Anda di halaman 1dari 22

Peranan GCG

dalam Model Bisnis


Modern
Business Ethics & Good Corporate Governance
(Etika Bisnis dan Tata Kelola Perusahaan)

Dr. Astrie Krisnawati, S.Sos., MSi.M

Sumber referensi: Osterwalder & Pigneur (2010)


MODEL BISNIS
A business model describes the rationale of how an
organization creates, delivers, and captures value
(Osterwalder & Pigneur, 2010)
BUSINESS MODEL CANVAS

Source: Osterwalder & Pigneur (2010)


Mengapa Good Corporate Governance (GCG)
Perlu diterapkan dalam Bisnis?
Latar Belakang
1. Latar Belakang Teoritis

 Adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian perusahaan 


Agency Problem

 Menimbulkan masalah keagenan karena perbedaan kepentingan (konflik


kepentingan) antara pemilik perusahaan (prinsipal) dengan pihak
manajemen (agen) (Jensen dan Meckling, 1976)

5
2. Latar Belakang Praktis

 GCG menjadi isu penting pasca krisis moneter 1997-1998

 Terjadinya berbagai skandal bisnis mendorong diterapkannya GCG

Di Amerika: Skandal rekayasa laporan keuangan oleh Akuntan Arthur Andersen dalam
Kebangkrutan Enron (2001), WorldCom (2002), Kasus Xerox (2002).

Di Indonesia: Kasus Insider Trading BCA (2001), mark-up Laporan Keuangan Kimia Farma,
Laporan Keuangan Ganda Lipo Bank (2002).

 Terjadinya Krisis Global di tahun 2008 yang berawal dari Subprime Mortgage

6
Definisi
Good Corporate Governance

Secara Umum
= Tata Kelola Perusahaan yang Baik

7
Definisi Corporate Governance
Istilah Corporate Governance pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury
Committee tahun 1992 dalam laporannya yang dikenal sebagai
Cadbury Report.

Pendefinisiannya berdasarkan 2 teori:


1. Teori Pemegang Saham (Shareholder Theory)
2. Teori Pemangku Kepentingan (Stakeholder Theory)

8
1. Teori Pemegang Saham (Shareholder Theory)

Perusahaan didirikan dan dijalankan untuk tujuan memaksimumkan


kesejahteraan pemilik/pemegang saham sebagai akibat dari investasi
yang dilakukannya, sering disebut sebagai teori korporasi klasik yang
sudah diperkenalkan oleh Adam Smith pada tahun 1776.

9
Definisi Corporate Governance berdasarkan
Shareholder Theory

• Parkinson (1994):
proses supervisi dan kontrol yang bertujuan untuk meyakinkan
bahwa manajemen perusahaan bertindak sesuai dengan
kepentingan para pemilik modal.

10
• Shleifer dan Vishny (1997):
cara atau mekanisme untuk meyakinkan para pemilik modal dalam
memperoleh imbal hasil (return) yang sesuai dengan investasi yang
ditanamkan.

• Rezaee (2007):
sebuah proses yang berkaitan dengan legal, regulasi (peraturan),
kontraktual, serta mekanisme dan praktek-praktek terbaik market-based
untuk menciptakan nilai substansial bagi pemilik modal dengan
melindungi kepentingan-kepentingan para pemilik modal lainnya.

11
2. Teori Pemangku Kepentingan
(Stakeholder Theory)

diperkenalkan oleh Freeman (1984), menyatakan bahwa perusahaan


adalah organ yang berhubungan dengan pihak lain yang berkepentingan,
baik yang ada di dalam maupun di luar perusahaan.

Definisi stakeholder ini termasuk karyawan, investor, pelanggan, kreditur,


supplier, dan masyarakat sekitar dimana perusahaan tersebut beroperasi.

12
Definisi Corporate Governance menurut
Stakeholder Theory
• Menurut Cadbury Committee (1992) :
Seperangkat aturan yang mengatur hubungan antara para pemegang
saham, manajer, kreditur, pemerintah, karyawan, dan pihak-pihak
yang berkepentingan lainnya baik internal maupun eksternal lainnya
yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka.

13
• Definisi Corporate Governance menurut Organization for
Economic Cooperation and Development (OECD, 2003):

Struktur yang oleh stakeholder, pemegang saham, komisaris, dan


manajer digunakan untuk menyusun tujuan perusahaan dan sarana
untuk mencapai tujuan tersebut, serta untuk mengawasi kinerja.

14
• Definisi Corporate Governance menurut Forum for Corporate
Governance in Indonesia (FCGI, 2001):

Seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara


pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan
serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya
sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan
kata lain sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan.

15
• Definisi Corporate Governance menurutThe Indonesian
Institute for Corporate Governance (IICG, 2000):

Proses dan struktur yang diterapkan dalam menjalankan


perusahaan, dengan tujuan utama meningkatkan nilai
pemegang saham dalam jangka panjang, dengan tetap
memperhatikan kepentingan stakeholder yang lain.

16
Menurut SK Menteri Negara/Kepala Badan Penanaman Modal dan
Pembinaan BUMN No. 23/M PM/BUMN/2000 tentang Pengembangan
Praktik GCG dalam Perusahaan Perseroan (PERSERO)

GCG =
prinsip korporasi yang sehat yang perlu diterapkan dalam
pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan semata-mata demi
menjaga kepentingan perusahaan dalam rangka mencapai maksud
dan tujuan perusahaan.

17
Menurut Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP, 2001)

GCG =
Komitmen, aturan main, serta praktik penyelenggaraan bisnis secara
sehat dan beretika.

18
Definisi Governance menurut United Nations
Development Programme (UNDP, 1997)

Pelaksanaan kewenangan/kekuasaan di bidang administrasi,


ekonomi, dan politik dalam mengelola berbagai urusan negara
guna mendorong terciptanya kondisi kesejahteraan, integritas
dan kohesivitas sosial dan kemasyarakatan.

19
 Good Governance mencakup hubungan yang
sinergis dan konstruktif di antara negara, sektor
swasta, dan masyarakat (society).

20
3 Pilar Pendukung Penerapan GCG

1. Negara & perangkatnya  regulator


 Menunjang iklim usaha yang sehat, efisien, & transparan
 Melaksanakan peraturan perundang-undangan
 Penegakan hukum secara konsisten

2. Dunia Usaha  pelaku pasar


 Menerapkan GCG sebagai pedoman dasar pelaksanaan usaha

3. Masyarakat  pengguna produk & jasa yang dihasilkan dunia usaha


 Menunjukkan kepedulian dan melakukan kontrol sosial

21
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai