Anda di halaman 1dari 2

BIPOLAR

Dr. Mikael Aditya

Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan emosi yang
drastis. Seseorang yang menderita bipolar dapat merasakan gejala mania (sangat senang) dan
depresif (sangat terpuruk). Dapat terjadi bukan hanya pada orang dewasa tetapi dapat juga terjadi
pada anak. Setiap fase emosi dapat berlangsung dalam hitungan minggu atau bulan. Gejala kondisi
yang terjadi dapat sama sekali bertolak belakang antara mania dan depresif, sehingga sulit untuk
terdiagnosis.

Episode manik mencakup tiga atau lebih gejala ini:

 Optimis, gelisah, atau pikiran yang meledak-ledak


 Peningkatan aktivitas, energi, atau agitasi
 Rasa kesejahteraan dan kepercayaan diri yang berlebihan
 Kebutuhan tidur yang berkurang
 Menjadi lebih banyak bicara
 Berpikir tentang banyak hal
 Perhatiannya mudah teralihkan
 Pengambilan keputusan yang buruk - misalnya, membeli
kesenangan, mengambil risiko seksual atau melakukan investasi
bodoh

Sementara itu, gejala gangguan bipolar fase depresi bisa berupa:

 Merasa sangat sedih, hampa, khawatir, pesimis


 Kesulitan tidur, bangun terlalu pagi, atau terlalu banyak tidur.
 Nafsu makan berkurang
 Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan
menurunnya aktivitas
 Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan.
 Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
 Memiliki sedikit minat pada hampir semua aktivitas, dorongan seks yang menurun
atau tidak ada, atau ketidakmampuan untuk merasakan kesenangan (“anhedonia”).
 Merasa putus asa atau tidak berharga, dan munculnya pikirkan tentang kematian atau
bunuh diri.
 Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna

Beberapa ahli berpendapat bahwa kondisi ini disebabkan oleh ketidakseimbangan zat
pengontrol fungsi otak. Ada juga yang berpendapat bahwa gangguan bipolar berkaitan
dengan faktor keturunan. Kejadian stress selama hidup, kejadian traumatik dan penggunaan
obat-obat terlarang dapat menjadi pemicu timbulnya gangguan bipolar.

Tujuan pengobatan adalah untuk menurunkan frekuensi terjadinya fase-fase mania


dan depresi agar pengidapnya dapat hidup secara normal dan membaur dengan lingkungan.
Oleh karena itu, jangan malu untuk memeriksakan diri ke Psikiater untuk mendapatkan terapi
obat dan konseling yang tepat, sehingga dapat ditangani dengan segera.

Anda mungkin juga menyukai