Anda di halaman 1dari 50

Energy drink

PRODUK
• Energy Drink adalah minuman berasa yang
berupa air non alcohol yang mengandung
kafein, karbohidrat, asam amino, vitamin dan
bahan lain termasuk makanan lain dengan
tujuan meningkatkan mental performa.
Standard Formulated Caffeinated Beverages
(Federal Register of Legislative Instruments,
2009)
• (Stimulant Drink Committee, 2004)
DEFINISI Minuman berenergi disebut juga
Minuman stimulant yaitu tipe minuman yang
mengandung kafein, taurine, dan sumber
energi seperti karbohidrat dan atau sumber
lain, yang dipasarkan untuk tujuan
meningkatkan efek psikologi dan atau daya
tahan (Stimulant Drink Committee, 2004)
• Badan Standardisasi Nasional (2002)
DEFINISI minuman berenergi adalah minuman
yang mengandung satu atau lebih bahan yang
mudah dan cepat diserap oleh tubuh untuk
menghasilkan energi dengan atau tanpa
bahan tambahan makanan yang diizinkan,
dengan catatan minuman energi bukan
dimaksudkan sebagai suplemen makanan
Badan Standardisasi Nasional (2002)
• Bahan Utama Stimulant Menurut Stimulant
Drink Committee, (2004)
kafein, guarana, taurin, inositol dan
glucoronolactone.
• KAFEIN Kafein (1, 3, 7 – trimethylxanthine)
Struktur kimianya ditemukanpada tahun 1985,
Bahan psikoaktif Kelompok tanaman alkaloid
yang secara alami terdapat di daun, biji dan
buah lebih dari 69 jenis tanaman, biji coklat,
teh dan kopi. Dimethyxanthine turunan
theophiline dan theobromine juga ditemukan
di jenis tanaman tersebut.
• Kerja Kafein Kafein berpengaruh terhadap
perangsangan otot jantung:
Meningkatkan frekuensi kontraksi,
Merangsang susunan saraf yang menjadikan
orang lebih siaga Mempunyai efek vasodilatasi
pada pembuluh darah perifer. Merangsang
mobilisasi lemak sehingga dapat
meningkatkan prestasi aerobik,
Mengembangkan memori (Irianto, 2007).
• Hasil Riset Tentang Kerja Kafein (1)
Stimulan susunan saraf pusat yang dapat meningkatkan
alertness, menghilangkan rasa kantuk, menghilangkan
rasa lelah dan meningkatkan konsentrasi (Abbott FM,
et al, 1991).
• Efek ergogenik dari kafein ini diduga berkaitan dengan
peran kafein dalam mobilisasi asam lemak bebas yang
merupakan bahan baku untuk sistem aerobik, yakni
sebagai glycogen-sparing effect yang menyebabkan
lebih banyak lemak dibakar untuk menghasilkan energi,
dan mengurangi penggunaan glikogen. Glycogen-
sparing akan mengurangi kelelahan otot (Fox EJ, et al,
1988).
• Hasil Riset (2) Studi di New Zealand menyebutkan bahwa rata-rata
pria muda, remaja dan anak-anak akan mendapatkan kelebihan 3
mg/kg kafein per hari setelah minum satu ecer minuman berenergi.
Di Amerika, dari 5448 orang dengan overdosis kafein di tahun 2007,
46%nya adalah mereka yang berusia kurang dari 19 tahun.
Meskipun di Amerika baru saja memulai penelitian mengenai
toksisitas minuman berenergi, beberapa negara seperti Jerman,
Australia, dan New Zealand telah melaporkan berbagai efek
samping yang berhubungan dengan konsumsi minuman berenergi.
Efek samping tersebut adalah kerusakan hati, gagal ginjal, gangguan
pernapasan, agitasi (mudah emosi), kebingungan (konfusi), kejang,
kondisi psikotik, mual, muntah, nyeri perut, rabdomiolisis, takikardi,
gangguan irama jantung, hipertensi, infark miokard (sumbatan
pembuluh koroner jantung), gagal hati, bahkan kematian (Anonim,
2011).
• Hasil Riset (3) Konsumsi kafein pada atlit marathon
• Minum kopi sebanyak dua cangkir satu jam sebelum
bertanding, menunjukan kemampuan memperbaiki
penampilannya 10 – 15 menit lebih cepat.
• Endurance competition awalnya 90% energi berasal dari
karbohidrat dan 10% lemak
• tahap energi yang berasal dari karboidrat berkurang,
sedangkan yang berasal dari lemak bebas terus bertambah.
Salah satu efek kafein ini adalah merangsang mobilitas
lemak sehingga asam lemak bebas masuk kedalam aliran
darah (Irianto, 2007). Dengan perbaikan metabolism lemak
ini, penggunaan glikogen dapat dihemat sehingga akan
memperbaiki daya tahan.
• Hasil Riset (4) Bahan aktif utama dalam minuman
energi adalah kafein (Aranda dan Morlock, 2006).
Kadar kafein yang sangat tinggi dalam urin yaitu
melebihi 12 µ/ml dapat digolongkan sebagai doping.
• Menurut Astawan (2009), minuman ringan dan energi
drink juga mengandung kafein cukup tinggi, yaitu
sekitar 24 – 87 mg persaji. Vitamin B1, B2, B3, dan B6,
adalah vitamin yang dibutuhkan sebagai koenzim pada
metabolisme zat-zat gizi untuk menghasilkan energi
(Bennet DR et al, (1992).
• Efek Negatif Kafein Kafein meningkatkan level
dopamine yaitu neurotransmitter di otak yang
mengaktifkan pusat rasa gembira seperti halnya
heroin, walaupun dengan tingkat aktivitas yang
lebih rendah memicu kecanduan.
• Kafein merugikan kinerja saat bertanding seperti :
denyut jantung yang berlebihan (ekstrasistolik),
memacu produksi urin menyebabkan depresi
yang membuat altet gelisah menderita insomnia
(sulit tidur).
• Efek Negatif Kafein Konsumsi kafein juga berpotensi
menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya
menyebabkan osteoporosis. Kafein juga kurang baik
untuk para penderita maag karena kafein memicu
asam-asam pencernaan dan pepsin.
• Kafein dosis tinggi dapat menyebabkan perangai
seseorang lebih beringas dan gugup disertai gejala-
gejala sakit kepala, demam, tremor dan jantung
berdebar. Dosis kafein yang mematikan pada orang
dewasa diperkirakan 10 gram (Astawan, 2009).
• Guarana (Paullinia cupana)
Guarana adalah tanaman asli amerika selatan, yang
mengandung guaranine, yaitu suatu bahan yang secara
kimia sama dengan kafein dalam minuman stimulant.
• Guarana sering ditambahkan dalam minuman
stimulant, baik dikombinasikan dengan kafein atau
hanya guarana saja. Efek stimulant guarana
berhubungan dengan kandungan kafein, satu gram
guarana mengandung kafein sebanyak 40 mg
(Australian and New Zealand Food Standard Council,
2000).
• KINERJA GUARANA Aktifitas stimulant dari guarana
belum dipahami dengan baik. efek penggunaan
guarana lebih lama daripada kafein dalam jumlah yang
setara, walaupun aksi stimulant telah dilengkapi
dengan adanya kafein (Advisory Committee on Novel
Foods and Processes, Annual Report, 1996).
• Efek ini diperkirakan sebagai bagian penggabungan
kafein dengan tannin yang terkondensasi dalam
guarana dan bagian dari adanya lemak dan saponin
pada biji. Ini berefek pada kelarutan dan penyerapan
kafein dalam saluran pencernaan (Advisory Committee
on Novel Foods and Processes, Annual Report (1996).
• KINERJA GUARANA Aktifitas stimulant dari guarana
belum dipahami dengan baik. efek penggunaan
guarana lebih lama daripada kafein dalam jumlah yang
setara, walaupun aksi stimulant telah dilengkapi
dengan adanya kafein (Advisory Committee on Novel
Foods and Processes, Annual Report, 1996).
• Efek ini diperkirakan sebagai bagian penggabungan
kafein dengan tannin yang terkondensasi dalam
guarana dan bagian dari adanya lemak dan saponin
pada biji. Ini berefek pada kelarutan dan penyerapan
kafein dalam saluran pencernaan (Advisory Committee
on Novel Foods and Processes, Annual Report (1996).
• Hasil Penelitian Guarana
Anjing yang diberikan guarana dalam rentang 4, mg/kgBB
dan gejala yang terobservasi mulai dari muntah dan
tachycardia hingga kematian. Ooms, T.G., Khan, S.A.,
Means, C. (2001). Dosis minimal sampai anjing tersebut
mati adalah 19,1 mg/kgBB.
• Ini bertentangan dengan penelitian tahun 1998 yang
menyebutkan bahwa guarana bukan racun dalam
laboratorium hewan setelah perlakuan akut pada dosis
tinggi (1 - 2 kg/BB) dan perlakuan kritis dengan dosis yang
lebih rendah. Selain itu, beberapa bukti bahwa guarana
mungkin menghambat agregrasi platelet dalam darah
mamalia walaupun penelitian ini terbatas (Mattei,. T, et al,
1998).
• TAURIN (asam 2-amino ethanesulphonic)
Rumus Kimia (C2H7NO3S) Taurine adalah asam amino
yang penting untuk: Menstabilkan membran sel
Memelihara sel-sel otak dan sel-sel saraf lainnya,
Meningkatkan fungsi kognitif.
• Membantu pergerakan ion kalium, natrium, kalsium
dan magnesium keluar masuk sel, sehingga ikut
berperan dalam penghantaran impuls sel saraf. (Jacobs
JG, Smith W, 1986; Schaffer SW, Kocsis JJ., 1979).
Pencernaan, penyerapan lemak, penyerapan vitamin A,
D, E dan K . Menurunkan kecemasan, Mengatasi
hiperaktif, Bersama zink memelihara kesehatan mata.
(Irianto, 2007)
• Taurin Taurin merupakan konstituen yang biasa
terdapat dalam diet manusia. Taurin juga merupakan
metabolit normal pada manusia sintesis asam amino
sistein atau sulfur didalam hati. Berperan dalam
pembentukan garam empedu (Huxtable, 1996).
• Berperan dalam detoksifikasi xenobiotik tertentu.
Pengaturan pertukaran kalsium dan rangsangan
neuronal, osmoregulasi, dan stabilisasi membran
(Huxtable, 1996). Peran spesifik dari taurin dalam
metabolisme manusia dan dampak penggunaan dalam
dosis tinggi belum jelas (Public Health Committee,
2001).
• Taurin Taurin dapat disintesis didalam tubuh,
juga dapat didapatkan dari diet, khususnya
dari daging dan ikan (Fredholm BB et al,
1999). Tidak seperti asam amino lainnya,
taurin TIDAK DIIGUNAKAN dalam sintesis
protein pada tubuh manusia, tetapi sebagian
besar ditemukan sebagai asam amino bebas
atau peptida sederhana yang terlarut dalam
sitosol ,sel darah putih, cairan otot rangka,
otot jantung dan syaraf (Huxtable, R.J. (1992).
• Taurin Minuman energi mengandung taurin hampir 10x
lebih tinggi dibandingkan dengan asupan taurin biasa
dari diet. Informasi dari penelitian pada manusia atau
hewan mengenai resiko yang mungkin terjadi dengan
jumlah asupan taurin yang besar juga terbatas.
Scientific Committee on Food of the European
Commission (2003), menganggap bahwa kemungkinan
batas antara asupan harian normal taurin dari
makanan (tidak termasuk konsumsi minuman energi)
dan tingkat dampak buruk pada manusia relatif kecil.
Saat ini, belum terdapat informasi yang cukup untuk
menetapkan tingkat yang aman atas untuk asupan
harian taurin (Public Health Committee, 2001).
• Hasil Riset Taurin Taurin berperan dalam
menghambat otak mengeluarkan hormon anti
diuretik (ADH) (Hussy et al., 2001). Pada tikus,
dosis tinggi taurin dalam air minum, sekitar
1500 mg/kgBB, dapat terjadi dieresis
(Mozaffari and Schaffer, 2001). Akan tetapi, 1
g taurin yang diberikan secara intravena lebih
dari 15 menit (sekitar 15mg/KgBB) pada
manusia sudah cukup membuat sirosis hati
dan acites (Gentile et al., 1994).
• Hasil Riset Taurin Pengurangan stress oksidatif yang dipicu
olahraga (Dawson et al., 2002; Miyazaki et al., 2004; Zhang
et al., 2004) Peningkatan kontraktilitas otot jantung selama
olahraga (Baum dan Weiss, 2001), Menghambat produksi
asam laktat dalam darah karena olahraga (Imagawa et al.,
2009; Manabe et al., 2003) atau Penurunan kerusakan
muscular karena olahraga (Manabe et al., 2003).
• Suplementasi taurin akut pada manusia sesaat sebelum
olahraga menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam
oksidasi total lemak tubuh, yang diduga merupakan
mekanisme dari taurin untuk menggantikan secara relatif
penggunaan tenaga (Rutherford et al., 2010).
• (Bennet DR, et al,(1993); Marcus R and Coulston AM
(1992).
Inositol. Inositol adalah salah satu vitamin yang
termasuk vitamin B kompleks yang diubah menjadi
Inositol Trifosfat. Namun menurut Lehman dan
Sackheim (1998), inositol bukan merupakan vitamin
yang sesungguhnya. Inositol memiliki formula molekul
C6H12O6 yang merupakan isomer glukosa. Inositol
Trifosfat berfungsi sebagai second messenger di dalam
sel yaitu dengan merangsang pelepasan ion kalsium
dari tempat penimbunannya di dalam sel. (Bennet DR,
et al,(1993); Marcus R and Coulston AM (1992).
• Inositol Inositol merupakan isomer alkohol,
Dampak negatif konsumsi minuman yang
mengandung inositol dikhawatirkan seperti
halnya penggunaan alkohol yaitu depresan
terhadap syaraf (Irianto, 2007).
• Glucoronolactone Menurut Public Health
Committee, 2001), glucoronolacton disebut
juga D-Glucurono-g-lakton merupakan
metabolit normal manusia yang terbentuk
dari glukosa. Pada pH fisiologis, bahan ini
dalam keseimbangan dengan asam
glukuronat. Glucoronolactone juga merupakan
prekusor asam glukuronat yang ada pada
tanaman dan juga merupakan konstituen dari
jaringan berserat dan ikat pada hewan.
• Hasil Riset Glukoronolactone
Studi pada tikus, Glucoronolactone
menghambat sintesis beberapa metabolit
yang tidak diinginkan sebagai hasil dari
olahraga yang berkepanjangan. Serta
mencegah penurunan gula darah dan glikogen
hati Durasi lama waktu tikus dapat melakukan
olahraga meningkat sebelum kelelahan
(Tamura, S., et al, 1968).
• Hasil Penelitian Glucuronolactone
Glucuronolactone diberikan secara oral itu cepat
diserap, dimetabolisme dan diekskresikan sebagai
asam glukaric, xylitol dan L-xylulose (Pitkänen, E.
Sahlstrom, K. (1968).
• Hanya ada sedikit penelitian yang memeriksa efek
glucoronolactone pada manusia. Scientific
Committee on Food of the European Commission
(2003) belum dapat menyimpulkan keamanan
penggunaan glucuronolactone pada rentang
konsentrasi yang ada dalam minuman energi.
LAW
Standard Minuman
Berenergi (SNI 01-
6684-2002)
• Standard 2.6.4 Formulated Caffeinated
Beverages (Federal Register of Legislative
Instruments, 2009)
Mengandung 145 – 320 mg/L kafein
Mengandung bahan yang ada pada kolom 1,
dan jumlahnya tidak lebih dari jumlah yang
ada pada kolom 2. Minuman stimulant tidak
boleh di campur dengan minuman non-
alkohol (standar 2.6.2)
• Labeling Minuman Berenergi
Peraturan labeling minuman energi (ANZFA,
2001) antara lain: menerangkan kuantitas energi ;
karbohidrat, kafein dari semua sumber dan
semua bahan yang ditambahkan (penambahan
bukan untuk tujuan non teknis) per 100 ml dan
per sajian ; saran mengenai pembatasan
konsumsi juga ditampilkan dalam label ;
pernyataan saran yang dibutuhkan adalah efek
dari produk yang mengandung kafein dan produk
tidak direkomendasikan untuk anak-anak atau
orang dengan alergi kafein
• Hasil Identifikasi Produk Energy Drink
Sebagian besar produk minuman energi
mengandung kafein, inositol, taurin atau
glucoronolactone sudah sesuai namun dalam
jumlah batas maksimal per sajian dari yang
ditentukan (SNI )
• Hasil Identifikasi Kandungan Energi
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui terdapat
sembilan produk yang sesuai dengan standar
total energi minuman energi yaitu minimal 100
kkal/sajian (SNI ) Kesembilan produk tersebut
berbentuk cair. Kemudian, 13 produk minuman
berenergi tidak mencantumkan nilai kalori
persajian. Produk tersebut dalam bentuk serbuk.
Sedangkan salah satu produk minuman berenergi
dalam bentuk cair belum sesuai dengan standar
kalori persajian.
• Pembahasan (1) Konsumsi minuman energi 400
kalori per 250 ml selama olahraga. Minuman
energi difungsikan sebagai suplai energi sehingga:
kadar gula cenderung lebih tinggi serta adanya
bahan lain yang dapat meningkatkan sumber
energi dari tubuh yaitu kafein. Kafein bekerja di
dalam sel saraf yang akan memacu produksi
hormon adrenalin yang menyebabkan
peningkatan tekanan darah, sekresi asam
lambung dan aktivitas otot serta perangsangan
hati untuk melepaskan senyawa gula dalam aliran
darah untuk menghasilkan energi ekstra
(Astawan, 2009).
• Pembahasan (2) Minuman tinggi karbohidrat
adalah hipertonik, sehingga:
Akan menurunkan kecepatan pengosongan
lambung memicu peningkatan jumlah air di
usus kecil yang akan menyebabkan gangguan
ketidaknyamanan saluran pencernaan,
walaupun konsumsi karbohidrat selama
olahraga diakui bermanfaat untuk performa
olahraga (Wagenmakers et al, 1993).
• Hasil Survey Kafein Kadar kafein yang digunakan
pada semua produk minuman stimulant adalah
50 mg/sajian. ukuran sajian mulai dari 150 ml
hingga 330 ml. Menurut SNI , kadar kafein dalam
produk minuman yang beredar dalam jumlah
batas maksimal. Sedangkan menurut Standard
Formulated Caffeinated Beverages (Federal
Register of Legislative Instruments, 2009), kadar
kafein dalam minuman antara 142 – 320 mg/L
atau sama dengan 14,2 – 32 mg/ 100 ml (masih
dalam rentang normal).
Hasil Survey Kandungan Taurin
Dari 23 produk minuman energi,:
- 2 produk dalam bentuk serbuk mengandung 100 mg
taurine,
- 20 produk lainnya dalam bentuk serbuk dan cair
mengandung 1000 mg taurin dan hanya satu produk
minuman yang mengandung 800 mg taurin.
 Menurut SNI : 1000 mg/sajian, sehingga 20 produk tersebut
dalam batas maksimal,
 sedangkan menurut Standard Formulated Caffeinated
Beverages (Federal Register of Legislative Instruments,
2009) yaitu 2000 mg taurin/hari.
 Dalam kedua peraturan ini menjadi berbeda, jika seseorang
mengkonsumsi lebih dari dua sajian, maka asupan taurin
dalam sehari dapat berlebih. Sehingga hal tersebut perlu
diperhatikan dengan pertimbangan efek terhadap
kesehatan.
• Hasil Survey Glucoronolactone
Dari 23 produk minuman berenergi hanya satu
produk yang mengandung Glucoronolactone
sebanyak 600 mg. Kandungan ini sudah sesuai
dengan Standard Formulated Caffeinated
Beverages (Federal Register of Legislative
Instruments, 2009), yang menyataka batas
kandungan maksimal perhari adalah 1200 mg.
Sehingga konsumen seharusnya tidak
mengkonsumsi lebih dari dua sajian. Sedangkan
pada standar minuman berenergi (SNI ), tidak
terdapat ketentuan kadar Glucoronolactone.
• Hasil Survey Inositol Dari 23 produk
minuman berenergi:
sepuluh produk mengandung 50 mg inositol
dan satu produk mengandung 25 mg inositol.
Menurut Standard Formulated Caffeinated
Beverages (Federal Register of Legislative
Instruments, 2009), kadar inositol per hari
adalah 100 mg, sedangkan standar minuman
berenergi SNI didalamnya belum
mencantumkan kadar inositol.
• Masalah Labeling Pada Minuman Berenergi (1)
Biasanya minuman berenergi melebihi batas
aman karena hanya mencantumkan kadar kafein
yang sesuai FDA (yaitu 71 mg per kaleng)
• Tidak disebutkan zat aditif seperti ekstrak
guarana (yang mengandung kafein 2 kali lipat
dibanding biji kopi), biji kola, yerba mate, dan biji
coklat (kokoa).
• Saran penyajian perhari memicu over dosis.
Sering tidak ditemukan kandungan guarana
dalam label kemasan produk minuman
• kemiripan sifat guarana dengan kafein sehingga
hanya salah satu bahan yang digunakan dalam
pembuatan minuman berenergi
• Masalah Labeling Pada Energy Drink (2)
Minuman energi tidak direkomendasikan untuk
dikonsumsi dalam hubungannya dengan olahraga
dan olahraga sebagai penghilang rasa haus dan
produk tersebut secara jelas dinyatakan tidak
sesuai untuk rehidrasi dalam olahraga dan selama
olahraga. Selain itu dalam label kemasan harus
mencantumkan indikasi bahwa minuman energi
tidak cocok untuk anak-anak (< 16 tahun), wanita
hamil dan orang sensitif kafein
• Masalah Labeling Pada Energy Drink (3)
Selain itu larangan bagi konsumen untuk tidak
mengkonsumsi minuman energi dengan
alcohol juga harus secara jelas dicantumkan
efek-efeknya dalam label kemasan serta
konsumen tidak boleh mengkonsumsi lebih
dari 500 ml per hari atau lebih dari dua sajian
per hari (Stimulant Drinks Committee, 2004).
Kratingdaeng
Bear Brand
• Kesimpulan Meskipun terdapat laporan mengenai efek
samping, ternyata masih sedikit penelitian mengenai
efek fisiologis kandungan minuman berenergi. Interaksi
terhadap obat lain dan efek jika mengkonsumsi dalam
jangka lama masih belum diketahui.
• Dari 23 produk minuman energi yang ada pasaran,
sebagian besar sudah sesuai dengan standar minuman
energi namun semua produk memiliki kandungan
bahan utama berada pada batas maksimal. Terdapat 9
produk minuman yang sesuai dengan standar minuman
energi.

Anda mungkin juga menyukai