Anda di halaman 1dari 32

Diversifikasi Energi Melalui

Pemanfaatan Kaliandra Merah


Pada PLTU
OLEH : TOMI ALAMSYAH
D1021171025
Latar Belakang
Semakin tingginya ketergantungan manusia akan energi listrik menjadikan manusia berusaha untuk
memenuhi kebutuhan itu. Untuk saat ini pembangki masih banyak menggunakan batu bara sebagai
sumber pembakarannya yang tidak lain adalah bahan bakar fosil yang akan habis jika digunakan
secara terus menerus.
Penggunaan sumber daya fosil yang terus dilakukan oleh manusia akan berdampak pada rusaknya
lingkungan, dari hal tersebut lah perlu dilakukan penganekaragaman penggunaan sumber energi
(Diversifikasi) yang tentunya mengarah pada sumber energi baru terbarukan (EBT).
Kaliandra merah adalah salah satu tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai alternative diversifikasi
energi untuk masa mendatang dimana kaliandra merah memilki sifat sifat bahan yang bisa dijadikan
sumber bahan bakar bagi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sekala kecil. Kaliandra merah dapat
dimanfaatkan dengan mengubah serbuk kayu menjadi pellet dan briquette. Hasil serbuk kayu yang
dipadatkan menjadi pellet dan briquette dapat digunakan sebagai bahan alternatif dalam
pemanasan boiler energi listrik memanfaatkan tenaga uap skala kecil. Gross calorific value (low
heating value / LHV) wood pellet pohon kaliandra adalah 4600 kcal/kg yang dapat dimanfaatkan
untuk PLTU skala kecil. Kaliandra merah juga sangat mudah untuk tumbuh.
1. Keunggulan penggunaan
kaliandra merah
Rumusan 2. Bagaimana proses
sebagai sumber Masalah Kaliandra Merah
Menjadi Bahan Bakar PLTU
bahan bakar?

3. Bagaiamana potensi
Kaliandra merah
Sebagai Bahan Bakar?
2. Mengetahui Proses
Kaliandra Merah Menujadi 1. Mengetahui keunggulan
bahan bakar PLTU Kaliandra Merah
Sebagai Bahan Bakar PLTU

Mengetahui Potensi
Kaliandra Merah Sebagai
Bahan Bakar PLTU

TUJUAN
Kaliandra Merah
Kaliandra merupakan tanaman leguminosa
berupa pohon kecil atau perdu yang termasuk
kedalam keluarga leguminosae.
Keluarga ini memeiliki 132 spesies tersebar dari Amerika
Utara hingga Amerika Selatan, 9 jenis berasal dari
Madegaskar, 2 jenis dari Afrika (Macqueen, 1996).
Sedangkan menurut Soedarsono (1996), kaliandra
memiliki 140 jenis yang tersebar di daerah tropis hingga
sub-tropis di benua Amerika.
Tanaman kaliandra masuk ke pulau Jawa besasal dari
Guatemala Selatan yaitu spesies kaliandra berbunga
merah dan berbunga putih. Kalindra adalah pohon kecil
bercabang yang tumbuh mencapai tinggi maksimum 12 m
dengan diamaeter batang 20 cm
Keunggulan Kaliandra Merah
Sebagai Bahan Bakar PLTU

1 Kadar emisi yang dikeluarkan


hampir tidak ada mengikuti konsep
carbon neutral sehingga teknologi
wood pellet sangat ramah
lingkungan.
Keunggulan Kaliandra Merah
Sebagai Bahan Bakar PLTU

2 Salah satu energi baru terbarukan,


dalam hal ini masuk kedalam energi
biomassa yang memanfaat bahan kayu
dari tumbuhan menjadi pellet.
Keunggulan Kaliandra Merah Sales

Sebagai Bahan Bakar PLTU

29%

43%

3 Dapat mengurangi penggunaan bahan bakar


fosil sebagai sumber utama pembangkit listrik
22%
saat ini. 6%

Minyak Bumi EBT Gas Bumi Batu Bara


Gambar 1. Bauran energi Indonesia 2016
Sumber : Databoks, Katadata Indonesia
Keunggulan Kaliandra Merah
Sebagai Bahan Bakar PLTU

Pohon kaliandra merah secara umum mempunyai keunggulan yaitu pertumbuhan yang cepat dan
4
mampu bertunas kembali setelah beberapa kali pemangkasan.
Kaliandra merah dapat dipanen pada umur satu tahun. Selanjutnya tunas-tunas yang muncul dari
tunggul bekas tebangan siap dipanen lagi pada enam bulan berikutnya. Begitu seterusnya.
Pemanenan dapat dilkukan setiao enam buklan sekali dalam 8-10 tahun kedepan.
Hasil panen 20-35 ton/ tahun, tergantung dari kepadatan tanaman. Dapat ditanam dengan
jarak rapat, 1 m x 2 m dengan populasi 5.000 pohon/ha(sumber:Ir. Karjono, konsultan Agribisnis
di Jakarta)
Keunggulan Kaliandra Merah
Sebagai Bahan Bakar PLTU

5 Kaliandra dapat tumbuh pada ketinggian diatas 1700 mdpl, tapi akan tumbuh
subur dan sangat baik pada ketinggian antara 250 sampai 800 m dpl, dengan
jumlah curah hujan antara 2000-2400 mm/tahun dan bulan musim kering
antara 3-6bulan
Proses Kaliandra Merah
Menjadi Bahan Bakar PLTU

Dalam proses pembuatan pellet mempunyai


tahapan khusus yang sering disebut proses
produksi wood pellet. Tahapan-tahapan
pembuatannya yaitu sebagai berikut :
1 Persiapan bahan baku

Pemilihan bahan baku dengan menggunakan limbah kayu terutama dari


bagian cabang, batang, dan ranting. Bahan baku memiliki kadar lignin yang
tinggi sebagai zat perekat alami kayu yang dapat menghasilkan energi
secara cepat dan berkualitas yang tidak mengandung zat gula yang tidak
mengurai proses pembakaran ketika digunakan.
2 Pemotongan
Bahan baku dari pohon kaliandra kemudian
dipotong yang kemudian dimasukkan kedalam
alat bernama chipper. Hasilnya berupa
serpihan serpihan-serpihan kayu. Chipper
digunakan untuk dalam tahap awal
penghancuran kasar dengan ukuran 1-3 cm.
3 Mesin pengering (rotary dryer)
Serpihan kayu dimasukkan ke dalam mesin
pengering. Tujuannya untuk biomass
densification yang efisien.
4 Mesin penggiling (grinding)
Grinding adalah proses pengurangan ukuran
partikel dari bentuk kasar menjadi lebih halus
untuk menyempurnakan proses mixing hasil
percampuran dan menghindari segregasi
partikel-partikel batuan. Tujuan dari grinding
adalah meningkatkan efisien dan kualitas
pellet. Kadar air disesuaikan lagi sebelum
dicetak menjadi wood pellet.
5 Pemadatan serbuk kayu
Bahan yang telah digiling sebelumnya akan
diproses menjadi padatan kayu yang disebut
pellet
6 Pendingin (cooling)

Wood pellet yang sudah dicetak dikeluarkan kemudian didinginkan


agar kualitas bentuk terjaga dan tidak mudah hancur akibat suhu
yang panas dari hasil cetakan.
7 Penyaringan (sieving)
Tujuan untuk proses pemisahan berdasarkan perbedaan ukuran
partikel debu dan serbuk yang akan disedot ke mesin blower up.
Uap panas akan dibuang, tetapi debu dan serbuk dari hasil cooling
dan sieving akan diolah kembali menjadi wood pellet.
8 Wood pellet
Wood pellet kemudian dikemas dan dilakukan
quality control untuk menjaga kualitas pellet
yang dihasilkan.
Potensi Kaliandra Merah
Sebagai Bahan Bakar PLTU

Potensi kaliandra merah menjadi bahan baku dapat dilihat dari beberapa sisi,
baik itu jumlah dari nilai kalor dari Kaliandra merah, berapa Kwh yang dapat
dibangkitkan oleh PLTU berbahn bakar Kalindra merah, kemudian ketersedian
tumbuhan kaliandra merah
Nilai Kalor(Heating Value)
Kaliandra Merah

Nilai kalor dari klindra merah adalah 4.600


Kkal/kg, sehingga mampu jika digunakan
untuk pembangkitan dalam skala kecil
Ketersediaan Bahan Baku
Kaliandra Merah
Kaliandra dapat dikembangkan di Indonesia karena untuk
penanamannya tidak terlalu sulit dan dapat menyesuiakan
kondisi tanah dan iklim yang ada di Indonesia.
Beberapa contoh Sebagian wilayah Indonesia yang telah
berhasil menanam Kaliandra Merah :

1. Sumbawa 5.000 ha
2. Wonogiri 100 ribu batang
3. Pulau Singkep
4. Kabupaten Gorontalo
5. Buton, Sulawesi Utara
Energi yang Dapat
Dibangkitkan

Total Kaliandra dalam 1 ha = 35 ton/tahun

Dalam 1.000 ha = 35.000 ton/tahun

1kg kaliandra merah = 1,355 kWh

Penggunaan untuk bahan bakar = 35.000 ton/8.760 =3,99543


ton/jam

Potensi Pembangkitan = 3.995,43 kg x 1,355 kWh

= 5.413,81278 kWh

= 5,4 MW
Proses
Pembangkitan Listrik Tenaga Uap

PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga


termal yang banyak digunakan, karena
efisiensinya tinggi sehingga menghasilkan energi
listrik yang ekonomis. PLTU merupakan mesin
konversi energi yang mengubah energi kimia
dalam bahan bakar menjadi energi listrik.
Proses Kerja PLTU
Pertama, air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan
pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil
pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi uap.
Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu
diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa
putaran.
Ketiga, generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar menghasilkan
energi listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet dalam kumparan,
sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik dari terminal output
generator
Keempat, Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan
dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air
kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi
sebagai air pengisi boiler.
Demikian siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.
Komponen utama pltu

1. Boiler
2. Turbin Uap
3. Kondensor
4. Generator
Boiler

Boiler berfungsi untuk mengubah air (feed


water) menjadi uap panas lanjut (superheated
steam) yang akan digunakan untuk memutar
turbin.
Turbin uap

Turbin uap berfungsi untuk mengkonversi energi


panas yang dikandung oleh uap menjadi energi
putar (energi mekanik). Poros turbin dikopel
dengan poros generator sehingga ketika turbin
berputar generator juga ikut berputar.
Kondensor

Kondensor berfungsi untuk


mengkondensasikan atau mendinginkan
uap bekas dari turbin agar menjadi air
yang bisa digunakan kembali untuk
memanaskan boiler.
Generator

Generator berfungsi untuk mengubah


energi putar dari turbin menjadi
energi listrik.
REFERENSI
1. HTTPS://WWW.ACADEMIA.EDU/38071193/ENERGI_BIOMASSA_DARI_WOOD_PELLET_CALLIAN
DRA_CALLOTHYRSUS_SEBAGAI_ENERGI_MODERN_RAMAH_LINGKUNGAN
2. HTTPS://WWW.FORDA-MOF.ORG/FILES/BUKU_1_CALIANDRA.PDF
3. HTTP://ENERGIBARUDANTERBARUKAN.BLOGSPOT.COM/2015/07/PELET-KAYU-WOOD-
PELLET.HTML
4. HTTPS://WWW.BEBEJA.COM/ANALISIS-USAHA-KALIANDRA-MERAH/
5. HTTPS://WWW.GOOGLE.COM/SEARCH?Q=GAMBAR+PLTU&SAFE=STRICT&CLIENT=FIREFOX-B-
D&SXSRF=ACYBGNSAU4PLAAAXNJZ6J0UQMJO46Y15EQ:1574344014564&TBM=ISCH&SOURC
E=IU&ICTX=1&FIR=CTAWK-
J1RYOZYM%253A%252CEONXSKX4BCCRHM%252C_&VET=1&USG=AI4_-KRNOL6-
EA8PBPOF545FZUX3F6YHQW&SA=X&VED=2AHUKEWJK9_E9UPVLAHU7WZGGHFRTDXGQ9QE
WBHOECAGQDA#IMGRC=CTAWK-J1RYOZYM:
6. Akhdiyatul, ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS DALAM PENGGUNAAN
BAHAN BAKAR BIOMASSA DI PUSAT LISTRIK TENAGA UAP STUDI KASUS DI PLTU PT. SUKA JAYA
MAKMUR , 2018, ELKHA , VOL. 10, NO.2, OKTOBER 2018, PP. 49-55
SEKIAN
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura 2019

Anda mungkin juga menyukai