• Adapun kata hikayat berasal dari bahasa Arab, yakni haka yang
artinya bercerita atau menceritakan. Kegunaan hikayat yakni
sebagai pembangkit semangat, penghibur atau pelipur lara, atau
hanya untuk meramaikan suatu pesta.
B. Ciri-ciri Hikayat
Dahulu kala ada seorang raja yang memiliki 10 orang puteri yang diberi nama Puteri
Jambon, Puteri Jingga, Puteri Nila, Puteri Hijau, Puteri Ungu, Puteri Kelabu, Puteri Biru,
Puteri Oranye, Puteri Merah Merona dan Puteri Kuning. Istri raja meninggal dunia
setelah melahirkan Puteri Kuning. Ke-9 puteri sangat manja dan nakal, berbeda dengan
si bungsu Puteri Kuning yang ramah dan baik hati. Suatu hari raja hendak pergi jauh.
Ke-9 puterinya meminta oleh-oleh yang mewah, namun Puteri Kuning hanya meminta
ayahnya kembali dengan selamat.Ketika sang raja pulang, ia memberi Puteri Kuning
sebuah kalung batu hijau. Puteri Hijau merasa cemburu, ia bersama saudaranya yang
lain memukul kepala Puteri Kuning hingga ia meninggal. Tanpa sepengetahuan orang-
orang istana, ke-9 puteri mengubur Puteri Kuning.Mengetahui puteri bungsunya hilang,
sang raja mencarinya, namun pencariannya tak membuahkan hasil. Suatu hari
tumbuhlah sebuah tanaman di atas kubur Puteri Kuning. Karena tanaman tersebut
nampak seperti Puteri Kuning, maka sang raja menamainya Puteri Kemuning.
E. Unsur kebahasaan
Alur/plot : Alur Maju
Tema : Kekeluargaan, Kerajaan dan Kasih sayang tulus seorang anak
kepada ayahnya.
Latar/setting :
1. Latar tempat :
a) Kerajaan (bukti: hikayat ini mengisahkan tentang kerajaan jaman dahulu.)
b) Taman (bukti : tanpa ragu, putri kuning mengambil sapu dan mulai membersihkan taman itu.)
c) Danau (bukti : ketika sang raja tiba di istana kesembilan putrinya masih bermain di danau.)
d) Teras istana (bukti : sementara putri kuning sedang merangkai bunga di teras istana.)
2. Latar waktu : Pada zaman dahulu kala
3. Latar suasana : Sedih (bukti: berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, tak ada
yang berhasil menemukan Putri Kemuning. Raja sangat sedih. "Aku ini ayah yang buruk,"
katanya.)
Tokoh :
1. Protagonis : Raja dan Putri Kuning
2. Antagonis : Putri Jingga, Putri Nila, Putri Hijau, Putri Kelabu, Putri Oranye, dan Putri Merah
Merona.
Karakter tokoh-tokoh :
1. Raja : Bijaksana (bukti: sang raja dikenal sebagai raja yang bijaksana)
Penyayang (bukti: sang raja sangat menyayangi anak-anaknya)
2. Putri kuning : Baik hati (bukti: karna para inang sibuk untuk menuruti permintaan kakak-
kakaknya, taman menjadi tidak ada yang membersihkan. Tapi dengan senang hati putri kuning
mau membantu membersihkan taman.)
Penyabar (bukti: “Hai pelayan! Masih ada kotoran nih!” ujar seorang yang lain
sambil melemparkan sampah. Taman istana yang sudah rapi, kembali acak-acakan. Putri kuning
diam saja dan menyapu sampah sampah itu.)
Ramah (bukti: Sebaliknya ia selalu riang dan tersenyum ramah kepada
siapapun)
3. Puteri Hijau : Jahat, mudah iri (bukti: Puteri Hijau melihat Puteri Kuning memakai kalung
barunya. "Wahai adikku, bagus benar kalungmu! Seharusnya kalung itu menjadi milikku,
karena aku adalah Puteri Hijau!" katanya dengan perasaan iri)
4. Kakak-kakak putri kuning : Nakal, manja, jahat. (bukti: sering membentak inang
pengasuh dan menyuruh pelayan agar menuruti mereka, merampas kalung putri kuning,
menangkap dan memukul kepala putri kuning sampai putri kuning meninggal dan
menguburnya tanpa memberitahu ayahnya (raja).