Anda di halaman 1dari 20

PENDAHULUAN

NYERI
Nyeri seperti didefinisikan oleh International
Association for Study of Pain (IASP), adalah suatu
pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual
maupun potensial, atau yang digambarkan dalam bentuk
kerusakan tersebut.
• NEUROPATI
Neuropati adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan masalah pada saraf, biasanya pada saraf
perifer yang bertentangan dengan sistem saraf pusat (otak
dan sumsum tulang belakang). Neuropati merupakan
proses patologi yang mengenai susunan saraf perifer,
berupa proses demielinisasi atau degenerasi aksonal atau
kedua-duanya.
• EPIDEMIOLOGI
Kerusakan saraf perifer dialami oleh 2,4% populasi di
dunia. Prevalensi ini akan meningkat 8% seiring
bertambahnya usia. Penyebab polineuropati yang paling
sering dijumpai adalah polineuropati sensorimotor diabetik,
dimana 66% penderita DM tipe 1 dan 59% penderita DM
tipe 2 mengalami polineuropati.
• ETIOLOGI
1.Metabolik : Diabetes, penyakit ginjal, porfiria
2.Nutrisional : Defisiensi B1, B6, B12 dan asam folat
Defisiensi tiamin, asam nikotinat dan asam pentotenat mempengaruhi
metabolisme neuronal dengan menghalangi oksidasi glukosa.
3.Toksik (bahan metal dan obat-obatan) : Arsenik, merkuri, kloramfenikol dan
metronidazol, karbamazepin, phenytoin.
4.Keganasan
5.Trauma
6.Infeksi-inflamasi : Lepra, Difteri
7.Autoimun : immune-mediated demyelinating disorders
8.Genetik
• Berdasarkan penyakit yang mendahului dan letak
anatomisnya, nyeri neuropati terbagi menjadi :
• 1.Perifer, dapat diakibatkan oleh neuropati, nueralgia
pasca herpes zoster, trauma susunan saraf pusat,
radikulopati, neoplasma, dan lain-lain
• 2.Medula spinalis, dapat diakibatkan oleh multiple
sclerosis, trauma medula spinalis, neoplasma,
arakhnoiditis, dan lain-lain
• 3.Otak, dapat diakibatkan oleh stroke, siringomielia,
neoplasma, dan lain-lain.
• Berdasarkan gejala, nyeri neuropati terbagi menjadi :
• 1.Nyeri spontan (independent pain)
• 2.Nyeri oleh karena stimulus (evoked pain)
• 3.Gabungan antara keduanya.
PATOFISIOLOGI (NEUROPATI)
PATOFISIOLOGI NEUROPATI
MANIFESTASI KLINIK

• a.Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik :


• 1.Gangguan sensorik meliputi parestesia, nyeri, terbakar,
penurunan rasa raba, vibrasi dan posisi. Hilangnya
sensasi (getar, posisi/proprioseptif, suhu, dan nyeri) pada
bagian distal ekstremitas menunjukkan neuropati perifer.
• 2.Gangguan motorik berupa kelemahan otot-otot
• 3.Refleks tendon menurun
• 4.Fasikulasi
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

• 1.Gula darah puasa : didapatkan hiperglikemi


• 2.fungsi ginjal
• 3.kadar vitamin B1, B6, B12 darah : defisiensi vitamin B1,
B6 dan B12
• 4.kadar logam berat : kadar arsenik dan merkuri tinggi
• 5.fungi hormon tiroid :didapatkan hipotiroidisme
• 6.Lumbal pungsi : protein CSF meningkat
TATALAKSANA

a.Penatalaksanaan Farmakologik
1.Terapi kausatif
Neuropati perifer disebabkan oleh banyak penyebab.
Kausa yang paling bisa ditatalaksanai meliputi diabetes
melitus, hipotiroidisme, dan defisiensi vitamin neurotropik.
2.Simptomatis : analgetik, antiepileptik misalnya gabapentin
(neurontin), topiramate (topamax), carbamazepine
(tegretol), pregabalin (lyrica)] dan antidepresan
(misalnya amitriptilin).
3.Vitamin neurotropik : B1, B6, B12, asam folat
• b.Penatalaksanaan Non-farmakologik
• 1.Terapi suportif seperti menurunkan berat badan, diet
dan pemilihan sepatu yang sesuai ukuran, nyaman, dan
tidak menyebabkan penekanan juga dapat membantu.
• 2.Fisioterapi, mobilisasi, masase otot dan gerakan sendi.
KOMPLIKASI

• a.Komplikasi saraf DM dikaki dan tungkai bawah


• b.Neuropati pada saluran pencernaan
• c.Neuropati kandung kemih
PROGNOSIS

Hasil akhir neuropati sangat tergantung pada


penyebabnya. Neuropati perifer sangat bervariasi dari
gangguan yang reversible sampai komplikasi yang bersifat
fatal. Pada kasus yang paling baik, saraf yang rusak akan
ber-regenerasi.
Sel saraf tidak bisa digantikan jika mati namun
mempunyai kemampuan untuk pulih dari kerusakan.
Kemampuan pemulihan tergantung kerusakan dan umur
seseorang dan keadaan kesehatan orang tersebut.
KESIMPULAN

• Nyeri neuropatik yang didefinisikan sebagai nyeri akibat


lesi jaringan saraf baik perifer maupun sentral bisa
diakibatkan oleh beberapa penyebab seperti amputasi,
toksis (akibat khemoterapi) metabolik (diabetik neuropati)
atau juga infeksi misalnya herpes zoster pada neuralgia
pasca herpes dan lain-lain.
– Nyeri pada neuropatik bisa muncul spontan (tanpa stimulus)
maupun dengan stimulus atau juga kombinasi. Meskipun
jarang, nyeri juga dihasilkan oleh kerusakan SSP, terutama
jaras spinotalamik atau talamus.

Anda mungkin juga menyukai