1 . Episode manic
Paling sedikit satu minggu (bisa kurang, bila dirawat) pasien
mengalami mood yang elasi, ekspansif, atau iritabel. Pasien
memiliki seacra menetap, tiga atau lebih gejala berikut ( empat
atau lebih bila hanya mood iritabel ) yaitu :
Grandiositas atau percaya diri berlebih
Berkurangnya kebutuhan tidur
Cepat dan banyaknya pembicaraan
Lompatan gagasan atau pikiran berlomba
Perhatian mudah teralih
Peningkatan energy dan hyperaktivitas psikomotor
Meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial, seksual, pekerjaan,
dan sekolah)
Tindakan-tindakan sembrono (ngebut, boros, investasi tanpa
perhitungan yang matang )
2. Episode depresi mayor
Paling sedikit dua minggu pasien mengalami lebih dari empat
symptom atau tanda, yaitu :
Mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang
Menurun dan meningkatnya berat badan atau nafsu makan
Sulit atau banyak tidur
Agitasi atau retardasi psikomotor
Kelelahan atau berkurangnya tenaga
Menurunnya harga diri
Ide-ide tentang rasa bersalah, ragu -ragu dan menurunnya
konsentrasi
Pesimis
Pikiran berulang tentang kematian, bunuh diri (dengan atau
tanpa rencana) atau tindakan bunuh diri
3. Episode hipomania
Hipomania adalah bentuk kurang parah dari mania. Tahap
hipomania mirip dengan mania, perbedaannya adalah penderita
yang berada pada tahap ini berada lebih tenang seakan akan
telah kembali nornal serta tidak mengalami halusinasi dan
delusi. Gejala-gejala dari tahap ini :
Bersemangat dan penuh energi dengan munculnya kreativitas
Bersikap optimis, selalu tampak gembira, lebih aktif, dan
cepat marah
Penurunan kebutuhan untuk tidur
PENYEBAB
1. Faktor genetik
Sebanyak 80%-90% pasien dengan gangguan bipolar
memiliki riwayat keluarga yang juga memiliki gangguan
mood (misal, gangguan bipolar, depresi, siklotimia atau
dysthymia).
2. Faktor biokimia
Sejumlah besar penelitian telah melaporkan berbagai
kelainan di dalam metabolit amin biogenic di dalam darah,
urin, dan cairan serebrospinalis pada pasien gangguan
mood.
3. Faktor lingkungan
PENATALAKSANAAN