Anda di halaman 1dari 7

Peristiwa Proklamasi

Kemerdekaan dan Upaya


Membangun Kehidupan
Bangsa yang Sejahtera
Yoichi 6C/23
Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
• Kemerdekaan yang diraih Indonesia merupakan hasil perjuangan seluruh rakyat
dan bukan hadiah dari penjajah.
• Perang Pasifik yang terjadi antara Jepang dan Sekutu membuat posisi Jepang
terancam.
• Jepang berusaha menarik simpati rakyat Indonesia untuk membantu berperang
melawan Sekutu, salah satunya dengan memberi janji kemerdekaan kepada
Indonesia.
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia
• Pembentukan BPUPKI
– Pada 1 Maret 1945, Jepang mengumumkan berdirinya BPUPKI yaitu dalam Bahasa
Jepang adalah Dokuritsu Junbi Chōsa-kai.
– Tujuan BPUPKI adalah untuk menyelidiki hal-hal yang dibutuhkan dalam membentuk
negara Indonesia merdeka.
– BPUPKI beranggotakan 63 orang.
– Ketua BPUPKI adalah Radjiman Wedyodiningrat dan wakilnya Raden Panji Suroso.

• Sidang BPUPKI
– BPUPKI melaksanakan siding pertama pada 29 Mei-1 Juni 1945.
– Tiga tokoh yang mengusulkan rancangan dasar negara adalah: Muhammah Yamin,
Soepomo, dan Soekarno.
– Pada 10-16 Juli 1945 BPUPKI mengadakan sidang kedua.
Dasar-Dasar Tiga Tokoh BPUPKI
• Muhammad Yamin
– Pada 29 Mei 1945 Muhammad Yamin menyampaikan usulan dasar negara seperti
berikut.
• Peri kebangsaan
• Peri kemanusiaan
• Peri ketuhanan
• Peri kerakyatan
• Kesejahteraan rakyat

• Soepomo
– Pada 30 Mei 1945 Soepomo menyampaikan usulan dasar negara seperti berikut.
• Persatuan
• Kekeluargaan
• Keseimbangan lahir dan batin
• Musyawarah
• Keadilan Rakyat

• Soekarno
– Pada 1 Juni 1945 Soekarno menyampaikan usulan dasar negara seperti berikut.
• Kebangsaan Indonesia
• Internasionalisme atau peri kemanusiaan
• Mufakat atau demokrasi
• Kesejahteraan social
• Ketuhanan yang berkebudayaan
Panitia Sembilan
• Panitia Sembilan beranggotakan sembilan orang yang diketuai oleh Soekarno.
• Pada 22 Juni 1945, Panitia Sembilan berhasil merumuskan dasar negara yang
disebut sebagai Piagram Jakarta (Jakarta Chatter) yang berisi sebagai berikut.
– Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syiariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
– Kemanusiaan yang adil dan beradab
– Persatuan Indonesia
– Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
– Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

• Atas usulan Mohammad Hatta, kalimat pertama Piagram Jakarta diubah menjadi
“Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Pembentukan Panitia Persiapan

Anda mungkin juga menyukai