Anda di halaman 1dari 33

Universal Tool and Cutter Grinder

Great D1
Mesin gerinda Great D1 merupakan universal
tool dan cutter grinder. Mesin ini mampu untuk
mengerjakan pengasahan bermacam macam
alat potong, baik pahat bubut , milling cutter ,
reamer , tap dan lain-lainnya. Mesin ini
dilengkapi dengan coolant attachment sehingga
memungkinkan pemberian cairan pendingin saat
penggerindaan serta dust exhaust unit untuk
menghisap debu saat penggerindaan kering.
Dimensi
Tinggi kepala pembagi dengan hinged table guide : 95 mm
Tinggi kepala pembagi tanpa hinged table guide : 65 mm
Maks. diameter cutter dengan between center : 130 mm
Maks. diameter cutter tanpa between center :320 mm
Maksimum jarak senter :250 mm
Spindel kepala pembagi : MT 4
Collet : 4 – 22 mm
Taper adaptor sleeve MT 4 dengan lubang :MT1 ,MT2,
MT 3
Daya motor spindle : 0,75 HP
Putaran spindle batu gerinda :375orpm
Bagian-bagian Great D1

Spindle Utama
Merupakan bagian yang paling penting dari mesin
Great D1 karena sebagai tempat berputarya batu
gerinda.

Head Sumbu Putar


Terdapat tiga sumpu putar
1. Sumbu putar bawah
2. Sumbu putar tengah
3. Sumbu putar atas
Bagian-bagian Great D1

Control Panel
Terdapat berbagai macam tombol beserta fungsinya seperti
tombol emergency, tombol on/off, saklar utama, dan tombol
blower

Motor
Merupakan alat vital mesin, di Great D1 terdapat 2 motor
yaitu,motor spindle ,dan motor blower

Transmisi Sabuk
bagian yang menghubungkan motor dengan yang
digerakkan.mesin Great D1 memakai transmisi sabuk
Perlengkapan Mesin Great D1

Collet
Collet merupakan alat pemegang end mill
cutter yang bertangkai lurus yang akan
digerinda. Alat ini cukup presisi sehingga cutter
yang dipegang akan satu sumbu dengan sumbu
kepala pembagi.
Perlengkapan Mesin Great D1

Taper adaptor sleeve


Taper adaptor sleeve digunakan untuk
memegang end mill cutter bertangkai konus
yang akan digerinda. Ukuran adaptor sleeve
yang tersedia di mesin Great D1 adalah MT 4
dengan lubang MT 1 , MT 2 , dan MT 3.
Perlengkapan Mesin Great D1

Kepala pembagi ( indexing head )


Kepala pembagi merupakan alat yang digunakan untuk
membagi sudut lingkaran. Indexing head dapat digunakan
sendiri saat menggerinda sudut bebas, maupun digunakan
bersama peralatan lain misal dengan tilting plate saat
membuat alur ( groove ) maupun dengan spiral grinding
attachment saat menggerinda spiral cutter.
Perlengkapan Mesin Great D1

Spiral grinding attachment


Spiral grinding attachment digunakan untuk
mengontrol penggerindaan sisi spiral alat potong dengan
bantuan piringan penggerak. Alat ini digunakan saat
pengasahan spiral dalam maupun spiral luar cutter,
penggerindaan spiral mata bor, penggerindaan spiral tap
dan lain – lainnya.
Perlengkapan Mesin Great D1

Relief grinding attachment


Relief grinding attachment digunakan untuk
mengasah mata bor, counter bor , counter sink,
penggerindaan bidang bebas ujung mata tap
dan lain – lainnya.
Perlengkapan Mesin Great D1

Tilting plate
Tilting plate merupakan perangkat tambahan
yang dapat dipasangi indexing head, maupun ragum
diatasnya. Alat ini digunakan untuk pembuatan
chamfer dan groove pada alat potong seperti ujung
mata potong cutter roughing, reamer dan lain
lainnya.
Batu Gerinda yang Digunakan

 Alumunium Oxide :Penggerindaan material


lunak
 Silicon Carbide :Penggerindaan untuk
material keras
 Diamond :Penggerindaan material
sangat keras
Alat Bantu yang diperlukan

 Caliper : Alat untuk mengukur panjang.


 Bevel Protractor : Alat pengukur sudut.
 Hair Line : Alatuntuk mengecek kerataan
bidang.
 Dial Indicator : Untuk mengukur kerataan bidang.
 Dial Stand : Alat pemegang dial indikator.
 Parallel Block : Membantu mengecek panjang
pada pahat.
 Surface Plate: Mengecek kerataan mata potong
pada cutter.
Alat yang Dihasilkan

1. ISO 6, 2, 9 , 8 , 7
2. SEMC
3. Dove Tail
4. T slot
5. EMC
6. Disc cutter
7. Centre Tap
8. Countersink
9. Chisel
10. Centre punch
11. Pahat mesin shaper
Pengasahan Pahat Bubut
Penyebab kerusakan :
1. Tidak center
2. DOC besar
3. Rpm terlalu cepat
4. Feeding terlalu cepat
5. Pahat cembung
6. Sudut pengasahan salah
7. Keausan
Pengasahan Pahat Bubut

 ISO 6
Pengerjaan lapping
sb atas : 120
sb tengah & bawah : 00
Pengerjaan bidang bebas / samping
sb atas : 80
sb tengah & bawah : 00
Pengerjaan bidang depan
Sb atas : 00
Sb tengah : 80
sb bawah : 80 0
Pengasahan Pahat Bubut

 ISO 9
Laping
sb atas : 00
sb tengah : 150
sb bawah : 120
Pengerjaan bidang samping kiri
sb atas : 150
sb tengah : 120
bawah : manual
Pengerjaan bidang samping kanan
Sb atas : 00
Sb tengah : 80
sb bawah : 850
Pengasahan Pahat Bubut
 ISO 2
Pengerjaan lapping
sb atas : 00
sb tengah : 450
bawah : 120

Pengerjaan bidang bebas kanan


sb atas : 60
sb tengah : 60
bawah : 450

Pengerjaan bidang depan tengah


Sb atas : 00
Sb tengah : 800
sb bawah : 450

Bidang bebas kiri


atas : 60
tengah : 60
bawah : 450
Pengasahan Pahat Bubut

 Pahat ulir Metris


Pembuatan mata potong ( point angle )
sb atas : 300
sb tengah : 4,50
sb bawah : 4,50

Pembuatan sudut bebas


sb atas : 00
sb tengah : 00
sb bawah : 120
Faktor Penyebab kerusakan
Cutter
 Sudut pengasahan yang salah
 Ada Woming (kocak)
 Ada nipple di centre cutter
 Feeding cepat
 Tidak memakai cooling
 Keausan
Proses Pengasahan Milling Cutter
Penggerindaan Muka ( mengenolkan )
Penggerindaan muka dilakukan dengan tujuan
untuk menghilangkan keausan / kerusakan yang
terdapat pada ujung mata potong cutter cukup besar.
Saat mengenolkan dalam pengasahan muka posisi
sumbu cutter harus tegak lurus dengan permukaan
batu gerinda.
Proses Pengasahan Milling Cutter

Pembuatan Alur ( groove ) Cutter


Alur ( groove ) yang terdapat pada milling cutter
bertujuan untuk memberi batasan sisi potong mata
cutter serta membentuk sudut garuk muka ( rake
angle) mata cutter. Kesalahan sudut yang terjadi
menyebabkan cutter tidak dapat memotong dengan
baik sehingga kualitas permukaan benda kerja ( surface
quality ) juga tidak akan baik.
Spesifikasi batu gerinda yang digunakan
12A 100x13x31,75 WA 80KV YVY 30004009
Proses Pengasahan Milling Cutter
Pembuatan alur untuk cutter dua mata potong.
Langkah kerja:
 Atur jarak kedua sisi potong sama panjang
terhadap permukaan slide dengan menggunakan
kaliper.
 Setting Index Head pada sudut 5  untuk
membuat alur cutter menyudut 5  terhadap
pusat cutter.
 Setting Swivel Mount pada sudut 45  untuk
membuat alur cutter menyudut 45  terhadap
permukaan cutter.
 Setting Index Head Slide Rest pada sudut 5 
untuk membuat rake angle cutter.
 Gunakan batu gerinda yang berbentuk mangkok
piring ( fairing cup ) atau batu gerinda pipih
(disk).
Proses Pengasahan Milling Cutter
Pembuatan alur untuk cutter mata potong genap
Langkah kerja:
 Atur jarak kedua sisi potong yang berseberangan
sama panjang terhadap permukaan slide dengan
menggunakan kaliper.
 Setting Index Head pada sudut 5 untuk
membuat alur cutter menyimpang 5 terhadap
pusat cutter.
 Setting Swivel Mount ( sumbu putar tengah
mesin ) pada sudut 6  untuk membuat alur
cutter menyudut 30  terhadap permukaan
cutter.
 Setting Indexing Head Slide Rest pada sudut 5 
untuk membuat rake angle cutter.
 Gunakan batu gerinda yang berbentuk pipih
( disk ).
Proses Pengasahan Milling Cutter
Pembuatan alur untuk cutter mata potong ganjil
Langkah kerja:
 Atur jarak kedua sisi potong yang simetri sama
panjang terhadap permukaan slide. Selanjutnya
cutter diputar dengan sudut 90  searah jarum jam
( pandangan depan cutter ) dengan piring pembagi.
 Setting Index Head pada sudut 5  untuk membuat
alur cutter menyimpang 5  terhadap pusat cutter.
 Setting Swivel Mount pada sudut 60  untuk
membuat alur cutter menyudut 30  terhadap
permukaan cutter.
 Setting Index Head Slide Rest pada sudut 5  untuk
membuat rake angle cutter.
 Gunakan batu gerinda yang berbentuk pipih ( disk ).
Proses Pengasahan Milling Cutter

Penggerindaan sudut bebas muka ( clearance angle )


Pengasahan end mill cutter yang tumpul dapat
dilakukan langsung dengan penggerindaan sudut bebas
muka ( clearenceA angle ) apabila aus / kerusakan yang
terjadi pada ujung mata cutter hanya kecil / sedikit.
Perbandingan lebar bidang bebas 1 dan bidang bebas 2
adalah 1 :
Dalam penggerindaan bidang bebas 1 harus
diperhatikan saat finishing, ketinggian ujung mata
potong cutter harus sama. 2.dengan urutan proses
pengerjaan sebagai berikut :
Proses Pengasahan Milling Cutter
Penggerindaan bidang bebas 1 untuk cutter mata
potong genap
 Setting sudut Index Head Slide Rest sebesar 2 
untuk membentuk sudut bebas 2 masuk menuju
senter.
 Setting sudut Swivel Mount ( sumbu putar tengah
mesin ) sebesar 5 untuk membentuk sudut bebas
5 turun terhadap sisi potong.
 Atur 2 ( dua ) ujung sisi potong yang berseberangan
sama tingginya terhadap meja mesin.
 Atur tinggi posisi pusat cutter terhadap sumbu batu
gerinda, sehingga saat penggerindaan salah satu
sisi potong , batu gerinda tidak memotong sisi
yang.
 Pasang stopper untuk pembatas langkah
penggerindaan ( panjang penggerindaan sampai
batas alur cutter ).
Proses Pengasahan Milling Cutter
Penggerindaan bidang bebas 1 untuk cutter mata
potong ganjil
 Setting sudut Index Head Slide Rest sebesar 2 untuk
membentuk sudut bebas 2 masuk menuju senter.
 Setting sudut Swivel Mount ( sumbu putar tengah
mesin ) sebesar 5 untuk membentuk sudut bebas 5
turun terhadap sisi potong.
 Atur 2 ( dua ) ujung sisi potong yang simetri sama
tingginya terhadap meja mesin, lalu putar cutter 90
searah jarum jam, sehingga sisi potong yang posisi
vertikal menjadi horisontal . Pada sisi potong
horisontal itulah yang dikerjakan terlebih dahulu.
 Atur tinggi posisi pusat cutter terhadap sumbu batu
gerinda, sehingga saat penggerindaan salah satu sisi
potong , batu gerinda tidak memotong sisi yang lain.
 Pasang stopper untuk pembatas langkah
penggerindaan
Proses Pengasahan Milling Cutter
Penggerindaan bidang 2 untuk cutter mata potong genap dan
ganjil
 Setting sudut Index Head Slide Rest sebesar 2 untuk
membentuk sudut bebas 2 turun menuju senter.
 Setting sudut Swivel Mount ( sumbu putar tengah mesin )
sebesar 15 untuk membentuk sudut bebas 15 turun terhadap
sisi potong
 Atur tinggi posisi pusat cutter terhadap sumbu batu gerinda,
sehingga saat penggerindaan salah satu sisi potong , batu
gerinda tidak memotong sisi yang lain ( dengan pedoman :
semakin banyak jumlah sisi potong cutter,semakin rendah
pusat cutter terhadap sumbu batu gerinda ).
 Pasang stopper untuk pembatas langkah penggerindaan
( panjang penggerindaan sampai batas alur cutter ).
 Setelah disetting semua,maka penggerindaan bidang bebas 2
dapat dimulai. Pada penggerindaan bidang bebas ini dilakukan
dengan me “ roughing “ semua sisi potong , kemudian baru me
“ finishing “ satu persatu, sehingga kondisi bidang bebas 2
yang satu akan sama dengan kondisi bidang bebas 2 lainnya.
Proses Pengasahan Milling Cutter
Pembuatan chamfer pada milling cutter
Pembuatan chamfer pada milling cutter
dilakukan pada milling cutter roughing.
Pembuatan chamfer untuk milling cutter mata
potong genap
 Atur jarak kedua sisi potong yang
berseberangan sama tinggi terhadap
permukaan meja mesin dengan height gauge,
kemudian putar cutter 15  berlawanan arah
jarum jam (dilihat dari muka cutter).
 Setting sudut Swivel Base mesin pada sudut
45.
 Gunakan batu gerinda yang berbentuk
mangkok miring ( fairing cup ).
Proses Pengasahan Milling Cutter
Pembuatan chamfer untuk milling cutter mata
potong ganjil
 Atur jarak kedua sisi potong A dan B sama panjang
terhadap permukaan meja mesin dengan height
gauge, kemudian putar cutter 90  berlawanan arah
jarum jam (dilihat dari muka cutter). Kemudian
putar lagi 15  ( untuk ujung sisi potong C yang
pertama dichamfer ) atau Atur jarak kedua sisi
potong A dan C sama panjang terhadap permukaan
meja mesin, kemudian putar cutter 90  searah jarum
jam (dilihat dari muka cutter). Kemudian putar lagi
berlawanan jarum jam 15  ( untuk ujung sisi potong
B yang pertama dichamfer ).
 Setting sudut Swivel Base mesin pada sudut 45 .
 Gunakan batu gerinda yang berbentuk mangkok
miring ( fairing cup ).
Hal-hal yang Perlu diperhatikan
pada Saat Pengasahan Alat Potong
1. Alat potong tidak boleh sampai gosong
2. Pemilihan bahan dan jenis batu gerinda
3. Periksalah kembali settingan sudut yang telah dibuat sebelum
disayatkan
4. Dresser batu gerinda sehingga benda tidak mudah gosong
Cara dan Saran Merawat Great D1

1. Bersihkan mesin dari minyak yang menempel


2. Lumasi pada bagian mesin yang bergerak (penting!)
3. Kontrol dan bersihkan coolant
4. Periksa semua tombol dan lampu sebelum bekerja
5. Bersihkan dan lumasi perlengkapan dan bagian mesin setelah
selesai menggunakan agar tidak berkarat
Keselamatan dan kesehatan kerja

1. Operator harus menguasai penggunaan mesin secara


benar
2. Operator harus memakai googles, rambut tidak boleh
panjang & kuku tidak boleh panjang
3. Periksa batu gerinda secara visual maupun suara
4. Pemasangan batu gerinda pada spindle harus kencang
5. Hidupkan coolant maupun blower

Anda mungkin juga menyukai