Anda di halaman 1dari 20

PEMERINTAH REVOLUSIONER REPUBLIK

INDONESIA (PRRI)
APA ITU PRRI ?
Pemerintahan Revolusioner
Republik Indonesia biasa
disingkat dengan PRRI
merupakan salah satu gerakan
pertentangan antara pemerintah
daerah dengan pemerintah pusat
(Jakarta) yang dideklarasikan
pada tanggal 15
Februari 1958 dengan keluarnya
ultimatum dari Dewan Letnan Kolonel Ahmad Husein
Perjuangan yang dipimpin oleh
Letnan Kolonel Ahmad
Husein di Padang, Sumatra
Barat, Indonesia.
LATAR BELAKANG PRRI

 kekecewaan para perwira di daerah atas


kebijakan pemerintah pusat seperti
sentralisasi
 kedekatan dengan pemerintah pusat PKI

 ketidak stabilan politik pada masa demokrasi


Liberal.
 Kondisi kesejahteraan prajurit yang
memprihatinkan
TUJUAN PRRI

 Tujuan dari pemberontakan PRRI ini adalah


untuk mendorong pemerintah supaya
memperhatikan pembangunan negeri secara
menyeluruh, sebab pada saat itu pemerintah
hanya fokus pada pembangunan yang berada
di daerah Pulau jawa. PRRI memberikan usulan
atas ketidakseimbangan pembangunan yang
dilakukan oleh pemerintah pusat.
TOKOH TOKOH PRRI

- Kolonel Ahmad Husein


(Pemimpin Militer PRRI)

- Sjafruddin Prawiranegara
(Perdana Menteri PRRI)
TOKOH TOKOH PRRI

- Assaat Dt. Mudo

- Maluddin Simbolo
(Menteri Luar Negeri)
TOKOH TOKOH PRRI
- Dr. Soemitro
Djojohadikoesoemo
(Menteri Perhubungan
Dan Pelayaran)

-Moh. Syafei
(Menteri PPK dan
Kesehatan)
TOKOH TOKOH PRRI

F. Warouw
(Menteri Pembangunan)

Saladin Sarumpaet
(Menteri Pertanian dan
Perburuan)
TOKOH TOKOH PRRI
- Muchtar Lintang
(Menteri Agama)
- Saleh Lahade
(Pemimpin Pemberontakan
Permesta di sulawesi)
- Ayah Gani Usman
(Menteri Sosial)
- Dahlan Djambek
( Menteri Pos dan
Telekomunikasi)
JALANYA PEMBERONTAKAN

 Achmad Husein mengambil alih pemerintahan


sumatra tengah pada 20 Desember 1956 dari
gubernur Ruslan Mulyoharjo (gubernur
padang).
JALANYA PEMBERONTAKAN

 Panglima TT-I Kolonel Simbolon pada 22


Desember 1956, mengumumkan lewat RRI
Medan bahwa dewan gajah memutuskan
hubungan dengan pemerintah pusat. Yang
kemudian ditetang oleh Djamin Ginting dan
letkol Wahab dan mengambil alih medan pada
27 Desember 1956.
JALANYA PEMBERONTAKAN

 Peristiwa cikini, pada 30 November 1957,


menyebabkan keadaan perpolitikan semakin
memburuk. Sehingga memicu pemberontakan
semakin memperlancar aksinya. Achad Husein
mengeluarkan ultimatum, yang menuntut
pembubaran cabinet juanda dan menunjuk
Hatta dan Hmengkubowono IX membentuk
kabibnet nasional.
JALANYA PEMBERONTAKAN
 Pada tanggal 15 februari 1958 A. Husein
memproklamirkan PRRI dengan :
- Syarifuddin Prawiranegara sebagai Perdana Mentri
dan Mentri Keuangan.
- M Simbolon sebagai Mentri Luar Negri.
- Burhanudin Harahap sebagai Mentri Pertahanan
dan mentri kehakiman.
- Dr. Sumitro Djojohadikusumo sebagai Mentri
Perhubungan/Pelayaran.
.
JALANYA PEMBERONTAKAN

 17 februari 1950 letkol D.J Somba menyatakan


dukungannya terhadap PRRI Sumatra dan
memutuskan hubungan dengan pemerintah
pusat dengan menyatakan sebagai PERMESTA
UPAYA PEMERINTAH
UPAYA PEMERINTAH

 Dalam mengatasi dewan banteng pemerintah


mengirimkan komisi penyelidiki keadaan untuk
mengetahui lebih dalam tentang tujuan-tujuan.
Akan tetapi penyelidikan ini tidak berhasil
karena A. Husein tidak mau berbicara kecuali
dengan delegasi resmi pemerintah pusat.
UPAYA PEMERINTAH

 Dalam menanggapi adanya ultimatum cabinet


juanda menberikan tanggapan dengan
tindakan tegas yaitu memeacat A. Husein,
Simbolon, Zulkifli Lubis. Yang kemudian disusul
dengan gerakan KSAD Nasution pada tanggal
12 Februari 1958 dengan membekukan
daerah komando sumatra tengah.
UPAYA PEMERINTAH

 Dengan diproklamirkan PRRI pada tanggal 15


februari 1958. Maka KSAD memutuskan
adanya operasi meliter yaitu operasi 17
agustus operasi gabungan AL, AD dan AU yang
dipimpin oleh A. Yani.
UPAYA PEMERINTAH
 Dalam menghadapi Permesta pemerintah melakukan
pemecatan terhadan Somba dan mayor Runturambi dan
dilanjutkan dengan Insaf yang dipimpin olh letkol
jonosewojo. Yang kemudian untuk menangani
pengeboman manado, gororontalo, jailolo, dan morotai
oleh AUREV operasi Merdeka yang terdiri dari operasi
Saptamarga dan operasi Mena. Dengan penguasaan
terhadap kota-kota basis PRRI/Permesta. Hingga pada
tahun 1961 perlawanan bereakhir dengan menyerahnya
pimpinan PRRI/Permesta.

DAMPAK

 Banyaknya pertumpahan darah dari kedua


pihak baik TNI maupun PRRI
 Pembangunan terbengkalai

 Menimbulkan rasa trauma bagi masyarakat


sumatera terutama padang

Anda mungkin juga menyukai