Anda di halaman 1dari 11

B.

GEJALA-GEJALA GELOMBANG BUNYI


1. Pemantulan gelombang bunyi
Pemantulan bunyi terbagi menjadi dua, yaitu gema
dan gaung. Gaung adalah bunyi pantul dimana bunyi
pantul tersebut hanya terdengar sebagian bersamaan
dengan bunyi asli, gaung ini terjadi dalam ruang
tertutup. Gema, adalah bunyi pantul yang terdengar
beberapa saat setelah bunyi asli, akan terjadi jika
dinding pemantul saling berjauhan, bunyi pantul ini
memerlukan waktu untuk bolak-balik. Ini terjadi jika
kita berteriak di gua-gua atau tebing yang tinggi. 
2. Pembiasan gelombang bunyi
Pembiasan adalah pembelokan arah gelombang
karena melewati bidang batas dua medium yang
berbeda. Pembiasan gelombang bunyi dapat
dicontohkan pada perbedaan suara petir yang kita
dengar saat siang dan malam hari. Pada siang
hari, suara petir terdengar lebih kecil dibanding
pada malam hari. Karena pada siang hari, udara
lapisan atas lebih dingin dibanding lapisan bawah.
Petir merambat melalui medium rapat ke medium
renggang, petir dibiaskan menjauhi garis normal.
3. Difraksi gelombang bunyi
Difraksi adalah pelenturan gelombang,
gelombang lentur bisa masuk kedalam celah
sempit sehingga keluar dan melebar kembali.
Untuk lebar celah yang tetap, makin besar
panjang gelombangnya makin kuat difraksinya,
makin pendek panjang gelombangnya makin
lemah difraksinya.
Untuk panjang gelombang tetap, makin sempit
celahnya makin kuat difraksinya.
4. Interferensi gelombang bunyi
Interferensi gelombang adalah adalah perpaduan
dua buah gelombang sehingga menghasilkan pola
gelombang baru. Misalnya, ketika kita berjalan
sejajar dengan meja yang diatasnya terdapat
radio di lengkapi dengan pengeras suara pada
jarak 3 m, pada posisi tertentu kita mendengar
bunyi paling lemah, sedangkan pada posisi yang
lain anda justru mendengar bunyi yang kuat.
Bunyi kuat terjadi akibat interferensi dua
gelombang yang sefase, dan bunyi lemah akibat
interferensi dua gelombang yang beda fase.
Rumus untuk mencari interfase :
Bunyi kuat :  
∆s : n
Bunyi lemah :  
∆s : (n+ ½ )
n = 0,1,2,…, berturut-turut untuk bunyi kuat
pertama, bunyi kuat kedua, dan seterusnya.
5. Efek Doppler
• Untuk sumber bunyi dan pengamatan saling
bergerak:
 

fp = fs
• Apabila terdapat pengaruh angin:
   

fp = fs fp = f s
Searah dengan sumber bunyi Berlawanan arah dengan
sumber bunyi
6. Pelayangan gelombang bunyi

Anda mungkin juga menyukai