Anda di halaman 1dari 36

Prepared by :

Albertus Aan
Pengertian Dasar Mesin Milling

Suatu mesin perkakas yang


menghasilkan sebuah bidang datar
dimana pisau / cutter berputar pada
tempat yang tetap dan benda bergerak
melakukan langkah pemakanan.
Prinsip Kerja Mesin Milling

Gerakan rotasi teratur yang terdapat


pada alat potong atau Cutter
sedangkan benda kerja diam.
Sistem Pemakanan
• Pemakanan pada proses milling terjadi karena
ada kontak antara benda kerja dan mata alat
potong yang tajam, kontak ini berupa gaya
yang berbentuk gerakan putar alat potong yang
akan menghasilkan sayatan terhadap benda
kerja.
Diagram Sistem Pemakanan

Main Motion
(Cutting Motion)

Feed Adjusting
Motion Motion
Diagram Sistem Pemakanan
Gerakan yang akan memutar
Main Motion Alat potong / cutter untuk
Menyayat Benda Kerja

Gerakan meja mesin untuk


Feed Motion Penyayatan secara teratur &
Konstan guna mencapai ukuran
Yang dimaksud

Adjusting Gerakan yang ditimbulkan oleh


Operator atau mesin untuk mencapai
Motion
Kedalaman pemotongan yang
dimaksud
Jenis Mata Potong dari Cutter Milling
1. Mata Potong Muka (face milling cutter)

2. Mata Potong Selubung (side milling cutter)


Type Pemakanan
Conventional Milling (Up-cut)
Type Pemakanan
Conventional Milling (Up-cut)
1. Beban minimum ke maximum
2. Hasil permukaan kurang baik sebab pada beban
max. akan terjadi hentakan.
3. Umur pakai cutter kurang lama karena terdapat
gesekan sisi potong sebelum menyayat.
4. Benda Kerja harus terpegang kuat supaya tidak
terangkat.
5. Bisa dipakai untuk semua jenis mesin.
Type Pemakanan
Climbing Milling (down-cut)
Type Pemakanan
Climbing Milling (down-cut)
1. Beban maximum ke minimum
2. Tidak ada hentakan sehingga hasil permukaan halus
3. Benda kerja aman / tidak terangkat
4. Dapat untuk mengerjakan benda-benda yang tipis
5. Mesin yang dipakai harus kokoh & tidak kocak
Kecepatan Putar

1000 xCS
n
xD
n = kec.putaran (rpm)
CS = Cutting Speed (m/menit)
D = Diameter benda kerja (mm)
Kecepatan Potong / Cutting Speed
Besarnya Cs. Dipengaruhi oleh :
1. Material alat potong / ketajaman
2. Material Benda Kerja
3. Kedalaman pemakanan
4. Pencekaman Benda Kerja
5. Jenis pengerjaan
6. Kondisi Mesin
Pencekaman Benda Kerja
1. Vice / Tanggem
2. Rotary table
3. Fixture Chuck
4. Clamp + Bolt & Nut
5. Dividing Head
Pencekaman Benda Kerja
1.Vice
Fixed Vice
Tanggem yang tidak bisa dirubah / diputar
posisinya.
Pencekaman Benda Kerja
1.Vice
Swivel Vice
Tanggem yang bisa diputar ke arah
mendatar
Pencekaman Benda Kerja
1.Vice
Compount Vice
Tanggem yang bisa diputar ke arah
mendatar dan vertikal
Pencekaman Benda Kerja
2. Rotary Table
Alat bantu untuk membuat profil radius
dan memperbesar lubang.
Pencekaman Benda Kerja
3. Fixture Chuck

Digunakan pemegang BK berbentuk


silindris atau segi banyak beraturan.
Pencekaman Benda Kerja
4. Clamp + Bolt & Nut

Mencekam BK yang tidak dapat dicekam


dengan alat bantu yang umum.

Clamping Steping Block

Bolt
Pencekaman Benda Kerja
5. Dividing Head/Diverential Head

Alat yg dipakai untuk melakukan proses


pembagian sudut BK dengan tepat.
Pencekaman Alat Potong
1. Side Lock Arbor
2. Sleeve Arbor
3. Shell Mill Arbor
4. Collet Arbor
5. Drill Chuck Arbor
6. Flying Tool Arbor
7. Horizontal Arbor
Pencekaman Alat Potong
1. Side Lock Arbor

Digunakan untuk mencekam alat potong


bertangkai silindris dengan diameter tertentu.
Pencekaman Alat Potong
2. Sleeve Arbor

Digunakan untuk mencekam alat potong yang


bertangkai taper.
Pencekaman Alat Potong
3. Shell-Mill Arbor

Digunakan untuk mencekam Shell End Mill


Cutter.
Pencekaman Alat Potong
4. Collet Arbor

Pencekam alat potong yang berfungsi untuk


memegang alat potong yang bertangkai silindris.

Collet Adaptor Collet


Pencekaman Alat Potong
5. Drill Chuck

Digunakan hanya untuk mencekam Twist Drill


yang bertangkai silindris.

Drill chuck
Pencekaman Alat Potong
6. Boring Head Arbor

Digunakan untuk memperbesar lubang, dengan


ukuran yang lebih presisi

Drum

Main Drum Scale

Baut Pengunci Nonius Drum Scale

Tool Post
Pencekaman Alat Potong
7. Horizontal Arbor

Digunakan khusus untuk proses milling


horizontal,cutter yang dipakai berjenis plain mill
cutter.
Standard Operational Prosedure (SOP)
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat memulai
dan mengoperasikan mesin milling :

 Rambut dan kuku tidak boleh panjang.

 Menggunakan Safety Shoes.

 Menggunakan pakaian kerja praktek.


 Pakailah kacamata pengaman !

BENAR SALAH
 Jangan tinggalkan spanner di drawbar !
- 15 jam !!
BENAR SALAH
 Kencangkanlah tanggem secukupnya !
- 5 jam !!
BENAR SALAH
 Pisahkan alat ukur dengan benda lainnya. !
- 5 jam !!
BENAR SALAH

Anda mungkin juga menyukai