•Sinar ultraviolet (UV) adalah sinar yang dipancarkan oleh matahari yang dapat mencapai permukaan bumi
selain cahaya tampak dan sinar inframerah.
•Sinar UV berada pada kisaran panjang gelombang 200-400 nm.
•Spektrum UV terbagi menjadi tiga kelompok berdasarkan panjang gelombang
•UV C (200-290),
•UV B (290-320),
•UV A (320-400).
•Energi dari radiasi sinar ultraviolet yang mencapai permukaan bumi dapat memberikan tanda dan
simptom terbakarnya kulit.
• Diantaranya adalah kemerahan pada kulit (eritema), rasa sakit, kulit melepuh dan terjadinya
pengelupasan kulit. UV B yang memiliki panjang gelombang 290- 320 nm lebih efektif dalam menyebabkan
kerusakan kulit dibandingkan dengan UV A yang memiliki panjang gelombang yang lebih panjang 320-400
nm
SINAR UV A
• UV A (320-400).
• UV A terbagi lagi menjadi dua subbagian yaitu UV A2 (320-340) dan UV A1 (340- 400).
• Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup
manusia.
• Luas kulit orang dewasa 1,5 m2 dengan berat kira-kira 15% berat badan.
• Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan
kehidupan.
• Kulit pada manusia mempunyai peranan yang penting, selain fungsi utama yang
menjamin kelangsungan hidup juga mempunyai arti lain, yaitu estetika, ras, indikator
sistemik, dan sarana komunikasi non-verbal antara individu satu dengan yang lainnya.
• Fungsi utama kulit adalah proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh,
pembentukan pigmen, pembentukan vitamin D, dan keratinasi.
Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama, yaitu :
1. Lapisan epidermis,
terdiri atas : stratum korneum (lapisan tanduk), stratum lusidum, stratum granulosum (lapisan keratohialin),
stratum spinosum (stratum malphigi), dan stratum basal.
2. Lapisan dermis, adalah lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal daripada epidermis. Secara garis
besar lapisan dermis dibagi menjadi dua, yaitu pars papilare dan pars retikulare .
3. Lapisan subkutis, jaringan subkutis merupakan lapisan yang langsung dibawah dermis.
• preparate anhydrous
• emulsi o/w, semi greasy dual emulsion dan w/o
• preparate tanpa lemak (greaseless preparation)
Sediaan “sunscreen”
• adalah sediaan kosmetika yang digunakan pada permukaan kulit untuk menahan pengaruh buruk dari
sinar matahari dan pengaruh luar lainnya.
• Mula-mula sediaan ini dikenal di Amerika pada tahun 1928,merupakan sediaan kosmetika yang luas
penggunaannya karena selain sebagai pelindung kulit terhadap panas dan dapat digunakan untuk semua
umur.
• Terjadinya kerusakan pada kulit dapat disebabkan oleh adanya penyerapan energi radiasi sinar matahari
oleh kulit.
• Kerusakan kulit ini disebut eritemia dengan tanda-tanda kulit berwarna kemerah-merahan, melepuh, sakit
kalau sudah pecah dan dapat mengandung nanah.
• Sinar matahari adalah merupakan sinar monokromatis dengan λ Yang berbeda dan sinar matahari yang
berpengaruh buruk adalah sinar monokromatis dengan λ 280-390.
• Eritema dapat timbul tergantung pada lamanya penyinaran, kekuatan cahaya matahari,
kepekaan seseorang dan energi radiasi sinar matahari.
• Bila sinar matahari itu tidak begitu lama pada kulit, maka akan mempunyai efek baik
yaitu akan merangsang peredaran darah serta dapat
menghasilkan vitamin D serta pro vitamin D pada epidermis kulit.
• Zat-zat yang dapat bersifat sebagai “screening agent” adalah zat-zat yang dapat
menyerap cahaya matahari dengan panjang gelombang 280-320.
• Zat-zat tersebut harus mempunyai bau yang enak dan dalam konsentrasi yang digunakan
tidak boleh memberi warna pada kulit.
Bahan yang menimbulkan dan mempercepat
proses penggelapan kulit (tanning)
• Senyawa etilen tidak jenuh mampu menyerap radiasi Uv dari kisaran erythemogenic
• Radiasi yang diteruskan menghasilkan suntan
• Contoh:akrilat tersubstitusi tertentu, metakrilat , benzoate, beberapa eter, 2,4
dihydroxybenzophenon, 2,2,4 trihydroxybenzophenon, eter derivate benzotriazone
• Suatu komonomer asam ditetapkan sebagai asam karboksilat tdk jenuh etilenik yang
mengandung sedikitnya satu gugus karboksil bebas
• Misal: asam akrilat, asam metakrilat, asam itakonat asam krotonat
Bahan tabir surya dengan kadar maksimum yg diijinkan
perka BPOM no 23 th 2019 lampiran IV
• Ethylhexy salisilat 5%
• Homosalate 10%
• Benzophenon 5% sbg asam
• Isoamyl p-methoxycinnamate 10%
• Octylmethoxycinnamate 10%
• Methyl antranilate 5%
• Etylhexyl triazone 5%
• Oxybenzone 6%
• Titanium dioksida 25%
• Zinc okside 25%
Sinar matahari jika mengenai kulit
Berdasarkan mekanisme cara kerjanya “screening
agent” dapat dibagi menjadi :
1.Bekerja secara fisika, (sun block)
• zat-zat tersebut dapat memantulkan kembali sinar ultraviolet dari sinar matahari,
sehingga tidak terserap kulit.
• Membuat lapisan pd bagian permukaan kulit utk menghalangi sinar uv biasanya uv B
• Sebagai contoh adalah TiO2, ZnO, CaCO3, MgO, kaolin dan talk2.
• ZnO; memecah panas dan energi yg dilepaskan oleh sinar uv, menghalangi
radiasi sebelum mencapai kulit.
• Mempunyai kandungan sebagai antiiritan.
• Dapat melindungi kulit yang sensitive
• TiO: kemampuan reflektif dan stabil tidak mudah terurai di bawah sinar
matahari
Mekanisme lanjutan
2.Bekerja secara kimia, (sun screen);zat-zat tersebut dapat menyerap radikal-
radikal bebas dari sinar ultraviolet pada panjang gelombang 280-320. mengubahnya
menjadi panas
• Menyaring sinar Uv dari dalam , biasanya sinar uv A
• Contoh: Benzophenon, salicylates,avobenzone , amino benzoate, octisalat
Faktor-faktor yang sangat menentukan Kerja dari Sunscreen adalah :
• Tebal lapisan antara 0,001-0,03 mm, tergantung pada cara penggunaan dan suhu pada waktu dipakai.
• Adanya kapasitas absorpsi yang dapat hilang disebabkan karena adanya modifikasi kimia karena sinar
matahari.
• Setelah penguapan dari pelarut mungkin “screening agent” akan mengkristal dan akan menyebabkan
sediaan “sunscreen” menjadi tidak aktif lagi. Adanya perubahan jenis emulsi pada kulit hingga
menyebabkan kerja dari sediaan berkurang.
• Terjadinya penguapan dari pelarut yang menyebabkan lapisan menjadi keras dan retak-retak.
• Campurannya dengan sekresi kulit akan menyebabkan perubahan konsentrasi zat berkhasiat.
Penggolongan Screening Agent menurut Klarmant :
• 1.Asam p-amino benzoat dan turunan-turunannya seperti etil, isobutil, ester-ester gliseril, dari asam p-dimetilaminobenzoat.
• 2.Antranilat-antranilat seperti orto amino benzoat, metil, fenil, feniletil, trifenil,linalil danester-ester dari siklohaksenil.
• 3.Salisilat-salisilat, seperti amil, fenil, benzil, metil, gliseril, dan propilen glikol.
• 4.Turunan-turunan asam sinamat, seperti metil, ester-ester, benzil, fenil, butilsinamoil piruvat.
• 5.turunan asam dihidroksi sinamat, seperti metil eskuletin, eskuletin, dansebagainya.
• 6.Hidrokarbon-hidrokarbon.
• 7.Diobenzal aseton, benzal asetofenon
• 8.Garam-garam Na dari Naftosulfonat.
• 9.Asam-asam dihidroksi nafteat.
• 10.turunan kumarin sepeti 7-metil, 3-fenil.
• 11.Azol-azol, seperti metil naftoxazol, 2-asetinalazol, dan sebagainya
• 12.Garam-garam kinin seperti bisulfat, klorida, olet, tanat, dan sebagainya.
• 13.Asam tanat dan turunan-turunannya
Formula Umum Sediaan Sunscreen :Hampir semua sediaan
“sunscreen” mengandung zat-zat sebagai berikut :
• 1.Screening Agent
• merupakan zat berkhasiat yang harus terdapat dalam sediaan “sunscreen”.
• Sebagai contoh adalah oktabenon, dioksi benzon,meksaon, etil p-
amino benzoat, homometil salisilat, oleum ricini,benzalaseton, benzalesefenon, escalol 5
06, escalol 106, solprotex,dipropilenglikol salisilat, etoksi etil p metoksi sinamat, sumaro
me, isobutilsalisilat sinamat, minyak silikon yang teresterifikasi dengan asam salisilat
Screening Agent
PABA merupakan singkatan dari Para Amino Benzonic Acid yang kandungannya sering kali digunakan
sebagai bahan campuran untuk kosmetik atau sunscreen.
• Kandungan PABA pada produk sunscreen yang berlebihan akan membuat kulit lebih banyak menyerap
sinar ultraviolet, sehingga dapat menyebabkan penggelapan kulit.
Homosalate.
• Zat ini dikenal baik untuk mempermudah proses penyerapan sunscreen ke kulit.
• zat ini sudah terserap sekali saja ke kulit, zat-zat homosalate yang ada di dalam tubuh akan
terakumulasi lebih cepat.
• Hal ini bisa menyebabkan zat berubah menjadi racun yang membahayakan tubuh dan merusak hormon.
Oxybenzone merupakan bahan kimia yang dapat menyerap UV B.
• bahan aktif yang paling banyak ditemukan dalam chemical sunscreen.
• saat terpapar sinar matahari, bahan kimia ini akan mengalami reaksi kimia.
• Kalau terserap kulit, bahan ini akan menimbulkan alergi kulit yang dapat menyebar dan akan
berlanjut meski sudah tak terkena sinar matahari lagi.
• dapat memproduksi radikal bebas yang dapat membahayakan kesehatan kulit.
Octinoxate pada produk sunscreen sangat sering kali ditemukan di pasaran.
• Bahan ini sering digunakan dalam campuran sunscreen karena mampu menyerap sinar
UVB.
• Meski reaksi alergi dari octinoxate jarang sekali terjadi, namun pada penggunaan bahan
ini dapat menyebabkan endocrine disruptors yang berujung pada gangguan kehamilan
atau bahkan dapat menyebabkan kanker.
• Karena menimbulkan efek yang membahayakan kesehatan tubuh, pada penggunaan
bahan kimia ini sangat tidak disarankan untuk anak-anak dan perempuan yang sedang
hamil.
Retinyl Palmitate merupakan sebuah zat antioksidan yang juga termasuk ke dalam
vitamin A.
• Ini sama halnya dengan kandungan vitamin A pada makanan, pada produk sunscreen,
kandungan ini digunakan untuk meningkatkan perlindungan terhadap sinar UV yang
bisa menyebabkan penuaan dini.
• pada bentuk vitamin A seperti retinol yang terkandung dalam produk ber-SPF apabila
kandungan ini terpapar sinar matahari, menyebabkan senyawa retinol berisiko pecah dan
memproduksi radikal bebas yang bisa meracuni sel, merusak DNA, dan menyebabkan
kanker.
• avobenzone, oxybenzone, octocrylene, dan ecamsule.
• Para peneliti menemukan bahwa keempat senyawa tersebut ternyata diserap oleh kulit
menuju aliran darah pada jumlah yang cukup besar, yaitu 0,5 nanogram per mililiter.
• 2. Zat pembawa atau Basic
• ,merupakan bagian yang sangat menentukan bekerja atau tidaknya sediaan tersebut,
• karena jenis zat pembawa ini menentukan sifat lekat dan tebal lapisan yang terbentuk.