4.indah Permatasari K1a113135
4.indah Permatasari K1a113135
ANGINA LUDOVICI
Oleh :
Indah permatasari
Pembimbing
Pendahuluan
Sebagian besar terjadi
pada individu yang
sebelumnya sehat.
Faktor predisposisi : karies
dentis, perawatan gigi terakhir,
sickle cell anemia, trauma &
tindikan pada frenulum lidah.
Penyakit sistemik: DM,
neutropenia, aplastik anemia,
glomerulanefritis, dermatomiositis
& lupus eritematosus
Umur : 20-60 tahun
Jenis kelamin : Pria > Wanita (3:1
atau 4:1)
Epidemiologi
Angina ludovici (Ludwig’s angina) adalah infeksi ruang
submandibula berupa selulitis dengan tanda khas berupa
pembengkakan seluruh ruang submandibula, tidak
membentuk abses, sehingga keras pada perabaan
submandibula.
Defenisi
Ruang Submandibula
Etiologi
Infeksi ini biasanya dimulai Sumber infeksi lain termasuk
sebagai infeksi gigi pada gigi penyebaran lokal dari abses
molar kedua atau molar ketiga peritonsillar atau parotitis
bawah. supuratif.
Patofisiologi
Ruang submandibular terletak antara m. mylohyoid, fascia dan kulit.
Infeksi terutama berasal dari molar kedua dan ketiga.
1. Gejala umum demam, kelemahan,
kelelahan.
2. Respon inflamasi edema leher & jaringan
ruang submandibula.
3. Umum timbul nyeri (mengerakan lidah)
4. Sumbatan jalan napas & gangguan
pernapasan (dispnea, takipnea serta stridor)
5. Otalgia, disfagia, disfonia, dan disartria
6. Sepsis
7. Infeksi dapat menyebar ke ruang mediastinum
atau pharyngomaxillari atau ke tulang
(osteomielitis)
Manifestasi Klinis
(a) Penyebaran infeksi pada ruang submandibula
(b) Menunjukkan pembengkakan yang meluas pada ruang
submandibula dan submentale.
(a) Menunjukan lidah terangkat akibat penyebaran infeksi purulen ke ruang
sublingual
(b) Obstruksi jalan napas karena posisi lidah yang berpindah
Anamnesis
1. Terdapat tanda dan gejala klinis demam,
pembengkakan leher, nyeri leher, odinofagia
& disfagia.
- Gejala lainnya nyeri pada mulut,suara
serak, pembengkakan lidah, leher terasa
kaku, sakit tenggorokan & hipersalivasi.
- Stridor mengindikasikan obstruksi jalan
napas.
2. Riwayat sakit gigi, mengorek atau cabut gigi
Diagnosis
Pemeriksaan fisik
1. Pembengkakan ruang submandibular
2. Elevasi dasar mulut, jatuhnya lidah ke arah
posterior dengan risiko tersumbatnya saluran
napas serta lidah yang terdorong ke atas.
3. Umumnya tidak mengalami limfadenopati.
Pemeriksaan penunjang
Foto polos menunjukan adanya CT-scan menunjukan adanya pembengkakan
udara (tanda panah). supraglotik dan adanya udara dalam soff tissue
(tanda panah).
1. Abses peritonsilar
2. Karsinoma lingual
3. Abses retrofaring
Diagnosis banding
1. Menjaga patensi jalan napas.
2. Terapi antibiotik secara progesif
3. Dekompresi ruang submandibular, sublingual,
dan submental.
4. Drainase surgical
Penatalaksanaan
(A) Aspirasi abses,
(B) Insisi pada daerah yang berfluatuasi,
(C) Diseksi tumpul untuk mengeluarkan abses,
(D) Pemasangan drain.
(A) Insisi dan drainase pada daerah leher
(B) Pascatrakeostomi
Algoritma yang disarankan untuk diagnosis
dan pengelolaan angina Ludovici
Sumbatan jalan napas, penjalaran abses ke
ruang leher dalam lainnya, mediastinum &
terjadinya sepsis.
Menyebabkan mediastinitis atau selulitis
nekrotikans pada leher serta pneumonia
aspirasi.
Komplikasi
Sangat bergantung pada proteksi segera jalan
napas & pemberian antibiotik untuk
mengatasi infeksi.
Tingkat kematian pada era sebelum adanya
antibiotik sebesar 50 % tetapi dengan adanya
antibiotik, bersama dengan modalitas pencitraan
yang ditingkatkan & teknik bedah, mortalitas
sekitar 8%.
Prognosis