoleh penghasilan kena pajak Rp. 100.000.000.
Penghasilan itu diperoleh setelah eliminasi penghasilan antar badan Rp. 34.000.000
dan pengeluaran untuk karyawan yang berupa fasilitas dan kenikmatan
Untuk keperluan perpajakan, penghasilan dan laba 2008 PT Darma yang dapat
ditransfer
ke saldo laba dihitung sbb:
Penghasilan kena pajak Rp. 100.000.000
Pajak penghasilan 21.250.000
78.750.000
Penghasilan bukan objek pajak 34.000.000 +
112.750.000
Pengeluaran bukan pengurang PKP 20.000.000 –
Penghasilan dan laba 92.750.000
Contoh1:
Tanggal 20 Desember 2008 PT Darma mengumumkan akan membagi deviden sejumlah
Rp. 10.000.000. Pada tanggal 5 Januari 2009 dividen dibayar tunai
Pencatatan:
a. 20 Desember
Saldo laba 10.000.000
Hutang deviden 8.500.000
Hutang PPh pasal 23 1.500.000
b. 5 Januari
HUtang dividen 8.500.000
Hutang PPh pasal 1.500.000
Kas 10.000.000
Contoh 2:
PT Darma membagikan deviden yang berupa treasury stock dengan harga pasar Rp.
11.500.000. Harga perolehan saham itu Rp. 10.500.000. Pencatatan yang dibuat oleh
badan (tanpa memperhatikan PPh pasal 23 dan pasal 26) sebagai berikut:
Saldo laba 11.500.000
Treasury stock 10.500.000
Agio saham transaksi TS 1.000.000
Contoh:
PT Iwan memiliki 100 lembar saham PT Andi (dari total 1000 lembar). Nilai Nominal
saham Rp. 10.000 dan dibeli dengan harga Rp. 18.000 per lembar. PT Andi
mengumumkan tiap 4 lembar saham lama dapat membeli 1 lembar saham emisi baru
dengan harga Rp. 11.000. Saham lama dijual di pasar dengan harga sebesar Rp. 14.500
(tanpa right), sedangkan right dapat dijual dengan harga Rp. Rp. 500. Alokasi harga
perolehan yang dilakukan PT Iwan sebagai berikut:
Nilai saham baru sebanyak 25 lembar yang dibeli sebesar 25 x Rp. 11.000, ditambah
dengan harga right Rp. 60.000 dan jumlah totalnya Rp. 335.000
Kalau right dijual semua dengan harga Rp. 875 per lembar, dibuat catatan sbb:
Contoh:
PT Surya menerbitkan 100 lembar saham preferen dengan nominal Rp. 10.000 dengan
harga Rp. 12.000. Pemegang saham preferen itu dapat memesan saham biasa
dengan nominal Rp. 5.000 dengan harga Rp. 6.500. Segera setelah penerbitan saham
preferen warrant terjual dengan harga Rp. 1.000, sedangkan saham preferen tanpa
warrant dijual dengan harga Rp. 11.500
Harga perolehan warrant = 1.00/(11.500 + 1.000) x 12.000 = Rp. 960.000 atau sebesar
Rp. 960 per lembar.
Pada saat penjualan 100 lembar saham preferen oleh PT Surya dibuat catatan sbb:
Kas Rp. 12.000.000
Saham preferen Rp. 10.000.000
Agio saham preferen 1.040.000
Warrant saham biasa 960.000
• Opsi saham
Merupakan pemberian hak berpartisipasi karyawan dalam pemilikan perusahaan
Nilai yang dicatat dalam realisasi program sebesar nilai pertukaran yang terjadi
15. Bahan bakar minyak jenis Premix, Super TT dan gas 0,3% Penjualan Kep 417/2001
penyalur/agen PERTAMINA
16. Hasil Tembakau 0,15% Harga Bandrol KMK.384/2001
17. Semen 0,25% DPP PPN KMK 401/2001
18. Selesih lebih hasil revaluasi 10% Selisih lebih-komps kerugian
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa 12/11/2019 91
Penghasilan yang merupakan Objek Pajak dapat
dibedakan :
1. Penghasilan dari kegiatan usaha
2. Penghasilan sebagai Karyawan
3. Penghasilan dari pemberi jasa
4. Penghasilan dari Modal atas harta yang
bergerak
5. Penghasilan dari Modal atas harta tak bergerak
6. Penghasilan dari Pembebasan hutang
Stetsel Kas
Beban diakui pada saat pembayaran.
Contoh soal :
Data laporan keuangan PT. Fast tahun 2008
(dalam Rp)
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa 12/11/2019 118
Penjualan 1.250.000.000
HPP 500.000.000
Penghasilan Bruto Usaha 750.000.000
Biaya Operasional :
1. Gaji 55.000.000
2. Tunjangan Transpor Karyawan 45.000.000
3. Makan kantor 6.000.000
4. Pengobatan ditanggung perusahaan 20.000.000
5. Training Karyawan 15.000.000
6. Seragam Satpam 12.000.000
7. Saksi adm pajak 10.000.000
8. Pengangkutan 4.500.000
9. Bunga pinjaman 7.000.000
10. Cadangan penghapusan piutang 5.000.000
11.Jamuan tamu tanpa daf.normatif 10.000.000
12. Listrik dan Telpon kantor 24.000.000
13. PBB dan Bea Meterai 3.000.000
14. Penyusutan Aktiva Tetap 40.000.000
15. Premi Asurani Kebakaran Pebrik 10.000.000
16. Bantuan HUT RI 5.000.000
Total Biaya Operasional 271.500.000
Laba Usaha 478.500.000
Pendapatan lain-lain:
1. Dividen (20%) PT. Jaya (setelah PPh) 85.000.000
2. Sewa mobil box (stlh PPh) 9.700.000
3. Keuntungan selisih kurs 5.000.000
4. Penerimaan Pengembalian PBB 5.000.000
5. Jasa giro Bank Mandiri (sblm PPh) 2.000.000
Total Pendaptan lain 106.700.000
Laba Usaha sebelum PPh 585.200.000
Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa 12/11/2019 119
Keterangan tambahan :
Diminta :
1. Buatlah rekonsiliasi fiskal untuk PT Fast
2. Berapakah Penghasilan Neto Fiskal
3. Berapakah PPh Penghasilan untuk tahun pajak 2008
4. Isikanlah SPT 1771 wajib pajak Badan / PT Fast