Anda di halaman 1dari 39

PEMBANGUNAN JALAN LC (LEAN

CLEARING) MERI JAYANEGARA


KOTA MOJOKERTO

DISUSUN OLEH : ICHA ADYS VERONIKA (5.14.04.08.0.012)


Latar belakang

Pemerintah Kota Mojokerto dalam melaksanakan


pembangunan di daerah selalu mengupayakan agar sasaran
pembangunan menyentuh sektor-sektor kebutuhan masyarakat
terutama pembangunan infrastruktur, salah satunya adalah
“Pembangunan Jalan LC (Lean Clearing) Meri Jayanegara Kota
Mojokerto” pembangunaan jalan ini dilakukan karena
masyarakat membutuhkan jalan baru untuk mendukung kegiatan
sehari-hari sehingga jarak tempuh yang dilalui bisa lebih singkat
dan efisien. Pembangunan jalan ini dilakukan dengan membuka
jalan baru di lahan milik pemerintah kota, yang selama ini
dimanfaatkan warga sebagai lahan pertanian.
Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam laporan praktek kerja


lapangan ini antara lain:

1. Bagaimana metode pelaksanaan pembangunan jalan baru


di LC (Lean Clearing) Meri Jayanegara Kota Mojokerto?
2. Apakah data perencanaan sudah sesuai dengan keadaan
saat pelaksanaan?
Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Adapun maksud dan tujuan dari praktek kerja lapangan ini


diantaranya :
1. Mengetahui metode pelaksanaan pembangunan jalan baru
di LC (Lean Clearing) Meri Jayanegara Kota Mojokerto baik
secara teknik maupun non teknis.
2. Menghitung dan menganalisa data perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan jalan baru di LC (Lean Clearing)
Meri Jayanegara Kota Mojokerto
Batasan Masalah

Masa praktek kerja lapangan kami adalah selama 2


(Dua) bulan terhitung sejak tanggal 22 Agustus 2017 – 20
Oktober 2017, Adapun batasan penyusunan laporan ini meliputi:

1. Metode pelaksanaan kerja di lapangan dari pengukuran


hingga pengurugan LPA.
2. Perhitungan ulang volume perencanaan yang tidak sesuai
dengan keadaan di lapangan.
Metode Pembahasan
Laporan praktek kerja lapangan disusun dalam bab-bab berikut ini :

 Bab I, memuat pendahuluan, latar belakang proyek, rumusan


masalah, maksud dan tujuan praktek kerja lapangan, ruang lingkup
dan batasan pembahasan serta metode pembahasan laporan
praktek kerja lapangan.
 Bab II, memuat tentang tinjauan umum proyek yang berisi tentang
data proyek dan manajemen organisasi proyek.
 Bab III, memuat tentang bahan dan peralatan.
 Bab IV, memuat tentang rencana dan pelaksanaan pekerjaan.
 Bab V, memuat tentang pembahasan laporan praktek kerja
lapangan.
 Bab VI, penutup.
Data Proyek
Data Pembangunan Jalan LC (Lean Clearing) Meri Jayanegara Kota Mojokerto adalah
:
Identitas proyek
• Nama Proyek : Pembangunan Jalan LC (Lean Clearing) Meri
Jayanegara Kota Mojokerto
• Lokasi Proyek : Kec. Kranggan Kota Mojokerto
• Pemilik Proyek : Dinas Pekerjaan Umum Kota Mojokerto
• Kontraktor Proyek : PT. TRICON RAYA INDOTAMA
• Konsultan Perencana : CV. HASIL KARYA KONSULTAN
• Biaya Proyek : Rp. 6.163.616.011,54
• Didanai Oleh : APBD Kota Mojokerto
• Tahun Anggaran : 2017
• Nomor SPK : 602/1074/417.303/2017
• Tanggal SPK : 1 Agustus 2017
• Jangka Waktu : 1 Agustus 2017 – 27 Nopember 2017
Data Teknis

• Panjang jalan : 2571,2 m


• Ruas C - D : 550 m
• Ruas E – F : 771,5 m
• Ruas G – H : 73 m
• Ruas I – J : 54 m
• Ruas K – L : 72 m
• Ruas M – N : 229,2 m
• Ruas O – P : 821,5 m
Layout Pelaksanaan
Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan Umum / Persiapan
 Pekerjaan Tanah
- Galian tanah
- Urugan sirtu
- Stripping / pengupasan tanah
 Perkerasan Berbutir
- LPA
-LPB
 Pekerjaan Pasangan
 Pasang U-Ditch
 Perkerasan Beraspal
Struktur Organisasi Proyek

Gambar 1. Hubungan Kerja Organisasi


Struktur Organisasi Pelaksana Proyek

Gambar 2. Bagan Personil Inti / Pelaksanaan Proyek


Bahan / Material

Adapun bahan material yang digunakan pada proyek


pembangunan jalan LC (Lean Clearing) Meri Jayanegara Kota
Mojokerto adalah :

1. Sirtu (Pasir Batu)


Sirtu berasal dari dua bagian batu, yang berukuran
besar merupakan material dari batuan beku, Sedangkan
berukuran halus terdiri pasir dan lempung. metamorf dan
sedimen berbentuk elip atau bulat dengan ukuran mulai kerikil
sampai bongkah.
Bahan / Material
2. LPA Kelas A dan LPB
Lapis pondasi atas menggunakan sirtu dengan butiran
pecah tertahan ayakan 3/8’’ , abrasi agregat kasar 0 – 40 %,
gumpalan lempeng dan butiran-butiran mudah pecah maksimal
25%. Sedangkan untuk lapis pondasi bawahnya abrasi agregat
kasar maksimal 40 % dengan gumpalan lempeng dan butiran-
butiran mudah pecah min 0 dan maksimal 5%.
Bahan / Material
3. Lapisan Resep Pengikat - Aspal (Prime coat)
Lapisan pengikat menggunakan aspal semen diencerkan
dengan minyak tanah (korosen), dengan perbandingan
pemakaian minyak tanah pada percobaan pertama harus dari
80 - 85 bagian minyak per 100 bagian aspal semen. Takaran
pemakaian per m², 0,4 sampai 1,3 liter per m².
Bahan / Material
 Lapaisan Perekat (Tack coat)
 menggunakan aspal semen penetrasi 60/70 atau penetrasi
80/100 yang memenuhi ketentuan AASHTO M20, diencer
dengan 25 - 30 bagian minyak tanah per 100 bagian aspal
(25 pph - 30 pph). Takaran pemakaian Per m² :
 Permukaan baru atau aspal atau beton lama yang licin
 : 0,15 ltr
 Permukan porous dan terekpos cuaca
 : 0,15 - 0,35 ltr
 Permukaan berbahan pengikat semen
 : 0,2 - 1,0 ltr
Bahan / Material
4. Laston Lapis Antara Asphalt Concrete – Binder Course (AC-BC)
Lapisan ini merupakan lapisan perkerasan yang terletak
dibawah lapisan aus (Wearing Course) dan di atas lapisan pondasi
(Base Course). Lapisan ini tidak berhubungan langsung dengan cuaca,
tetapi harus mempunyai ketebalan dan kekakuan yang cukup untuk
mengurangi tegangan/regangan akibat beban lalu lintas yang akan
diteruskan ke lapisan di bawahnya yaitu Base dan Sub Grade (Tanah
Dasar). Karakteristik yang terpenting pada campuran ini adalah
stabilitas.
 Ukuran agregat yang digunakan maksimum 19 mm, 25,4 mm dan
37,5 mm. Kadar aspal efektif 5,60% , penyerapan aspal 1,20%
dan kepadatannya 98% Standar Kerja (Job Standard Density).
Bahan / Material
4. HRS (Hot Rolled Sheet)
 biasanya digunakan pada jalan dengan beban lalu lintas
yang sedang. Lapisan ini berada diatas lapis AC –BC. Pada
proyek pembangunan jalan LC (Lean Clearing) Meri
Jayanegara Kota Mojokerto menggunakan HRS lapis aus
dengan ukuran agregat maksimum 19 mm, kadar aspal efektif
7,30 %, penyerapan aspal 1,70% dan kepadatannya 97 %
Kepadatan Standar Kerja (Job Standard Density).
Bahan / Material
5. U-Ditch
 U-ditch adalah saluran dari beton bertulang dengan bentuk
penampang huruf U dan biasanya diberi tutup (Cover U-ditch).
Umumnya digunakan untuk saluran drainase atau irigasi. pada
proyek pembangunan jalan LC (Lean Clearing) Meri
Jayanegara Kota Mojokerto menggunakan U–ditch ukuran
400 x 400 x 1200 mm CU 40 Gander 10 Ton dan ukuran 600
x 600 x 1200 CU 60 Gander 10 Ton, Mutu beton K-350, mutu
besi wire ro 50, BTD 40 BJTP 24 dengan system sambungan
But joint.
Peralatan Proyek

Gambar 3.1Theodolite
Gambar 3.2 Dozer

Gambar 3.3 Excavator Gambar 3.4 Dump truck


Peralatan Proyek

Gambar 3.5 Water tanker truck


Gambar 3.6 Vibratory Roller

Gambar 3.7 Motor Grader


Gambar 3.8 Pneumatic tire Roller
Peralatan Proyek

Gambar 3.9 Tandem Roller Gambar 3.10 Asphalt Finisher

Gambar 3.11 Alat-alat Konvensional


PEMBAHASAN RENCANA DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Rencana kerja dari proyek pembangunan jalan LC (Lean


Clearing) Meri Jayanegara Kota Mojokerto meliputi pekerjaan
umum / pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan
perkerasan butiran, pekerjaan pasang U-Ditch dan pekerjaan
aspal. Akan tetapi pada saat pelaksanaan penulis hanya
mengikuti sampai pekerjaan perkerasan butiran. Oleh karena itu
pada bagian ini penulis akan membahas rencana dan
pelaksanaan pekerjaan hanya sampai butiran perkerasaan.
PEMBAHASAN RENCANA DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Urugan Sirtu
Rencana pekerjaan urugan sirtu pada pembangunan
jalan LC (Lean Clearing) Meri Jayanegara Kota Mojokerto
berada di ruas E-F, G-H, I-J, K-L, M-N, dan O-P tapi saat
pelaknaan ada tambahan pekerjaan untuk urugan di ruas C-D
 Volume perencanaan urugan sirtu adalah 7313,49 m³

 Volume pelaksanaan urugan sirtu adalah 9620,86 m³


Potongan ruas jalan
PEMBAHASAN RENCANA DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

2. Pekerjaan Galian
Pekerjaan galian tanah pada pembangunan jalan LC
(Lean Clearing) Meri Jayanegara Kota Mojokerto ada di tiga
titik yaitu di titik A, titik E dan titik F.
 Volume perencanaan galian tanah adalah 2,79 m³

 Volume pelaksanaan galian tanah adalah 13,184 m³


Layout titik galian
PEMBAHASAN RENCANA DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

3. Pekerjaan Stripping Tanah


 Lokasi stripping tanah pada pekerjaan pembangunan jalan LC
(Lean Clearing) Meri Jayanegara Kota Mojokerto mengalami
pemindahan lokasi. Pada awalnya rencana stripping adalah
ruas E-F, G-H, I-J K-L dan O-P tetapi saat pelaksanaan hanya
dilakukan di ruas O-P
 Volume perencanaan stripping tanah adalah 2740.65 m³

 Volume Pelaksanaan stripping tanah 1008,56 m³


Stripping tanah
PEMBAHASAN RENCANA DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

4. Pekerjaan U-Ditch
Untuk volume pasang U-Ditch tidak ada perubahan
volume, karena titik dan jumlah pasangan masih sama pekerjaan
ini U-Ditch Uk 40x40x120 cm + Cover U-Ditch CU 40
direncanakan akan membutuhkan 5 pcs U-ditch. sedangkan untuk
pasang U-Ditch Uk 60x60x120 cm + Cover U-ditch CU 60
membutuhkan U-ditch sebanyak 56 pcs.dengan metode
pelaksanaan sesuai dengan perencanaan.
U-Ditch
U-Ditch
PEMBAHASAN RENCANA DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

5. Pekerjaan Perkerasan LPB


Pekerjaan LPB (Lapis Pondasi Bawah) untuk metode
pelaksanaan tidak ada perubahan akan tetapi untuk LPB
mengalami beberapa perubahan volume dikarenakan adanya
perubahan pada elevasi dan urugan sirtu yang mengakibatkan
adanya tambah kurang di pekerjaan yang lain.
 Volume perencanaan perkerasan LPB adalah 1374,90 m³.

 Volume pelaksanaan perkerasan LPB adalah 1518,41 m³


LPB (Lapis Pondasi Bawah)
PEMBAHASAN RENCANA DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

6. Pekerjaan Perkerasan LPA


Metode pelaksanaan LPA (Lapis Pondasi atas) sesuai
dengan yang di rencanakan oleh konsultan perencana. Pada
pekerjaan perkerasan LPA terjadi pengurangan yang cukup
besar pada volume pekerjaan
 Volume perencanaan perkerasan LPA adalah 1330,72 m³.

 Volume pelaksanaan perkerasan LPA adalah 1292,969 m³.


LPA (Lapis Pondasi Atas)
Kesimpulan
 Dari hasil pengamatan di proyek pembangunan jalan LC (Lean Clearing) Meri
Jayanegara Kota Mojokerto selama melaksanakan praktek kerja lapangan ini,
maka penulis dapat mengambil kesimpulan :
 Proyek pembangunan jalan dilakukan untuk menunjang aktifitas masyarakat,
sehingga perekonomian di daerah sekitar pembangunan jalan bisa mengingkat.
 Mekanisme pekerjaan yang tertera pada perencanaan tidak seluruhnya bekerja
sesuai dengan perencanaaan yang telah dibuat baik itu masalah taktik pekerjaan
maupun time schedule pekerjaan.
 Pekerjaan dimulai dari pengukuran lahan yang akan dibangun jalan, saat ukuran
dan elevasi pekerjaan didapat langsung dihitung volumenya dan membuat change
contract order (cco). Jika dokumen perubahan sudah disetujui langsung melakukan
pembersihan lokasi dan penyiapan lahan dilanjutkan dengan urugan sirtu, galian
tanah untuk U-Ditch, pemasangan U-Ditch, lalu dilakukan urug tanah kembali dan
dilanjutkan pekerjaan pemadatan / perkerasan LPB dan LPA.
 Hasil dari perhitungan perencanaan mengalami banyak perubahan faktor
utamanya adalah keadaan lingkungan yang tidak stabil. Karena lahan yang
digunakan untuk pembangunan jalan adalah lahan persawahan terutama pada
pekerjaan urugan sirtu yang awalnya hanya . 7313,49 m³ menjadi 9620,86 m³.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai