Kardiovaskular
Kelompok 1
Anggota :
• Aurelia Skolastika Naisanit (1908010001)
• Shita Anggenella Dupe (1908010002)
• Maria Ducis Nurak Banunaek (1908010003)
• Marceline Consolatrix Cheyene Djema (1908010004)
• Esther Daniella Pidu Dimu (1908010005)
• Safira Prabasari Kusumah (1908010006)
• Thamara Novelia Laly Umbu Zasa (1908010007)
• Felicia Amanda Ratucoreh (1908010008)
• Putri Fajria Meilany (1908010009)
• Luizha Belladona Imanuella Rotte (1908010010)
• Indryati Melansari Pong (1908010011)
• Clarissa Michelle Hartono (1908010012)
• Richaldi Trisna Nicky Utomo (1908010013)
• Eduardus Diasao Djago (1908010014)
• Jason Nathaniel Anugerah Abdullah (1908010015)
• Ayu Cyntia Tanto (1908010016)
Skenario 1
Pasien wanita berusia 55 tahun datang ke
rumah sakit dengan mengeluhkan sakit
kepala, sakit badan dan nyeri di dada sebelah
kiri. Wanita ini dua bulan lalu melakukan
kontrol kesehatannya dan memperoleh resep
obat-obatan:
6. Lisinopril 10 mg (1x1)
Daftar Isi
A B C
Penyakit terkait skenario Indikasi, penggunaan, kontra Dosis, dan standar
indikasi, interaksi, kondisi pengobatan
klinis, mamin, penyimpanan,
penyiapan, efek samping
penanganannya
D E F G
Farmakokinetika dan Dampak ketidakpatuhan Isu terkait obat hipertensi dan Edukasi dan konseling
farmakodinamika. kontrol kesehatan dan minum penyakit kronis dengan
obat terhadap kondisi Covid-19
kesehatannya
Penyakit Terkait Skenario
Amlodipin 5 mg tab Metformin 500 mg tab Glimepiride 2 mg tab
(1x1) (3x1) (1x1)
Untuk hipertensi dan Menurunkan kadar Untuk mengendalikan
angina pectoris dengan glukosa darah tanpa kadar gula darah yang
cara meningkatkan aliran menyebabkan tinggi pada penderita
darah ke otot jantung. hipoglikemia pada DM diabetes tipe 2.
tipe 2.
Faktor hemodinamik seperti hipertensi, zat vasokonstriktor, mediator (sitokin), rokok, diet aterogenik, kadar
gula darah berlebih, dan oksidasi LDL-C. LDL teroksidasi menyebabkan kematian sel dan menghasilkan respon
inflamasi. Terjadi respon angiotensin 17 II, menyebabkan vasokonstriksi, dan menyetuskan efek protrombik
dengan melibatkan platelet dan faktor koagulasi, memicu terjadinya reaksi inflamasi, sehingga terjadi respon
protektif dan terbentuk lesi fibrofatty dan fibrous, plak atherosklerotik. Plak atherosklerotik tidak stabil dan
mengalami ruptur menyebabkan Sindroma Koroner Akut. Infark terjadi jika plak aterosklerotik mengalami fisur,
ruptur, atau ulserasi, terjadi trombus mural pada lokasi ruptur mengakibatkan oklusi arterikoroner, sehingga
pasokan oksigen terhambat. Reaksi koagulasi diaktivasi oleh pajanan tissue activator pada sel endotelyang
rusak. Faktor VII dan X diaktivasi, mengakibatkan konversi protombin menjadi trombin, yang kemudian
mengkonversi fibrinogen menjadi fibrin. Arteri koroner yang terlibat akan mengalami oklusi oleh trombus yang
terdiri atas agregat trombositdan fibrin. Penyebab lain infark miokard tanpa aterosklerosis koronaria antara lain
emboli arteri koronaria, kelainan arteri koronaria kongenital, vasospasme koronaria terisolasi, arteritistraumatis,
gangguan hematologik, dan berbagai penyakit inflamasi sistemik
Faktor Risiko
Non Modifiable
• Umur > 45 tahun
• JK laki-laki
• RPK jantung koroner atau sudden
death
Modifiable
• Rokok
• Diabetes
• Hipertensi
• Obesitas sentral
• Depresi
• Hiperlipidemia dan
hiperkolesterolemia
• Inaktifitas
Penatalaksanaan Infark Miokard Akut
Harus dilakukan secepat mungkin, karena termasuk kegawatdaruratan. Diagnosis kerja dibutuhkan cepat untuk segera
memulai tata laksana inisial. Pasien harus segera dilakukan pemeriksaan interpretasi EKG dan enzim jantung, dipasangi
monitor dan diawasi karena pada tahap awal terjadinya infark miokard, dapat terjadi henti jantung yang paling sering
disebabkan oleh fibrilasi ventrikel.
Metformin
• Gangguan fungsi ginjal, ketoasidosis, penyakit hati berat, dan penyakit jantung kongestif
• Menggunakan kontras media yang mengandung iodin dan menggunakan anestesi umum
• Wanita hamil dan menyusui.
Glimepiride
• Diabetes tipe 1, ketoasidosis diabetik
• Memiliki hipersensitivitas atau alergi terhadap Glimepiride, sulfonylurea atau sulfonamides.
• Wanita hamil atau menyusui.
Miniaspi
• Hipersensitif terhadap aspirin, luka lambung, wanita hamil trimester 3, anak-anak <12 tahun, pendarahan atau hemofilia, asam
urat, gangguan ginjal dan hati, ibu menyusui, trombositopenia, terapi antikoagulan.
Fenofibrate
• Hamil, menyusui, hipersensitivitas fotoalergi atau fototoksik selama pengobatan dengan fibrat atau ketofren, anak dan remaja
<18 tahun, gangguan hati berat, gangguan ginjal, riwayat batu empedu
Lisinopril
• Riwayat edema angioneurotik yang berhubungan dengan terapi ACE inhibitor sebelumnya.
Dosis dan Cara Penggunaan
Amlodipine Miniaspi
• Dosis awal anjuran 5 mg/d. Dosis pemeliharaan 5-10 mg/d • Dosis 80-160 mg 2 x per hari pada saat atau segera sesudah
• Usia 6-17 tahun: 2,5-5 mg oral sekali sehari. makan minum dengan segelas air (240 mL)
• Boleh sebelum makan atau sesudahnya • Jika melewatkan dosis, minum sesegera mungkin. Jika mendekati
waktu untuk berikutnya, lewati dosis dan kembali ke jadwal
pemberian dosis reguler Anda.
Metformin Fenofibrate
• Per oral 1-3 x sehari sesudah makanan • Dewasa : 1 kapsul 1x/hari saat makan atau setelah makan.
• Dosis metformin 500-3000 mg • 50-160 mg secara oral
• Minum secara teratur dan pada waktu yang sama setiap hari dan
periksa gula darah secara teratur
Glimepiride Lisinopril
• 1 x sehari per oral segera setelah sarapan • Dewasa awal 10 mg 1x/hari. Pemeliharaan : 20 mg sebagai dosis
• Dosis awal 1 mg sehari, dosis maksimum harian 8 mg tunggal . Dosis maksimal : 80 mg/hari. bersamaan dengan makan
• Telan tablet dengan setengah gelas air. Jangan atau sebelum makan.
dihancurkan/dikunyah • Gagal jantung kongestif awal 2,5 mg 1x/hari. Kisaran dosis
efektif : 5-20 mg/hari sebagai dosis tunggal.
• Pasien yang diterapi dengan diuretic harus dihentikan 2-3 hari
sebelum dan diberikan dengan dosis awal 5 mg.
Interaksi
Amlodipine Metformin Glimepiride
• Kombinasi dengan diuretik thiazide, alfa • Kombinasi dengan akarbosa • NSAID, obat dengan ikatan protein
blocker, beta blocker, penghambat ACE, • Kombinasi dengan insulin tinggi
nitrat • Kombinasi dengan sulfonilurea • Obat-obat yang cenderung menimbulkan
• Amlodipine dan digoxin • Kombinasi dengan pioglitazon hiperglikemia
• Amlodipine dan warfarin Kombinasi dengan repaglinid atau • Warfarin
• Ciclosporin dan tacrolimus nateglinid • Fenitoin, diklofenak, ibuprofen,
• Amlodipine naproksen dan asam mefenamat
• Rifampisin
Metformin Mual muntah, diare, rasa logam, asidosis laktat, berkeringat tiba-tiba, Makan sumber gula cepat seperti gula meja, madu, atau permen, atau
gemetar, detak jantung cepat, kelaparan, penglihatan kabur, pusing, atau minum jus buah atau soda non-diet, segera beri tahu dokter
kesemutan tangan / kaki, mengantuk
Glimepiride Muntah, nyeri lambung, diare, pruritus, erythema, urtikaria, erupsi Jika merasakan gejala alergi langsung hentikan pemakaiannya, cari
morbiliform atau maculopapular, hyponatremia, kaburnya penglihatan, pertolongan medis, penanganan hiponatremia disesuaikan dengan tingkat
leukopenia, agranulositosis, trombositopenia, anemia hemolitik, anemia keparahan dan penyebabnya
aplastik, dan pansitopenia
Miniaspi Iritasi GI, mual muntah, perdarahan GI, tukak peptic, serangan dispneu, Jika merasakan gejala alergi langsung hentikan pemakaiannya, istirahat
reaksi kulit, trombositopenia dan rileks, cari pertolongan medis
Fenofibrate Sakit kepala, vertigo, mual muntah, diare, kembung, Diperhatikan jeda waktu pemberian obatnya,dan sebaiknya diminum saat
ruam,pruritus,urtikaria atau reaksi fotosensitifitas kutaneous eritema, malam hari saja, cari pertolongan medis
vesikulasi atau nodulasi pada kulit yang terpapar sinar matahari atau sinar
UV buatan, kelelahan
Lisinopril Hipotensi berat, edema angioneurotic, reaksi hipersensitif, kelelahan, Diperhatikan jeda waktu pemberian dengan obat yang lain (tidak diminum
mual, sakit kepala, batuk, diare secara bersamaan dengan semua obat yang telah diberikan)
Miniaspi
Diserap sangat cepat di lambung dan duodenum. Bioavailabilitas 50-
Farmakokinetika 75%. Volume distribusi 170 ml/kgBB, banyak pada jaringan. Pada
konsentrasi rendah, 90% aspirin terikat albumin. Semakin tinggi
konsentrasi aspirin, proporsi yang berikatan dengan protein semakin
rendah (kasus insufiensi renal dan kehamilan). Pada overdosis aspirin,
Amlodipine
hanya 30% yang berikatan dengan albumin.
Diabsorpsi dengan baik dengan level darah puncak antara 6-12 jam
setelah pemberian obat, tidak dipengaruhi oleh asupan makanan.
Bioavailability absolut diperkirakan antara 64-80%. Volume distribusi Fenofibrate
sekitar 21 l/kg. Waktu paruh eliminasi plasma terminal adalah sekitar
Diabsorpsi lewat usus secara cepat dan lengkap (90%), terutama bila
35-50 jam level plasma yang tetap dicapai setelah 7-8 hari. Diabsorpsi
diberikan bersama makanan. Pemecahan ikatan ester terjadi
oleh hati menjadi metabolit inaktif di mana 10% berupa komponen
sewaktu absorpsi dan kadar puncak plasma tercapai dalam 1-
utama dan 60% metabolit diekskresikan bersama urine.
4 jam. Lebih dari 95% obat terikat pada protein, terutama
albumin. Waktu paruh fibrat bervariasi :
gemfibrozil 1,1 jam dan fenofibrat 20 jam. Gemfibrozil
Metformin dapat menembus sawar plasenta. Hasil metabolisme asam fibrat
Durasi kerja sampai 24 jam, tidak berikatan dengan protein plasma, diekskresi dalam urin (60%) dalam bentuk glukuronid
tidak terjadi metabolisme dan diekskresikan oleh ginjal sebagai dan 25% lewat tinja.
senyawa aktif. Waktu paruh: 3-6 jam
Lisinopril
Bioavailabilitas rendah, sekitar 25% (berkurang menjadi 16% pada
Glimepiride orang dengan gagal jantung Class II-IV NYHA). Waktu yang
Durasi kerja sampai 24 jam, dimetabolisme dihati menjadi metabolit
dibutuhkan untuk mencapai puncak konsentrasi sekitar 7 jam. Puncak
inaktif
efek lisinopril terjadi sekitar 4 sampai 8 jam setelah pemberian.
Pemberian bersamaan dengan makanan tidak mempengaruhi
absorpsinya.
Miniaspi
Farmakodinamika Menghambat aktivitas enzim siklo-oksigenase melalui proses asetilasi
(ireversibel) mencegah proses pembentukan tromboksan A2 mencegahan
penimbunan platelet proses pembekuan darah.
Disebut juga dengan istilah Antikoagulan, Antiplatelet (Anti trombotik),
Amlodipine & Fibrinolitik (Trombolitik).
Menurunkan beban ischemic total melalui dua cara, yaitu :
Memperlebar arteriola periferal dan menurunkan afterload terhadap Fenofibrate
kerja jantung. Kecepatan jantung stabil, beban jantung menjadi Berikatan dengan PPARs (mengatur transkripsi gen), interaksi
berkurang sehingga menurunkan konsumsi energi myocardial dan dengan PPAR isotope α (PPARα), terjadi peningkatan oksidasi asam
oksigen. Dilatasi dari arteri koroner utama dan arteriola koroner, lemak, sintesis dan penurunan ekspresi Apo C-III.
meningkatkan pengiriman oksigen myocardial pada pengidap kejang Peninggian kadar LPL meningkatkan klirens lipoprotein yang kaya tri
arteri koroner (Prinzmetal’s atau variant angina). gliserid, Penurunan Apo C-III hati akan menurunkan VLDL. HDL
meningkat secara moderat karena peningkatan ekspresi Apo A-I
dan Apo-II. LDL hanya sedikit menurun karena meningkatnya afinitas
Metformin LDL terhadap reseptor LDL dan meningkatnya jumlah reseptor LDL
Bekerja langsung pada hati (hepar), menurunkan produksi glukosa
karena peningkatan produksi SREBP-1 (Sterol
hati. Tidak merangsang sekresi insulin oleh kelenjar pankreas.
Regulatory Element Binding Proteins-1) hati di induksi oleh PPARa.
Glimepiride
Merangsang sekresi insulin di kelenjar pankreas, sehingga hanya Lisinopril
efektif pada penderita diabetes yang sel-sel ß pankreasnya masih Menghambat angiotensin-converting enzyme / ACE (peptide dipeptidase)
berfungsi dengan baik yang mengkatalis perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II, sebuah
substansi vasokonstriktor yang menstimulasi sekresi aldosteron dari
korteks adrenal. Efek positif penekanan pada sistem renin-angiotensin-
aldosteron.
Dampak Ketidakpatuhan Kontrol Kesehatan dan
Minum Obat Pasien Terhadap Kondisi Kesehatannya
Antihipertensi golongan ACEI Ditemukan bahwa pasien dengan penyakit Orang-orang dengan diabetes memiliki
(captopril dan lisinopril) serta golongan kardiovaskular yang mendasari atau faktor resiko lebih tinggi untuk mengembangkan
ARB(candesartan dan valsartan) berdampak risiko penyakit kardiovaskular memiliki komplikasi saat terkena infeksi dengan
buruk terhadap keparahan dan mortalitas risiko tinggi mengalami penyakit parah atau virus. Diabetes kini dinyatakan
COVID-19. Tidak ada bukti yang kematian akibat COVID-19. Hubungan berhubungan erat dengan tingkatkematian
menunjukkan bahwa pengobatan antara penyakit paru obstruktif kronik, dan morbiditas yang disebabkan oleh
sebelumnya dengan ACEI atau ARB asma, atau merokok, dan tingkat keparahan COVID-19. Sebagai tambahan, WHO dan
meningkatkan risiko infeksi atau COVID-19. Penelitian yang telah dilakukan CDC telah menyatakan diabetes sebagai
munculnya komplikasi berat dari infeksi tentang dislipidemia, salah satu faktor salah satu factor resiko potensial dari
COVID-19. Hipertensi merupakan salah risiko terpenting dari penyakit COVID-19 (CDC COVID-19 RESPONSE
satu komorbiditas yang paling umum (20- kardiovaskular. dislipidemia berpotensi TEAM, 2020). Resiko infeksi lebih tinggi
30% kasus) terkait dengan kebutuhan berperan dalam tingkat keparahan infeksi pada pengguna insulin diabetic dengan
terhadap ventilator karena komplikasi COVID-19. morbiditas 2 sampai 4 tahun. sangat penting
pernafasan parah. Pengobatan yang untuk memberikan perawatan yang pro
dianjurkan adalah kombinasi ACEI atau aktif dan melakukan screening tests
ARB dengan penghambat kanal
kalsium/calcium channel blocker (CCB)
atau thiazide / thiazide like diuretic.
Edukasi Konseling
• Rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah • Selamat siang ibu/pak, perkenalkan saya dokter…
• Jika mengalami obesitas maka harus menurunkan • Saat ini saya akan melakukan konseling mengenai
berat badan obat yang akan dikonsumsi dan penyakit yang
• Mengurangi konsumsi garam krn garam dapat ibu/bapak alami
meningkatkan TD • Disni ada 6 jenis obat dengan aturan pakai seperti ini
• Berolahraga, dapat menurunkan TD ya ibu/bapak…(contoh : ini amlodipine obat untuk HT
• Berhenti merokok dan menghindari asap rokok diminum 1x1 pagi hari sebelum atau sesudah makan)
• Mengurangi konsumsi lemak jenuh seperti makanan • Jadi setelah ibu/bapak tahu mengenai obat-obatanya,
bersantan, goreng-gorengan, jeroan, dll saya juga ingin memberi edukasi mengenai perubahan
gaya hidup yang dapat membantu ibu/bapak
memperoleh hasil pengobatan yang lebih maksimal
yaitu (sebutkan edukasi)
• Tetapi jika ibu/bapak tidak patuh dalam mengonsumsi
obat dan melakukan perubahan gaya hidup maka akan
berdampak buruk seperti (sebutkan dampak buruknya)
Thanks