Anda di halaman 1dari 19

SEMINAR TEKNOLOGI INDUSTRI

PANGAN

PEMBUATAN TABLET TEH HIJAU


EFFERVESCENT

LUTFI SANJAYA
240210070033
Di bawah bimbingan: Prof. Dr. Ir. Hj Imas S Setiasih,
S.U

UNIVERSITAS PADJADJARAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INDUSTRI PERTANIAN
PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI
INDUSTRI PANGAN
PANGAN
JATINANGOR
JATINANGOR
2010
2010
I. Teh Hijau

 Tanaman berbatang tegak, bercabang-cabang, ujung ranting


dan daun muda berambut halus
 Tumbuh di daerah tropis dengan ketinggian berkisa antara 200
– 2000 meter di atas permukaan laut, Suhu cuaca antara 14 –
25 oC
 Ketinggian tanaman dapat mencapai hingga 9 meter untuk Teh
Cina dan Teh Jawa, dan 12 – 20 meter tingginya untuk teh
jenis Assamica.
Klasifikasi tanaman teh hijau
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Guttiferales
Famili : Tehaceae
Genus : Camellia
Spesies : Camellia sinensis (L.) Kuntze
(Hutapea 1991).
Komoditi teh di Indonesia
 Teh hijau fermentasi tidak sempurna

 Teh hitam fermentasi sempurna


Komposisi kimia teh hijau
 Substansi fenol : tanin/catekin, flavanol
 Sustansi bukan fenol : resin, vitamin, klorofil,

karbohidrat, serta substansi mineral


 Substansi aromatis : fraksi karboksilat, fenolat,

karbonil, netral bebas karbonil (sebagian besar terdiri


atas alkohol).
 Enzim : Invertase, amilase, α-glukosidase,

oximetilase, protease, dan peroksidase.

(Bambang, 1994)
Perbandingan komposisi kimia teh segar dan teh
kering
Komponen Teh segar (%) Teh Kering (%)
Air 9,51 3
Asam amino 25,5 25,5
Kafein 3,58 3,58
Minyak esteris 0,58 0,68
Lemak, lilin 6,39 6,39
Dekstrin 6,44 6,44
Tanin 15,65 8,65
Tanin teroksidasi 0 10,51
Pektin dan lain-lain 16,02 16,02
Serat 11,58 11,58
Abu 5,65 5,65
Setiawati dan Nasikun (1991)
Khasiat teh hijau

 Polifenol dalam teh merupakan antioksidan jenis biflavonoid


yang 100 kali lebih efektif dari vitamin C dan 25 kali lebih
efektif dari vitamin E. (anonim 2003)

 Epigalocathechin dan epigalocatechin galate yang terdapat di


dalam teh dapat berperan sebagai inhibitor angiotensin
transferase, sehingga dengan meminum teh dapat mempunyai
peluang menurunkan tekanan darah (Anonim, 1999).
II. TABLET EFFERVESCENT

 Tablet yang bila dilarutkan dalam air akan berbuih, dibuat


dengan cara kompresi granul yang mengandung garam
effervescent atau bahan-bahan lain yang mampu melepaskan
gas ketika bercampur dengan air (Ansel, 1989).
 Dibuat dengan cara mengempa bahan-bahan aktif dengan
campuran asam-asam organik, seperti asam sitrat atau asam
tartrat dan natrium bikarbonat.
 Memerlukan kondisi khusus selama proses pembuatannya
Keunggulan tablet effervescent
 Cara penyajiannya lebih menarik yaitu dengan melarutkan
dalam air lalu akan timbul buih yang terjadi akibat pelepasan
gas CO2
 Lebih stabil dalam penyimpanan dibandingkan dalam bentuk
cair
 Karbonasi yang dihasilkan dapat memberikan efek kesegaran
dan dapat menutupi rasa lain yang tidak diinginkan
 Lebih praktis dan mudah dibawa

(Swarbrick dan Boyland, 1992)


Syarat Mutu Tablet Effervescent
No Komponen Syarat Mutu
1 Waktu hancur ≤ 5 menit
2 Kekerasan tablet 70 – 120 N
3 Kadar air < 5%
4 pH <6

Anonim (1999), Yanze, dkk (2000) dikutip dari Legianawati (2002)


Bahan Tambahan Dalam Pembuatan Tablet
Effervescent
 Asam
 Karbonat
 Bahan Pengisi
 Bahan Pelicin
 Bahan Pengikat
III. PEMBUATAN TABLET TEH HIJAU
EFFERVESCENT
 Pembuatan tablet teh hijau effervescent dilakukan
dengan metode granulasi basah.
 Proses pengeringan dengan cara 24 jam dalam oven

suhu 45oC, massa masing-masing digranulasi dengan


mesh 20, dan dikeringkan kembali dalam wadah
tertutup berisi silika gel.
Bahan Baku Tablet Teh Hijau Effervescent
 Ekstrak teh hijau kering
Daun teh hijau
kering

Pengecilan ukuran

Perendaman dalam air


mendidih

penyaringan

Pengeringan (spray
drier)

Ekstrak kering
teh hijau
 Asam Sitrat
Fungsi dari penambahan asam sitrat ini adalah untuk memperbaiki rasa
pada formulasi sediaan cair dan sebagai sequestering agent dengan
konsentrasi 0.3 – 2.0%
 Natrium bikarbonat
sumber karbondioksida dalam tablet dan granul effervescent dengan
konsentrasi 25-50%, sebagai buffering agent pada tablet dengan
konsentrasi 10-40%, serta sebagai agen pengembang pada tablet
effervescent (Depkes RI, 1995)
 Sukrosa
bahan pengikat tablet pada granulasi kering dengan konsentrasi 2-
20% dan pada granulasi basah 50-67%, selain itu sukrosa juga
berfungsi sebagai sirup untuk penyalut tablet dengan konsentrasi
50-67%, serta sebagai agen pemanis atau pemberi rasa manis
dengan konsentrasi 67%
 Aerosil
penstabil emulsi dengan konsentrasi 1-5%, sebagai pelicin 0.1-
0.5%, sebagai suspending agent dan thickening agent 2-10%
(Wade, 1994)
 Aspartam
digunakan sebagai bahan pemanis tambahan
Proses pembuatan
Diagram alir pembuatan tablet teh hijau effervescent :
Keutungan Aplikasi Tablet effervescent pada Teh
hijau
 memberikan sifat kepraktisan dalam
menikmati dan menyiapkan minuman teh
hijau
 proses penyiapan (penyeduhan) minuman teh

hijau akan berlangsung dengan singkat


sehingga dapat dikonsumsi dengan cepat
 ide baru dalam variasi produk-produk

minuman teh hijau yang selama ini telah


beredar di pasaran
KESIMPULAN
 Kandungan senyawa kimia bermanfaat dalam
teh menyebabkan teh menjadi minuman
favorit masyrakat Indonesia.
 Pembuatan tablet effervescent teh hijau

dimaksudkan agar diperoleh produk teh yang


dapat dikonsumsi secara praktis dan cepat.
 Pembuatan tablet effervescent teh hijau ini

memerlukan kondisi khusus, sehingga belum


banyak di produksi di pasaran
TERIMA KASIH….

Anda mungkin juga menyukai