HAZARD COMUNICATION

STANDARD
HAZARD COMUNICATION STANDARD

Untuk mengkomunikasikan tingkat bahaya suatu zat

Perlu informasi/komunikasi yang sama atau standard

Supaya setiap orang dapat memahami bahaya/resiko terhadap

suatu zat

Dapat melakukan tindakan-tindakan yang bersifat pencegahan

atau pengamanan dan tindakan darurat yang diperlukan jika
terjadi bahaya
 HAZARD COMUNICATION
STANDARD
• SISTIM LABELING

• MATERIAL SAFETY DATA SHEET

2. STANDARISASI LABELING
• Untuk memudahkan pekerjaan / orang mengenali isi wadah /
kemasan terutama bahaya resiko yang ada dan cara
menghindarinya maka perlu dipasang label.
• Label tersebut adalah merupakan informasi / keterangan
berbentuk tulisan maupun kode-kode seperti kode Resiko dan
kode K3.
• Pola dan benluk label tidak mutlak harus sama, hal ini
tergantung dari pabrik pembuat bahan kimia / manufacture,
namun misi dan tujuannya secara umum tetap sama.
• Pengertian label harus benar-benar dipahami setiap orang
yang menangani bahan-bahan kimia berbahaya. Untuk itu bila
menemui wadah / kemasan bahan kimia dimana label
tersebut sudah rusak / buram sehingga tidak jelas makna
yang terkandung harus segera diganti atau diperbaiki /
dibersihkan sampai bahan tersebut betul-betul dilengkapi
dengan keterangan K3 dan resiko bahaya ( bila perlu
dilengkapi dengan keterangan tambahan) .
 STANDARISASI LABELING
Label yang sudah baku / dikenal Dunia
Industri kimia dan diakui / diterapkan di
berbagai Negara :
– National Fire Protection Association (NFPA)
– Masyarakat Ekonomi Eropa (EEC)
– United Nation (UN)
– United Maritim Organization (UMO) & DOT
– Occupational Safety & Health Administration
(OSHA)
 Masyarakat Ekonomi Eropa (EEC)
Label atau simbol bahaya bahan-bahan kimia serta cara-cara penanganan
secara umum dapat diberikan sebagai berikut :
1 Bahaya : eksplosif pada kondisi tertentu.
– Contoh : amonium nitrat, nitroselulosa.
– Keamanan : hindari benturan, gesekan, loncatan api, dan panas.

2 Bahaya : oksidator dapat membakar bahan lain, penyebab timbulnya api atau
penyebab kesulitan dalam pemadaman api.
– Contoh : hidrogen peroksida dan kalium perkhlorat.
– Keamanan : hindari panas serta bahan mudah terbakar dan reduktor.

3 Bahaya : mudah terbakar, meliputi :

a. Zat terbakar langsung
• Contoh : aluminium alkil posfor
• Keamanan : hindari campuran dengan udara.
b. Zat amat mudah terbakar
• Contoh: butana, propana
• Keamanan : hindari campuran dengan udara dan hindari sumber api.
c. Zat sensitif terhadap air,
• zat yang membentuk gas mudah terbakar bila terkena air atau uap.
d. Cairan mudah terbakar
• Cairan dengan flash point di bawah 21° C.
• Contoh : aseton dan benzena
– Keamanan : jauhkan dari api terbuka, sumber api dan loncatan api.
 Masyarakat Ekonomi Eropa (EEC)

1 Bahaya : toksik berbahaya bagi kesehatan bila terhisap, tertelan, atau

kontak dengan kulit, dan juga dapat mematikan.
– Contoh : arsen trikiorida merkuri klorida.
– Keamanan : hindari kontak atau masuk kedalam tubuh, segera berobat bila
kemungkinan keracunan.

2 Bahaya : menimbulkan kerusakan kecil pada tubuh.

– Contoh: piridin.
– Keamanan : hindari kontak dengan tubuh atau hindari penghirupan, segera
berobat bila terkena bahan.

3 Bahaya : korosif atau merusak jaringan atau tubuh manusia.

– Contoh : belerang dioksida dan khlor.
– Keamanan : hindari kontaminasi pemafasan,kontak dengan kulit dan mata.

4 Bahaya : iritasi terhadap kulit, mata dan alat pemafasan.

– Contoh : amonia dan benzil klorida
– Keamanan : hindari kontaminasi udara pemafasan, kontak dengan kulit mata.

5 Bahaya : bahan bersifat karsinogen dan bahan bersifat radiasi.

Masyarakat Ekonomi Eropa
(EEC)
 National Fire Protection Association
(NFPA)
Secara umum bahaya-bahaya bahan kimia dapat
dikelompokkan sbb:
a. Bahaya terhadap Kesehatan (Keracunan dan
Penyakit)
b. Bahaya Kebakaran
c. Bahaya Peledakan
d. Bahaya Reaktivitas / Reactivity.

Bahaya-bahaya tersebut tentunya mempunyai tingkat

resiko hal ini tergantung dari tingkat keparahan dan
intentisitas bahaya yang terkandung dari bahan kimia
tersebut. Berikut ini dapat kita lihat contoh-contoh
derajat keparahan bahaya melalui angka yang dibuat
4 sampai 0.
 National Fire Protection
Association (NFPA)

W Berbahaya bila bereaksi dengan air. Pemadaman kebakaran bahan

kimia ini tidak boleh menggunakan air.

Bahaya radiasi

OXY Oxidizing material. Sangat berbahaya bila tercampur dengan

combustible materials seperti kayu, kertas, sulfur, dan
sebagainya.
a. Pengaruh Terhadap Kesehatan (Health)

Bahaya terhadap kesehatan dapat berasal dari 2 (dua) sebab yaitu :

a. Sifat alamiah zat toxic
b. Mengeluarkan zat toxic akibat pemanasan atau penguraian,

Tingkat bahaya terhadap Kesehatan yang dimulai dari angka 4 s/d 0

adalah sebagai berikut :
4 : Bahan dapat menyebabkan kematian pada keterpaan jangka pendek
atau dapat menimbulkan luka fatal walaupun ada pertolongan dengan
segera.
3 : Bahan dapat menimbulkan akibat serius pada keterpaan jangka
pendek, meskipun ada pertolongan segera..
2 : Bahan yang menyebabkan iritasi atau luka serius bila tidak dilakukan
pertolongan dengan segera
1 : Bahan yang menyebabkan iritasi atau sedikit luka meskipun tidak ada
pertolongan segera,
0 : Bahan tidak berbahaya meskipun kena api.
 b. Bahan mudah terbakar
(FLAMMABILlTY)

• Tingkat kemudahan bahan-bahan kimia diberi angka 4

(amat mudah terbakar) sampai 0 (tidak dapat terbakar)
Derajat bahaya tsb adalah:
4 : Bahan yang segera menguap dalam udara normal dan dapat
dengan cepat terbakar
3 : Bahan cair atau padat yang dapat terbakar pada suhu kamar.
2 : Bahah yang perlu dipanaskan sedikit dulu sebelum dibakar
1 : Bahan yang perlu dipanaskan sebelum dapat dibakar
0 : Bahan yang tak dapat dibakar.
 c. Bahan Reaktif ( Reactivity )

• Derajat reaktivitas adalah ukuran derajat dalam melepaskan

energi dengan sendirinya ( Terurai atau berpolimerisasi ) atau
akibat kontak dengan air atau bahan lain. Derajat bahaya
tersebut adalah:
4 : Bahan yang mudah dapat diledakkan atau meledak pada suhu atau
tekanan biasa / sensitif terhadap mekanik atau panas setempat.
3 : Bahan yang dapat diledakkan atau meledak karena panas atau
tekanan / goncangan.
2 : Bahan yang tidak stabil dapat bereaksi / terurai secara keras
1 : Bahan yang stabil bila dipanaskan
0 : Bahan yang stabil
National Fire Protection
Association (NFPA)

Bahaya Kebakaran Bahaya Reaktifitas

(Fire Hazard) (Reactivity Hazard)
0 s/d 4 0 s/d 4

Bahaya Kesehatan Bahaya tambahan

(Health Hazard) (Additional Hazard)
0 s/d 4
 National Fire Protection
Association (NFPA)
• Untuk memudahkan menghafal derajat dari 0 s/d 4
seperti dibawah ini :
– Angka 4= Amat sangat berbahaya (Extreme)
– Angka 3= Sangat berbahaya (High)
– Angka 2= Cukup berbahaya (Moderate)
– Angka 1= Sedikit berbahaya (Slight)
– Angka 0= Tidak berbahaya (Insignificant)
• Bila dalam kolom hanya ada tanda garis (-)
sedangkan angka-angka tidak tertulis artinya :
Derajat bahaya dari bahan tersebut belum ditemui
referensinya. Akan tetapi bukan berarti zat
tersebut tidak berbahaya belum diperoleh angka
yang pasti .
 KLASIFIKASI BAHAYA

1). Klasifikasi NFPA :

1.1. Kesehatan (NFPA Health Hazards),warna biru
1.2. Mudah terbakar (NFPA Flammability Hazards),
warna merah
1.3. Reaktivitas (NFPA Reactivity Hazards),warna
kuning
2
2 2
W
Setiap klasifikasi diberikan angka-angka
yang menunjukkan tingkat bahaya dari
angka 4 sampai 0
1.1. BAHAYA KESEHATAN 2 2 HEALTH

Bahaya kesehatan dapat berasal dari :

- sifat alamiah zat toksik
- mengeluarkan zat toksik akibat pemanasan atau penguraian

Tingkat bahaya (warna biru)

4. Bahan yang dapat menyebabkan kematian pada keterpaan jangka
pendek atau yang dapat menimbulkan luka fatal meskipun ada
pertolongan segera
3. Bahan yang dapat menimbulkan akibat serius pada keterpaan jangka
pendek, meskipun ada pertolongan segera
2. Bahan yang pada keterpaan intensif atau terus menerus dapat
menimbulkan luka, kecuali ada pertolongan segera.
1. Bahan yang menyebabkan iritasi atau sedikit luka meskipun ada
pertolongan pertama
0. Bahan yang tidak berbahaya meskipun kena api.
1.2. BAHAYA MUDAH TERBAKAR 3 3 FLAMMABILITY

Klasifikasi merupakan ukuran kemudahan terbakar

(warna merah) yaitu
4 Bahan yang segera menguap dalam udara normal dan
dapat terbakar dengan cepat
3 Bahan cair atau padat yang dapat dinyalakan pada suhu
biasa
2 Bahan yang perlu dipanaskan dahulu sebelum dapat
dibakar.
1 Bahan yang perlu dipanaskan sebelum, dapat dibakar
0 Bahan yang tak dapat dibakar
1.3. BAHAYA REACTIVITAS 3 3 REACTIVITY

Reaktivtas merupakan ukuran derajat kemudahan dalam

melepaskan energi dengan sendirinya (terurai atau
berpolimerisasi) atau akibat kontak dengan air atau bahan lain
(warna kuning)
4 : Bahan yang dengan mudah dapat diledakkan atau meledak pada suhu
dan tekanan atmosfer atau sensitif terhadap pengaruh mekanik atau
panas setempat.
3 : Bahan yang mudah meledak, tetapi memerlukan sumber penyebab yang
kuat, seperti suhu tinggi atau tumbukan.
2 : Bahan yang tidak stabil dan menghasilkan reaksi hebat, tetapi tidak
meledak.
1 : Bahan yang stabil pada keadaan normal, tetapi tidak stabil pada suhu
tinggi.
0 : Bahan yang stabil dan juga tidak reaktif meskipun kena api atau pada
suhu tinggi
 2. .Klasifikasi bahan kimia menurut HIMS
(Hazardous Material Identification System).
Pada dasarnya tidak ada perbedaan dengan NFPA,
hanya saja klasifikasi mencantumkan kode alat
pelindung diri
1,1,1, TRICHLOROETHANE

HEA LTH

FLAMMABILITY

REACTIVITY

PROTECTIVE EQUIPMENT

NFPA HIMS
 NPFA EEC DOT/UN

Metanol

4
1 0

Etanol

3
0 0

Formalin 37%

2
4 0
Benzene

4
2 0

Chlorine

0
3 0

Bensin

4
1 0
 3). KLASIFIKASI LAIN

• Dokumen bahan kimia dengan

menggunakan kode
R untuk Risk dan kode S untuk Safety
Contoh :
R 1 : Eksplosif bila kering
R 2 : Eksplosif bila kena benturan, gesekan, atau
sumber api
dst hingga
R 43 : Sensitisasi bila kena kulit
Kode dapat mencantumkan dua atau tiga nomor,
seperti
R 15/19 : kontak dengan air mengeluarkan gas
toksik dan mudah terbakar
 Kode untuk keselamatan (Safety ) :
S dari S 1 hingga S 45

Misal :
S 1 : jaga selalu tertutup
S 2 : jaga dari anak-anak
S 3 : jaga dalam suhu dingin
S 45 : bila terasa tidak enak akibat kecelakaan , pergi ke dokter

Contoh : Trichloroacetic acid

R 35 S 24/25/26
R 35 : Bahan ini dan wadahnya harus dibuang dengan
prosedur tertentu

S 25/25/26 : jaga kontak dengan kulit

jaga kontak dengan mata
bila kena mata, cuci dengan air dan pergi ke dokter
Beberapa simbol bahan B3
Department of Transports (DOT)
3. MATERIAL SAFETY DATA SHEETS (MSDS)
OSHA (Occupational Safety and Heath
Administration)

Isi MSDS :
1. Identitas bahan kimia
2. Data Fisik dan Kimia
3. Informasi Bahaya Kesehatan
4. Informasi bahaya Fisik
6. Prosedur dan Tindakan Pencegahan yang
khusus (Special Precaution Information)
7. HANDLING AND STORAGE
8. EXPOSURE CONTROLS & PERSONAL PROTECTION
9. TRANSPORT INFORMATION
 Isi MSDS
1. Identitas bahan kimia
• Berisi nama kimia maupun nama umum dari zat kimia tersebut serta
nama alamat dan nomor telepon dari pabrik atau importir yang
bertanggung jawab mengedarkan bahan kimia tersebut.
2. Data Fisik dan Kimia
– appearance and odor
– boiling point, melting point (oF),percent volatile by volume (%)
– evaporation rate, vapor pressure (mmHg at20 oC)
– solubility in water
3. Informasi Bahaya Kesehatan
– NAB
– Symptoms of Overexposure
– Exposure Route
– Medical Conditions General Aggravated by exposure.
– Carcinogenity
– First Aid Procedures (Emergency Medical Procedure)
 Isi MSDS
4. Informasi bahaya Fisik
• Terdapat dua bagian MSDS yang menggambarkan tentang bahaya-
bahaya fisik suatu zat kimia dan bagian-bagian tersebut adalah:
– Fire and Explosion Hazards Section
– Reactive Hazards Section
• Fire and Explosion Hazards section
– Flash Point (titik nyala)
– Lower & Upper explosive limit (LEL & UEL)
– Unusual Fire anda Explosion hazards
– Fire Extinguisher (jenis pemadam kebakaran).
– Special Fire-Fighting Procedure.
• Ractive Hazard Section
– Stability
– Incompability
– Decomposition
– Polymerization
 Isi MSDS
5. Informasi tentang Perlindungan Khusus (Special Protection
Information) Disebut juga sebagai Control Measures (tindakan-
tindakan Pengendalian) berisi tentang :
– Respiratory Protection (Specify Type)
– Ventilation (Specify Type)
– Protective Gloves
– Eye Protection
– Other Protective Equipment
– Work Practices
6. Prosedur dan Tindakan Pencegahan yang khusus (Special
Precaution Information)
• Memberikan informasi tentang tindakan-tindakan dan prosedur-
prosedur khusus yang diperlukan untuk penanganan dan
penggunaan bahan kimia secara aman.
• Berisi tentang:
– Precautions it be Taken in Handling and Storing.
– Hygienic Practices.
– Other Precautions
– Steps it be Taken if Material is Spilled or Released.
– Waste Disposal Method
 OHS MATERIAL SAFETY DATA SHEET
SECTION 1 - CHEMICAL PRODUCT AND COMPANY IDENTIFICATION
MDL INFORMATION SYSTEMS, INC. EMERGENCY TELEPHONE
1281 Murfreesboro Road, Suite 300 NUMBER:
Nashville, TN 37217-2423, 1-615-366- 1-800-424-9300 (NORTH AMERICA)
2000 1-703-527-3887 (INTERNATIONAL)
Substance CAUSTIC SODA SOLUTION
Trade Names/Synonyms SODIUM HYDROXIDE; CAUSTIC; ALKALI; CAUSTIC
LYE; OHSIA374
Creation Date Jul 29 1993
Revision Date Jun 19 2001

SECTION 2 - COMPOSITION & INFORMATION ON INGREDIENTS

SODIUM HYDROXIDE
CAS Number 1310-73-2
EC Number (EINECS) 215-185-5
Percentage 45-50
WATER
CAS Number 7732-18-5
EC Number (EINECS) 231-791-2
Percentage 45-55
SECTION 3 - HAZARDS IDENTIFICATION
NFPA Ratings (0-4) HEALTH=3 FIRE=0 REACTIVITY=0

EMERGENCY OVERVIEW
Color colorless
Physical Description liquid
Odor odorless
Major Health Hazards harmful if swallowed, respiratory tract burns, skin burns,
eye burns, mucous membrane burns
POTENTIAL HEALTH EFFECTS
Inhalation
short term exposure burns, difficulty breathing, lung congestion
long term exposure diarrhea, lung damage
Skin contact

short term exposure burns

long term exposure same as effects reported in short term exposure
Eye contact
short term exposure burns, eye damage, blindness
long term exposure same as effects reported in short term exposure
Ingestion
short term exposure burns, diarrhea, stomach pain, coma
long term exposure same as effects reported in short term exposure
CARCINOGEN STATUS
OSHA No
NTP No
IARC No
SECTION 4 - FIRST AID MEASURES
Inhalation If adverse effects occur, remove to uncontaminated area. Give
artificial respiration if not breathing. If breathing is difficult, oxygen
should be administered by qualified personnel. Get immediate
medical attention.
Skin Contact Wash skin with soap and water for at least 15 minutes while
removing contaminated clothing and shoes. Get immediate
medical attention. Thoroughly clean and dry contaminated
clothing and shoes before reuse. Destroy contaminated shoes.
Eye Contact Immediately flush eyes with plenty of water for at least 15
minutes. Then get immediate medical attention.
Ingestion If swallowed, drink plenty of water, do NOT induce vomiting. Get
immediate medical attention.
Note to Physician For inhalation, consider oxygen. Avoid gastric lavage or emesis.

SECTION 5 - FIRE FIGHTING MEASURES

Fire and
Explosion Negligible fire hazard.
Hazards
Extinguishing regular dry chemical, carbon dioxide, water, regular foam
Media Large fires: Use regular foam or flood with fine water spray.
Fire Fighting Move container from fire area if it can be done without risk. Cool
containers with water spray until well after the fire is out. Stay
away from the ends of tanks. Use extinguishing agents
appropriate for surrounding fire. Do not get water directly on
material. Large fires: Flood with fine water spray. Reduce vapors
with water spray. Cool containers with water spray until well after
the fire is out. Apply water from a protected location or from a
safe distance. Avoid inhalation of material or combustion by-
products. Stay upwind and keep out of low areas.
Flash Point Not applicable
SECTION 6 - ACCIDENTAL RELEASE MEASURES
Soil Release Dig holding area such as lagoon, pond or pit for containment.
Dike for laterdisposal. Absorb with sand or other non-combustible
material. Add dilute acid.
Water Release Neutralize.
Occupational Do not touch spilled material. Stop leak if possible without
Release personal risk.Small spills: Absorb with sand or other non-
combustible material. Collectspilled material in appropriate
container for disposal. Small dry spills: Movecontainers away
from spill to a safe area. Large spills: Dike for laterdisposal. Keep
unnecessary people away, isolate hazard area and deny
entry.Notify Local Emergency Planning Committee and State
Emergency ResponseCommission for release greater than or
equal to RQ (U.S. SARA Section 304). Ifrelease occurs in the
U.S. and is reportable under CERCLA Section 103, notifythe
National Response Center at (800)424-8802 (USA) or (202)426-
2675 (USA).

SECTION 7 - HANDLING AND STORAGE

STORAGE: Store and handle in accordance with all current
regulations and standards. Store with bases. See original
container for storage recommendations. Keep separated from
incompatible substances. HANDLING: Handle as a corrosive
liquid. When mixing, slowly add to water to minimize heat
generation and spattering. Keep emergency spill kit near storage
and use areas.
SECTION 8 - EXPOSURE CONTROLS & PERSONAL PROTECTION
Exposure Limits SODIUM HYDROXIDE: 2 mg/m3 OSHA TWA 2 mg/m3 OSHA ceiling (vacated by
58 FR 35338, June 30, 1993) 2 mg/m3 ACGIH ceiling 2 mg/m3 NIOSH
recommended ceiling 2 mg/m3 UK OES STEL MEASUREMENT METHOD:
Particulate filter; Hydrochloric acid; Titrate; NIOSH IV # 7401, Alkaline Dusts

Ventilation Provide local exhaust or process enclosure ventilation system. Ensure

compliance with applicable exposure limits.
Eye Protection
Wear splash resistant safety goggles with a faceshield. Provide an emergency
eye wash fountain and quick drench shower in the immediate work area.

Clothing Wear appropriate chemical resistant clothing.

Gloves Wear appropriate chemical resistant gloves.
Protective Material neoprene, nitrile butadiene rubber (NBR), polyethylene, polyvinyl chloride (PVC),
Types rubber
Respirator
Under conditions of frequent use or heavy exposure, respiratory protection may
be needed. Respiratory protection is ranked in order from minimum to maximum.
Consider warning properties before use. 10 mg/m3 Any supplied-air respirator
operated in a continuous-flow mode. Any air-purifying respirator with a full
facepiece and a high-efficiency particulate filter. Any powered, air-purifying
respirator with a dust and mist filter. Any self-contained breathing apparatus with
a full facepiece. Any supplied-air respirator with a full facepiece. Escape - Any air-
purifying respirator with a full facepiece and a high-efficiency particulate filter. Any
appropriate escape-type, self-contained breathing apparatus. For Unknown
Concentrations or Immediately Dangerous to Life or Health - Any supplied-air
respirator with full facepiece and operated in a pressure-demand or other
positive-pressure mode in combination with a separate escape supply. Any self-
contained breathing apparatus with a full facepiece.
SECTION 9 - PHYSICAL AND CHEMICAL PROPERTIES
Physical State liquid

Appearance clear
Color colorless
Texture viscous
Odor odorless
Boiling Point 266-284 F (130-140 C)
Freezing Point 50-54 F (10-12 C)
Vapor Pressure 17.5 mmHg @ 25 C
Vapor Density (air=1)
Not available

Specific Gravity
1.482-1.530
(water=1)
Density not
Water Solubility miscible
Ph 13 (0.5% solution)
Volatility 45-55%
Odor Threshold Not available
Evaporation Rate Not available
Coefficient of Water/Oil
Distribution Not available
SECTION 10 - STABILILITY AND REACTIVITY

Reactivity Stable at normal temperatures and pressure.

Conditions to
Avoid Avoid heat, flames, sparks and other sources of ignition. Dangerous
gases may accumulate in confined spaces. May ignite or explode on
contact with combustible materials.

Incompatibilities

acids, metals, combustible materials, peroxides, halo carbons,

halogens, oxidizing materials, metal salts SODIUM HYDROXIDE:
ACETALDEHYDE: May result in violent polymerization. ACETIC ACID:
Mixing in closed container increases temperature and pressure. ACETIC
ANHYDRIDE: Mixing in a closed container increases temperature and
pressure. ACIDS: May react violently. ACROLEIN: May result in an
extremely violent polymerization. Etc. …

Hazardous
Decomposition Thermal decomposition products: oxides of sodium

Polymerization Will not polymerize.

SECTION 11 - TOXICOLOGICAL INFORMATION
SODIUM HYDROXIDE:

Irritation Data
1 percent/24 hour(s) eyes-monkey severe; 500 mg/24 hour(s) skin-
rabbit severe; 400 ug eyes-rabbit mild; 1 percent eyes-rabbit severe; 50
ug/24 hour(s) eyes-rabbit severe; 1 mg/24 hour(s) eyes-rabbit severe; 1
mg/30 second(s) rinsed eyes-rabbit severe

Toxicity Data
1350 mg/kg skin-rabbit LD50 (Van Waters & Rogers Inc.); 104-340
mg/kg oral-rat LD50 (Van Waters & Rogers Inc.); 40 mg/kg
intraperitoneal-mouse LD50; 500 mg/kg oral-rabbit LDLo

Local Effects Corrosive: inhalation, skin, eye, ingestion

Acute Toxicity
Level Toxic: ingestionModerately Toxic: dermal absorption

Medical
Conditions Aggra
vated eye disorders, skin disorders and allergies
by Exposure

Mutagenic Data
cytogenetic analysis - grasshopper parenteral 20 mg; cytogenetic
analysis - hamster lung 10 mmol/L; cytogenetic analysis - hamster ovary
16 mmol/L
 HEALTH EFFECTS
INHALATION
Acute Exposure SODIUM HYDROXIDE: Effects due to inhalation of dusts or mist may vary from mild irritation of the nose at 2 mg/m3 to
severe pneumonitis depending on the severity of exposure. Low concentrations may cause mucous membrane
irritation with sore throat, coughing, and dyspnea. Intense exposures may result in destruction of mucous membranes
and delayed pulmonary edema or pneumonitis. Shock may occur.
Chronic Exposure SODIUM HYDROXIDE: Prolonged exposures to high concentrations of dusts or mists may cause discomfort and
ulceration of the nasal passages. Repeated exposures of 5000 mg/L were harmless to rats, but 10,000 mg/L led to
nervousness, sore eyes, diarrhea and retarded growth. Rats exposed 30 minutes/day to unmeasured concentrations of
sodium hydroxide aerosols suffered pulmonary damage after 2-3 months. Death occurred in 2 of 10 rats exposed to an
aerosol of 40% aqueous sodium hydroxide for 30 minutes, twice a week for 3 weeks. Histopathological examination
showed mostly normal lung tissue with foci of enlarged alveolar septae, emphysema, bronchial ulceration, and
enlarged lymph adenoidal tissues.
SKIN CONTACT
Acute Exposure SODIUM HYDROXIDE: Upon contact with the skin, damage including redness, cutaneous burns, skin fissures and
white eschars may occur without immediate pain. Exposure to solutions as weak as 0.03 N (0.12%) for 1 hour has
caused injury to healthy skin. With solutions of 0.4-4%, irritation does not occur until after several hours. Solutions of
25-50% caused no sensation of irritation within 3 minutes in human subjects. Skin biopsies from human subjects
having 1 N sodium hydroxide applied to their arms for 15 to 180 minutes showed progressive changes beginning with
dissolution of the cells in the horny layer and progressing through edema to total destruction of the epidermis in 60
minutes. A 5% aqueous solution caused severe necrosis to the skin of rabbits when applied for 4 hours. Alkalies
penetrate the skin slowly. The extent of injury depends on the duration of contact. If sodium hydroxide is not removed
from the skin, severe burns with deep ulceration may occur. Exposure to the dust or mist may cause multiple small
burns and temporary loss of hair.
Chronic Exposure SODIUM HYDROXIDE: Effects are dependent upon concentration and duration of exposure. Dermatitis or effects
similar to those for acute exposure may occur.
EYE CONTACT
Acute Exposure SODIUM HYDROXIDE: Contact may cause disintegration and sloughing of conjunctival and corneal epithelium,
corneal opacification, marked edema and ulceration. After 7 to 13 days either gradual recovery begins or there is
progression of ulceration and corneal opacification. Complications of severe eye burns are symblepharon with
overgrowth of the cornea by a vascularized membrane, progressive or recurrent corneal ulceration and permanent
corneal opacification. Blindness may occur.
Chronic Exposure SODIUM HYDROXIDE: Effects are dependent upon concentration and duration of exposure. Conjunctivitis or effects
similar to those for acute exposure may occur.
SECTION 12 - ECOLOGICAL INFORMATION
Not available

SECTION 13 - DISPOSAL CONSIDERATIONS

Dispose in accordance with all applicable regulations. Subject to disposal
regulations: U.S. EPA 40 CFR 262. Hazardous Waste Number(s): D002.

SECTION 14 - TRANSPORT INFORMATION

Land Transport ADR/RID
Substance Name Sodium hydroxide solution
UN Number UN1824
ADR/RID Class 8
Item Number 42(b)
Warning Sign/Label 8
Hazard ID Number 80
Air Transport IATA/ICAO
UN/ID Number UN1824
IATA/ICAO Class 8
Packaging Group II
Label Corrosive
Maritime Transport IMDG
Correct Technical Name Caustic soda, solution
UN/ID Number UN1824
IMDG Class 8
Packaging Group II
SECTION 15 - REGULATORY INFORMATION
US Regulations
TSCA 12(b)
Not listed.
Export Notification
OSHA Process
Not regulated.
Safety 29CFR1910.119
State Regulations
California Proposition 65 Not regulated. CANADIAN REGULATIONS: WHMIS
CLASSIFICATION: Not determined.
European Regulations
EC Risk and
R 35 Causes severe burns. S 1/2 Keep locked-up and out of
Safety Phrases
reach of children. S 26 In case of contact with eyes, rinse
immediately with plenty of water and seek medical advice. S
37/39 Wear suitable gloves and eye/face protection. S 45 In
case of accident or if you feel unwell, seek medical advice
immediately (show the label where possible).

Concentration Limits C>=5% C R 35 2%<=C<5% C R 34 0.5%<=C<2% Xi R 36/38

NATIONAL INVENTORY STATUS: U.S. INVENTORY (TSCA):
Listed on inventory.
 Department of
Transports (DOT)
 Department of
Transports (DOT)