2 6
TINJAUAN KESIMPULAN
PUSTAKA
OUTLINE
3 5
TEORI HASIL DAN
DASAR 4 PEMBAHASAN
METODOLOGI
PENELITIAN
•PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
KRS
FIELD
01 02 03
Memperoleh peta persebaran Menentukan persebaran reservoar Membandingkan hasil inversi seismik
reservoar batuan pasir menggunakan dengan impedansi akustik (IA) pada model based dan sparse spike .
metode seismik inversi Impedansi lapangan “KRS”.
Akustik (IA).
BATASAN MASALAH
1. Data seismik yang digunakan yaitu 3D Post Stack Time Migration (PSTM).
2. Data fault sudah tersedia dari perusahaan tanpa dilakukan picking fault.
3. Picking horizon dilakukan pada 5 marker yaitu 56-6 SA, 67-6 SA, RT, 73-0 SA dan 87-7 SA.
4. Daerah penelitian dibatasi oleh 2 horizon yaitu 56-6 SA, dan RT.
5. Penelitian dilakukan pada 6 sumur yaitu SA-1, SA-2, SA-3, SA-4, SER-1, dan SN-1ST pada
BATASAN
MASALAH daerah upthrown, dan SA-10 dibagian upthrown. Data log yang digunakan yaitu Gamma
7. Metode yang digunakan dalam analisis seismik inversi ini adalah model based, sparse
1
Hasil penelitian ini
diharapkan
memberikan informasi
tentang karakterisasi
reservoar MIGAS
lapangan “KRS”
berdasarkan hasil
inversi impedansi Hasil penelitian dapat 2
akustik (IA) dan digunakan sebagai
seismik atribut. referensi oleh penulis
lain yang akan
melakukan penelitian
yang serupa atau
berkaitan.
•TINJAUAN
PUSTAKA
LOKASI DAERAH PENELITIAN
KRS
KRS
FIELD FIELD
Impedansi
Akustik (IA)
Koefisien
Refleksi
Wavelet
Seismogram
Sintetik Inversi seismik merupakan Inversi Bandlimited
Seismik
teknik pembuatan model 𝐼𝐴 = 𝜌 . 𝑣
Seismogram sintetik adalah
bawah permukaan dengan rekaman seismik buatan yang dibuat dari
Inversi IA: Impedansi akustik Inversi Model Based
data log kecepatandata
menggunakan dan densitas. Data kecepatan dan densitas
Seismik membentuk fungsi 𝜌 : densitas
koefisien (gr/cc)
refleksi yang selanjutnya dikonvolusikan
seismik sebagai
• Seismik Wavelet input
atribut diperlukan danuntuk memperjelas anomali yang tidak
Atribut 𝑣
adalah : kecepatan
gelombang (ft/s)
harmonik yang mempunyai
dengan
data wavelet.
sumur
terlihat secara 𝐼𝐴
sebagai
2
kasat − 𝐼𝐴
Seismogram
mata 1 sintetik
pada data 𝐾𝑅dibuat
: untuk
koefisien
seismik mengkorelasikan
Inversi Sparse
refleksi
konvensional.
antara
Kemampuan 𝐾𝑅
informasi=
interval
suatuamplitudo,
sumur
batuan frekuensi,
(litologi,
untuk umur,
meloloskandan fasa
kedalaman, tertentu
Spike
gelombang.dan sifat-sifat fisis
kontrol
• Informasi dasar pada𝐼𝐴
(Sukmono, 2 + 𝐼𝐴
2000).
gelombang
1 𝐼𝐴 : Impedansi
seismik tersebut adalahakustik
Semakin
lainnya) kuat batuan
terhadap menahan
trace seismik gelombang
guna yang mengenainya,
memperoleh informasi yang
frekuensi,
Batas
maka antaramplitudo,
perlapisan
semakindanbesar
waktu,
batuan, dan atenuasi.
dimana gelombang
nilai impedansi akustiknya. dapat terpantulkan
lebih lengkap komprehensif.
•METODOLOGI
PENELITIAN
LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
TUNNING
NO.11.2 Hz
SUMUR V (m/s) f (Hz) λ (m) THICKNESS
(m)
1 SA-1 3170.998776 11.2 283.1248907 70.78122268
2 SA-2 2542.597898 11.2 227.0176695 56.75441737
3 SA-3 3225.215062 11.2 287.9656305 71.99140763
4 SA-4 2735.492936 11.2 244.2404407 61.06011018
5 SA-10 3054.050696 11.2 272.6830979 68.17077446
6 SER-1 2952.037544 11.2 263.5747807 65.89369518
7 SN-1ST 2715.976289 11.2 242.4978829 60.62447074
ANALISIS SENSITIVITAS
Porositas : 3-20%
IA : 24500 - 35000
56-6A SA – RT SA
ZONA RESERVOAR
Tabel 2. Skala penentuan baik tidaknya kualitas nilai porositas batuan suatu
reservoar (Koesoemadinata, 1978).
MODEL_MODEL BASED
Wavelet: RICKER3
Max imp change : lower 50%, upper
50%
Target zone : 56 – 6 s.d 87.7
Average block sixe : 4 ms
Pre whitening : 1%
No. of iteration : 10
Sample rate : 4 ms
Scalar parameter 1 : 1.512488927
Scalar parameter 2 : 99.103849139
Max taperlength : 1
Min window length : 0
INVERSI_MODEL BASED_RICKER
INVERSI_MODEL BASED_RICKER
INVERSI_MODEL BASED_RICKER
SLICE_MODEL BASED_RICKER
2. Lapangan “KRS” pada peta persebaran reservoar 2. Kalibrasi data facies seismik dan porositas yang
dapat dianalisis bahwa zona batuan pasir berwarna diturunkan dari data seismik dengan data corr.
biru dongker (navy dark) dominan pada sumur SN-
1ST karena pada analisis sensitivitas dapat 3. Dilakukan pengolahan sampai depth structure map.
dipisahkan antara zona batuan pasir dan shale stone
dengan zona cutoff sebasar 24500 sampai 25000
{(ft/s)*(g/cc)}.
Doveton, H., 1986. Log Analysis of Subsurface Geology Concepts and Computer Methods, John Wiley and Sons, Inc.
Haq, M., 2009. Analisa Atribut Amplitudo Seismik Untuk Karakterisasi Reservoar pada Cekungan Sumatera Selatan. FMIPA
Universitas Indonesia, Jakarta.
Koesoemadinata, R.P. 1978. Geologi Minyak dan Gas Bumi. Jilid I Edisi kedua,
ITB, Bandung.
Kristanto, D., 1996, Basic Well Logging Analysis and Interpretation. Petroleum Engineering: Institut Teknologi Bandung.
Rider, M., 1996, The Geological Interpretation of Well Logs. John Wiley & Sons, Inc., New York, USA.
Russell, B. H., 1991. Introduction to Seismic Inversion Methods, S.N. Domenico. Editor Course Notes Series, Volume 2nd
edition.
Santoso, H. 2009. Analisis Korelasi Berdasarkan Koefisien Kontingensi C Menurut Creamer dan Simulasinya. Skripsi
Sarjana FMIPA Universitas Negeri Semarang: tidak diterbitkan.
Sismanto. 2006. Dasar-Dasar Akuisisi dan Pemrosesan Data Seismik. Laboratorium Geofisika, Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Sukmono, S., 2000. Seismik Inversi Untuk Karakterisasi Reservoir. Jurusan Teknik Geofisika Institut Teknologi Bandung,
Bandung.
Sukmono, S., 2007. Interpretasi Seismik Refleksi. Bandung: Jurusan Teknik Geofisika ITB.