Anda di halaman 1dari 5

Tugas Keperawatan Medikal Bedah II

Nama : Julieta Veronica Wetik


Tingkat : II A
Soal
1. Sebutkan dan berikan conth rumus perhitungan balance cairan pada pasien gagal
ginjal
2. Jelaskan yang perlu disampaikan oleh perawat pada pasien gagal ginjal
3. Jelaskan diet pasien sindrom nefrotik
Jawaban
1. Cara menghitung balance cairan
Rumus Balance Cairan = CairanMasuk (Intake)-CairanKeluar (Output)
 CairanMasuk
Cairan masuk ini terdiri dari 2 komponen yaitu, cairan masuk yang bisa dilihat
dan juga cairan masuk yang tidak bisa dilihat. Jenis cairan masuk yang bisa
dilihat diantaranya yaitu oral (minuman dan makanan), enteral (NGT, obat
oral), parenteral (IV line), dan injeksi (misalnya cefotaxime dengan pelarut
aquabides 5 cc, Farmadol 100 cc).
Lain halnya untuk cairan masuk yang tidak bisa dilihat, dimana meliputi air
metabolism (AM). Dijelaskan oleh Iwasa M, Kogoshi S pada Fluid Tehrapy
Bunko do (1995) dari PT. Otsuka Indonesia yakni:
- usiabalita (1-3 tahun) : 8 cc/kgBB/hari
- usia 5-7 tahun : 8-8,5 cc/kgBB/hari
- umur 7-11 tahun : 6-7 cc/kgBB/hari
- usia 12-14 tahun : 5-6 cc/kgBB/hari
Dengan begitu, total intake cairan (cairan masuk) ialah penjumlahan dari
cairan masuk yang bisa dilihat dan yang tidak bisa dilihat.
Rumus AM untuk orang dewasa : 5cc/kgBB/hari
CM = Oral + Enteral + Parenteral + Air metabolisme (AM)
- CairanKeluar (Output)
Jenis cairan keluar yang bisa dilihat meliputi BAB (Normal ± 100 ml/hari),
muntah, drain, NGT (residu, gastric cooling), urin (normal> 0,5-1
ml/kgBB/jam).
Sementara untuk jenis cairan keluar yang tidak bisa dilihat meliputi
kehilangan cairan normal IWL (paru ± 400 ml/hari dan kulit ± 600 ml/hari) dan
juga standar kehilangan IWL (Insensible Water Loss: jumlah cairan keluarnya
tidak disadari dan sulitdihitung yaitu jumlah keringat dan uap nafas).
Rumus IWL
IWL(Insensible Water Loss) :(15 x BB)/24 jam
Rumus balance cairan untuk total cairan keluar = BAB + Urin + NGT +
Muntah + Drain + IWL
- Contoh Penghitungan Balance Cairan pada pasien dengan Gagal Ginjal
Kronik
Contoh Kasus:
Tn X (43 tahun), BB 68 Kg, dirawat dengan gagal ginjal kronik. Keadaan
umum masih lemah, kesadaran compos mentis. Vital sign TD: 100/70 mmHg;
HR 86 x/menit; RR 20 x/menit, T:37,5 °C. Saat ini terpasang NGT terbuka
cairan berwarna kuning kehijauan sebanyak 350 cc; pada daerah luka incici
operasi terpasang drainage berwarna merah sebanyak 150 cc, Infus terpasang
Dextrose 5% drip, Antrain 1 ampul/kolf: 2500 cc/24 jam, terpasang catheter
urine dengan jumlah urine 2000 cc, dan mendapat tranfusi WB 300 cc;
mendapat antibiotic Cefat 2 x 1 gram yang di dripkan dalam NaCl 50 cc setiap
kali pemberian, Hitung balance cairanTn Y!
Jawaban:
Diketahui:
- Intake Cairan (Cairan Masuk):
 Infus = 2500 cc
 Tranfusi WB = 300 cc
 Obat injeksi = 100 cc
+
 AM = 340 cc
= 3240 cc
- Output cairan (Cairan Keluar):
 Drainage = 150 cc
 NGT = 350 cc
 Urine = 2000 cc
 IWL = 1020 cc +
= 3520 cc
Jadi, Balance cairan Tn Y dalam 24 jam:
Balance cairan = Intake cairan - Output Cairan
= 3240cc-3520cc
= -280cc
2. Yang perlu disampaikan oleh perawat pada pasien gagal ginjal antara lain:
 Mengurangi sampai menghentikan mengkonsumsi alcohol terlalu sering dan
banyak
 Harus minum air putih, karena ketika tubuh tidak mendapatkan asupan cairan
yang cukup (8-10 gelas perhari), limbah racun yang ada di dalam tubuh akan
menimbun dan tidak bisa dikeluarkan oleh ginjal, hal ini menjadi pemicu
kerusakan ginjal.
 Kurangi mengkonsumsi protein hewani terlalu banyak karena mengkonsumsi
daging merah akan membuat beban metabolism ginjal menjadi meningkat.
Ginjal harus bekerja lebih keras ketika asupan protein yang dimasukkan ke
dalam tubuh lebih banyak
 Kurangi mengkonsumsi garam berlebihan karena konsumsi garam berlenbihan
karena konsumsi garam secara berlebihan selain dapat menyebabkan tekanan
darah tinggi, kebiasaan makan makanan asin bisa membebani ginjal. Konsumsi
garam yang sehat adalah dibawah 5 gram perharinya.
 Kurangi mengkonsumsi obat pereda nyeri berlebihan.
 Mengkonsumsi asupan mineral dan vitamin
 jangan sering menahan kencing karena menahan kencing bisa berdampak buruk
bagi kesehatan ginjal.keluarnya urine justru bisa menekan ginjal dan
membuatnya terbeban. Dalam jangka panjang dapat menyebabkan batu ginjal
dan inkontinensia.
 Jangan terlalu mengkonsumsi kopi dan teh berlebihan. The dan kopi adalah
jenis minuman berkafein tinggi dimana jika berlebihan dalam
mengkonsumsinya dapat meningkatkan kerusakan ginjal.
 Harus beristiraht secara cukup, dan tidak begadang di malam hari. Malam hari
adalah waktunya tidur dan saat tidur adalah waktu untuk tubuh melakukan
proses perbaikan jaringan tubuh yang mengalami kerusakan termasuk ginjal.
 Tidak merokok, salah satu akibat dari merokok adalah terjadi arthrosclerosis,
yaitu pengerasan pembuluh darah sehingga memengaruhi suplai darah yang
seharusnya terkirim ke seluruh organ tubuh salah satunya ginjal.
 Harus mengecek kadar tekanan darah , darah tinggi/hipertensi dapat menjadi
pemicu kerusakan ginjal
3. Diet sehat untuk pengidap sindrom nefrotik
1) Diet Protein
Gangguan akibat sindrom nefrotik menyebabkan kehilangan banyak protein
dalm tubuh. Resiko ini bisa dicegah dengan mengkonsumsi makanan kaya
protein sesuai kondisi ginjal. Makanan bisa langsung dikonsultasikan dengan
dokter/ahli gizi untuk mengetahui kebutuhan protein yang sesuai.
2) Diet Sodium
Diet rendah sodium disarankan untuk pengidap sindrom nefrotik. Pasalnya,
terlalu banyak natrium yang dikonsumsi dapat menyebabkan penimbunan
cairan dan garam lebih lanjut. Hal ini berpotensi menyebabkan pembengkakan
ginjal dan hipertensi pada pengidap sindrom nefrotik
3) Diet Lemak
Gangguan ginjal memengaruhi kadar lemak dalam aliran darah. Maka itu,
pengidap sindrom nefrotik perlu mengurangi asupan lemak untuk mencegah
penyakit kardiovaskular. Makanan rendah lemak yang bisa dikonsumsi antara
lain daging unggas, ikan, atau kerang.
Selain dari tiga diet diatas, terdapat berbagai jenis makanan yang bisa
menunjang diet sehat pengidap sindrom nefrotik, antara lain:
- Kacang kering yang tidak dibumbui asin atau selai kacang.
- Buah-buahan segar seperti apel, semangka, pir, jeruk, pisang.
- Sayuran segar seperti kacang hijau, selada, tomat.
- Nasi, biji-bijian, tahu, susu, mentega atau margarine dll

Anda mungkin juga menyukai