a. Perbedaan agama
b. Murtad
d. Perbudakan.
Pengertian Hukum Waris
• Hukum waris adalah hukum yang mengatur tentak pemindahan hak
pemilikan harta peninggalan (tirkah).
– Suami/istri
– Ayah
– Ibu
– Anak laki-laki
– Anak perempuan
KEWAJIBAN AHLI WARIS
• Sebelum harta warisan dibagikan, ada beberapa kewajiban yang
harus dipenuhi keluarga (ahli waris) antara lain sebagai berikut.
– Biaya perawatan pada waktu sakit.
– Biaya pengurusan jenazah
– Membayar utang jenazah.
– Melaksanakan wasiat si mayat.
Artinya: “sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya, atau
sesudah dibayar utangnya.” (Q.S. An-nisa, 4: 12)
– Membayar zakat.
Zawil Furud
• Zawil furud adalah para ahli waris yang mendapatkan bagian
tertentu sesuai dengan ketentuan nas Alquran, suna, dan jimak para
ulama. Zawil furud seluruhnya ada 12 orang, yaitu 4 laki-laki dan 8
orang perempuan.
Zawil Furud Laki-laki
• Suami
– Bagiannya setengah jika istri meninggal tidak mempunyai anak
– Bagiannya seperempat jika istri yang meninggal mempunyai anak
• Ayah
– Asabah jika jenazah mempunyai anak
– Bagiannya seperenam jika mayat mempunyai anak laki-laki atau cucu laki-laki
– Bagiannya seperenam asabah jika jenazah mempunyai anak perempuan atau cucu
perempuan dari anak laki-laki
• Kakek
– Bagiannya seperenam jika jenazah tidak ada ayah
– Asabah jika mayat mempunyai far’un dan tidak mempunyai saudara
– Bagiannya sepertiga jika dua orang atau lebih
• Saudara laki-laki seibu
– Bagiannya seperempat jika sendirian
– Bagiannya sepertiga jika lebih 2 orang
Zawil Furud Perempuan
• Istri
– Bagiannya seperempat jika jenazah tidak mempunyai anak
– Bagiannya seperdelapan jika jenazah mempunyai anak
• Ibu
– Bagiannya sepertiga jika tidak ada far’un atau dua saudara laki-laki atau perempuan
– Bagiannya seperenam jika ada far’un dua saudara laki=laki atau perempuan
– Bagiannya jika sepertiga dari sisa jika bersama dengan ayah atau suami/istri
• Nenek
– Bagiannya seperenam jika jenazah tidak mempunyai ayah/ibu
• Anak perempuan
– Bagiannya setengah jika sendiri dan tidak ada mu’asib
– Bagiannya dua pertiga jika dua orang atau lebih dan tidak ada mu’asib
– Asabah jika ada laki-laki yang menjadi mu’asib
• Cucu perempuan dari laki-laki
– Bagiannya setengah jika sendiri dan tidak ada ada nak perempuan atau
muasibnya
– Bagiannya dua pertiga jika dua orang atau lebih dan tidak ada muasibnya
– Bagiannya seperenam jika bersama anak perempuan tunggal dan tidak ada
muasibnya
– Bagiannya dua pertiga jika dua orang atau lebih dan tidak bersama anak
perempuan atau mu’asibnya.
– Bagiannya setengah jika sendiri dan tidak ada far’un atau saudara perempuan
sekandung
– Bagiannya dua pertiga jiak dua orang atau lebig dan tidak bersama anak
perempuan.
– Asabah binafsih
– Asabah bilgair
– Asabah maalgair
ASABAH BINAFSIH
• Asabah binafsih adalah ahli
waris yang menjadi asabah
secara otomatis karena mereka – Anak laki-laki dari saudara
sendiri. Berjumlah 14 yaitu. laki-laki seayah
– Anak laki-laki – Paman sekandung
– Cucu laki-laki dari anak laki- – Paman seayah
laki
– Anak laki-laki paman seayah
– Ayah
– Anak laki-laki paman seayah
– Kakek dari pihak ayah
– Laki-laki yang
– Saudara laki-laki sekandung memerdekakan hamba
– Saudara laki-laki seayah. – Perempuan yang
– Anak laki-laki dari saudara memerdekakan hamba
laki-laki sekandung.
ASABAH BILGAIR
• Asabah bilgair adalah ahli waris yang menjadi asabah dengan sebab
ditarik oleh ahli waris tertentu dari asabah bilgair. Pembagian asabah
bilgair antara lain laki-laki dan perempuan adalah 2 : 1.
• Adapun yang termasuk asabah bilgair hanya ada empat orang yaitu:
– Anak perempuan dengan adanya anak laki-laki
– Cucu perempuan dari anak laki-laki dengan adanya cucu laki-laki
dari anak laki-laki
– Saudara perempuan sekandung dengan adanya saudara laki-laki
sekandung, dan
– Saudara perempuan seayah dengan adanya saudara laki-laki
seayah.
ASABAH MAALGAIR
• Asabah maalgair adalah ahli waris yang menjadi asabah karena
bersama-sama dengan ahli waris lain yang tertentu dari zawil furud.
– Hijab nuqsan
– Cucu perempuan dari anak laki-laki yang mahjub oleh anak laki-
laki dan 2 anak perempuan atau lebih tanpa cucu laki-laki.
– Saudara sekandung mahjub oleh anak laki-laki, cucu laki-laki, ayah,
dan kakek.
– Saudara seayah (laki-laki) mahjub oleh anak laki-laki, cucu laki-laki,
ayah, kakek, saudara laki-laki sekandung, saudara perempuan
sekandung, beserta anak cucu perempuan.
– Saudara seayah (perempuan) mahjub oleh anak laki-laki, cucu laki-
laki, ayah, kakek, saudara laki-laki sekandung, saudara perempuan
sekandung, jika jenazah punya anak atau cucu perempuan
– Saudara laki-laki perempuan seibu mahjub oleh anak laki-laki, cucu
laki-laki, ayah, kakek, anak perempuan, dan cucu perempuan dari
anak laki-laki
– Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung mahjub oleh anak laki-
laki, cucu laki-laki, ayah, kakek, saudara laki-laki sekandung,
saudara laki-laki seayah.
– Anak laki-laki saudara laki-laki seayah mahjub oleh anak laki-laki, cucu
laki-laki, ayah, kakek.
– Paman sekandung mahjub oleh anak laki-laki, cucu laki-laki, ayah,
kakek, saudara laki-laki sekandung, saudara laki-laki seayah, anak laki-
laki saudara laki-laki sekandung, dan anak laki-laki saudara laki-laki
seayah.
– Anak laki-laki paman sekandung mahjub oleh anak laki-laki, cucu laki-
laki, ayah, kakek, saudara laki-laki sekandung, saudara laki-laki seayah,
anak laki-laki saudara laki-laki sekandung, anak laki-laki saudara laki-
laki seayah, dan paman sekandung.
– Paman seayah mahjub oleh anak laki-laki, cucu laki-laki, ayah, kakek,
saudara laki-laki sekandung, saudara laki-laki seayah, anak laki-laki
saudara laki-laki sekandung, dan anak laki-laki saudara laki-laki seayah,
paman sekandung, dan anak laki-laki paman sekandung
– Anak laki-laki paman seayah mahjub oleh anak laki-laki, cucu laki-laki,
ayah, kakek, saudara laki-laki sekandung, saudara laki-laki seayah,
anak laki-laki saudara laki-laki sekandung, dan anak laki-laki saudara
laki-laki seayah, paman sekandung, dan anak laki-laki paman
sekandung
PEMBAGIAN MASING-MASING
AHLI WARIS
• Agama islam memberikan hak dan kedudukan yang sama antara laki-laki
dan perempuan dala masalah mawaris. Meskipun perempuan memilik
kedudukan yang sama dengan laki-laki dalam masalah waris, tetapi bagian
mereka tidak sama, yakni bagian laki-laki dua kali bagian perempuan. Hal
ini dikarenakan adanya perbedaan tanggung jawab.
Artinya:
– Dua anak perempuan atau lebih, jika tidak ada anak laki-laki bagi
yang meninggal.
– Dua cucu perempuan dari anak laki-laki atau lebih, jika tidak ada
anak perempuan atau menjadi asabah
– Kakek dari pihak laki-laki, jika jenazah mempunyai anak laki-laki atau cucu laki-laki
dari anak laki-laki, dan tidak ada ayah.
– Ibu, jika jenazah mempunyai anak atau cucu laki-laki, dan 2 saudara atau lebih.
– Cucu perempuan dari anak laki-laki, jika jenazah hanya mempunyai satu anak
perempuan dan tidak memiliki anak laki-laki
– Saudara perempuan seayah, jika jenazah tidak memiliki ayah atau anak, dan memilki
saudara perempuan sekandung, tidak mempunyai saudara laki-laki sekandung atau
seayah.
– Saudara laki-laki atau perempuan seibu, jika jenazah tidak memilki ayah atau anak.
– Nenek dari pihak ayah atau ibu, jika jenazah tidak punya ibu
AHLI WARIS YANG MENDAPAT
BAGIAN SEPERDELAPAN
• Ahli waris yang memperoleh bagian seperdelapan hanya satu
orang, yaitu istri yang ditinggal oleh suaminya, dan mempunyai
anak laki-laki atau cucu laki-laki dari anak laki-laki.
Artinya: