Anda di halaman 1dari 16

UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA

Fakultas Sains Dan Teknologi


Prodi Teknik Pertambangan

BESSE PUTRILIA
RAFIKA AINUN
DWIKA WASTI
SARIMANDI
ROSALINA SILABAN
RINA ASTUTI
MUHAEMIN
RUBIANA
WA ODE ADE YUSRAN
YERLING
OUTLINE

 Pendahuluan
 Lokomotif
 Lori
 Fungsi Lokomotif dan Lori
PENDAHULUAN
Lokomotif dan lori merupakan salah satu alat angkut yang dapat di pakai
untuk membantu kegiatan pemindahan tanah. Pemilihan penggunaan lori
dan lokomotif sebagai alat angkut didasarkan pada pertimbangan jalan
relatif datar yaitu dengan kemiringan maksimum 5%, jarak angkut yang
panjang, muatan yang diangkut relatif besar, dan umur pekerjaan
panjang.
LOKOMOTIF

Lokomotif merupakan sumber tenaga yang digunakan untuk menarik


beban yang berada di dalam lori. Berdasarkan sumber tenaganya
lokomitif dibedakan menjadi enam, yaitu sebagai berikut:
1. Lokomotif uap;
2. Lokomotif diesel mekanis;
3. Lokomotif diesel eletrik;
4. Lokomotif diesel hidraulik;
5. Lokomotif baterai; dan
6. Lokomotif listrik.
LORI

Lori adalah gerbong angkut barang yang didesain untuk


berjalan diatas rel. Lori merupakan alat angkut bahan galian
untuk dibawa ke pabrik pengolahan.
Berdasarkan cara pengosongan muatannya, lori dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut:
1. Pengosongan muatan ke arah belakang;
2. Pengosongan muatan ke arah bawah; dan
3. Pengosongan ke arah samping.
LORI

Pengosongan muatan ke
arah belakang. Contoh lori
jenis ini adalah “hinged body
mine car” dan “scoop mine
car”.
LORI

Pengosongan muatan ke arah bawah. Contoh lori dengan pengosongan


muatan ke arah bawah adalah “grangsberg car system” dan Stanford- day
automatic drop bottom mine car”.
LORI

Pengosongan muatan ke arah samping. Contoh lori dengan pengosongan


muatan ke arah samping adalah “grand by mine car”.
PERSAMAAN
o Draw Bar Pull (DBP) Dimana :
Te = Tractive Effort (N)
DBP = Te – Rtlokomotif
μ = Koefisien gesek/adhesi
o Tractive Effort (Te )
roda dengan rel
Te = μ x Mlokomotif x g Ml = Massa Lokomotif (ton
o Total Resistance (Rt) atau kg)
g = Gravitasi (m/s2 )
Rt = Rr + Ri + Rg
W = Muatan (ton)
o Rolling Resistance (Rr)
a = Percepatan (m/s2)
Rr = Wlori x Mlokomotif
θ = Kemiringan
o Inertia Resistance (Ri)
Ri = a x Mlokomotif
o Grade Resistance (Rg)
Rg = g x Mlokomotif x sin θ
STUDI KASUS

Suatu lokomotif dengan berat 20 ton menarik 20 lori bermuatan


dengan berat total lori 10 ton berjalan menanjak pada suatu rel
lurus dengan kondisi bersih dan kering. Jalur rel memiliki
kemiringan 3%. Percepatan 0,045 m/det2. Tentukan Draw Bar
Pull (DBP) yang tersedia untuk menarik atau mengerem lori!
FUNGSI

Lokomotif dan lori merupakan alat berat yang


digunakan untuk memindahkan material dari suatu
tempat ke tempat lainnya. Pada dunia pertambangan,
lokomotif dan lori digunakan untuk memindahkan bahan
galian untuk dibawa ke pabrik pengolahan. Bahan galian
yang dipindahkan merupakan bahan galian yang sudah
dikeruk dengan bantuan alat berat lainnya. Lokomotif
dan lori dapat bekerja dengan baik pada medan dengan
jarak angkut yang panjang, muatan yang diangkut
relatif besar, dan umur pekerjaan panjang.
STUDI KASUS

Suatu lokomotif dengan berat 20 ton menarik 20 lori bermuatan


dengan berat total lori 10 ton berjalan menanjak pada suatu rel
lurus dengan kondisi bersih dan kering. Jalur rel memiliki
kemiringan 3%. Percepatan 0,045 m/det2. Tentukan Draw Bar Pull
(DBP) yang tersedia untuk menarik atau mengerem lori!
JAWABAN
Diketahui :
Mlokomotif = 20 ton = 20000 kg
θ = 3% = 0,03
a = 0,045 m/s2
μ = 0,25 (karena rel bersih dan kering)

Ditanyakan : DBP …?

Penyelesaian :
DBP = Te – Rtlokomotif
• Te = μ x Mlokomotif x g
= 0,25 x 20000 kg x 9,81 m/s2
= 49050 N
JAWABAN
• Rt = Rr + Ri + Rg
- Rr = Wlori x Mlokomotif
= 69 N/ton x 20 ton
= 1380 N
JAWABAN
- Ri = a x Mlokomotif
= 0,045 m/s2 x 20000 kg
= 900 N
- Rg = g x Mlokomotif x sin θ
= 9,81 m/s2 x 20000 kg x 0,03
= 5886 N
• Rt = 1380 N + 900 N + 5886 N = 8166 N

Jadi, DBP = 49050 N – 8166 N = 40884 N

Anda mungkin juga menyukai