Anda di halaman 1dari 40

Kelompok IV

Kelas C 2016
Anggota :
Nurul Pratiwi Liputo
Anggriani Badu
Anameera A. Niati
Putri Kusprin K. Dinasari
Anisa Khumairah Ibrahim
JANTUNG
ISKEMIK
3

Penyakit jantung koroner yang disebut juga


Penyakit Jantung Iskemia (PJI),
Definisi
penyakit arteri koroner (Coronary Artery
Disease) adalah penyakit pada arteri koroner dikenal juga Penyakit arteri koroner
dimana terjadi penyempitanpada arteri koroner (PAK), didefinisikan sebagai
karena proses aterosklerosis. Pada proses kekurangan oksigen dan penurunan
tersebut terjadi perlemakan pada dinding arteri atau tidak adanya aliran darah ke
koroner yang sudah terjadi sejak usia muda miokardium yang disebabkan oleh
sampai usia lanjut. Terjadinya infark dapat penyempitan atau terhalangnya
disebabkan beberapa faktor risiko, hal ini arteri koroner (Yulinah dkk, 2008)
tergantung dari individu (Nurhidayat, 2011).
4
5

Etiologi
Adanya aterosklerosis koroner dimana terjadi kelainan pada intima
bermula berupa bercak fibrosa (fibrous plaque) dan selanjutnya
terjadi ulserasi, pendarahan, kalsifikasi dan trombosis. Perjalanan
dalam kejadian aterosklerosis tidak hanya disebabkan oleh faktor
tunggal, akan tetapi diberati juga banyak faktor lain seperti :
hipertensi, kadar lipid, rokok, kadar gula darah yang abnormal.
Patofisiologi

7
Angina Tak
Stabil

Angina Stabil
Intermittent claudication

Bertambahnya Umur

8
Next..
9

Faktor yang
dapat dirubah

Faktor Resiko

Faktor tidak Faktor


dapat diubah. Aterosklerosis geografik

Faktor
psikososial
10
Hipertensi Kurang
Bentuk badan (tekanan darah aktivitas
tinggi) fisik

Faktor resiko
yang dapat
diubah
Hiperglikemia
Merokok Obesitas dan diabetes
mellitus

Peningkata Kadar
Dislipede Peningkatan
n oksidasi homosistein
mia trombosis
LDL yang tinggi
11
12

Jenis kelamin Usia Keturunan (genetik)

Perbandingan pria dan Semakin bertambah Dilaporkan bahwa faktor-


wanita, pria lebih besar usia, risiko terkena PJK
terkena penyakit jantung faktor risiko Penyakit
semakin tinggi, yang
koroner dibandingkan
wanita. Namun pada masa pada umumnya dimulai Jantung Iskemia (PJI) yang
menopause wanita risiko pada usia 40 tahun ke diturunkan seperti
terkena penyakit jantung atas (Karyadi, 2002).
koroner meningkat. Hal ini hiperkolesterolemia,
berkaitan dengan hormon
estrogen yang berperan penyakit darah tinggi, atau
penting dalam melindungi kencing manis (diabetes)
pembuluh darah dari
kerusakan yang memicu (Karyadi, 2002).
terjadinya aterosklerosis
(Karyadi, 2002).
13

Guidline
14

Next..
15
• Senyawa Beta Bloker (Prototipe :
Terapi Anti- Propanolol)
Iskemik • Nitrat (Prototipe : Nitrogliserin)
• Calcium Chanel Bloker (CCB)
Terapi
Farmakologi
• Penghambat Siklo-Oksigenase (COX
Terapi Inhibitor)
Antitrombotik • Antagonis Reseptor ADH

Terapi
Tambahan
16

Obat-obat golongan betabloker bekerja dengan menghambat secarakompetitif


Terapi Anti efek adrenergik (epinefrin/norepinefrin) yang mengakibatkanpenurunan denyut
Iskemik jantung, kontraktilitas dan tekanan darah sehingga dapatmenurunkan frekuensi
serangan angina dengan menurunkan kebutuhanoksigen. Namun demikian,
golongan betabloker tidak memperbaiki suplaioksigen. Obat ini bekerja sepanjang
waktu sehingga menjadi pilihan pertamauntuk pengobatan angina kronis yang
membutuhkan terapi pemeliharaansetiap hari.
Contah obat yang termasuk dalam golongan ini antara lainPropanolol, Atenolol,
Asebutolol, Bisoprolol, Sotalol HCL.
17

Terapi Anti- Obat-obat golongan nitrat bekerja sebagai vasodilator denganmelepaskan Nitrit
Iskemik Oksida (NO) di otot polos vaskuler yang menyebabkanvasodilatasi dan
meningkatkan konsumsi oksigen dan menurunkan kerja jantung, sehingga
mengurangi gejala angina.Contoh obat yang termasuk dalam golongan nitrat
antara lainIsosorbid Dinitrat (ISDN), Isosorbid Mononitrat (ISMN) dan
GliserilTrinitrat. Golongan nitrat tersedia dalam bentuk sediaan tablet oral,
tabletkunyah, sublingual, patch maupun semprot/ spray. Penggunaan sediaan
patch sebaiknya ditempelkan pada tempat yang berbeda untuk menghindari
iritasidan sebaiknya tidak menggunakannya selama 24 jam penuh untuk
mencegahtoleransi.Beberapa efek samping yang dapat terjadi antara lain sakit
kepala,takikardi, dan hipotensi.
18

Terapi Anti- Obat-obat golongan CCB bekerja dengan memblok influk ionKalsium (Ca2+) sehingga
menurunkan kontraktilitas miokard. Selain itu golongan ini juga menyebabkan
Iskemik
vasodilatasi arteriol yang menyebabkan peningkatan suplai oksigen dan menurunkan
tekanan darah sehingga dapatmengurangi gejala angina.
Contoh obat yang termasuk dalam gologan CCB antara lain Nifedipin, Amlodipin
Besilat, Diltiazem HCl, Nimodipin. Obat-obat ini lebihbaik digunakan pada pasien yang
dikontraindikasikan dan intoleransiterhadap betabloker.
19

Terapi
Antitrombotik Contohnya Asam Asetil Salisilat / ASA (Aspirin). Aspirin bekerjadengan
menghambat enzim siklooksigenase (COX 1) melalui reaksi asetilasisehingga
menekan pembentukan tromboksan A2 dan menghambat agregasitrombosit.
Selain itu aspirin juga memilki efek antiinflamasi sehingga dapatmengurangi
ruptur plak. Aspirin sebaiknya diminum bersama makanan untuk mencegah
iritasi lambung.
20

Terapi
Obat-obat golongan ini bekerja dengan menghambat AdenosinDifosfat
Antitrombotik
sehingga agregasi trombosit dan perubahan reseptor fibrinogenmenjadi
bentuk dengan afinitas kuat dapat dihambat.
Contohnya Tiklopidin dan Klopidogrel. Obat-obat ini dapatdigunakan bagi
pasien yang mempunyai hipersensitivitas atau gangguangastrointestinal
akibat Aspirin.
Efek samping yang mungkin terjadi antara lain trombositopeni
dangranulositopenia yang umumnya reversibel setelah pemberian
obatdihentikan
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, PJK erat kaitannya 21
dengandislipidemia (tingginya kolesterol darah). Oleh sebab itu obat-obat penurunkolesterol
seperti golongan Statin dapat dijadikan sebagai terapi tambahan untuk mengurangi
kolesterol.
Obat golongan statin bekerja dengan menghambat HMGCoA reduktase,yang
Terapi merupakan suatu enzim yang mengontrol biosintesis kolesterol. Dengan dihambatnya
Tambahan sintesis kolesterol di hati, akan menurunkan kadar LDL danmeningkatkan kadar HDL plasma.
Beberapa contoh obat yang termasuk dalam golongan ini antara
lainSimvastatin, Atorvastatin, dan Pravastatin. Obat-obat golongan statin biasanyadiminum
sebagai dosis tunggal pada malam hari. Efek samping umumnya jarangterjadi, seperti diare,
sembelit, mual dan gangguan pencernaan.
Obat golongan statin memiliki sifat Pleotrophic Effect, yakni efek lainselain
menekan kolesterol darah. Statin dapat memperbaiki fungsi endotel,menstabilkan plak,
mengurangi pemebentukan thrombus, antiinflamasi danmengurangi oksidasi lipid, sehingga
Statin selain dapat mengontrol kolesterol juga dapat melindungi jantung. Oleh sebab itu
terkadang pada penderita PJKtetap diberikan obat golongan Statin meskipun kadar
kolesterolnya normal
22
Terapi Non-Farmakologi

Meliputi operasi pintas Bertujuan untuk Misalnya berhenti merokok,

Resiko
Tindakan

Rehabilitasi Medik
Revaskularisasi

Modifikasi Faktor
koroner (Coronary Artery meningkatkan kemampuan mengontrol berat badan
Bypass Grafting/CABG), kerja organ mendekati normal,olahraga
angiop asti koroner semula dan kardiovaskular (bersepeda,
(Percutaneous mengoptimalkan fisik pasca berenang, jalan cepat, dan
Transluminal Coronar operasi, melalui latihan sebagainya),diet,
Angioplasty/ PTCA), dan treadmill, eurocycle menurunkan kolesterol dan
pemasangan stent. test ,fisioterapi dan lain- hipertensi, mengontrol
lain kadar gula darah
23

Study Kasus?
Jantung Iskemik.
24

Identitas Pasien Usia : 32 Thn


Status Pasien :
Nama : Ny. Mulai Sembuh
Swk

Tgl MRS : Tgl KRS :


No. RM : RG 3 Juni 2018
00668291 25 Mey 2018
25

Diagnosa
Gagal jantung
akut sedang
Hipertensi
26

Subjektif
27

Objektif
28

Data Penunjang
29

Assesment
Nama Obat Indikasi Mekanisme Dosis Efek Samping ADME
30
Ringer Laktat Untuk pengobatan RL berhubungan dengan osmolaritas Tergantung pada usia, bb Nyeri dada, detak jantung
cairan dimna plasma, memperluas kompartemen dan keadaan klinis abnormal, penurunan
rehidrasi secara oral ekstraseluler selama masa penderita tekanan darah, kesulitan
insufisiensi sirkulasi, dan
tidak mungkin bernafas, batuk, gatal-
mengembalikan natrium dan klorida
dilakukan. yang hilang sehingga cairan tetap gatal dan sakit kepala
tinggal di dalam intravascular (Miller
and Wirwicz, 2015)

Valesco Pengobatan inhibitor kompetetif dari reseptor


Hipertensi baik Angiotensi II tipe (1), pengaruhnya
sendiri atau dalam lebih spesifik pada angiotensin II dan
kombinasi dengan mengurangi atau sama sekali tidak
obat anti hipertensi ada produksi ataupun bradikinin
lain dan gagal jantung (Puput puspita, 2009).
(Tatro, 2003).
Untuk mengatasi
tekanan darah tinggi
(hipertensi) dan gagal
jantung
Nama Obat Indikasi Mekanisme Dosis Efek Samping ADME
31
Amlodipin Hipertensi, angina stabil kronis, angina Amlodipine merupakan penghambat Dosis biasanya 5 mg Efek samping yang
vasofastik (Tatro,2003). influks (masuknya) ion kalsium satu kali sehari dan paling sering didapati
Pengobatan lini pertama hipertensi dan (antagonis ion kalsium) melalui maksimum 10 mg. adalah sakit kepala,
dapat digunakan sebagai obat tunggal membran ke dalam otot polos Pasien gangguang edema, fatigue, rasa
untuk mengontrol tekanan darah pada pembuluh darah dan jantung. fungsi hati dimulai mengantuk, nausea,
sebagian besar pasien. Dengan Mekanisme aksi anti hipertensi dengan 2,5 mg sehari nyeri abdomen,
penambahan amlodipine yang telah amlodipine adalah efek langsung sekali. Pada pasien kemerahan, palpitasi
digunakan sebagai kombinasi dengan relaksasi pada otot polos pembuluh hipertensi dengan dan dizziness
diuretik tiazide, adrenoceptor-ß darah. Mekanisme yang pasti dosis 5 mg/hari, dosis
blocker atau ACE inhibitor. Pengobatan mengenai bagaimana amlodipine tidak perlu dinaikkan.
lini pertama iskemia miokard baik yang dapat mengatasi angina, belum Pada pasien yang
disebabkan oleh obstruksi (stable dapat dipastikan tetapi amlodipine memerlukan dosis
angina) dan/atau vasospasme/ mengurangi hambatan iskemik lebih tinggi, dosis
vasokonstriksi (prinzmetal's atau amlodipine dapat
variant angina) arteri coronaria. dinaikkan menjadi
Amlodipine dapat digunakan sebagai 7.5 mg/hari dengan
monoterapi, atau kombinasi dengan dosis maksimum 10
obat antiangina lain pada pasien mg/hari
dengan angina yang refrakter terhadap
nitrat dan/atau dosis ß-Blocker yang
kuat.
Nama Obat Indikasi Mekanisme Dosis Efek Samping ADME
32
Furosemid Edema karena penyakit jantung, hati, Secara umum dapat dikatakan Dosis dewasa Furosemide menimbulkan Bioavaibilitas furosemid
dan ginjal. Terapi tambahan pada udem bahwa diureti kuat mempunyai mula adalah 10 mg/ efek samping sebagai 65 %
pulmonari akut dan edema otak yang kerja dan lama kerja yang lebih 600mg. berikut :anemia, sensasi Diekskresi melalui ginjal
diharapkan mendapat onset diuresis pendek dari tiazid. Diuretik kuat Dosis anak-anak abnormalitas kulit, kejang
yang kuat dan cepat (PIONAS). terutama bekerja pada Ansa Henle 0.5mg/kg atau 6 kandung kemih,
Furosemid injeksi diindikasikan sebagai bagian asenden pada bagian dengan mg/kg penglihatan kabur,
terapi tambahan pada udema epitel tebal dengan cara konstipasi/ sembelit,
pulmonari akut. Digunakan jika diuresis menghambat kotranspor kram, pusing, demam,
diperlukan dengan cepat atau Na+/K+/Cl- dari membran lumen iritasi mulut dan lambung,
penggunaan oral tidak memungkinkan. pada pars ascenden ansa henle, kemerahan, sedikit ikterik,
karena itu reabsorpsi Na+/K+/Cl- kejang otot, telinga
menurun.. berdengung,
Nama Obat Indikasi Mekanisme Dosis Efek Samping ADME
33
Propanolol Propranolol adalah suatu obat Mekanisme aksi Propranolol adalah 40 mg/12 jam Bradikardi, gagal jantung, Efek puncak dalam 1-1,5
penghambat adrenoreseptor beta, Memblok reseptor epinephrine b1 maksimal 640 mg hipotensi, gangguan jam.
yang sangat berguna untuk dan b2-adrenergik yang memberi per hari (Medscape, konduksi, bronkospasme, 100-150 ng / mL dengan
menurunkan tekanan darah pada efek kronotropik, inotropik, dan 2016). vasokonstriksi perifer,
variasi antar pasien
hipertensi ringan dan hipertensi penurunan respon vasodilator beta- gangguan saluran cerna,
sedang. Pada hipertensi berat, adrenergik (Krishnaia et al.,2005). fatigue, gangguan tidur, cukup; 100 ng / mL
propranolol terutama berguna dalam jarang ruam kulit dan umumnya merupakan β-
mencegah terjadinya reflex takikardia mata kering (reversibel blockade tingkat tinggi.
yang sering timbul pada pengobatan bila obat dihentikan), Luas didistribusikan ke
dengan vasodilator (Katzung B.G, eksaserbasi psoriasis dalam jaringan tubuh,
1998). (PIONAS). termasuk paru-paru,
Penghambat beta pertama yang
hati, ginjal, dan jantung.
diresepkan untuk mengobati angina,
aritmia jantung, dan hipertens. Dosis oral segera terikat
oleh liver (hati).
Hampir sepenuhnya
dimetabolisme di liver
(HATI).
Diekskresikan terutama
dalam urin
Nama Obat Indikasi Mekanisme Dosis Efek Samping ADME 34
Digoxin Pasien gagal jantung Digoksin menghambat Na-K ATPase, yang pada Kisaran efektif Gangguan mental, Makanan dapat
dengan ritme sinus yang gilirannya menyebabkan peningkatan ketersediaan antara 1-2,5 mg/ml. pusing, sakit kepala, menyebabkan absorbsi
simtomatik, terutama bila kalsium intraseluler dalam system miokardium dan gagal jantung diare, mual muntah mengalami penundaan.
disertai takikardia, konduksi. Inotropi dan otomatisitas kemudian kongesif 05,-0,8 dan aritmia pada
Efek maksimal baru
meskipun telah mendapat meningkat sementara kecepatan konduksi mg/ml. aritmia 0,8- anak-anak
terapi maksimal dengan berkurang. Terapi secara tidak langsung 2 mg/ml. dewasa < timbul 1 jam atau lebih
ACE inhibitor dan β-blocker. menyebabkan stimulasi parasimpatis system saraf 0,5 mg/ml. toksik setelah kadar maksimal
Gejala dan mengurangi otonom, dengan efek konsekuen pada nodus jika diatas 2,5 dijantung tercapai.
hospitalisasi, terutama sinoatrium (SA) dan atrioventrikular (AV). Digoksin mg/ml Metabollisme diturunkan
hospitalisasi karena mengurangi reuptake katekolamin di terminal saraf, dengan adanya gagal
memburuknya kerja membuat pembuluh darah lebih sensitive terhadap jantung kongestif.
jantung. katekolamin endogen atau eksogen. Meningkatkan
Dieliminasi diginjal,
Pada pasien rawat jalan sensitisasi baroreseptor, dengan akibat
dengan gagal jantung peningkatan aktivitas saraf sinus karotis dan waktu paruh eliminasi
diastolik kronik ringan peningkatan simpatik penarikan untuk setiap digoksin 1,6 hari.
sampai sedang dan dengan kenaikan yang diberikan tekanan arteri rata-rata. Bioavaibilitas 60-80%
irama sinus yang telah Pada konsentrasi yang lebih tinggi, meningkatkan dari oral. Urin (50-70%
mendapatkan ACE inhibitor aliran simpatis dari system saraf pusat ke saraf dalm bentuk obat yang
dan simpatif jantung dan perifer. Ini juga memungkinkan
tidak berubah
Diuretik. penghabisan progresif kalium intraseluler, dengan
peningkatan konsekuen kadar serum kalium.
Nama Obat Indikasi Mekanisme Dosis Efek Samping ADME 35
Diazepam Diazepam diindikasikan untuk terapi Memodulasi efek postsynaptic dari Dosis 10 Sering terjadi sedasi, Puncak dalam plasma
kecemasan (ansietas) dalam transmisi GABA A, menghasilkan mg (Kemenkes RI, kelelahan & ataksia. 30-90 menit
penggunaan jangka lama, karena peningkatan inhibisi presinaptik. 2007) Bioavailabilitas 90%
mempunyai masa kerja panjang (Finkel Tampaknya bertindak pada bagian Terikat dengan protein
et al., 2009). dari system limbic, serta ditalamus 98%
Sedatif dan keadaan psikosomatik yang dan hipotalamus, untuk menginduksi Volume distribusi 0,8-1
ada hubungan dengan rasa cemas. efek menenangkan. L/kg
Selain sebagai antiansietas, diazepam Dimetabolisme dihati
digunakan sebagai hipnotik, Ekresi urin
antikonvulsi, pelemas otot dan induksi Klirens ginjal 20-30
anastesi (Katzung et al., 2012).. ml/min
36

Interaksi Obat
37

Masalah Terkait
1. Ada indikasi tetapi tidak diterapi : pasien mengalami demam
namun tidak diberikan penurun demam
2. Pemberian obat tanpa indikasi : pasien tidak memiliki
keluhan nyeri maag atau perut tetapi diberikan antasida
tanpa ada indikasi.
3. Pemilihan obat yang tidak tepat : antasida
Planning
38

1. Amlodipin dan furosemid berindikasi yang sama yaitu untuk hipertensi. Hentikan
pemakaian amlodipin karena furosemid secara IV memiliki terapi yang lebih cepat
dibandingkan amlodipen rute oral.
2. Valesco dan furosemid sebaiknya tidak diberikan bersamaan karena dapat
berinteraksi yaitu dapat merubah farmakokinetik salah satunya juga menyebabkan
munurnnya serum potasium.
3. Valesco dan propanolol juga sebaiknya tidak diberikan secara bersamaan karena
dapat mengubah farmakokinetik propanolol juga menyebabkan meningkatnya
serum kalium.
4. Antasida sebaiknya tidak diberikan karena pasien tidak mengalami keluhan sakit
pada bagian perut.
39

Thanks!
Any questions?
You can find me at @centum16
40

Thanks!
Any questions?
You can find me at @username & user@mail.me

Anda mungkin juga menyukai