asam-asam amino Lisin dan Metionin. Padas el-sel hidup, karnitin diperlukan
untuk mengangkut asam-asam lemak dari sitosol ke dalam mitokondria
selama penguraian lipid (lemak) untuk menghasilkan energy metabolik.
Karnitin sering dijual dalam bentuk suplemen gizi. Karnitin aslinya ditemukan
sebagai kofaktor pertumbuhan untuk makanan cacing dan berlabel vitamin
Bt. Karnitin terdapat dalam dua bentuk stereoisomer. Bentuk aktif secara
biologis ilah L-karnitin, sedangkan enenasiomernya, D-karnitin, tidak aktif
secara biologis.
Nama sistematika (IUPAC) karnitin ialah 3-Hidroksi-4-(trimetilazaniumil)
butanoat, dengan rumus molekul C7H15NO3 dan berat molekulnya 161,199
gr/mol. Data farmakologis menyebutkan bahwa karnitin memiliki
ketersediaan biologis kurang dari 10% tanpa pengikatan dengan protein.
Karnitin sangat sedikit dimetabolisme dan diekskresikan hingga 95% melalui
urin.
BIOSINTESIS
Pada hewan, Karnitin dibiosintesis terutama dalam hati dan ginjal dari asam
amino Lisin (melalui trimetillisin) atau metionin. Vitamin C (asam askorbat)
penting untuk sintesis Karnitin. Selama pertumbuhan atau kehamilan,
keperluan Karnitin bisa melebihi produksi alaminya.
PERANAN DALAM METABOLISME ASAM LEMAK
Karnitin mengangkut gugus-gugus asil rantai-panjang dari asam-asam lemak
ke dalam matriks mitokondria, sehingga asam lemak tersebut dapat diurai
melalui beta-oksidasi menjadi Asetil-KoA untuk memperoleh energy yang
dapat digunakan melalui siklus Asam Sitrat.
Pada beberapa organism seperti jamur, asetat digunakan dalam siklus
glioksilat untuk glukoneogenesis dan pembentukan karbohidrat. Asam-asam
lemak harus diaktifkan sebelum terikat pada molekul karnitin untuk
membentuk Asil-Karnitin. Asam lemak bebas dalam sitosol terikat dengan
satu ikatan tioester pada koenzim-A (KoA). Reaksi ini dikatalisis oleh enzim
Asil lemak-KoA sintetase dan dipandu untuk penuntasannya oleh
Pirofosfatase anorganik.
Gugus asil pada KoA kini dapat dikirim ke karnitin dan Asil-Karnitin yang
dihasilkan diangkut ke dalam matriks mitokondria. Hal ini terjadi melalui satu
rangkaian tahapan serupa:
(1) Asil-KoA dikonjugasi menjadi Karnitin oleh karnitin asiltransferase I
(palmitoiltransferase) terletak di luar membran mitokondria.
(2) Kumparan asil-karnitin oleh karnitin-asilkarnitin translokase.
(3) Asil-karnitin diubah menjadi asil-KoA oleh karnitin asiltransferase-II
(palmitoiltransferase) terletak di dalam membrane mitokondria.
Karnitin yang dibebaskan kembali ke sitosol.
Gangguan genetika pada manusia seperti defisiensi Karnitin Primer,
kekurangan Karnitin Palmitoiltransferase-II dan kekurangan Karnitin-
Asilkarnitin translokase dapat mempengaruhi pada tahapan-tahapan yang
berbeda dari proses ini.
Karnitin asiltransferase-I mengalami inhibisi allosterik sebagai akibat dari
malonil-KoA, suatu zat-antara dalam biosintesis asam lemak, untuk
mencegah siklus yang sia-sia antara beta-oksidasi dan sintesis asam lemak.
PENGARUH TERHADAP MASSA TULANG
Di sepanjang massa tulang, konsentrasi karnitin dalam sel berkurang, yang
dapat mempengaruhi metabolism asam lemak dalam berbagai jaringan.
Terutama berdampak kurang baik terhadap tulang, yang memerlukan
rekonstruksi berkesinambungan dan fungsi-fungsi metabolikdari osteoblas
untuk memelihara massa tulang.
Ada korelasi yang erat antara perubahan dalam tingkat osteokalsin plasma
dan aktivitas osteoblas serta pengurangan osteokalsin plasma merupakan
suatu pertanda dari berkurangnya aktivitas osteoblas, yang tampak
padaosteoporosis yang terdapat pada orang tua dan pada
wanitapascamenopouse.
Pemberian campuran karnitin atau propionil-L-karnitin mampu meningkatkan
konsentrasi osteokalsin hewan yang lantas disembuhkan, di mana kadar
osteokalsin serum cenderung berkurang dengan bertambahnya usia
dibandingkan hewan control.
EFEK ANTIOKSIDAN
Karnitin memiliki efek antioksidan yang substansial, dengan demikian
memberikan efek perlindungan terhadap peroksidasi lipid (lemak) dari
membrane fosfolipid dan terhadap pengaruh ketegangan oksidatif pada
miokardial dan kadar sel endotel.
EFEK TERHADAP KONDISI JANTUNG
Karnitin digunakan terutama untuk kondisi-kondisi yang berkaitan dengan
jantung. Beberapa uji klinis menunjukkan bahwa L-Karnitin dan Propionil-L-
Karnitin dapat digunakan seiring dengan pengobatan konvensional untuk
angina untuk mengurangi kebutuhan pengobatan dan memperbaiki
kemampuan itu dengan angina untuk latihan tanpa sakit dada. Ada sedikit
bukti mengenai efek positif penggunaan Karnitin setelah serangan jantung.
Beberapa studi membuktikan bahwa orang yang mengasup L-Karnitin
barangkali tidak menderita serangan jantung berikutnya atau mengalami
sakit dada dan denyut jantung tidak normal. Namun, beberapa studi lain
malah tidak menemukan manfaat serupa. Penelitian selanjutnya pada pasien
ini dibutuhkan, agar menjadi terang benderang akan peran L-Karnitin.
EFEK TERHADAP DIABETES
L-Karnitin dapat memperbaiki pembuangan glukosa antara 15 pasien dengan
diabetes tipe-II dan 20 sukarelawan sehat. Simpanan glukosa meningkat
antara kedua kelompok itu, tetapi oksidasi glukosa bertambah hanya pada
kelompok diabetik 9penderita diabetes). Akhirnya, serapan glukosa
meningkat sekitar 8% untuk kedua kelompok tersebut.
PENYAKIT GINJAL DAN DIALISIS
Karena ginjal menghasilkan karnitin, maka penyakit ginjal mengalami
defisiensi (kekurangan) karnitin di dalam tubuh. Dengan demikian, Karnitin
memungkinkan diresepkan bagi pasien dengan penyakit ginjal.
EFEK TERHADAP KEMANDULA PRIA
Penggunaan Karnitin memberikan beberapa harapan pada sebuah uji
terkontrol dengan kasus-kasus kemandulan pria terpilih dengan memperbaiki
mutu sperma. Suplementasi L-Karnitin juga menunjukkan memiliki pengaruh
yang menguntung dalam pengobatan variecocele, penyebab utama
ketidaksuburan pria.