Anda di halaman 1dari 11

Kimia Organik dalam Industri

Farmasi
Membantu Pengaturan Diet

Florean Salsabila I 19/438751/FA/12073


Jefriyanto 19/438755/FA/12077
Syifa Indi Wijaya 19/438777/FA/12099
Jesica Teo 19/439931/FA/12109
Qhifani Zhaqila 19/440738/FA/12115
CLA ( Conjugated Linoleic Acid)

• Conjugated linoleic acid (CLA) mengacu pada sekelompok isomer


asam octadecadienoic terkonjugasi yang berasal dari asam linoleat,
asam lemak yang mengandung 18 karbon dan dua ikatan rangkap
dalam konfigurasi cis pada karbon ke-9 dan ke-12 (yaitu, cis-9, cis-
12 asam octadecadienoic).
• Mikroba di saluran pencernaan hewan ruminansia mengubah asam
linoleat menjadi isoform CLA yang berbeda melalui biohidrogenasi.
• Proses ini mengubah posisi dan konfigurasi ikatan rangkap,
menghasilkan ikatan tunggal antara satu atau kedua ikatan rangkap
(yaitu, cis-9, trans-11 (9,11) atau trans-10, cis-12 ( 10,12) asam
octadecadienoic) (Pariza,2001).
Mekanisme potensial yang bertanggung jawab untuk
sifat-sifat antiobesitas 10,12 CLA ini meliputi:

1. Mengurangi asupan energi dengan menekan


nafsu makan
2. Meningkatkan pengeluaran energi dalam WAT
(white adipose tissue),otot, dan jaringan hati,
atau LBM (lean body mass),
3. Mengurangi lipogenesis atau adipogenesis,
4. Meningkatkan lipolisis atau delipidasi, dan
5. Apoptosis melalui stres adiposit, peradangan,
dan / atau resistensi insulin
(Whigham, 2007).
Prevalensi

Hasil Analisis Data Tabel

Data saat ini menunjukkan bahwa


konsumsi CLA mengurangi BFM
pada sukarelawan sehat yang
kelebihan berat badan dan
obesitas. Penurunan signifikan
dalam BFM (body fat mass)
ditemukan pada kelompok CLA
3,4 dan 6,8.
Berdasarkan jurnal Conjugated
Linoleic Acid Reduces Body Fat Mass
in Overweight and Obese Humans
Oleh Henrietta, dkk.,2000
L-Carnitine
L-carnitine merupakan bentuk asam amino yang
diproduksi secara alami di dalam tubuh atau juga bisa
diperoleh dari sumber makanan tertentu, serta dalam
bentuk suplemen.
L-carnitine memiliki peranan penting dalam
memproduksi energi, yakni dengan membawa asam
lemak ke dalam mitokondria di sel tubuh Anda.
Mitokondria ini bertindak sebagai mesin yang
membakar lemak untuk menciptakan energi yang dapat
digunakan tubuh dalam beraktivitas.
Struktur L-Carnitine
Manfaat l-Carnitine
• Meningkatkan pembakaran lemak dan
menurunkan berat badan
• Meningkatkan aliran darah dengan meningkatkan
produksi nitric oxide, sehingga pembuluh darah
menjadi lebih lebar dan memungkinkan lebih
banyak darah dan oksigen yang disalurkan. Proses
ini dapat membantu meningkatkan kekuatan otot
sekaligus memaksimalkan pemulihan setelah
latihan.
Mekanisme l-carnitine
1. Asam lemak bebas (FFA) diaktifkan menjadi asil-KoA dengan dikatalisir oleh
enzim tiokinase
2. Setelah menjadi bentuk aktif, asil-KoA dikonversikan oleh enzim karnitin palmitoil
transferase I yang terdapat pada membran eksterna mitokondria menjadi asil
karnitin. Setelah menjadi asil karnitin, barulah senyawa tersebut bisa menembus
membran interna mitokondria.
3. Pada membran interna mitokondria terdapat enzim karnitin asil karnitin
translokase yang bertindak sebagai pengangkut asil karnitin ke dalam dan karnitin
keluar.
4. Asil karnitin yang masuk ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi dengan KoA
dengan dikatalisir oleh enzim karnitin palmitoil transferase II yang ada di
membran interna mitokondria menjadi Asil Koa dan karnitin dibebaskan.
5. Asil KoA yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk dalam
proses beta oksidasi (Nugroho, 2000).
6. β-Oksidasi senyawa ini mendahului masuknya mereka ke dalam siklus Krebs, di
mana produksi energi terjadi

Jadi : Dengan tidak adanya l- carnitine, akumulasi asam lemak bebas dalam sitoplasma
menghasilkan efek toksik pada sel, dan defisit energi muncul dari tidak tersedianya
asam lemak dalam mitokondria.
Efek l carnitine
• Efek samping L-carnitine berupa alergi, sakit
kepala, mual muntah, dan peningkatan
tekanan darah, kram perut, diare, dan bau
badan
• Efek samping yang jarang terjadi meliputi
kelemahan otot pada penderita kondisi
uremia dan kejang pada orang dengan
epilepsi.
Daftar Pustaka
Adamo S, Tonon M, dkk., 1986 , Pengaruh carnitine pada trigliserida serum dalam alkoholisme:
uji coba terkontrol plasebo double-blind. Dalam Borum (Ed.) Aspek klinis defisiensi
karnitin manusia, hal.244, Pergamon Press, New York.
Albertazzi A, P Capelli, dkk. , 1982, Efek metabolik-endokrin dari l- carnitine pada pasien pada
perawatan dialisis teratur. Prosiding EDTA 19: 302–307.
Hahn P, Allardyce DB, Frohlich J. Plasma carnitine levels during total parenteral nutrition of adult
surgical patients. American Journal of Clinical Nutrition 36: 569–572, 1982
Henrietta, dkk., 2000, Conjugated Linoleic Acid Reduces Body Fat Mass in Overweight and
Obese Humans, dalam https://academic.oup.com/jn/article/130/12/2943/4686248,
diakses 9 November 2019.
Nanni G, Pittiruti M, Castagneto M., 1983, Carnitine plasma levels during total parenteral
nutrition. American Journal of Clinical Nutrition 38: 339–341
Pariza, M.W., 2001, The biologically active isomers of conjugated linoleic acid, Prog Lipid Res,
USA.
Rebuzzi AG, Schiavoni G, dkk., 1984 Beneficial effects of l-carnitine in the reduction of the
necrotic area in acute myocardial infarction. Drugs Under Experimental and Clinical
Research 10: 219–223
Rovamo L., 1985 Postheparin plasma lipases and carnitine in infants during parenteral nutrition.
Pediatric Research 19: 292–297
Whigham, L.D. ,2007,Efficacy of conjugated linoleic acid for reducing fat mass: a meta-analysis in
humans ,Am J Clin Nutr, USA.

Anda mungkin juga menyukai