1. Danger (bahaya)
• - Trimester I
• a. Abortus
• jenis-jenis abortus dan penatalaksanaannya
a) Aborsi Yang Mengancam (Abortus Iminens)
• Aborsi yang mengancam berhubungan dengan perdarahan
dari letak Placenta dimana tidak cukup hebat untuk mengahiri
kehamilan biasanya terjadi dalam 12 minggu pertama.
• Tanda dan gejala:
1) Darah merah terang/coklat yang bukan melalui Vagina
2) Nyeri ringan pada Abdomen/ nyeri punggung
3) Ostium serviks etertutup dan membran utuh
Penanganan:
1. prekalamsi
Pengertian
a. Pre eklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan
edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau
segera setelah persalinan. Eklampsia adalah preeklampsia yang
disertai kejang dan/atau koma yang timbul bukan akibat kelainan
neurologi.
b. Pre ekalmpsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuri dan
edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau
segera setelah persalinan. Eklampsia adalah preeklamsi yang disertai
kejang dan/koma yang timbul bukan akibat kelainan neurology
2. Eklamsi
• ApaYang Dimaksud Dengan Eklamsi?
• Eklamsi adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan
kejang pada wanita hamil. Kondisi ini merupakan
komplikasi dari preeklamsia (suatu kondisi medis yang
menyebabkan hipertensi dan timbulnya protein dalam
urin wanita hamil) yang mengancam jiwa.
- Trimester III
a. Plasenta Privia
• tanda dan gejala
1. Perdarahan tanpa nyeri
2. perdarahan berulang ulang
3. Perdarhan keluar banyak
4. teraba jaringan palsenta
5. Robekan selaput marginal
• Terapi :
a. Terapi aktif
- cara vaginal untuk mengadakan tekanan pada plasenta
dan penutup perdarah
- Dengan SC untuk mengosongkan rahim
b. Solusio placenta
• Tanda dan gejala :
- Perdarahan disertai nyeri
- Anemi dan syok
- Perdarahan keluar sedikit
- Palpasi sukar karena rahim keras
• Terapi :
1. Terapi umum
-pemberian darah cukup
-pemberian O2
-pemberian antibiotik
-pada syok diberikan Kortikostreroid
2.Kegawatan Persalinan
a. Robekan Rahim
• tanda dan gejala :
1. Sewaktu kontrksi pasien tiba-tiba nyeri
2. His berhenti
3. perdarhan pervagina
4. BJA tidak ada
5. Hematuri
6. Syok
• Terapi :
1. Jika sudah didiagnosa ruptur uteri tidak usah melahirkan anak
pervaginal
2. Oprasi laparatomi untuk menggkat rahim yang robek
3. Tranfusi darah
4. Post op pasien diletakan secara fowler supaya infeksi terbatas
pada prlvis dan diberi antibiotik dalam dosis tinggi.
3.Kegawatan post partum
I. Pengertian
• adalah perdarahan lebih dari 500-600 ml selama 24 jam
setelah anak lahir. Termasuk perdarahan karena retensio
plasenta. Perdarahan post partum adalah perdarahan
dalam kala IV lebih dari 500-600 cc dalam 24 jam setelah
anak dan plasenta lahir (Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH,
1998).
• II. Etiologi
Penyebab umum perdarahan postpartum adalah:
1. Atonia Uteri
2. Retensi Plasenta
3. Sisa Plasenta dan selaput ketuban
- Pelekatan yang abnormal (plasaenta akreta dan perkreta)
- Tidak ada kelainan perlekatan (plasenta seccenturia)
4. Trauma jalan lahir
Con’t