Anda di halaman 1dari 48

BAB 4

PELAKSANAAN
FONDASI JEMBATAN

Panduan Teknik
Pelaksanaan Jembatan
Tahun 2019
UMUM

Fondasi pada suatu jembatan merupakan struktur Fungsi dari strukturnya


yang menyalurkan beban dari struktur atas dan

Faktor Pemilihan Fondasi


bangunan bawah menuju ke lapisan tanah. Fondasi
Kondisi tanah eksisting
pada jembatan harus stabil terhadap kombinasi beban dan muka air
lateral maupun beban vertikal dengan batasan
penurunan dan perpindahan (displacement) yang
telah diijinkan. Penurunan ijin yang terjadi pada fondasi Rencana kerja
harus lebih kecil dari penurunan ijin yang disyaratkan.
Beban vertikal pada umumnya berhubungan dengan
beban hidup maupun beban mati pada struktur Biaya pelaksanaan
jembatan.

Ketersediaan material
dan peralatan
JENIS FONDASI JEMBATAN

Fondasi
Jembatan

Fondasi Fondasi Fondasi


Dangkal Sumuran Dalam

Fondasi Fondasi
Fondasi Fondasi
Pasangan Tiang
Beton Bored Pile
Batu Pancang
FONDASI DANGKAL

Fondasi dangkal hanya bisa digunakan pada tanah yang stabil, memiliki daya dukung
tinggi, dan bertumpu pada lapisan keras (bearing layer). Selain itu, spesifikasi
bangunan yang akan didirikan di atasnya pun tidak boleh terlalu besar karena berkaitan
dengan daya dukung yang dapat dipikul oleh fondasinya.
MATERIAL DAN PERALATAN
FONDASI DANGKAL

Material Fondasi Material Peralatan Peralatan


Pasangan Batu Fondasi Beton Fondasi Pasangan Batu Fondasi Beton
 Mortar (semen,  Beton (pasir,  Alat penggali manual  Alat penggali (excavator atau alat
pasir dan air); agregat, semen penggali manual)
(cangkul, sekop, linggis
dan air);  Peralatan untuk pabrikasi baja (bar cutter
 Batu belah; dan belincong);
dan bar bander).
 Pasir urug atau lean  Baja tulangan;  Alat berat untuk  Peralatan untuk perakitan bekisting (alat
concrete.  Curing compound; menggali (Excavator); potong, meteran dan palu)
 Pasir urug atau  Peralatan untuk pengecoran (mixer
 Waterpass dan
lean concrete. molen/ready mix, pipa tremi dan vibrator)
Theodolit;
 Waterpass dan Theodolit
 Stamper.
 Stamper.
PELAKSANAAN FONDASI
DANGKAL

Tahapan Pelaksanaan Fondasi Pasangan Batu


Mulai
1. Pekerjaan Persiapan meliputi pengukuran, pematokan, pemasangan bowplank,
Pekerjaan Persiapan persiapan lokasi penempatan material sementara dan lokasi penempatan hasil
galian sementara.
2. Galian dilakukan sesuai dengan dimensi yang telah ditentukan dalam gambar rencana.
Pekerjaan Galian
Bila memungkinkan, galian di buat landai untuk mencegah longsor. Apabila selama
galian berlangsung terdapat muka air, maka perlu dilakukan dewatering. Setelah digali
Pembuatan Lantai Kerja maka lubang galian perlu dibersihkan dari material sisa galian.
3. Lantai kerja dapat dibuat dari pasir urug ataupun dari lean concrete.
Pembuatan Profil
4. Pembuatan profil dilakukan untuk memastikan bahwa fondasi pasangan batu sesuai
dengan gambar (dimensi dan bentuk)
5. Setelah pemasangan profil selesai, dilanjutkan dengan pemasangan batu yang
Pemasangan Batu Kali
direkatkan dengan menggunakan adukan mortar. Pasangan batu disusun hingga
elevasi rencana tercapai.
Penimbunan Kembali 6. Lubang galian kemudian ditimbun kembali secara bertahap (per 20 cm) lalu dipadatkan.
Lubang Galian

Selesai
Mulai
PELAKSANAAN FONDASI
Pekerjaan Persiapan
dan Pabrikasi Baja DANGKAL
Tulangan

Pekerjaan Galian dan


Tahapan Pelaksanaan Fondasi Beton
Pembersihan Lubang Galian
Tidak
1. Pekerjaan Persiapan meliputi pengukuran, pematokan, pemasangan bowplank,
Kedalaman
Rencana Sesuai?
persiapan lokasi penempatan material sementara, lokasi penempatan hasil galian
sementara dan pabrikasi baja tulangan.
ya 2. Galian dilakukan sesuai dengan dimensi yang telah ditentukan dalam gambar rencana.
Pembuatan Lantai Kerja Bila memungkinkan, galian di buat landai untuk mencegah longsor. Apabila selama
galian berlangsung terdapat muka air, maka perlu dilakukan dewatering. Setelah digali
Pekerjaan Bekisting maka lubang galian perlu dibersihkan dari material sisa galian.
3. Lantai kerja dapat dibuat dari pasir urug ataupun dari lean concrete.
Pekerjaan Instalasi Baja 4. Bekisting yang dipasang perlu dipastikan kebersihan permukaannya dan dipastikan
Tulangan
kuat/kaku agar saat pengecoran, bekisting tidak mengalami kerusakan.
Pekerjaan Pengecoran
5. Baja tulangan yang telah dipabrikasi kemudian dipasangi spacer beton lalu dimasukan
kedalam lubang tempat fondasi berdiri.
Perawatan Beton (Curing) 6. Pengecoran dilakukan setelah instalasi baja tulangan selesai. Tinggi jatuh bebas dari
beton perlu diatur dan tidak melebihi 1,5 m.
Pembongkaran
Bekisting
7. Setelah pengecoran selesai, maka perlu dilakukan curing terhadap beton untuk
menghindari panas hidrasi berlebih yang dapat membuat beton menjadi keropos.
Penimbunan Kembali 8. Bekisting dapat dilepas setelah dapat persetujuan dari pengawas pekerjaan.
Lubang Galian
9. Lubang galian kemudian ditimbun kembali secara bertahap (per 20 cm) lalu dipadatkan.
Selesai
FONDASI SUMURAN

Fondasi sumuran dapat berbentuk selubung persegi ataupun lingkaran dan kedap air. Fondasi
sumuran umumnya dapat dilakukan secara pra-fabrikasi (pracetak). Metode pemasukan
selubung sumuran dapat dilakukan dengan dua metode yaitu dengan metode galian terbuka
(open cut) dan metode penurunan bertahap (gravity).
JENIS FONDASI SUMURAN

Sumuran Berbentuk Lingkaran

Sumuran Berbentuk Kotak


ILUSTRASI FONDASI
SUMURAN

Konstruksi Fondasi Sumuran


Sumber Gambar: DFCCIL, 2014
MATERIAL DAN PERALATAN
FONDASI SUMURAN

Material Peralatan
Fondasi Sumuran Fondasi Sumuran
 Beton Pra-Fabrikasi  Alat pengangkut (crane)
(untuk selubung  Alat penggali (clamshell, excavator, dll).
sumuran)  Peralatan untuk pengecoran (mixer molen/ready mix,
 Beton (untuk bagian pipa tremi dan vibrator)
dasar dan penutup  Peralatan untuk pabrikasi baja (bar cutter dan bar
sumuran); bender).
 Beton Siklop (untuk  Peralatan untuk perakitan bekisting (alat potong,
bagian pengisi). meteran dan palu)

 Waterpass dan Theodolit


METODE PELAKSANAAN
FONDASI SUMURAN

Metode
Pelaksanaan

Open Cut Gravity


METODE PELAKSANAAN
FONDASI SUMURAN
Mulai
Metode Galian Terbuka (Open Cut)
Pekerjaan persiapan
(Pengukuran, penentuan titik 1. Pekerjaan persiapan yang dilakukan meliputi pekerjaan pengukuran, penentuan titik fondasi dan
dan pabrikasi baja tulangan)
pabrikasi baja tulangan.
Pelaksanaan pekerjaan 2. Penggalian didalam fondasi sumuran dilakukan hingga kedalaman dan diameter yang sesuai dengan
galian gambar rencana. Apabila terdapat muka air tanah saat dilaksanakan penggalian, maka perlu
dilakukan pekerjaan dewatering dengan cara pemompaan..
Tidak
3. Selanjutnya dilakukan penurunan atau pemasangan selubung fondasi sumuran hingga
Kedalaman kedalaman rencana.
Rencana Tercapai?
4. Pengecoran lantai dasar dilakukan setelah kedalaman rencana dari fondasi sudah tercapai. Beton
Ya yang digunakan pada bagian dasar fondasi merupakan beton yang bersifat kedap air dengan mutu
fc’ 25 MPa dengan ketebalan minimum 150 mm. Mutu serta ketebalan beton untuk dasar fondasi
Pemasangan selubung tersebut dapat digunakan apabila tidak tercantum dalam gambar rencana.
sumuran kedalam
lubang galian 5. selanjutnya dilakukan pengecoran bagian dalam (filler) dengan menggunakan beton siklop dengan
mutu fc’ 15 MPa dan tahap terakhir adalah pengecoran bagian penutup sumuran dengan mutu
Pengecoran dasar fondasi,
beton yang digunakan fc’ 20 MPa. Mutu serta ketebalan beton untuk dasar fondasi tersebut dapat
filler fondasi sumuran dan digunakan apabila tidak tercantum dalam gambar rencana.
pengecoran bagian penutup

Selesai
METODE PELAKSANAAN
FONDASI SUMURAN

Metode Penurunan Bertahap (Gravity)


Mulai
1. Pekerjaan persiapan yang dilakukan meliputi pekerjaan pengukuran, penentuan titik fondasi dan
Pengukuran dan penentuan pabrikasi baja tulangan.
titik fondasi
2. Selanjutnya dilakukan pemasangan cutting edge pada bagian dasar selubung sumuran. Selubung
sumuran ditempatkan pada lokasi titik fondasinya.
Pemasangan Cutting Edge 3. Penggalian bagian dalam fondasi dilakukan secara bertahap. Apabila selama penggalian
dan Selubung Sumuran berlangsung terdapat muka air, maka perlu dilakukan dewatering. Penurunan selubung sejalan
dengan proses galian. Proses galian dan penurunan selubung dilakukan hingga elevasi rencana.
Pekerjaan penggalian 4. Pengecoran lantai dasar dilakukan setelah kedalaman rencana dari fondasi sudah tercapai. Beton
dengan sistem gravity yang digunakan pada bagian dasar fondasi merupakan beton yang bersifat kedap air dengan mutu
Tidak fc’ 25 MPa dengan ketebalan minimum 150 mm. Mutu serta ketebalan beton untuk dasar fondasi
Kedalaman
tersebut dapat digunakan apabila tidak tercantum dalam gambar rencana.
rencana 5. selanjutnya dilakukan pengecoran bagian dalam (filler) dengan menggunakan beton siklop dengan
tercapai? mutu fc’ 15 MPa dan tahap terakhir adalah pengecoran bagian penutup sumuran dengan mutu
Ya
beton yang digunakan fc’ 20 MPa. Mutu serta ketebalan beton untuk dasar fondasi tersebut dapat
digunakan apabila tidak tercantum dalam gambar rencana.
Pengecoran dasar fondasi dan
filler fondasi sumuran dan
pengecoran bagian penutup

Selesai
FONDASI SUMURAN

Kontrol Kualitas Pada Pelaksanaan


Fondasi Sumuran

 Pengujian DCP (Dynamic Penetrometer Test)


 SE Menteri PUPR No. 4/SE/M/2010
 Dilakukan untuk memastikan bahwa pada
bagian dasar fondasi tidak terdapat material
yang dapat membuat selubung fondasi turun
tidak seragam.
FONDASI TIANG PANCANG

Mulai

Pemilihan
Material
Pondasi

Beton Baja Kayu


Fondasi tiang pancang merupakan jenis
fondasi tiang yang proses intalasinya Sistem Instalasi
dapat dilakukan dengan cara
pemancangan, penekanan (Jack In
Pile) ataupun Penggetaran (Vibratory Pemancangan Penekanan Penggetaran

Hammer). Material fondasi tiang


Drop Diesel Hydraulic Vibratory
pancang yang biasanya digunakan Hammer Hammer Hammer
Jack in Pile
Hammer

adalah beton, baja, dan kayu. A

Analisis Menggunakan Wave


Equation Untuk Menentukan Pemancangan
Berat Hammer, Tinggi Jatuh
Hammer, Energi Pemancangan
Penyambungan

Pemancangan
Pengujian Kinerja
Pemancangan

A
Selesai
MATERIAL FONDASI TIANG
PANCANG

Tiang Pancang Kayu

Tiang Pancang Beton (Precast & Prestressed)

Tiang Pancang Baja (Baja Profil H & Pipa Baja)

Sumber Gambar: FHWA, 2016


PERALATAN FONDASI TIANG
PANCANG

Sistem Instalasi Pemancangan

Drop Hammer Diesel Hammer Hydraulic Hammer (a. Single dan b.


Double Acting Hammer)
Sumber Gambar Hydraulic Hammer : FHWA, 2016
PERALATAN FONDASI TIANG
PANCANG

Sistem Instalasi Penekanan Sistem Instalasi Penggetaran

Jacking Hammer Vibratory Hammer


Tiang pancang jacking pada dasarnya merupakan tiang Vibratory hammer (palu getar) merupakan jenis hammer
displacement yang pemancangannya dilakukan dengan yang cara kerjanya dengan memberikan gaya getar
didorong kedalam tanah menggunakan beban statis. terhadap tiang pondasi. Frekuensi getaran yang dihasilkan
Sistem pemancangan dengan jacking merupakan sistem dari hammer jenis ini berkisar antara 750 – 2400
pemancangan yang bebas dari getaran dan sistem ini juga getaran/menit. Vibratory hammer merupakan jenis palu
berwawasan lingkungan karna tidak menyebabkan getaran yang biasanya digunakan untuk tanah berbutir kasar seperti
dan kebisingan pasir.

Sumber Gambar Jacking Hammer: Geo Publication, 2006 Sumber Gambar Jacking Hammer: FHWA, 2016 19
Hydraulic Diesel PERALATAN FONDASI TIANG
Jenis Hammer Drop Vibratory

Besarnya energi
Single Acting Double Acting Single Acting Double Acting
PANCANG
7 - 60 25 - 2162 25 - 2581 9 - 1620 5 - 73 -
(ft-kips)
Kecepatan tumbukan
23 - 33 5 - 18 5 - 23 10 - 16.5 8 - 16.5 -
(ft/sec)
Tingkat pukulan 750 - 2400
4-8 30 - 50 40 - 90 40 - 60 80 - 105
(pukulan/menit) (getaran/menit)
(berat ram + luas
efektif kepala (berat ram +
berat ram × tinggi berat ram × tinggi berat ram × tinggi
Energi (per pukulan) piston) × (tekanan tekanan pantulan) -
jatuh pukulan pukulan
efektif fluida) × × pukulan
pukulan

Jenis pondasi yang cocok Semua jenis tiang Semua jenis tiang Semua jenis tiang Semua jenis tiang Semua jenis tiang
Baja Profil H, Pondasi
pipa. Cocok untuk
Karakteristik
Tidak memerlukan
tanah pasir
dan Kegunaan
sumber energi Dapar digunakan
Biaya peralatan Energi pukulan
Dapat digunakan
pada
luar, berat yang
Tidak memerlukan
sumber energi luar
untuk menarik dan Hammer
Keuntungan ringan dan mudah memancang.
murah bervariasi pemancangan dan frekuensi
dipindahkan, Pemasangan
bawah air pukulan tinggi
biaya operasi instalasi alat cepat.
yang rendah
Berat palu relatif
lebih berat
Gaya tumbuk yang
dibandingkan
dihasilkan sangat Dalam
Biaya peralatan Biaya peralatan dengan single
besar sehigga pemancangan Tidak
mahal. mahal. acting diesel
dapat lunak dapat direkomendarikan
Kekurangan Membutuhkan alat Membutuhkan alat hammer dan
menyebabkan mogok akibat untuk pemasangan
tambahan untuk tambahan untuk sistem
kerusakan tiang. rebound yang tiang friksi
pembacaan energi pembacaan energi pembakaran
Produktifitas tidak mencukupi,
atomisasi dapat
rendah.
menyulitkan untuk
penggunaan.
Sumber Tabel: FHWA, 2016
METODE PELAKSANAAN
Pemilihan berat dan tinggi jatuh dari hammer harus FONDASI TIANG PANCANG
mempertimbangkan beberapa faktor penting seperti
ukuran dan jenis tiang pancang, jumlah tiang,
karakteristik dari tanah, lokasi pekerjaan,
topografi dari lokasi pekerjaan dan ketersediaan
jenis peralatan yang akan digunakan. Fungsi dari Pemilihan
hammer tiang pancang sendiri adalah untuk
Tinggi Jatuh
menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk
memancang tiang fondasi. Energi ini dihasilkan dari
dan Berat
beban (ram weight) dan tinggi jatuh. Metode Hammer
pemilihan energi hammer dapat dilakukan
berdasarkan:

a) Dokumen perencanaan,

b) Wave analysis method.


METODE PELAKSANAAN
Pemancangan Tiang Fondasi FONDASI TIANG PANCANG
Kepala tiang pancang baja harus dilindungi dengan Tiang pancang harus berada pada titik (koordinat) yang sesuai
bantalan topi atau mandrel dan untuk fondasi tiang dengan gambar rencana dan perlu dipastikan ketegakan
pancang kayu, bagian kepalanya perlu dilindungi dengan (vertikalitas) dari tiangnya dengan menggunakan dua buah
menggunakan cincin baja tempa atau besi non- theodolite yang dalam dua arah yang saling tegak lurus terhadap
magnetik. Palu topi baja, bantalan topi, kontrol dan posisi tiang yang akan dipancang.
tiang pancang harus mempunyai sumbu yang sama dan
Terdapat beberapa tolerensi pada fondasi tiang pancang yang
harus terletak dengan tepat satu di atas lainnya.
perlu diperhatikan seperti berikut ini:
Tiang pancang harus dipancang sampai penetrasi
 Lokasi Kepala Tiang Pancang
maksimum atau penetrasi tertentu sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar rencana, sebagaimana  Tiang pancang harus ditempatkan sebagaimana yang
yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan, atau ditunjukan dalam Gambar. Penggeseran lateral kepala tiang
ditentukan dengan pengujian pembebanan sampai pancang dari posisi yang ditentukan tidak boleh melampaui
mencapai kedalaman penetrasi akibat beban pengujian 75 mm dalam segala arah.
tidak kurang dari dua kali beban yang dirancang,  Kemiringan Tiang Pancang
yang diberikan menerus untuk penurunan sekurang-  Penyimpangan arah vertikal atau kemiringan yang
kurangnya 60 mm. Dalam hal tersebut, posisi akhir disyaratkan tidak boleh lebih melampaui 20 mm per meter
kepala tiang pancang tidak boleh lebih tinggi dari yang (yaitu 1 per 50).
ditunjukkan dalam gambar atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan setelah
pemancangan tiang pancang uji.
Penyambungan Fondasi Tiang Beton METODE PELAKSANAAN
FONDASI TIANG PANCANG

 Sambungan harus dapat menahan tegangan tekan dan torsi.


 Penyambungan mudah dilakukan dengan cara mengelas pelat
pada segmen atas dan bawah dari tiang.
 Cara pengelasan dapat merujuk pada AWS D 1.5 mengenai
“Bridge Welding Code”.
 Cara penyambungan fondasi tiang pancang beton juga dapat
merujuk pada SE Menteri PUPR No 10/SE/M/2010 mengenai
“Pedoman Penyambungan Fondasi Beton Pracetak Untuk
Fondasi Jembatan.
 Sambungan harus dapat menahan tegangan tekan dan torsi.
 Penyambungan mudah dilakukan dengan cara mengelas
pelat pada segmen atas dan bawah dari tiang.
 Cara pengelasan dapat merujuk pada AWS D 1.5 mengenai
“Bridge Welding Code”.
 Cara penyambungan fondasi tiang pancang beton juga dapat
merujuk pada SE Menteri PUPR No 10/SE/M/2010 mengenai
“Pedoman Penyambungan Fondasi Beton Pracetak Untuk
Fondasi Jembatan.
Penyambungan Fondasi Tiang Baja METODE PELAKSANAAN
FONDASI TIANG PANCANG

 Penyambungan tiang baja biasanya perlu


memotong 300 mm hingga 500 mm dari puncak
bagian tiang yang dipancang
 Jigs dan fixture merupakan peralatan yang
digunakan untuk menahan sambungan baja agar
tetap berada pada posisinya
 Cara pengelasan dapat merujuk pada AWS D 1.5
mengenai “Bridge Welding Code”.
Penyambungan Fondasi Tiang Kayu METODE PELAKSANAAN
FONDASI TIANG PANCANG

 Permukaan ujung tiang pancang harus dipotong


hingga tegak lurus terhadap panjangnya.
 Sambungannya harus diperkuat dengan kayu atau
pelat selubung penyambung baja, atau profil baja
seperti profil kanal atau profil siku yang dilas
sesuai dengan ketentuan pada AWS D 1.5
mengenai “Bridge Welding Code”.
Pengujian Kinerja Pemancangan PENGUJIAN FONDASI TIANG
PANCANG
(Kalendering)

 Kertas milimeter block ditempelkan pada tiang


fondasi menggunakan alat perekat.
 Spidol yang ditumpukan (dipasang) pada kayu,
kemudian ujung spidol ditempelkan pada kertas
milimeterblock.
 Setelah persiapan tahap 1 dan 2 selesai
dilakukan maka mulai dilakukan penumbukan
menggunakan hammer pada bagian kepala
tiang.
 Saat tahap 3 berlangsung, ada satu orang yang
bertugas melakukan kalendering (menghitung
jumlah pukulan). Kalendering merupakan pencatatan jumlah pukulan hammer
 Setelah dilakukan 10 pukulan (penetrasi), tiap penetrasi 50 cm dan pencatatan set pada akhir
maka pelaksanaan dihentikan telebih dahulu pemancangan yang umumnya dilakukan pada 10 pukulan
untuk melihat hasil dari kalendering. terakhir.
 Tahapan diatas dapat diulang apabila grafik
yang dihasilkan dari kalendering tidak begitu
bagus.
FONDASI TIANG BOR

Pekerjaan fondasi tiang bor dibutuhkan pengetahuan yang baik mengenai


metode konstruksi dan teknik pelaksanaanya. Hal ini dikarenakan hasil
pelaksanaan pekerjaan fondasi tiang bor sangat dipengaruhi oleh teknik
pelaksanaannya. Beberapa faktor dalam pelaksanaan yang mempengaruhi
kualitas tiang bor diantaranya yaitu: mutu bahan beton, metode pelaksanaan
pembuatan lubang bor, pemasangan tulangan serta pengecoran pada
lubang bor
FONDASI TIANG BOR
Mulai
Pekerjaan fondasi tiang bor
dibutuhkan pengetahuan yang Pekerjaan Persiapan (Pengukuran, Pabrikasi
Baja Tulangan dan Pemasangan Spacer
baik mengenai metode konstruksi Beton)

dan teknik pelaksanaanya. Hal ini Metode Pembuatan


Lubang Bor
dikarenakan hasil pelaksanaan
pekerjaan fondasi tiang bor Dry Method Wet Method
Casing
Method
sangat dipengaruhi oleh teknik
Water Bentonite Polimer
pelaksanaannya. Beberapa faktor Slurry Slurry Slurry
Temporary Permanent

dalam pelaksanaan yang


mempengaruhi kualitas tiang bor
Pembersihan Kotoran pada
diantaranya yaitu: mutu bahan Lubang Galian.

beton, metode pelaksanaan Installasi Baja Tulangan dan


Pemasangan Spacer Beton
pembuatan lubang bor,
Pengecoran Menggunakan
Tremie
pemasangan tulangan serta
pengecoran pada lubang bor Selesai
MATERIAL FONDASI
TIANG BOR

Beton SCC (Spek Umum 2018)

Baja Tulangan (SNI 2052:2017)

Slurry (AASHTO, 2010)

Casing (ASTM A36 / A36M )


PERALATAN FONDASI
TIANG BOR

• Single Flight Auger


• Double Flight Auger
• Large Diameter Auger dengan Cutting Edge
Auger • Rock Auger

• Single Wall Corebarrel


• Double Wall Corebarel
Corebarrel

• Drilling Bucket
• Base Cleaning Bucket
Bucket
PERALATAN FONDASI
TIANG BOR
METODE PELAKSANAAN
FONDASI TIANG BOR
Metode Pengeboran
Kering (Dry Method)

Dry Method Construction


Penggalian Pembersihan
Lubang Bor Lubang Bor

Pengecoran Instalasi Baja


Lubang Bor Tulangan

Sumber Gambar: FHWA, 2016


METODE PELAKSANAAN
FONDASI TIANG BOR
Metode Pengeboran
Basah (Wet Method)

Wet Method Construction Pengeboran


Awalan dan Pengeboran
Pemasangan dengan Slurry
Surface Casing

Pengecoran Installasi Baja


Lubang Bor Tulangan

Sumber Gambar: FHWA, 2016


Metode Pengeboran METODE PELAKSANAAN
FONDASI TIANG BOR
Menggunakan Cassing
(Cassing Method) Pengeboran dengan
Pemasangan Cassing
Temporary / Permanent
Slurry dan
secara Bertahap
Pemasangan Surafce
Sesuai Kedalaman
Cassing
Cassing Method Construction Pengeboran

Pengecoran Lubang
Bor Installasi Baja Tulangan

Sumber Gambar: FHWA, 2016

Pelepasan Casing
Temporary
METODE PELAKSANAAN
FONDASI TIANG BOR

Grouting Dasar Fondasi Tiang Bor


a. Flat-jack method ; b. Tube-a-manchette method
PENGUJIAN FONDASI TIANG

Pengujian fondasi tiang dilakukan untuk memastikan kapasitas fondasi


tiang terhadap beban, menentukan dan memastikan parameter desain
yang digunakan dan melakukan verifikasi integritas fondasi tiang

Pengujian No Metode Arah Jenis Pengujian Jenis Tiang

1. Metode Beban Mati (Kentledge )


2. Metode Tiang Reaksi
(Reaction Pile) Tiang Pancang dan Tiang Bor
Jenis Pengujian Axial Static Loading Test 3. Metode Kombinasi Beban Mati dan
Tiang Tiang Reaksi
1 Statik
Daya Dukung 4. BDLT
Berdasarkan (Bidirectional Loading Test )
Tiang Bor

Jenis 1. Metode Tiang Reaksi


Tiang Pancang dan Tiang Bor
Lateral Lateral Loading Test (Reaction Pile )
Fondasinya 2. Metode Deadman / Weight Platform Tiang Pancang dan Tiang Bor
2 Dinamik Axial PDA Test - Tiang Pancang dan Tiang Bor
1 - - PIT (Pile Integrity Test) - Tiang Pancang dan Tiang Bor
Integritas CSL (Crosshole Sonic
2 - - - Tiang Bor
Logging )
PENGUJIAN FONDASI TIANG

 Pengujian Pembebanan Aksial

1. Untuk fondasi tiang bor (bored pile), minimum satu tiang percobaan untuk setiap 75 tiang yang
ukuran penampangnya sama.

2. Untuk fondasi tiang pancang (driven pile), minimum satu tiang percobaan untuk setiap 100 tiang
yang ukuran penampangnya sama.

3. Untuk fondasi tiang bor yang jumlahnya kurang dari 75 dan atau fondasi tiang pancang yang
jumlahnya kurang dari 100, maka minimum satu tiang percobaan dilakukan setiap ukuran
penampang yang sama

 Pengujian Pembebanan Lateral

1. Dalam hal jumlah tiang percobaan beban aksial lebih besar dari 6 tiang percobaan maka maksimal 2
dari jumlah tersebut dapat dipakai kembali untuk percobaan beban horisontal

Sumber : SNI 8460:2017


PENGUJIAN FONDASI TIANG

 Pengujian Pembebanan Dinamik


Uji pembebanan dinamik hanya digunakan sebagai pembanding dari percobaan beban aksial tekan,
dimana harus terdapat minimal 1 tiang yang sama untuk setiap penampang tiang yang diuji statik dan
dinamik untuk kemudian hasilnya dikorelasikan.

 Pengujian Integritas
1. PIT
Jumlah tiang percobaan adalah minimal 1 tiang untuk setiap 5 tiang dengan penampang yang
sama, namun untuk struktur jalan, jembatan dan struktur memanjang lainnya sebaiknya dilakukan
pada setiap pier, abutment dan pile slab.
2. CSL
Jumlah tiang percobaan adalah minimum satu tiang untuk setiap 20 tiang dengan penampang yang
sama.

Sumber : SNI 8460:2017


PENGUJIAN FONDASI TIANG

Pengujian Statik (Axial)

Standar Rujukan Pengujian: ASTM D1143 dan SNI 8460-2017


Sumber Gambar : FHWA, 2016
PENGUJIAN FONDASI TIANG

Pengujian Statik (Axial)

Metode Tiang Reaksi (Reaction Pile)


Standar Rujukan Pengujian: ASTM D1143 dan SNI 8460-2017
Sumber Gambar : FHWA, 2016
PENGUJIAN FONDASI TIANG

Pengujian Statik (Axial)


Metode Bidirectional Loading Test
Standar Rujukan Pengujian
ASTM D8169 / D8169M – 18.
PENGUJIAN FONDASI TIANG

Pengujian Statik (Lateral)

Metode Tiang Reaksi (Reaction Pile)


Standar Rujukan Pengujian: ASTM D3966 - 07
PENGUJIAN FONDASI TIANG

Pengujian Statik (Lateral)

Metode Dead Man / Weight Platform


Standar Rujukan Pengujian: ASTM D3966 - 07
PENGUJIAN FONDASI TIANG
Pengujian Dinamik (PDA)

Standar Rujukan Pengujian: ASTM D4945-12 dan SNI 8460-2017


PENGUJIAN FONDASI TIANG

Kontrol Kualitas Keutuhan Tiang

PIT (Pile Integrity Test)

CSL (Crosshole Sonic


Logging)
PENGUJIAN FONDASI TIANG

PIT
(Pile Integrity Test)
Uji keutuhan tiang dengan PIT atau data disebut
pula Sonic-Echo Pulse Integrity test adalah
pengujian dengan cara memberikan gelombang
impak regangan rendah pada kepala tiang dan
kemudian memonitor respon gelombang tersebut
dikepala tiang. Prinsip pengujian PIT juga
menggunakan teori gelombang 1-D CASE.

Standar Rujukan Pengujian: ASTM D5882-16


PENGUJIAN FONDASI TIANG
CSL
(Crosshole Sonic Logging)
Pengujian CSL merupakan metode yang memanfaatkan

gelombang ultrasonic yang dikirim melalui batang

transmitter (pemancar) dan kemudian gelombang tersebut

diterima oleh batang reciver (penerima). Metode

pelaksanaan metode CSL ini dengan menggunakan tabung

akses (access tube) yang biasanya terbuat dari pipa

berbahan PVC (Polyvinyl Cloride) atau terbuat dari pipa

baja. Tabung akses (access tube) harus dipasang didalam

beton selama pelaksanaan berlangsung dan bagian atasnya

tabungnya harus dibiarkan terbuka agar alat transmitter dan


Standar Rujukan Pengujian: ASTM D6760-08
alat receiver dapat masuk kedalam tabung akses.
Te r i m a k a s i h

Anda mungkin juga menyukai