Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN KEPERAWATAN

INTRA PARTUM

OLEH
WIKA RISPUDYANI R, S.Kep, Ns
Persalinan

“Proses fisiologis dengan diikuti oleh


kontraksi uterus teratur yang
menghasilkan penurunan kepala dan
dilatasi serviks”
Proses Persalinan
 Teori persalinan
1. teori penurunan progesteron
2. teori oksitosin
3. teori peregangan otot rahim
4. teori janin
5. teori prostaglandin
Faktor yang mempengaruhi
keberhasilan persalinan
 Passage : rongga pelviks
 Passenger:
1. tengkorak janin
2. bahu janin
3. badan janin
4. posisi janin
 Power
 Psyche
Passege way
 Pelvic variation
a. Gynecoid : hampir 50% wanita
b. Antrophoid : 50% non white, 25% white
c. Android : 20% wanita
d. Platypelloid : < 3% wanita
The Passenger
Head Fetal
 Fetal lie  axis fetus dan axis ibu

 Fetal attitude  hubungan antara bagian fetal

 Fetal presentation  head, breech, shoulder

 Fetal position  presentasi


Konsep Persalinan Normal

 Persalinan eutosia : persalinan yang berjalan


dengan kekuatan sendiri (spontan dalam
bentuk belakang kepala, aterm dan hidup).
 Kerjasama 4 P berlangsung dengan baik.
Persalinan Distosia
 Persalinan yang berlangsung menyimpang dari
konsep eutosia, menunjukkan kegagalan
kerjasama 4 P.
 Sebelum persalinan dimulai terjadi:
1. penipisan/penurunan
2. tanda persalinan palsu
3. vaginal discharge
4. pecahnya ketuban
Mekanisme persalinan
Cardinal Movement
 Penurunan

 Fleksi

 Rotasi internal

 Ekstensi

 Rotasi eksternal

 Ekspulsi
Adaptasi fisiologi ibu thd proses
persalinan dan melahirkan
 Adaptasi kardiovaskular
cardiac output meningkat
blood pressure meningkat
heart rate meningkat
 Adaptasi gastrointestinal
motilitas dan absorbsi menurun
 Adaptasi metabolik
aktivitas metabolik meningkat
suhu meningkat
metabolisme karbohidrat meningkat
Asuhan Keperawatan Persalinan Normal

 Perkembangan aspek lingkungan selama


proses persalinan dan kelahiran : lingkungan
internal dan eksternal.

 Awal proses persalinan : pengkajian terhadap


“true or false labor”.
True Labor

 Kontraksi uterus : reguler, memanjang dan


menguat, intensitas meningkat pada saat berjalan,
rasa tidak nyaman mulai di belakang menjalar ke
abdomen, tidak hilang dengan relaksasi.
 Serviks : lunak, datar dan dilatasi.
 Fetus : mulai turun, masuk rongga pelvis.
False Labor
 Kontraksi uterus : irreguler, variatif, tidak
tentu, berhenti pada saat berjalan, rasa tidak
nyaman di belakang di atas fundus, hilang
dengan relaksasi.
 Serviks : lunak, datar dan tidak ada
perubahan dilatasi.
 Fetus : tidak ada perubahan posisi janin.
Asuhan Keperawatan Kala I
 Awal kontraksi hingga serviks berdilatasi sempurna
 Fase laten : mulai tjd kontraksi uterus, pengeluaran
lendir darah sampai pembukaan serviks 3 cm ,
kontraksi belum teratur 5-30 menit, durasi 10-30
detik, kekuatan kontraksi belum kuat.
 Fase aktif : pada nullipara pembukaan sedikitnya 1,2
cm/jam dan multipara 1,5 cm/jam, kekuatan
kontraksi sedang tiap 2-5 menit dengn durasi 30-90
detik.
Kala I
 Fase transisi, pembukaan 8-10 cm, intensitas
kontraksi uterus 2-3 menit.
 Primipara total 6-18 jam

 Multipara total 2-10 jam


Persalinan fase laten
Pengkajian:
 Dilatasi serviks, posisi dan presentasi

 Kaji status membran amnion

 Evaluasi pola kontraksi uetrus

 Pengkajian fisik

 Pemeriksaan laboratorium

 Status resiko maternal dan fetal


Pengkajian fase laten

 Riwayat ANC
 Kaji status fisiologis maternal dan fetal

 Adaptasi perilaku maternal terhadap


proses persalinan dan kelahiran.
Karakteristik kontraksi
 Frekuensi kontraksi: waktu dari mulai suatu
kontraksi ke kontraksi yang lain dicatat dalam
interval menit.
 Frekuensi kontraksi: waktu mulainya kontraksi
uterus sampai rileks lagi, diukur dalam detik.
 Intensitas kontraksi: kekuatan kontraksi lemah,
sedang kuat, dengan meraba fundus pada saat
kontraksi berlangsung .
Kondisi fisik secara umum dan
vital sign
 Temperatur dan respirasi cenderung normal tetapi bila
ada peningkatan lebih 37,2 derajat celcius maka
pernafasan respirasi akan meningkat juga, dimonitor
tiap 4 jam.
 Tekanan darah, pada persalinan terjadi peningkatan
cardiak output sekitar 300-500 ml darah 1x kontraksi,
kondisi lain yang mendukung adalah kecemasan dan
nyeri, dimonitor minimal tiap 1 jam.
Evaluasi janin
 Perkiraan tanggal kelahiran, kehamilan 38
minggu – 42 minggu
 TFU dihubungkan dengan usia kehamilan

 Membedakan posisi fetus dengan palpasi

abdomen
 Mendengarkan DJJ
Auskultasi Denyut Jantung
Janin
 Tiap 15 menit pada kala I
 Tiap 3-5 menit pada kala II
 Alat: stetoskop monoral (Laenec), Fetal Heart
Detector (Doppler)
 Tujuan :
1. keadaan umum janin
2. presentasi dan posisi
Keadaan umum janin
 DJJ  janin masih hidup
 Frekuensi normal 120 – 160 x/menit
 DJJ menjadi lambat pada puncak kontraksi, kembali normal
bila kontraksi menurun
 Keras tidaknya suara DJJ dipengaruhi:
1. letak punggung janin terhadap dinding abdomen
2. ibu gemuk
3. hidroamnion
Status cairan amnion
 Pastikan membran amnion utuh
 Bila bagian presentasi belum turun ke pintu atas panggul atau
pelvis kemungkinan tjd prolaps tali pusat  kompresi  fetal
disstress.
 Persalinan harus segera dilakukan segera setelah tjd ruptur
membran bila kehamilan sudah aterm.
 Resiko tjd infeksi intrauteri yg mengancam janin dan wanita
harus diberi antibiotik
 Pengeluaran meconium menunjukkan adanya fetal disstress 
hipoksia  fetal bowel relax  meconium
Pemeriksaan vagina

 Cervical dilatation
 Position of cerviks

 Fetal station

 Presentating part and fetal position


Persiapan fisik
 Penerimaan pasien di ruang bersalin
 Pengkajian secara umum riwayat kehamilan dan
persalinan
 Persiapan daerah perineal
 Enema atau ibu dipersilahkan BAB dulu, kontraindikasi
untuk riwayat perdarahan pervagina, arubsio palsenta.
Fase aktif persalinan
 Wanita harus berkonsentrasi pada teknik pernafasannya
dan membutuhkan seseorang yang mensupportnya.
 Posisi yang nyaman.
 Perawatan mulut atau es untuk membasahi mulut dan
bibir selain untuk referesing
 Asistensi untuk pemberian analgetik atau anastesi.
Persalinan Fase Transisi
Pengkajian:
 Dilatasi serviks

 Status emosi

 Sensasi BAB

 Diaphoresis, respirasi, mual, muntah


Asuhan Keperawatan Kala II
 Diawali dengan dilatasi sempurna serviks hingga
kelahiran bayi
 Intensitas kontraksi sedikitnya 50-90 dtk, interval 2-3
menit
 Multipara ±20 mnt
 Primipara ±2 jam
Askep ibu pada Kala II
Pengkajian:
 Status fisiologis ibu dan janin

 Status kemajuan persalinan

 Adaptasi perilaku

 Tingkat kenyamanan
Kala II
 Memimpin persalinan
 Melahirkan janin

 Di pelajari di skill lab


Askep Ibu Kala II Akhir

Pengkajian:
 Status fisiologi ibu dan janin

 Respon emosi dan mekanisme koping


Rencana keperawatan
 Mempertahankan teknik aseptik dan steril
 Memberikan/menyiapkan perangkat yang dibutuhkan dalam
proses persalinan
 Mengantarkan ibu ke ruang bersalin
 Mengatur posisi ibu untuk melahirkan
 Mensupport ibu selama pengeluaran janin
 Melakukan episiotomi bila perlu
Kelahiran Neonatus
Pengkajian:
 Kaji jalannya proses persalinan

 Kondisi neonatus

 Observasi reaksi dan indikator fisik


 APGAR Score:
HR: absent, <100, >100
RR: absent, slow reguler, good reguler
Tonus otot: flacid, flexion ext, active motion
Reflex: no respon, grimace, cry
Colour: blue, body pink/ext.blue,extrem. Pink.
 Mengidentifikasi respon keluarga thd neonatus
Nilai APGAR
Nilai
Tanda
0 1 2
Denyut jantung Tidak ada Lambat (<100) >100
(Pulse)
Pernafasan Tidak ada Lambat, Menangis
(Respiration) menangis dengan baik
lemah
Tonus otot Lemah Ekstremitas, Fleksi dengan
(Activity) sedikit fleksi baik
Refleks Tidak ada Menyeringai Menangis
(Grimace) respon
Warna kulit Biru,pucat Tubuh merah Merah muda
(Appearences) muda, ekst. seluruhnya
biru
Asuhan Keperawatan Kala III
 Diawali dengan keluarnya bayi dari uterus dan diakhiri dengan
keluarnya plasenta
 Waktu : hitungan menit  5-30 menit
 Melahirkan plasenta
mekanisme Schultze’s (melepas dari tengah)
mekanisme Duncan ( melepas dari tepi)
 Pemberian oksitosin
 Observasi kerusakan jalan lahir
 Perbaikan laserasi dan episiotomi
Asuhan Keperawatan Kala IV
 Diawali dengan keluarnya plasenta diakhiri dengan
kontraksi uterus
 Waktu : 4-12 jam
Pengkajian
 Monitor status fisiologis ibu
 Mengkaji posisi dan tonus uteri
 Monitor perdarahan pervagina
 Mengevaluasi kondisi perineum
 Mengkaji kondisi bladder
 Monitor status fisiologis neonatus
 Kaji respon neonatus
Rencana Keperawatan
 Support/fasilitasi tonus uteri
 Fasilitasi hidrasi dan eliminasi urine
 Tingkatkan rasa nyaman
 Fasilitasi untuk istirahat
 Fasilitasi adaptasi fisiologis bayi
 Fasilitasi interaksi ibu dan bayi
 Monitor komplikasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai