• Urine = ……cc
Feses = …..cc (masuk IWL)
(kondisi normal 1 BAB feses = 100 cc)
Muntah/perdarahan
cairan drainage luka/
cairan NGT yang dialirkan = …..cc
BILA DITAMPUNG TULIS 50CC DITAMPUNG
IWL = …..cc (hitung IWL= 15 cc/kgBB/hari)
(Insensible Water Loss)
Apa yang membuat cairan kurang
• Kondisi pasien ( mual muntah, penyakit)
• Tidak diberikan edukasi berapa target yang harus masuk kedalam
tubuh pasien
• Tidak tersedia air minumnya
• Perawat setelah memasang Infus tidak menghitung tetesan dengan
tepat
• Posisi daerah yang diinfus berubah. ketekuk dll
• Pemberian cairan infus diselingi pemberian obat dioplos melalui
infus 100c tidak dimasukan kedalam intake cairan
• Pasien diantar untuk pemeriksaan penunjang infus dimatikan tidak
dicek kembali
• Pasien yang sudah dilakukan tindakan diluar ruangan karena yang
anter bukan perawat maka kelancaran infus tidak dipantau lagi
padahal sering keluar darah dan membeku aliran jadi tidak lancar
Cara memasukan kedalam EMR
• Tgl 13/6 : Pasien dengan stroke perdarahan tidak sadar usia 70 tah
TB 170cm, BB 80kg
• Pasien ada riwayat pemberian aspilet dan perdarahan lambung sore
hari sekitar jam 15.00 sehingga dipasang NGT dan cairan warna
hitam dialirkan 800 cc, pasien dipuasakan
• Infus NaCL 12 jam/ kolf ( target 1000cc/24jam), infus diganti jam 06
dan 18.00
• Shift sore, cairan ngt bertambah menjadi 1500 cc (masih di
tampung)
• Shift mlam , membuang ngt dengan jumlah 2000 cc
• Pagi harinya pasien sudah diberikan makanan diet SV 150 cc setiap
jam 6 dan 10 dan 14 dan selalu dibilas dengan air putih 50 cc
infus sisa 200cc
• Terpasang kateter urin warna keruh shif pagi dibuang 200 cc, shif
sore dibuang 50 cc shif malam dibuang 50 cc
• Masukan kedalam monitoring cairan