Anda di halaman 1dari 2

Meski tak berorientasi pada pasar, film Fourcolos Films tetap didistribusikan melalui festival

hingga bioskop untuk mendapat apresiasi serta penonton yang lebih luas. Menurutnya, itu
dilakukan karena ingin memberikan edukasi tentang keberagaman film.

Kucumbu Tubuh Indahku, kata Ifa, "bersumber dari riset tari Lengger Lanang di Banyumas
[penari laki - laki menarikan tarian perempuan], yang sudah ditulis dalam Serat Centhini
sejak zaman Kerajaan Majapahit, hingga Bissu di Sulawesi."

Selama tiga tahun ini Garin bersama penari dan koreografer terkemuka Rianto (penari
Lengger Lanang Banyumas) serta tim telah melakukan perjalanan riset.

"Berfokus pada perjalanan tubuh Rianto sebagai penari Lengger Lanang, yang menghadapi
sisi maskulinitas dan feminitas dalam tubuhnya, menjadikan tubuh sebagai ilmu humaniora
yang penting," lanjut Ifa menjelaskan soal visi mulia Kucumbu Tubuh Indahku.

Film itu memberi tema menumbuhkan spirit keberagaman budaya.

Sebelum akhirnya memutuskan menayangkannya di bioskop konvensional di Indonesia,


Fourcolours Film mempertimbangkan banyak hal. Proses hukum dan peraturan pemerintah
yang berlaku tentang peredaran film di bioskop telah dilalui dengan patuh.

Pada 26 November 2018 film Kucumbu Tubuh Indahku telah didaftarkan ke LSF.

"Hasilnya adalah dari keseluruhan adegan di dalam film, ada tiga bagian yang harus
disesuaikan untuk mendapatkan klasifikasi penonton 17 tahun ke atas. Setelah itu film
Kucumbu Tubuh Indahku mendapatkan Surat Lulus Sensor nomer
1668/DCP/NAS/REV/17/12.2023/2018 dan berlaku sampai dengan 12 Desember 2023," Ifa
menerangkan.

"Dengan semua pertimbangan tersebut film Kucumbu Tubuh Indahku kami edarkan bersama
jaringan bioskop dengan sangat terbatas," lanjutnya.

Pada akhirnya, Ifa mengajak semia untuk saling menghargai demi keberlangsungan hidup
masyarakat Indonesia yang damai dan tentram. Ia pun membuka tangan untuk kemungkinan
berdialog dengan pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan karya film kami ini.

"Kami juga mengimbau untuk semua pihak yang mungkin hanya mengenal film kami dari
permukaannya saja, untuk bersama mengisi diri tentang keberagaman Indonesia dan budaya-
nya, membuka hati dan pikiran untuk memahami film kami lebih jauh dengan menonton dan
berdiskusi. Demikian pernyataan resmi dari kami," tutupnya.

Kucumbu Tubuh Indahku bercerita tentang penari Lengger bernama Juno.

Sejak ditinggal ayahnya, Juno bergabung dengan sanggar tari Lengger Lanang. Tak diduga
tarian itu membuatnya menapaki perjalanan hidup yang berliku. Sampai pada akhirnya, Juno
bisa memahami dan menerima keindahan hidup sebagai seorang penari Lengger.

Tari Lengger Lanang merupakan budaya asli Indonesia, tepatnya berasal dari Banyumas.
Tarian itu mengharuskan penarinya menampilkan sisi maskulin dan feminin dalam satu
tubuh. Biasanya tarian itu dipentaskan lelaki, yang di keseharian mengubah diri jadi
perempuan.

Anda mungkin juga menyukai