Anda di halaman 1dari 8

RESUME JURNAL

Judul Jurnal : Aspek Sosial Budaya Masyarakat berkaitan


dengan kejadian malaria di Desa Sidoan
Kabupaten Parigi moutong sulawesi tengah
Volume : Vol XX tahun 2010
Tahun : 2010
Penulis: : Ningsi,Hayani,Made Agus Nurjana
Reviewer: : Pipit sumiati
Tanggal: : 5 Nopember 2018
Kata Kunci Malaria,KnowLedge.Attitude,Behaviour,Sidoan

A. Latar Belakang

Malaria masih merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan


kesehatan masyarakat di Indonesia khususnya di daerah pedesaan. Pemerintah
telah berupaya mengatasi malaria baik secara preventif (pencegahan) maupun
kuratif (pengobatan) untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas yang
disebabkan oleh malaria.
Di Indonesia, menurut hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun
2001, terdapat 70 juta penduduk yang tinggal di daerah endemis malaria. 2
Sementara itu pada tahun 2004, diperkirakan 50 orang menderita malaria per
1000 orang penduduk di Indonesia.
Propinsi Sulawesi Tengah Khususnya Kabupaten parigi Moutong, merupakan
daerah yang masih edemis malaria,Pada 5 tahun terakhir ( 1998-2002)
menunjukan bahwa AMI ( Annual Malaria Incidence) di wilayah tersebut selalu
berada diatas rata rata yaitu berkisar antara 24,01 ‰ - 29.40‰,
Kebudayaan masyarakat Parigi moutong khususnya daerah pedesaan berkaitan
dengan kejadian malaria sangat terbatas,sehingga penelitian sangat penting agar
dapat digunakan oleh pengelola program dalam rangka pengendalian malaria.
Aspek Sosial budaya berpengaruh terhadap penularan malaria meliputi
perilaku/kebiasaan penduduk dalam penecgahan malaria.maka dilakukan
penelitian etnografi oleh peneliti .

B. Tujuan
Tujuan Penelitian Aspek Sosial Budaya Masyarakat berkaitan dengan kejadian
malaria di Desa Sidoan Kabupaten Parigi moutong sulawesi tengah adalah utnuk
digunakan oleh pengelola program Malaria di dinas kesehatan Kabupaten Parigi
moutong Sulawesi Tengah diharapakn dapat membantu dalam mengendalikan
malaria,khususnya masyarakat didaerah desa Sidoan yang kurang mendapatkan
informasi kesehatan.
C. Metodologi
Penelitian dilakukan di Desa Sidoan kecamatan Tinobo kabupaten parigi moutong
pada bulan mei - oktober 2006.dilakukan penelitian Etnografi
metode Pengumpulan data dilakukan dengan cara :
1. Observasi Langsung ( Pengamatan Lingkungan dan kebiasaan masyarakat
sehari hari)
2. Wawancara pada Toma dan tokoh masyarakat lainnya.
Penelitian merupakan penelitian kualitatif,sampel adalah tokoh masyarakat yang
mewakili masyarakat desa setempat, serta beberapa penderita positive malaria
berdasarkan hasil pemeriksaan darah.Analisa data dilakukan secara naratif.
Peneliti mendeskritifkan dan menganalisis aspek sosial budaya masyarakat
berkaitan dengan malaria.
D. Hasil
1. Daerah Penelitian
Desa Sidoan berada di kecamatan Tinobo kabupaten parigi mouton g bagian dari
dusun Sija (Dusun yang berada diarea pengunungan),secara Geografis desa
Sidoan terletak anatara 0°13° - 00°20 lintang utara dan 120°04°- 14° bujur Timur,
dan merupakan desa yang terbanyak di wilayah tinombo ,jumlah pendudukan
desa Sidoan adalah 8369 jiwa.
Situasi daerah banyak rawa – rawa dan air tergenang,areal persawahan, tanaman
kelapa dan coklat,penduduk umumnya tidak mempunyai MCK dan sebagian BAB
di pinggir pantai sungai dan irigasi dibelaknag rumah.Sarana air minum bersih
tidak ada ,hanya sumur yang airnya berwarna kuning dan asin.
2. Situasi Malaria di wilayah puskesmas Tinobo
Hasil survey Malaria yang telah dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten parigi
mouton dan dinas kesehatan propinsi Sulawesi Tengah tahun 2005 di desa Sidoan
kecamatan Tionombo, terdapat penderita plasmodium Falciparum sebanyak 16
orang.
3. Hasil MBS ( Mass blood Survey) di desa Sidoan
Hasil Survei darah tepi ( MBS) di desa Sidoan Kecamatan Tinombo
kabupaten parigi mouton,dari jumlah penduduk 8369 diperiksa 708 orang
terdapat 85 warga positif Plasmodium Falcifarum( protozoa parasit salah satu
spesies plasmodium yang menyebabkan malaria melalui vector nyamuk
Anopeles betina) dan positif Plamodium Vivax 235 warga
4. Pembahasan
Hasil Observasi Lingkungan dan Wawancara Mendalam pada Tamo dan
tokoh masyarakat :
Ada 4 dusun yang menurut data kasus tertinggi malaria dengan kondisi
tempat tinggal masyarakat terpilih desa lengko,Ogobagis,Boyan dan Silo”o,
Salah satu cirri khas dari warga desa yang mencolok adalah bentuk solidaritas
antar sesama warga sangat dipegang teguh,khususnya bagi para petani sawah
salah satunya adalah mereka tidak membakar batang padi walaupun walaupun
ada petani yang sudah lama panen.harus menunggu petani petani lainnya
untuk sama sama membakar batang padi,jika peraturan ini dilangggar maka
padi petani lain akan rusak mereka percaya bahwa hama yang ada dibatang
padi akan berterbangan dan akan hinggap di padi yang lain yang belum
panen.dan ada sangsi yaitu mengganti sejumlah sawah tersebut.alat yang
digunakan adalah gelandrong atau traktor,untuk mengejar waktu menanam
sampai panen semua keluarga terlibat dan bekerja antara jam 7 – 10 malam
bahkan ada yang bekerja samapi jam 2 subuh,alat yang digunakan saat
bekerja malam hanya baju lengan panjang celana panjang dan topi( Toru).
a. Pengetahuan dan Kepercayaan Masyarakat Berkaitan Malaria
Umumnya penduduk Desa Sidoan adalah mayoritas suku Lauje dengan
menggunakan bahasa Kaili yang ada di Sulawesi Tengah.istilah malaria
disebut O’oganonye dan bahasa nasionalnya adalah Kokoro yang artinya
panas, demam dan badan terasa dingin.berdasarkan wawancara mendalam
dengan beberapa responden dan warga lainnya,penyebab malaria adalah
karena gigitan nyamuk yang disebut dengan Sisi’o berasalh sari sentuhan
dengan orang sakit, factor kecapean,pengaruh stress adanya musim buah dan
musim mangga.dan jika diobat akanmmenyebabkan gila,malaria dengan
gejala panas tinggi kejang kejang dan berteriak teriak sering disebut malaria
Tua.tetapi pengobatan sangat kurang,mereka mengobati dengan obat obat
diKios atau membawanya ke dukun,Jika penduduk mendapatkan sakit atau
tidak merasakan sakit maka akan didiamkan saja,dan jika berasa sakit maka
baru akan berusaha mengobatan.hal ini membuktikan masyarakat belum
memprioritaskan kesehatan dalam hidup dan kehidupannya.
Mereka lebih percaya kepada diri sendiri dan sudah merasa bahwa
berdasarkan pengalaman pengalaman dan usaha usaha untuk pengobatan
sendiri sudah dapat mendatangkan kesembuhan.sehingga pencarian
pengobatan tidak perlu.
Dukun yang melakukan pengobatan Tradisional lebioh diterima oleh
masyarakat karena pendekatan dan menjadi bagian dari masyarakat,Dari hasil
wawancara dengan tokoh adat dan dukun kampung penyebab orang terkena
penyakit Malaria salah satunya adalah karena mnusia lupa akan temannya
masih saat ada di Alam Rahim,sehingga teman atau unsure tersebut menjadi
salah satu penyebab orang merasa tidak sehat dan tidak nyaman menjalani
hidup.ada 4 unsur yang ada dalam alam rahim yaitu unsure
api,angin,air,tanah,orang sakit dengan gejala panas,dan kaki terasa dingin
maka penyebabnya adalah unsure api dan angin.dan jika masrakat dating
berobat ke dukun atau tokoh masyarakat harus melakukan upacara adat
dengan istilah “ NUADA MANNU MEGANG “ dan “MADDA MANNU
PUTEH”artinya adat ayam merah dengan ayam putih.
Dukun dan Tokoh masyarakat dipercaya orang yang ahli dalam masalah
pengobatan dan upacara adat ,mempunyai kemampuan dalam menyelamatkan
orang sakit dan menghindari dari bencana,pada awal tahun mengadakan
upacara adat pelepasan perahu di pantai yang sudah dihiasi dengan bunga
bunga dan berbagai makanan tradisional.Namun ada beberapa penduduk yang
menganggap karena nyamuk karena banyak genangan air di sekitar tempat
tinggal mereka.
Menhubungkan dengan kejadian/peristiwa peristiwa dapat disimpulkan
bahwa persepsi penduduk terhadap suatu kejadian tidak sesuai dengan
psersepsi medis/ilmiah. Hal ini semua tidak terlepas dari masalah yang
menyangkut aspek social budayamasyarakat setempat terutama adat istiadat.
b. Sikap dan Perilaku masyarakat berkaitan dengan Kejadian Malaria
Bahwa malaria yang dianggap penyakit jiwa yaitu gila diobati dengan tanman
tradisional seperti obat obat tradisioanl dan rasa pahit dilidah dengan daun
papaya kuning dan beraktifitas seperti berladang dan melaut untuk mengobati
rasa hila saat gejala malaria timbul.kejang kejang dan berteriak yaitu dengan
beraktifitas.hal ini dilakukan untuk memperlancar aliran darah.
Hampir sebagian penduduk yang di wawancara menyetujui penyuluhan
tentang malaria,mereka menjelaskan bahwa setiap sabtu diadakan gotong
royong tetapi karena banyak yang malas mempengaruhrkembi penduduk
lain.sikap ini jika dibiarkan akan menyebabkan nyamuk tambah berkembang
biak.sehingga bisa mnyebabkan KLB.penanganan yang cepat dan tepat,upaya
pencegahan dengan dengan meningkatkan peran serta masyarakat sehingga
dapat menangani penyakit malaria secara mandiri.
Hasil dari survei masyarakat belum menunjukan arti pentingnya mencegah
daripada mengobati.sikap penduduk biukan sikap yang sebenarnya,karena
sikap sebenarnya ditentukan oleh sikap afektif yang merupakan tahap
evaluasi yang mendorong kecenderungan seseorang untuk bertindak,.
Berdasarkan kebiasan mereka kebanyakn tidak ada MCK,mereka bekerja
sampai jam 12 malam dengan membawa anggota keluarga tanpa mengetahui
bahwa kebiasan tersebut akan memperbesar terjadinya penularan malaria

E. Kesimpulan
1. Masyarakat Desa Sidoan pengetahuan tentang penyakit malaria dan
pencegahan dan pengobatan belum masih sangat kurang.
2. Masyarakat sangat memegang teguh adat istiadat dan hal penyembuhan dan
mempersepsikan suatu penyakit
3. Faslitas MCK sangat kurang walaupun ekonomi masyarakat termasuk cukup
itu dikarenakan adat istiadat yang turun temurun.
4. Saran
 Penyuluhan kepada masyarakat guna meningkatkan pengetahuan
mengenai malaria
 Memberikan kepercayaan masyarakat kepada Tenaga Kesehatan
dalam hal pengobatan tanpa memandang status social ekonomi
 Menggerakan Peran serta Tokoh masyarakat menanggulangi malaria
dengan pendekatan sisoal budaya masyarakat.
F. Kekurangan dan Kelebihan
1. Kekurangan
 Penulis terlalu membahas demograpi daerah tersebut daripada
membahas tentang malarianya secara khusus,walaupun penelitian
ini berdasarkan Etnograpi ( penelitian berdasarkan sosio-culture
yang ada dimasyarakat)
 Penulis sering mengulang ngulang topic dalam pembahasan
permasalah terutama mengulang mengenai keadaan lingkungan
masyarakat Desa Sidoan .
 Dalam isi awal pembahasan ada beberapa kata kata yang
menggunakan istilah istilah yang penjelasan dan sambungannya
tidak memajukan ke topic dari permasalahan utama.

2. Kelebihan
 Penelitian ini dilakukan secara langsung sampai mengetahui
kejadian yang ada di desa Sidoan
 Peneliti membagi kedalam 2 persi pandangan mengenai
permasalahannya.

RESUME JURNAL
ASPEK SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT BERKAITAN
DENGAN KEJADIAN MALARIA
DIDESA SIDOAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG
SULAWESI TENGAH

OLEH : PIPIT SUMIATI, A.M.K


NIM : C.01.05.18.76

Anda mungkin juga menyukai