• Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh
herbisida terhadap perkembangan telur dan berudu pada katak.
Rumusan Masalah
Setelah telur katak difertilisasi, maka terbentuklah daerah yang berwarna lebih
muda atau kelabu dan berbentuk seperti bulan sabit. Hal ini disebabkan karena
ada pigmen yang terbawa masuk dengan masuknya sperma sehingga lapisan
pigmen yang berada bertentangan dengan tempat masuknya sperma akan
bergeser ke atas (Machmudin et al, 2019).
Tipe telur katak adalah telolesital, sehingga pembelahannya adalah total dan tidak
equal (Machmudin et al, 2019).
Setelah pembelahan kelima, pembelahan mikromer selalu lebih cepat dari
makromer dan akhirnya akan terbentuk suatu bola berongga yang disebut
dengan blastula (hasil pemebelahannya yaitu coleoblastula lapis banyak). Atap
rongga blastula tipis dan terdiri dari mikromer sedangkan dasarnya terdiri dari
makromer yang berisi dengan yolk (Machmudin et al, 2019).
Tinjauan Pustaka
(Perkembangan Embrio Pada Katak)
Gastrulasi
Katak memiliki tipe telur telolesital. Tipe pembelahannya adalah unequal, yaitu
pembelahan terjadi secara menyeluruh dari kutub anima menuju kutub vegetatif,
namun blastomer yang dihasilkan tidak sama besar (Machmudin et al, 2019).
Gastrulasi ditandai dengan terbentuknya suatu celah di bawah bidang equator. Di
tempat tersebut terjadi proses invaginasi yang mengakibatkan migrasinya lapisan
sel ke bagian dalam yang dimulai dengan dari endoderm kemudian diikuti dengan
mesoderm, disaat yang bersamaan arkenteron akan bertambah besar
(Machmudin et al, 2019).
Tinjauan Pustaka
(Perkembangan Embrio Pada Katak)
Gastrulasi
Pada permukaan blastula terjadi proses epiboli. Ketika telah mencapai celah
blastophorus, akan berinvolusi berputar ke arah dalam, sehingga menambah
lanjut invaginasi. Hasil dari invaginasi adalah terbentuknya archenteron. Semakin
lama archenteron akan berukuran besar sehingga mendesak blastocoel menjadi
ukuran yang lebih kecil dan berada di pinggir (Campbell et al, 2008).
Menurut Campbell et al (2008), hasil akhir gastrulasi yaitu berupa tiga lapisan sel
yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Selain itu blastocoel mereduksi dan
digantikan oleh archenteron.
Tinjauan Pustaka
(Perkembangan Embrio Pada Katak)
Neurulasi
Pada tahap neurulasi akhir dibentuk bumbung neural, somit yang berjumlah 2
disamping bumbung neural juga notokord yang berwarna putih. Menurut
Bhatnagar & Bansal (2008) pada tahap ini setelah terbentuk keping neural (neural
plate) setelah ada induksi dari bakal notochord, selanjutnya pada tepi kiri kananya
akan membentuk lipatan neural (neural fold) sedangkan bagian tengahnya melekuk
disebut parit neural (neural groove) yang nantinya akan membagi embrio menjadi
belahan kanan dan kiri. Bersamaan dengan itu juga terjadi pertemuan antara
lipatan neural kanan dan lipatan neural kiri yang akan membentuk bumbung
neural (neural tube).
Tinjauan Pustaka
(Regenerasi Pada Katak)
Setiap hewan mempunyai kemampuan hidup yang bervariasi antara makhluk yang
satu dengan yang lainnya. Salah satunya adalah regenerasi organ. Regenerasi
organ dapat diartikan sebagai kemampuan tubuh suatu organisme untuk
menggantikan bagian tubuh yang rusak dengan bagian tubuh baru dengan bentuk
yang sama persis dengan sebelumnya (Rustanto, 2003).
Kemampuan regenerasi setiap organisme berbeda-beda. Contohnya adalah
planaria yang memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi. Penggantian bagian
tubuh yang hilang dapat terjadi dengan cara: 1) Transformasi dan reorganisasi
bagian tubuh baru. 2) pertumbuhan jaringan baru dari permukaan jaringan yang
luka atau hilang dengan bentuk tunas regenerasi atau ‘blastema’ (Lukman, 2013).
Tinjauan Pustaka
(Regenerasi Pada Katak)
Pada tahap neurulasi akhir dibentuk bumbung neural, somit yang berjumlah 2
disamping bumbung neural juga notokord yang berwarna putih. Menurut
Bhatnagar & Bansal (2008) pada tahap ini setelah terbentuk keping neural (neural
plate) setelah ada induksi dari bakal notochord, selanjutnya pada tepi kiri kananya
akan membentuk lipatan neural (neural fold) sedangkan bagian tengahnya melekuk
disebut parit neural (neural groove) yang nantinya akan membagi embrio menjadi
belahan kanan dan kiri. Bersamaan dengan itu juga terjadi pertemuan antara
lipatan neural kanan dan lipatan neural kiri yang akan membentuk bumbung
neural (neural tube).
Tinjauan Pustaka
(Herbisida)
Herbisida merupakan suatu bahan atau senyawa kimia yang digunakan untuk
menghambat pertumbuhan atau mematikan tumbuhan (Riadi, 2011).
Telur katak
yang telah Beri wadah
difertilisasi label
dimasukan dengan 4 Diamati
Setiap Data
ke dalam 5 konsentrasi setiap jam
wadah dicatat dan
wadah herbisida dan di
diberi laporan
gelas berbeda dokumenta
perlakuan disusun
plastik dan 1 sikan
dengan sebagai
jumlah kontrol
yang sama
1 jam
2 jam
3 jam
dst
Teknik Analisis Data
Rata-rata Panjang ekor pada Perlakuan (mm)
A B A B A B A B A B
dst.