Oleh anggota
kepolisian, mayat tersebut dibawa ke RS untuk dilakukan otopsi.
- ASPEK HUKUM
- MEDIKOLEGAL
PRIMER
IDENTIFIKASI
KORBAN
SEKUNDER
THANATOLOGI
RUMUSAN
&
MASALAH TRAUMATOLOGI SEBAB
KEMATIAN PEMERIKSAAN
MEKANISME - LUAR
AUTOPSI
KEMATIAN - DALAM
CARA
KEMATIAN
VISUM ET
REPERTUM
Medikolegal
Prosedur mediko-legal adalah tata-cara atau prosedur penatalaksanaan dan berbagai
aspek yang berkaitan pelayanan kedokteran untuk kepentingan hukum. Secara garis
besar prosedur mediko-legal mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia, dan pada beberapa bidang juga mengacu kepada sumpah dokter
dan etika kedokteran.
• VeR
• Pemberi keterangan
(1) Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman
atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan.
(2) Semua ketentuan tersebut di atas untuk saksi berlaku juga bagi mereka yang
memberikan keterangan ahli, dengan ketentuan bahwa mereka mengucapkan
sumpah atau janji akan memberikan keterangan yang sebaik-baiknya dan
sebenar-benarnya menurut pengetahuan dalam bidang keahliannya.
Sanksi Bagi Pelanggar Kewajiban Dokter
Pasal 216 KUHP
(1) Barangsiapa dengan sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan yang
dilakukan menurut undang-undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi
sesuatu, atau oleh pejabat berdasarkan tugasnya. Demikian pula yang diberi
kuasa untuk mengusut atau memeriksa tindak pidana; demikian pula barangsiapa
dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan tindakan
guna menjalankan ketentuan, diancam dengan pidana penjara paling lama
empat bulan dua minggu atau denda paling banyak Sembilan ribu rupiah.
(2) Disamakan dengan pejabat tersebut di atas, setiap orang yang menurut
ketentuan undang-undang terus-menerus atau untuk sementara waktu diserahi
tugas menjalankan jabatan umum.
(3) Jika pada waktu melakukan kejahatan belum lewat dua tahun sejak adanya
pemidanaan yang menjadi tetap karena kejahatan semacam itu juga, maka
pidananya dapat ditambah sepertiga.
• Pasal 222 KUHP
Barangsiapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan
pemeriksaan mayat untuk pengadilan, diancam dengan pidana penjara paling lama
sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
• Pasal 224 KUHP
Barang siapa yang dipanggil menurut undang-undang untuk menjadi saksi, ahli atau
juru bahasa, dengan sengaja tidak melakukan suatu kewajiban yang menurut
undang-undang ia harus melakukannnya:
Dalam perkara pidana dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 9
bulan.
Dalam perkara lain, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 6 bulan.
• Pasal 522 KUHP
Barang siapa menurut undang-undang dipanggil sebagai saksi, ahli atau juru bahasa,
tidak datang secara melawan hukum, diancam dengan pidana denda paling banyak
sembilan ratus rupiah.
Pemeriksaan Kelengkapan
administrasi
Jika pemeriksaan dilakukan sebagai salah satu prosedur rutin di rumah sakit:
Berkas rekam medis, yang dicocokkan dengan identitas jenazah
Lembar persetujuan pemeriksaan luar jenazah oleh keluarga (disesuaikan dengan SOP rumah
sakit)
Mati Somatis Mati Suri Mati Seluler Mati serebral Mati Otak
Keadaan yang menyerupai : cadaveric spasm, heat stiffening, dan cold stiffening
Pembusukan
Adiposera
Mumifikasi
Lebam Mayat Vs. Luka Memar
Perubahan rambut
Perubahan kuku
Reaksi supravital
Pemeriksaan Traumatologi
Traumatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang luka
dan cedera serta hubungannya dengan berbagai
kekerasan (rudapaksa), sedangkan yang dimaksud dengan
luka adalah terjadinya diskontinuitas jaringan tubuh
akibat kekerasan.
No. Mekanik Fisika Kimiawi
5. Akustik
Radiasi
Pemeriksaan Luar
Pada pemeriksaan tubuh mayat sebelah luar, untuk
kepentingan forensik, pemeriksaan harus dilakukan
dengan cermat, meliputi segala sesuatu yang telihat,
tercium maupun teraba, baik terhadap benda yang
menyertai mayat, pakaian, perhiasan, sepatu dan lain-lain
juga terhadap tubuh mayat itu sendiri.
Pemeriksaan Luar – Hasil Temuan
1. Tidak terdapat tanda pengenal
3. Selanjutnya ditemukan satu luka terbuka dengan tepi rata pada dada kiri
5. Satu luka memar pada pipi kanan, satu luka memar pada kepala bagian
belakang
6. Luka lecet berwarna putih pada punggung jari-jari kaki kanan dan kiri
Pemeriksaan Dalam
• Pemeriksaan dalam bisa dilakukan dengan beberapa cara
seperti insisi I, insisi Y dan insisi melalui lekukan
suprasternal menuju simphisis pubis.
1. Projustitia
2. Pendahuluan
3. Pemberitaan
4. Kesimpulan
5. Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan temuan disimpulkan bahwa jasad terssebut mengalami
pembunuhan, dengan bukti berupa luka tumpul dan tajam, dalam hal ini
peranan dokter harus mengetahui kewajiban yang berladaskan hukum yang
berlaku.