BASTOMI
NRP : 165420123
PRODI : TEKNIKA
JUDUL : OPTIMALISASI PERAWATAN SISTEM
PEMIPAAN PADA KAPAL TB. BOJOMA II PT. TERA
LOGISTIC INDONESIA
PENDAHULUAN
• Pipa adalah sebuah selongsongan bundar (silinder berongga) yang digunakan untuk mengalirkan fluida cairan atau
gas. Pipa biasanya disamakan dengan istilah tube, pipa tersebut biasanya terbuat dari bermacam-macam bahan sesuai
dengan kebutuhannya, seperti: besi, tembaga, kuningan, plastic, pvc, alumunium, stainless. (Mukti Wibowo. 1974).
• Pipa adalah suatu batang silinder berongga yang dapat mengalirkan zat cair, uap, gas ataupun zat padat yang
dapat dialirkan berjenis tepung/ serbuk. Untuk pembuatan pipa disesuaikan dengan kebutuhan dan dibedakan dari
batas kekuatan tekanan, ketebalan dinding pipa, temperatur zat yang mengalir, jenis material berkaitan dengan korosi
dan kekuatan pipa tersebut.
• Pipa adalah benda berbentuk lubang silinder dengan lubang di tengahnya yang terbuat dari logam maupun bahan–
bahan lain sebagai sarana pengaliran atau transportasi fluida berbentuk cair, gas maupun padat yang berjenis serbuk.
Fluida yang mengalir ini memiliki temperature dan tekanan yang berbeda–beda. Pipa biasanya ditentukan berdasarkan
nominalnya, sedangkan tube adalah salah satu jenis pipa yang ditetapkan berdasarkan diameter luarnya.
• Warna–warna pemipaan di atas kapal yaitu seperti warna biru untuk pipa air tawar, warna hitam untuk pipa bilge, pipa
warna hijau untuk air laut, warna merah untuk pipa bahan bakar, warna kuning untuk pipa minyak lumas, warna silver
untuk pipa gas sedangkan warna abu-abu untuk pipa udara bertekanan.
BAGIAN” PIPA
• Body Pipa
• Body Pipa adalah bagian terpenting pada pipa atau
bagian utama dimana di dalam body pipa ini berongga
yang berfungsi sebagai media mengalirnya fluida.
Umumnya bagian dalam rongga pipa ini yang sering
mengalami kerusakan atau keropos akibat dari fluida
yang mengalir dengan tekanan tinggi, hal ini yang
sering terjadi pada instalasi pipa air laut karena
kandungan garam yang tinggi pada air laut sehingga
mempercepat proses pengorosian karena body pipa
yang digunakan di atas kapal umumnya terbuat dari
besi baja galvanis, baja hitam, baja campuran, stainless
steel, kuningan, tembaga ataupun aluminium.
BAGIAN” PIPA
• Flange
• Flange adalah suatu bagian
dari pipa yang berfungsi untuk
menghubungkan kedua pipa
dengan diameter yang sama.
Pada umumnya flange ini dilas
diujung pipa dan cara
menghubungkannya yaitu diikat
dengan baut dan mur.
BAGIAN” PIPA
• Elbow
• Elbow adalah jenis fitting yang
pertama, elbow merupakan komponen
pemipaan yang berfungsi untuk
membelokkan arah aliran pipa. Elbow
terdiri dari dua jenis yang paling umum
yaitu 45 derajat dan 90 derajat. Untuk
memperoleh sudut di atas, terkadang
elbow tersebut dipotong sesuai
kebutuhan untuk memperoleh sudut
tertentu
BAGIAN” PIPA
• House Connecting
• House connecting adalah bagian
ujung pipa yang berfungsi sebagai
penyambung antara pipa dengan selang,
bagian ini dibentuk dengan sedemikian
rupa sehingga dapat dilepas maupun
dipasang dengan mudah dan kuat. Pipa
house connecting sering dijumpai pada
pipa-pipa pengisian/bunker dan pipa
pemadam kebakaran
BAGIAN” PIPA
• Dudukan pipa
• Adalah bagian pipa yang
berfungsi untuk mengikat pipa
dengan dudukan atau dinding
kapal agar pipa tidak bergeser
ataupun bergetar sehingga tidak
menimbulkan gesekan yang
dapat menimbulkan
kebengkokan dan kebocoran
pada pipa.
BAGIAN” PIPA
• Korosi
• Korosi ialah reaksi redoks antara suatu logam dengan senyawa lain yang terdapat di sekitarnya (misal
air dan udara) dan menghasilkan senyawa yang tidak di kehendaki. Peristiwa korosi sering kita kenal
dengan istilah perkaratan. Korosi ini telah mengakibatkan kerusakan pada pipa yang sangat merugikan.
Biasanya logam yang paling banyak mengalami korosi adalah besi. Korosi terjadi melalui reaksi redoks,
dimna logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa
oksida atau karbonat. Karat pada besi berupa zat yang berwarna coklat merah dengan rumus kimia
Fe2O3.nH2O. Oksida besi (karat) dapat mengelupas, sehinga secara bertahap permukaan yang baru
terbuka itu mengalami korosi, berbeda dengan alumunium, hasil korosi berupa Al 2O3 membentuk lapisan
yang melindungi lapisan logam dari korosi selanjutnya. Hal ini dapat menerangkan mengapa pipa dari
besi lebih cepat rusak jika dibiarkan, sedangkan almunium lebih awet. Korosi secara keseluruhan
merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi sebagai anoda, dimana besi mengalami oksidasi.
• Dampak dari korosi pada pipa
• Karatan adalah istilah yang diberikan masyarakat terhadap logam yang mengalami kerusakan berbentuk keropos terhadap pipa.
Sedangkam bagian logam yang rusak dan berwarna hitam kecoklatan pada baja disebut karat. Secara teoritis karat adalah istilah
terhadap satu jenis logam saja yaitu baja, sedangakan secara umum istilah karat lebih tepat disebut korosi. Korosi didefinisikan
sebagai degradasi material (khususnya logam dan paduannya) atau interaksi akibat sekitarnya. Dilihat dari aspek elektrokimia,
korosi merupakan proses terjadinya transfer elektron dari logam ke lingkungannya. Logam berlaku sebagai sel yang memberikan
elektron (anoda) dan lingkungannya sebagai penerima elektron (katoda). Reaksi yang terjadi pada logam yang mengalami korosi
adalah reaksi oksidasi seperti yang sudah dijelaskan di atas. Dimana atom–atom logam larut ke lingkungannya menjadi ion–ion
dengan melepaskan elektron pada logam tersebut. Sedangkan dari (katoda) terjadi reaksi, dimana ion–ion dari ingkungan
mendekati logam dan menangkap elektron–elektron yang tertinggal pada logam.
• Pada kapal hal ini sering terjadi terhadap pipa, karena pipa–pipa di kapal sering berinteraksi langsung dengan zat atau ion-ion
yang dapat menyebabkan korosi dengan cepat, selain itu pipa-pipa di kapal berhubungan langsung dengan air laut. Yang mana air
laut mengandung zat garam yang berakibat terjadinya korosi yang cepat dan tidak hanya pipa–pipa yang dapat korosi, selain itu
juga material lainnya yang menggunakan logam selain pipa terkena dampaknya oleh terjadinya korosi maka dari itu pipa-pipa
dikapal harus diadakan perawatan secara periodik agar pipa-pipa di atas kapal khususnya di kamar mesin tidak berkarat (korosi).
PERAWATAN PADA PIPA
Karena pada umumnya pipa-pipa di atas kapal terbuat dari material besi maka harus dilakukan perawatan
rutin untuk menghindari masalah masalah di atas yang sering terjadi pada pipa yang berbahan dasar besi.
• Melakukan pengecekan pada sambungan–sambungan pipa, baik sambungan jenis flange, las, ataupun
sambungan ulir.
• Menghilangkan karat pada pipa dengan cara melakukan pengetokan dan menyikatnya dengan sikat yang
terbuat dari besi baja/mesin gerinda brush.
• Melakukan pengelasan pada bagian pipa yang berlubang agar tidak mengalami kebocoran terlalu besar.
• Melakukan pengecatan anti karat pada body pipa dan sambungan untuk mencegah terjadinya karat.
• Melakukan penggantian packing pipa yang sudah tidak layak pakai
• Membersihkan bagian dalam pipa yang tersumbat oleh kotoran dan kerak yang terlalu menumpuk.
• Pemasangan zink anode pada pipa sea chest biasanya dilakukan pergantian saat kapal mengalami
pengedokan.
ALAT-ALAT KESELAMATAN PADA PIPA
• Packing
• Berguna untuk mencegah kebocoran pada sambungan pipa antara flange dan flange. Penggunaan flange
harus sesuai dengan ukuran flange yang akan dipasangi packing, dan masing–masing fluida mempunyai
packing khusus seperti pipa aliran air menggunakan packing karet, packing tombo untuk fluida seperti minyak
lumas.
• By pass
• Berguna untuk mengalirkan fluida melalui jalan pintas alternative untuk menonaktifkan peralatan gerbang
air seperti kran, sehingga apabila ada kejadian yang mengakibatkan fluida tidak bisa mengalir, maka secara
otomatis fluida akan dikembalikan ke tempat semula atau ke tempat penampungan.
• Valve
• Berguna untuk untuk mengatur, mengontrol dan mengarahkan aliran fluida dengan cara membuka,
menutup atau mengalirkan sebagian fluida guna mendapatkan pressure yang rendah dan menghentikan aliran
fluida saat diadakannya perbaikan pipa
ALAT-ALAT KESELAMATAN PADA PIPA
• Ceratan (drain)
• Untuk memastikan ada aliran atau tidaknya di dalam pipa dan untuk
membuang fluida atau gas yang berada di dalamnya sehingga tidak
perlu melepas pipa.
• Thermometer
• Thermometer yang ada pada pipa untuk mengetahui temperatur fluida
yang mengalir di dalam pipa agar tidak melebihi atau kurang dari suhu
temperatur yang dibutuhkan.
PERALATAN UNTUK MENUNJANG PERAWATAN
SYSTEM PEMIPAAN
Adapun peralatan–peralatan yang digunakan untuk menunjang perawatan sistem perpipaan di
kapal yaitu :
• Kunci
• Untuk melepas atau memasang baut pada flange pipa atau baut yang mengikat pada body pipa.
Ukuran kunci menyesuaikan ukuran baut/mur.
• Palu
• Palu berfungsi untuk mengetok karat yang menempel pada body pipa, dan sambungan–
sambungan pengelasan pada pipa
• Brush
• Untuk membersihkan sisa atau serpihan karat yang sudah diketok dengan palu agar lebih bersih.
PERALATAN UNTUK MENUNJANG PERAWATAN
SYSTEM PEMIPAAN
• Takal
• Digunakan untuk mengangkat body pipa yang berukuran besar pada saat dilakukan pergantian pipa
untuk mempermudah proses pelepasan atau pemasangan.
• Welding
• Digunakan untuk menyambung pipa dengan metode pengelasan.
• Blender
• Digunakan u ntuk memotong pipa besi dengan metode pemanasan
• Rotan
• Digunakan untuk menyogok bagian dalam pipa yang tersumbat.
• Meteran
• Digunakan untuk mengukur pipa yang akan dipotong.