Analisis Tingkat Kepuasan Penumpang BRT
Analisis Tingkat Kepuasan Penumpang BRT
AHMAD AMINUDDIN
(E1A1 11 012)
BATASAN
MASALAH
ANGKUTAN ANTAR
KOTA
Angkutan pada
dasarnya adalah sarana
untuk memindahkan
orang dan barang dari ANGKUTAN DALAM
KOTA
suatu tempat ke tempat
lain. Permintaan akan
angkutan adalah jenis
permintaan tak ANGKUTAN
PEDESAAN
langsung, berawal dari
kebetuhan manusia
akan berbagai barang
ANGKUTAN LINTAS
dan jasa (Warpani, BATAS NEGARA
2002).
BUS RAPID
TRANSIT (BRT)
ANGKUTAN UMUM
MASAL
MAS RAPID
TRANSIT (MRT)
Costumer Satisfaction Index
(CSI)
(customer satisfaction index) merupakan pengukuran untuk
menentukan tingkat kepuasan konsumen secara keseluruhan dengan
pendekatan yang mempertimbangkan tingkat harapan dari faktor-
faktor yang diukur.
Menentukan Mean
MIS t
Importance Score (MIS) WFt p
MIS
t 1
t
WSt WFt x MSSi
n
Yt
Keterangan :
WFt p
MIS t
WSt WFt x MSSi
MIS
t 1
t
Menentukan CSI
WSt Keterangan :
CSI t 1
x100% p = atribut kepentingan ke-p
HS HS = (Highest Scale) Skala maksimum yang digunakan
METODOLOGI PENELITAN
06 (PUUWATU-KANMPUS
2017 2
IAIN KENDARI)
jaya I-Jl. P2ID - Jl. Balai Kota - Jl. Malik Raya -Jl.Buburanda - jl.
JENIS KELAMIN
JENIS KELAMIN PRIA JENIS KELAMIN WANITA
Jenis Kelamin
26%
74%
Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
4%
TINGKAT PENDIDIKAN
37% Mahasiswa
TINGKAT PENDIDIKAN S1
TINGKAT PENDIDIKAN S2
59%
Hasil Rekapitulasi Persepsi Responden Dengan Model CSI
(Costumer Satisfaction Index)
Tingkat Weight
N Tingkat Weight
Indikator Harapan Factor
o Pelaksanaan (X) Score (WS)
(Y) (WF)
Keselamatan moda transportasi angkutan kota
1
(pete-pete) 4,19 4,03 0,079 0,33
Jaringan transportasi angkutan kota (pete-pete)
2
3,21 3,28 0,065 0,21
Kelakuan sopir (kesopanan tidak merokok,
tidak ugal-ugalan, berpakaian rapi, memiliki
3
identitas yang jelas)
3,43 3,61 0,071 0,24
Kesesuaian dari angkutan umum kota (pete-
4 pete)
2,95 3,12 0,061 0,18
5 Waktu tempuh dan tingkat kemacetan 3,95 4,13 0,081 0,32
Kemudahan untuk mencapai titik akses
6 angkutan kota (pete-pete)
3,12 3,29 0,065 0,20
7 Biaya atau tarif angkutan umum kota 4,40 4,68 0,092 0,41
Kenyamanan (ketenangan dan kenikmatan
8 angkutan kota)
4,19 4,50 0,089 0,37
9 Ketersediaan dan kualitas fasilitas 3,85 3,76 0,074 0,29
1 Kebersihan/kenyamanan fasilitas angkutan kota
0 (pete-pete)
3,77 3,75 0,074 0,28
1 Pengoperasian angkutan umum kota
1 berdasarkan regulasi atau aturan
3,80 3,72 0,073 0,28
Keamanan angkutan kota dari gangguan
1 manusia (pencopetan dan pemalakan atau
2 pungutan liar)
4,53 4,68 0,092 0,42
1 Tingkat polusi udara (gas buangan, getaran dan
3 kebisingan
4,15 4,23 0,083 0,35
Jumlah (∑) 35,76 50,78 3,87
Costumer Satisfaction Index (CSI) 77,40
Berdasarkan hasil No Nilai Index Keterangan
rekapitualsi pada tabel 1 81% - 100% Sangat Puas
sebelumnya dengan
2 66% - 80,99% Puas
menggunakan metode
Customer Satisfaction 3 51% - 65,99% Cukup Puas
Index maka diperoleh nilai 4 35% - 50,90% Kurang Puas
Weight Score (WS) sebesar
3.87 yang nantinya nilai 5 0% - 34,99% Tidak Puas
tersebut menjadi parameter Sumber : Menurut Fitriani, et.al (2014:287)
untuk menentukan persepsi
responden dalam
menetukan standar nilai
Costumer Satisifaction Dari data nilai indeks diatas dapat
Index yang diakumulasikan dilihat bahwa tingkat pelaksanaan dan
pada tabel Skala Customer tingkat harapan angkutan brt Trans Lulo
Satisifaction Index (CSI) Kendari yang di akumulasi berdasarkan
nilai Weight Score sebesar 3,87 berada
pada posisi range 0% - 77,40% dan
dikategorikan PUAS dengan kinerja
Bus Trans Lulo kendari.
Berdasarkan data yang
diperoleh, maka dapat Penilaian Responden
diketahui bahwa penilaian Series1
responden secara umum di
lokasi penelitian angkutan
bus Trans Lulo Kota Kendari
koridor 06 Puuwatu-kampus
IAIN kendari sebagian besar
Masyarakat atau pengguana
88
jasa angkuta Trans Lulo
Kendari setuju dengan
subtitusi atau peralihan
angkutan Kota (Pete-pete) ke
12
BRT (Bus Rapid Transit). 0
Dengan presentase sebagai setuju ragu-ragu tidak setuju
berikut : Setuju (88), Tidak penilaian responden
Jika jumlah Pete-pete pada trayek yang dilalui Bus Trans Lulo berjumlah 234
kendaraan, disubtitusi 100 kendaraan dari jumlah angkutan Kota Pete-pete
Kendari trayek R02 (sehingga jumlah Pete-pete menjadi 234-100 = 134
kendaraan), dan digantikan dengan Bus berkapasitas 40 penumpang, maka
jumlah Bus yang dibutuhkan adalah sebagai berikut.
Jumlah Pete-pete yang disubtitusi = 100 kendaraan
Jumlah penumpang yang tersubtitusi = 100 x 12 penumpang
= 1200 penumpang
Kapasitas Bus yang digunakan = 40 penumpang/Bus
Jumlah Bus yang dibutuhkan = 1200 penumpang/40 penumpang/Bus
= 30 Bus
Dan jika angkutan Kota Pete-pete Kendari di trayek R02 jalur Kampus Baru
Universitas Halu Oleo sampai Kota Lama yang berjumlah 393 kendaraan
disubtitusi secara keseluruhan maka jumlah Bus yang dibutuhkan adalah
sebagai berikut.
Jumlah Pete-pete yang disubtitusi = 234 kendaraan
Jumlah penumpang yang tersubtitusi = 234 x 12 penumpang
= 2808 penumpang
Kapasitas Bus yang digunakan = 40 penumpang/Bus
Jumlah Bus yang dibutuhkan = 2808 penumpang/40 penumpang/Bus
= 70 Bus.
KESIMPULAN
Pola Substitusi angkutan umum dalam hal ini angkutan Kota (Pete-
pete) Kendari terhadap angkutan umum masal berbasis Bus Rapid
Transit (BRT) menghasilkan keuntungan karena angkutan Bus Rapid
Transit mempunayai kapasitas yang lebih besar dari dari angkutan
Kota (Pete-pete) sehingga hal ini dapat meminimalisir tingkat
kemacetan lalulintas Kota Kendari.
SARAN