Anda di halaman 1dari 23

TABIR SURYA

Diyan Sakti Purwanto (1907047003)


Harun Alifiyanto (1907047004)

PROGRAM PASCA SARJANA


FARMASI POKBA
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
Tabir Surya

Menurut Permenkes RI nomor 376/menkes/per/VIII/1990, tabir


surya adalah zat yang dapat menyerap sedikitnya 85% sinar
matahari pada panjang gelombang 290 sampai 320 nm tetapi
dapat meneruskan sinar pada panjang gelombang lebih dari 320
nm.

Sediaan tabir surya adalah Sediaan kosmetika yg digunakan utk


maksud membaurkan atau menyerap secara efektif cahaya
matahari, terutama daerah emisi gelombang UV dan IR, shg dapat
mencegah terjadinya gangguan kulit krn cahaya matahari
Radiasi Sinar UV

Radiasi Ultraviolet (UV) didefinisikan sebagai radiasi elektromagnetik


terletak di antara sinar x dan cahaya tampak yang memiliki panjang
gelombang dari 200 sampai 400 nm.

Radiasi Ultravolet dibagi menjadi tiga berdasarkan panjang


gelombang: UV-A (320 nm - 400 nm), UV-B (280 nm - 320 nm) UV-
C (200 nm - 280 nm)

Radiasi matahari diperkirakan 95-98% UV-A dan 2-5% UV-B.


Sedangkan untuk UV-C benar-benar terserap oleh ozon stratosfer.
UV-A (320 nm - 400 nm)

1. menghitamkan kulit karena memicu produksi melanin pada


epidermis,
2. menurunkan fungsi imun,
3. meningkatkan resiko kanker kulit

UV-B (290 nm - 320 nm)

1. penyebab sunburn (acute damage),


2. meningkatkan kanker kulit (long-term damage),
3. terutama menyerang pada sel basal epidermal kulit
Bentuk Sediaan

1. Lotion
2. Krim
3. Semprot
4. Tahan Air
5. Tabir surya dalam kosmetik (conditioner, shampo,
body lotion, lisptik dan bedak)
Syarat sediaan tabir surya

▪ Nyaman & mudah dipakai.

▪ Jumlah yg menempel mencukupi kebutuhan.

▪ Bahan aktif & bahan dasar mudah tercampur.

▪ Bahan dasar tdk mudah hilang dari kulit serta harus dpt
mempertahankan kelembutan & kelembaban kulit.
Indikasi Penggunaan Tabir Surya

1. Sunburn
2. Freckling, discoloration
3. Photoaging
4. Skin cancer
5. Photoallergic reactions
6. Photosensitivity diseases
7. Post-inflammatory hyperpigmentation
Mekanisme perlindungan kulit secara alami

○ Penebalan stratum korneum

○ Pigmentasi kulit (butir melanin yangg terbentuk di


lapisan basal akan berpindah ke stratum korneum)

Jika kulit mengelupas, butir melanin akan lepas,


sehingga kulit perlu pelindung terhadap sinar matahari
PROSES TERJADINYA PENGGELAPAN KULIT:
1. Sinar UV mengaktifkan enzim tyrosinase.
Enzim ini mempercepat melanosit untuk
memproduksi melamin.
2. Melanosit semakin cepat memproduksi sel
melamin. Dalam jumlah banyak, melamin
membuat kulit menjadi lebih gelap.
3. Sel melamin tersebar ke sel – sel lain, yaitu
keratinosit. Sel ini semakin lama akan muncul
ke permukaan kulit.
4. Sel – sel keratinosit yang mendapat sel
melamin secara berlebihan dapat
menyebabkan noda gelap atau
hiperpigmentasi.
Mekanisme Kerja Tabir Surya

● Secara Kimia, zat-zat aktif akan menyerap radiasi sinar


matahari pada panjang gelombang tertentu . misalnya
bahan yang mengandung benzophenones, salicylat dll
(bahan bahan organik)
● Secara fisika, yaitu dengan memantulkan cahaya sinar
matahari. contohnya Titanium dioxida, Zinc Oxida
(bahan bahan inorganik)
Klasifikasi Tabirsurya

Organic Sunscreen Inorganic Sunscreen Natural chemical

1. UV-B ● Zinc oxide ● Tanin, flavonoid


● Octocrylane
● Titanium dioxide ● lycopenes
● Salicylat
● Ensulizole ● Kaolin ● Volatil oil
1. UV-A ● Calcium carbonat
● Benzophenone ● Magnesium oxide, dll
● Avobenzone
● Meradimate
1. Broad Spectrum (UV-A + UV-B) Bahan bahan anorganik bekerja
● Silatriazole dengan memantulkan,
● Bemotrizinol menghamburkan, dan menyerap
● Bisoctrizole radiasi sinar UV
Cara Memilih Sunscreen

Pemakaian tabir surya sebaiknya disesuaikan dengan jenis


kulit dan seberapa aktif kegiatan kita dibawah sinar
matahari.
Untuk kulit berminyak dan cendrung berjerawat, termasuk
kulit dimasa pubertas,pilih bentuk lotion a gel dan
antijerawat. Untuk kulit kering dan selalu diruang AC pilih
krim
Saat olahraga a kegiatan diluar ruangan sebaiknya pakai
bentk lotion,gel dan semprot.
Rekomendasi Untuk Penggunaan Tabirsurya
Sunscreen sebaiknya digunakan pada semua area yang terkena sinar matahari (konsentrasi
2mg/cm²), dan biarkan mengering sebelum terkena matahari. Harus diterapkan kembali
setelah 2 jam, berenang, kegiatan berat, keringat berlebihan, dan setelah pemakaian handuk.

Aturan Sendok teh

3 ml (setengah sendok teh lebih dikit)

● untuk setiap lengan


● untuk setiap muka dan leher

6 ml (satu sendok teh lebih dikit)

● untuk setiap kaki


● untuk setiap dada dan punggung
Beberapa Istilah dalam Pruduk
1. SPF (Sunscreen Protection Factor), tersedia dari angka 2 – 60.
Hanya untuk melindungi terhadap radiasi UV B. Dalam sediaan
TS tercantum SPF 15, SPF 30
2. Sweatproof (tahan terhadap keringat)
3. Water resistant (tahan sampai 40 menit jika terkena air/keringat)
4. Waterproof ( tahan air/keringat) hingga 80 menit.
5. Sunblock (ZnO/TiO2) untuk UV B (menghamburkan &
memantulkan radiasi UV, mengabsorbsi radiasi UV )
6. Organic sunscreen (Tabir Surya kimia)
Sun Protection Factor

● Penilaian kemampuan suatu zat aktif utk melindungi kulit


dari sinar matahari, diantaranya berdasarkan nilai SPF
(Sun Protection Factor).

● SPF adalah rasio waktu pemaparan sinar UV yg diperlukan


utk menimbulkan eritema minimum yg dapat dideteksi pd
kulit yg dilindungi sediaan tabir surya thd kulit yg tdk
dilindungi.
Nilai SPF
Nilai ini menunjukkan tingkat lamanya tabir SPF surya bisa
melindungi kulit dari radiasi sinar matahari (UV) atau berapa lama
anda bisa berada dibawah sinar matahari tanpa membuat kulit
terbakar (sun burn) Semakin tinggi nilai SPF, semakin besar
perlindungan yang akan didapat.

Kesepakatan internasional utk jumlah standar sediaan tabir surya per


luas permukaan kulit yg diperlukan utk mengukur SPF pd manusia: 2
mg/cm2
Grading System for SPF

● Low: SPF 2 - 15
● Medium: SPF 15 - 30
● High: SPF 30 - 50
● Highest: SPF >50

Tabir surya dengan SPF 15 dapat memblock 93% UVB dan


dengan SPF 30 dapat memblock 97% UVB
Kombinasi tabir surya pem-blok fisik & penyerap kimia akan
meningkatkan nilai SPF
Formulasi

Contoh formula krim minyak-air dgn kandungan minyak sedang:


● Zat tabir surya qs
● Gliseril monostearat 16,00
● Setilalkohol 1,0
● Minyak mineral 10,0
● Minyak wijen 10,0
● Gliserin 7,0
● Air hingga 100,0
● Antioksidan, pengawet, parfum secukupnya
(Formularium kosmetika)
● Contoh formulasi emulsi sediaan tabir surya:
● Isopropil palmitat 1,0
● Stearic acid 15,0
● Tween 60 1,5
● Sunscreen agent qs
● Sorbitol liquid 2,
● Air 78,0

(Harry’s Cosmeticology)
TERIMA KASIH
Daftar Pustaka

Kaimal S, Abraham A. 2011. Sunscreens. India. Indian J Dermatol Venereol Leprol;77:238-43

Divya R. Sambandan, BA, and Desiree Ratner, MD. 2011. Sunscreens: An overview and update. New
York. J AM Acad Dermatol; 64:4.

Donglikar, M. M., and Deore, S. L., 2016, Sunscreens: A review, Pharmacognosy Journal, Vol 8, Issue
3

Elmarzugi, N. A., et all, 2013, The Relation between Sunscreen and Skin Pathochanges Mini Review,
International Journal of Pharmaceutical Science Invention, Volume 2 Issue 7, PP.43-52

Ditjen POM. 1985. Formularium Kosmetik Indonesia. Jakarta:Departemen Kesehatan RI

Rieger M.M., 2000, Harry’s Cosmetology 8th ed, Chemical Publishing Co. Inc., New York.

Anda mungkin juga menyukai