Anda di halaman 1dari 28

VISI – MISI

RENSTRA DAN PROGRAM PRIORITAS


PALANG MERAH INDONESIA
Oleh :
dr. Epsilon Dewanto, MM.
Pengurus PMI Kabupaten Semarang
Visi PMI :
(Renstra PMI Hasil Munas 2009)

“ Terwujudnya PMI
sebagai Organisasi Kemanusiaan
yang profesional, tanggap dan
dicintai masyarakat ”

Profesional : memiliki kapasitas, kompetensi dan


bekerja dengan standart mutu.
Tanggap : Cepat dan Tepat :
(Cepat : Bantuan diberikan Segera stlh kejadian, 24/7,
Tepat : Berprinsip panca tepat - Waktu, Sasaran, tempat,
kualitas dan jumlah)
Dicintai masyarakat : dekat, peduli, dan
didambakan kehadirannya oleh masyarakat.. 2
1. Menguatkan dan mengembangkan organisasi
2. Meningkatkan dan mengembangkan Kualitas
SDM
M 3. Meningkatkan Kualitas Pelayanan
I Kepalangmerahan
4. Mengembangkan kegiatan Kepalangmerahan
S yang berbasis masyarakat

I 5. Meningkatkan dan mengembangkan jejaring


kerjasama
6. Menyebarluaskan, mengadvokasi dan
melaksanakan Prinsip-prinsip Dasar Gerakan
Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah serta Hukum Perikemanusiaan
Internasional
7. Mengembangkan Komunikasi, Informasi dan
Edukasi Kpalangmerahan
RELAWAN
(1)
(2)
PEGAWAI
MITRA
(3)
Relawan
Profesional
Kesukarelaan
Profesional
Penyusunan pengurus berdasar
profesi (bukan hanya jabatan)
Kemauan belajar anggota pengurus
Pembagian tugas menyesuaikan
profesi dengan bidang kegiatan dan
keluangan waktu
Pengembangan terus-menerus
metoda pelaksanaan kegiatan
kepalangmerahan
Pelatihan relawan secara profesional

…’diganggu’ berbagai faktor:


kekuasaan, politik & koncoisme, non-profesionalisme
Panutan
Inovatif Konsistensi kebijakan daerah
Pembukaan peluang inovasi
seluas-luasnya
Pilot kegiatan inovasi di tingkat
daerah atau cabang peminat
Fasilitasi kegiatan inovatif
(dana, SDM, fasilitas lain)
Sosialisasi kegiatan inovatif
menuju kesepakatan inovatif
Penghargaan dan sentilan bagi
berbagai kegiatan inovatif

Hambatan: “…begini saja sudah baik….”


Kepemimpinan
Kolektif
Ketaatan penyelenggaraan rapat rutin
(Musyawarah – Muker – Rapat Pleno –
Rapat Harian) sesuai waktu dan Rapat
Koordinasi sesuai masalah
Ketaatan pengambilan keputusan dalam
rapat sesuai hirarki yang ada secara
demokratis
Pendelegasian wewenang implementasi
kegiatan kepada anggota pengurus
sesuai pembidangan dan/atau cabang
sesuai kesepakatan
Komunikasi – peringatan – teguran…..
(PENGURUS PROVINSI JADI PANUTAN)
HAMBATAN: keras kepala/sok paling tahu
(diperlukan ‘usus panjang & mulut tahan omong…’)
RENCANA STRATEGIS
A. MENGUATKAN DAN
MENGEMBANGKAN ORGANISASI
TUJUAN :
Seluruh komponen Organisasi PMI pada semua tingkatan
mempunyai kemampuan melakukan kegiatan
kepalangmerahan yang berkualitas dan optimal

B. MENINGKATKAN DAN
MENGEMBANGKAN KUALITAS SDM
TUJUAN :
Potensi sumber daya manusia PMI dapat menjalankan tugas
pelayanan kepalangmerahan secara profesional
C. MENINGKATKAN KUALITAS
PELAYANAN KEPALANGMERAHAN
TUJUAN :
Pelayanan kepalangmerahan dapat diselenggarakan oleh PMI
sesuai dengan standar pelayanan kebutuhan masyarakat

D. MENGEMBANGKAN KEGIATAN
KEPALANGMERAHAN YANG
BERBASIS MASYARAKAT
TUJUAN :
Masyarakat memahami dan melaksanakan secara mandiri
dan optimal kegiatan kepalangmerahan guna mengatasi
kerentanan dan meminimalkan resiko
E. MENINGKATKAN DAN MENGEMBANGKAN
JEJARING
TUJUAN :
Memperkuat keberadaan PMI untuk mengoptimalkan sumber daya
dalam melakukan pelayanan kepalangmerahan.

F. MENYEBARLUASKAN, MENGADVOKASI DAN


MELAKSANAKAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
GERAKAN INTERNASIONAL PALANG MERAH
DAN BULAN SABIT MERAH SERTA HUKUM
PERIKEMANUSIAAN INTERNASIONAL
TUJUAN :
Masyarakat memahami Prinsip – prinsip Dasar Gerakan
Internasional PAlang Merah dan Bulan Sabit Merah serta prinsip-
prinsip Hukum Humaniter Internasional.
G. MENGEMBANGKAN KOMUNIKASI, INFORMASI
DAN EDUKASI KEPALANGMERAHAN

TUJUAN :
Masyarakat lokal, nasional dan
internasional mengetahui kegiatan
kepalangmerahan yang dilaksanakan oleh
PMI sehingga memberikan dukungan
kepada PMI pada tahun 2014
Peningkatan Penyediaan Darah
(Gerakan 4 X 4).
Penanggulangan kebakaran hutan
Gerakan Kebersihan Lingkungan
(Green and Clean)
Pelatihan Pertolongan Pertama untuk
sopir, crew bis dan masyarakat
Kaca mata untuk masyarakat rentan
Meningkatkan minat masyarakat
untuk menjadi donor darah
sukarela sehingga
PENYUMBANGAN DARAH
MENJADI BAGIAN DARI GAYA
HIDUP
Meningkatkan jumlah
pengumpulan dan persediaan
darah
PELAYANAN DARAH PMI
DAN PERMASALAHANNYA
Elemen Target Pencapaian Masalah Alternatif
solusi
Jumlah Ada di 211 UTD PMI Kualitas bervariasi Nationally
UTD semua Kab / 190 UTD RSUD 90% belum jalan coordinated blood
Kota dg RS (didirikan Depkes) service
tipe C
Ratio 15 ktg /1.000 7 ktg / 1.000 pddk Lemahnya: Peningkatan:
donasi pddk  Promosi  Kampanye

 Rekrutmen DS  Keterlibatan
DS : DP 100% DS DS:DP = 87%:13%  Pelestarian DS figur masy,
40% UTD PMI  Jejaring stok instansi pem
masih dg DS < 50%
darah antar UTD / swasta dan
(informasi & media
Jumlah 2% jlh pddk/ 1,7 jt ktg/th  stlh transportasi  Jejaring
donasi th  4,4 jt diolah : 2,7 jt ktg lemah) komputerisasi
UTD PMI Stok 4 hari (61% kebutuhan)
Stok hanya 2 hari
Mendirikan GERAI DONOR
DARAH di Mall / Supermarket dan
Kampus
Target : sampai tahun 2011,
sebanyak 100 di Pusat
Perbelanjaan dan 25 di Kampus
 Akhir Tahun 2010 = 35 Gerai
di Mall dan 10 di Kampus
 Akhir Tahun 2011 = 65 Gerai
di Mall dan 15 di Kampus
Memperbaiki organisasi
pelayanan darah PMI
Memperbaiki manajemen
pelayanan darah PMI
Merevisi peraturan pelayanan
darah PMI yang sudah ada
Memperbaiki sumber daya
manusia pelayanan darah PMI
Memperbaiki sarana dan
prasarana pelayanan darah PMI
Meningkatnya kapasitas PMI di
semua tingkatan dalam
kesiapsiagaan, tanggap darurat
dan pemulihan bencana
kebakaran hutan.
Meningkatnya kapasitas
kesiapsiagaan, tanggap darurat,
dan pemulihan masyarakat yang
berada di wilayah rawan
bencana kebakaran hutan.
Berkurangnya risiko kebakaran
hutan di wilayah-wilayah yang
menjadi area program.
ToT SATGANA Daerah
(Target : 7 PMI Propinsi).

Pelatihan SATGANA PMI


Kab/Kota (Target : 29 Kab/Kota).
Memproduksi bahan/ material
KIE (Komunikasi, Informasi dan
Edukasi).
Promosi Pengurangan Risiko
Bencana Kebakaran Hutan
(Target : masyarakat paling rentan di 29
Kab/Kota).
Penanaman kembali lahan kritis
Operasi pemadaman kebakaran
hutan.
No. PMI Propinsi PMI Kab/ Kota yang paling rawan kebakaran Jumlah PMI
(Sumber : KLH dan BMKG) Kab/Kota

1. Kalimantan Barat Pontianak, Ketapang, Ale-ale 3


2. Kalimantan Palangkaraya, Kota Waringin Barat, 5
Tengah Kapuas, Kota Waringin Timur,
Katingan
3. Kalimantan Banjarmasin, Tanah Laut, Kota Baru, 5
Selatan Banjar Baru, Banjar
4. Kalimantan Timur Samarinda, Balikpapan, Berau, 5
Bulungan dan Tarakan
5. Jambi Jambi, Tanjung Jabung Barat, Tanjung 3
Jabung Timur
6. Riau Pekan Baru, Rokan Hilir, Rokan Hulu, 4
Indra Giri Hulu,
7. Sumatra Selatan Palembang, OKI, Musi Banyu Asi, 4
Banyu Asin
Jumlah 29 PMI
Kab/Kota
Berkurangnya kerentanan yang
ada dimasyarakat, terutama
kerentanan yang diakibatkan oleh
buruknya kondisi kebersihan
lingkungan.
Meningkatnya kepedulian
masyarakat thd kebersihan
lingkungan dan pengelolaan
sampah
Pemberdayaan masyarakat yang
berada dikawasan rawan bencana
Meningkatnya kapasitas
masyarakat dalam pengelolaan
sampah
ToT bagi Promotor “Green and
Clean”
Pelatihan KSR / TSR/PMR
Pengadaan 100.000 Pacul &
Sekop serta Alat pencacah
sampah
Pengadaan material KIE
(Komunikasi, Informasi dan
Edukasi).
Promosi Gerakan Peduli
Kebersihan Lingkungan
Pendampingan
No Kota / Daerah Program Produksi sampah (m3)
1 Jakarta 27.966
2 Surabaya 12.833
3 Bandung 7.500
4 Semarang 4.725
5 Makassar 3.100
6 Medan 3.003
7 Yogyakarta 352
8 Malang 1.143
9 Denpasar 2.200
10 Solo 720
11. Seluruh daerah program
PERTAMA/ICBRR, CBFA,
PHAST
Memberikan kaca mata
kepada masyarakat
miskin (terutama guru
dan siswa).
Meningkatkan kepedulian
dan kesetiakawanan
sosial
Meningkatnya citra dan
image positif PMI.
100.000 kaca mata dibagi ke 10 propinsi
termiskin dg penduduk miskin terbanyak.
10.000 km / propinsi
Setiap propinsi memilih 4 Kab/Kota
miskin.
Setiap Kab/Kota mendapat 2.500 kaca
mata (berkerjasama dg optik setempat).
Setiap Kab/Kota memilih 2 Kec termiskin
Setiap Kecamatan mendapat 1.250 Kaca
mata.
Setiap Kecamatan memilih 5 Desa/ Kel
termiskin
Setiap Kel/Desa mendapat 250 Kaca
Mata.

10 propinsi x 4 Kab./kota x 2 kec x 5 desa/kel x 250 kacamata = 100.000


kacamata
Mengurangi tingkat kematian
korban akibat kegawatdaruratan
kecelakaan jalan raya.

Memberdayakan masyarakat (kru


Bis dan angkutan umum) dalam
memberikan pelayanan
pertolongan pertama dan kru
bus/angkutan umum
Mengadakan pelatihan PP dengan target
sasaran supir/Kru Bus/angkutan Umum.
Tiap peserta akan mendapatkan Kit PP
sederhana
Materi Pelatihan adalah Pertolongan
Pertama Praktis dan Keselamatan di Jalan
Raya
Fasilitator Pelatihan adalah pelatih
Pertolongan Pertama PMI dan Pihak
Dishub/DLLAJ dan Kepolisian
Uji Coba akan dilakukan di wilayah DKI
Jakarta (dilaksanakan oleh Cabang-Cabang
di wilayah DKI Jakarta).
Ujicoba pelatihan dilaksanakan pada bulan
Mei (bersamaan dengan peringatan hari
Palang Merah Sedunia)
SELAMAT BERJUANG, SIAMO….

Anda mungkin juga menyukai