Anda di halaman 1dari 11

ANGGOTA KELOMPOK :

1. Adinda Nuzul Fadillah /02


2. Bella N. D. H. /10
3. Dhiya Zahra M.D /11
4. Indyra Ruby R /16
A.Pengertian Hikayat :

• Hikayat adalah bagian dari suatu karya sastra lama yang


berbentuk prosa dan isinya bercerita mengenai kehidupan dari
kaum bangsawan atau orang-orang ternama dengan segala
kehebatan, keluarga istana, kehebatan dan kesaktian ataupun
kepahlawanannya. Isinya juga menceritakan tentang kekuatan,
mukjizat dan segala keanehannya.

• Adapun kata hikayat berasal dari bahasa Arab, yakni haka yang
artinya bercerita atau menceritakan. Kegunaan hikayat yakni
sebagai pembangkit semangat, penghibur atau pelipur lara, atau
hanya untuk meramaikan suatu pesta.
B. Ciri-ciri Hikayat

• Anonim, pengarangnya tidak diketahui


• Statis, tidak mengandung banyak perubahan, tetap
• Istana sentris, atau berlatar belakang cerita kerajaan
• Kolektif dan komunal, milik bersama
• Tradisional, biasanya mengandung tradisi dan budaya dari
wilayah tertentu
• Menggunakan pengulangan bahasa
• Bersifat edukasi, mendidik benar
• Selalu menceritakan kisah antara kebaikan yang menang
melawan kebatilan
C. Contoh Hikayat
Alkisah, ada seorang anak raja yang memiliki 10 orang putri yang
dia beri nama dengan berbagai nama-nama warna. Istri sang raja
sendiri sudah lama sekali wafat usai melahirkan anak bungsu
mereka, Putri Kuning. Sangat berbeda dari anaknya yang lain, Putri
Kuning ini mempunyai perilaku yang amat baik, tidak seperti kaka-
kaknya yang bandel dan manja.
Suatu ketika, sang rasa hendak pergi ke suatu daerah untuk suatu
keperluan. Ke-9 putri-putrinya meminta dibawakan oleh-oleh yang
mewah dari sang raja. Sedangkan, Putri Kuning tidak meminta apa
pun, dan hanya berharap agar sang raja pulang dengan selamat.
Singkat kata, sang raja pulang membawa hadiah dan memberikannya
kepada putri bungsunya, Yaitu Putri kuning.Lalu Putri -putri nya yang lain
beserta saudara-saudaranya merasa cemburu dan mempunyai niat untuk
memberikan pelajaran kepada adik mereka.
Tanpa sepengetahuan sang raja, Putri Kuning dipukul oleh kakak-
kakaknya hingga meninggal dan dikuburkan di tempat yang tak jauh dari
istana. Mengetahui anaknya telah menghilang, sang raja pun mencari-
cari putri bungsunya, tetapi tak jua ditemukan.
Suatu hari, sang raja melihat bunga yang berwarna kuning tumbuh pada
sebuah tanah. Ternyata, tanah itulah tempat dikuburkannya anak bungsu
raja. Melihat bunga tersebut, sang raja pun segera menamainya dengan
bunga kemuning.
Hikayat Bunga Kemuning tidak diketahui asal daerahnya, sehingga cerita
ini hanya menyebar begitu saja di nusantara tanpa diketahui asalnya.
D. Sinopsis

Dahulu kala ada seorang raja yang memiliki 10 orang puteri yang diberi nama Puteri
Jambon, Puteri Jingga, Puteri Nila, Puteri Hijau, Puteri Ungu, Puteri Kelabu, Puteri Biru,
Puteri Oranye, Puteri Merah Merona dan Puteri Kuning. Istri raja meninggal dunia
setelah melahirkan Puteri Kuning. Ke-9 puteri sangat manja dan nakal, berbeda dengan
si bungsu Puteri Kuning yang ramah dan baik hati. Suatu hari raja hendak pergi jauh.
Ke-9 puterinya meminta oleh-oleh yang mewah, namun Puteri Kuning hanya meminta
ayahnya kembali dengan selamat.Ketika sang raja pulang, ia memberi Puteri Kuning
sebuah kalung batu hijau. Puteri Hijau merasa cemburu, ia bersama saudaranya yang
lain memukul kepala Puteri Kuning hingga ia meninggal. Tanpa sepengetahuan orang-
orang istana, ke-9 puteri mengubur Puteri Kuning.Mengetahui puteri bungsunya hilang,
sang raja mencarinya, namun pencariannya tak membuahkan hasil. Suatu hari
tumbuhlah sebuah tanaman di atas kubur Puteri Kuning. Karena tanaman tersebut
nampak seperti Puteri Kuning, maka sang raja menamainya Puteri Kemuning.
E. Unsur kebahasaan
Alur/plot : Alur Maju
Tema : Kekeluargaan, Kerajaan dan Kasih sayang tulus seorang anak
kepada ayahnya.
Latar/setting :
1. Latar tempat :
a) Kerajaan (bukti: hikayat ini mengisahkan tentang kerajaan jaman dahulu.)
b) Taman (bukti : tanpa ragu, putri kuning mengambil sapu dan mulai membersihkan taman itu.)
c) Danau (bukti : ketika sang raja tiba di istana kesembilan putrinya masih bermain di danau.)
d) Teras istana (bukti : sementara putri kuning sedang merangkai bunga di teras istana.)
2. Latar waktu : Pada zaman dahulu kala
3. Latar suasana : Sedih (bukti: berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, tak ada
yang berhasil menemukan Putri Kemuning. Raja sangat sedih. "Aku ini ayah yang buruk,"
katanya.)
Tokoh :
1. Protagonis : Raja dan Putri Kuning
2. Antagonis : Putri Jingga, Putri Nila, Putri Hijau, Putri Kelabu, Putri Oranye, dan Putri Merah
Merona.
Karakter tokoh-tokoh :
1. Raja : Bijaksana (bukti: sang raja dikenal sebagai raja yang bijaksana)
Penyayang (bukti: sang raja sangat menyayangi anak-anaknya)
2. Putri kuning : Baik hati (bukti: karna para inang sibuk untuk menuruti permintaan kakak-
kakaknya, taman menjadi tidak ada yang membersihkan. Tapi dengan senang hati putri kuning
mau membantu membersihkan taman.)
Penyabar (bukti: “Hai pelayan! Masih ada kotoran nih!” ujar seorang yang lain
sambil melemparkan sampah. Taman istana yang sudah rapi, kembali acak-acakan. Putri kuning
diam saja dan menyapu sampah sampah itu.)
Ramah (bukti: Sebaliknya ia selalu riang dan tersenyum ramah kepada
siapapun)
3. Puteri Hijau : Jahat, mudah iri (bukti: Puteri Hijau melihat Puteri Kuning memakai kalung
barunya. "Wahai adikku, bagus benar kalungmu! Seharusnya kalung itu menjadi milikku,
karena aku adalah Puteri Hijau!" katanya dengan perasaan iri)
4. Kakak-kakak putri kuning : Nakal, manja, jahat. (bukti: sering membentak inang
pengasuh dan menyuruh pelayan agar menuruti mereka, merampas kalung putri kuning,
menangkap dan memukul kepala putri kuning sampai putri kuning meninggal dan
menguburnya tanpa memberitahu ayahnya (raja).

Sudut Pandang : Orang Pertama dan orang ketiga


Amanat :
- Berlaku baiklah kepada sesama saudara kita
- Berfikirlah terlebih dahulu ketika kita akan bertindak

Anda mungkin juga menyukai