Semakin banyaknya krisis ekologis, dan kemanusiaan dan
bencana ekonomi, penting untuk memahami bagaimana ergonomi dapat berkontribusi pada kelangsungan hidup jangka panjang semua kehidupan di planet kita. Baru-baru ini, ergoecology (Garcia-Acosta et al., iFirst) telah diusulkan sebagai bidang multidisiplin untuk mengembangkan pendekatan yang lebih komprehensif untuk campur tangan dalam sistem sosial-teknis (lingkungan binaan) dalam kaitannya dengan ekosistem (lingkungan alam). RELATIONSHIP GREEN ERGONOMIC Definisi Green Ergonomics
Green ergonomics berkaitan dengan memastikan kesejahteraan
manusia dan sistem alami. Sistem alami menyediakan serangkaian layanan ekologi (Daily, 1997) yang menyediakan makanan dan sumber daya yang memungkinkan manusia kesejahteraan dan kesehatan sedangkan manusia memerlukan etika konservasi untuk memastikannya pelestarian dan pemulihan lingkungan alam.
Green ergonomics berperan di satu sisi hubungan dalam
konservasi dan pelestarian sistem alam untuk menunjang lingkungan yang kondusif bagi kesejahteraan dan kesehatan manusia. Prinsip ergonomi hijau
Prinsip 1: Evaluasi, desain dan inovasi untuk efisiensi lingkungan,
eko-efektivitas, dan eko-produktivitas • Dalam ergonomi, efisiensi dan efektivitas merujuk secara khusus ke sistem kerja. Green ergonomics, mengakui efisiensi energi manusia adalah tujuan yang penting. Efisiensi energi tercapai ketika penggunaan maksimal dibuat dari eksergi yang tersedia dan minimal hasil anergi • Dalam ergonomi Keefektifan lingkungan memeriksa kapasitas sistem untuk mengubah energi, bahan, sumber daya, dan informasi tanpa limbah atau bahaya sistem lain. Eco-efektivitas melibatkan penggunaan yang tepat dari yang tidak terbarukan bahan dan energi. • Garcia-Acosta et al. (iFirst) memperluas efektivitas lingkungan melalui produktivitas lingkungan. Eko-produktivitas dalam ergoekologi mempertimbangkan keseimbangan output dengan input. Eko-produktivitas tercapai ketika sistem tetap dalam keseimbangan periode waktu yang cukup lama. Prinsip 2: Evaluasi, desain, dan inovasi konsisten dengan ketahanan ekologis Ketahanan ekologis merujuk pada “seberapa besar gangguan yang dapat diserap ekosistem sebelum mengubah struktur dan fungsinya ”(Bergen et al., 2001; p. 205); yaitu berapa banyak turbulensi yang dapat ditahan sistem sebelum menjadi kacau. Sistem yang dapat beradaptasi adalah mereka yang menunjukkan fleksibilitas untuk berubah. Ada dua jenis sistem adaptasi yang relevan. • Jenis pertama menyangkut teknologi yang dapat beradaptasi dengan lingkungan kondisi. • Ekosistem harus mengandung keanekaragaman, saling ketergantungan, dan ketahanan yang cukup untuk dapat beradaptasi dengan yang lebih besar. Untuk green ergonomics, sistem yang dapat beradaptasi harus dapat merespon secara kooperatif dengan ekosistem lain. Sistem yang saling ketergantungan tinggkat tinggi dengan masyarakat, ekonomi, dan lingkungan alam Prinsip 3 : Evaluasi, Desain dan Inovasi untuk Solusi Pribumi atau Bahasa Setempat • Wisner (1997) telah lama menganjurkan istilah Antropoteknologi untuk menggambarkan kendala dan masalah yang berkaitan dengan transfer teknologi.. Green Ergonomics menunjukkan pemahaman tentang ekosistem lokal juga diperlukan. Ada dua aspek solusi pribumi yang penting bagi ergonomi hijau. Pertama, penggunaan pengetahuan lokal, keahlian, dan bahan baku berarti bahwa sumber daya ini tidak harus diimpor (mis. jejak karbonnya adalah berkurang). Kedua, desain asli menyiratkan bahwa orang yang merancang sistem juga hidup dengan sistem ini. Prinsip 4: Mengakui bagaimana sistem alam menghargai "desain“ • Pada prinsip terakhir, Green Ergonomics mendorong adopsi pelajaran bahwa alam sudah belajar karena beradaptasi dan berinovasi • Pendekatan Green Ergonomics mencakup ketidakpastian dan memperhitungkan ketidakpastian serta kompleksitas dalam desain. • Pendekatan Pencegahan mengundang kita untuk mengakui ketidakpastian dan mengambil sikap bijaksana dalam desain • Pendekatan ergonomi saat ini bekerja pada skala waktu yang singkat secara ekologis. Kesimpulan
Keberlanjutan dan pembangunan berkelanjutan adalah tema yang menjadi
perhatian faktor manusia dan lingkungan. Sejalan dengan gerakan ini, ergoekologi mengusulkan multidisiplin untuk secara sistematis mempelajari hubungan antara manusia dan lingkungan. Green ergonomics menawarkan pendekatan untuk pengembangan intervensi ergonomi dengan fokus pro-alam. Sedangkan prinsip hijau ergonomi diuraikan juga jelas bahwa pekerjaan lebih lanjut diperlukan untuk menentukan ketentuan dan prinsip tertentu.