PAPI Precision Approach Path Indicator
PAPI Precision Approach Path Indicator
,MM
Juanda International Airport-Surabaya
PMO-PT. Angkasa Pura Airport
(TERBATAS UNTUK KALANGAN SENDIRI)
VISUAL APPROACH SLOPE
Visual approach slope yang disetujui digunakan pada
aerodrome sipil di Indonesia :
T – VASIS
AT – VASIS.
Double side PAPI (A full Bi-lateral PAPI configuration)
PAPI
Instalasi standard
PRECISION VISUAL LANDING AID
Di Aerodrome Internasional, T-Vasis atau Double Side
PAPI (Port Side Wing Bar - sisi kiri runway dan
Starboard Side Wing Bar - sisi kanan runway ).
Jika peralatan tersebut tidak praktis digunakan,
AT-VASIS atau PAPI masih dapat diterima.
AT-VASIS atau PAPI harus dipasang di sisi kiri runway
(Port Side Wing Bar) atau hal tersebut tidak dapat
dilakukan, alternatif pemasangan di sisi kanan runway
(Starboard Side Wing Bar).
Sisi kiri atau kanan runway dipandang dari threshold.
PERHITUNGAN DAN PENETAPAN LOKASI PAPI
Umum
Precision Approach Path Indicators
(PAPI) merupakan salah satu alat bantu
pendaratan visual berfungsi memandu
pesawat udara yang akan mendarat,
dengan memberikan panduan sudut
pendaratan yang tepat dan aman.
Pada instrument runway yang dilengkapi
ILS, besarnya sudut pendaratan PAPI
harus sama dengan sudut pendaratan ILS.
Standard Teknis Penempatan PAPI / APAPI.
Obstruction Protection Surface
Sebelum menetapkan lokasi unit-unit PAPI / APAPI
terlebih dahulu harus ditetapkan bidang proteksi lahan
penempatan PAPI/APAPI terhadap rintangan yang ada
(obstruction protection surface).
Karakteristik bidang proteksi ini meliputi zona take off –
climb pada OLS/KKOP.
Bila studi aeronautical mengindikasikan bahwa obyek-
obyek yang telah ada, berada di atas bidang proteksi
dapat menimbulkan gangguan keselamatan
penerbangan, maka beberapa hal dibawah ini dapat
dipertimbangkan :
a.
OBSTRUCTION CLEREANCE SURFACES
Meninggikan secukupnya sudut pendaratan (approach slope) dari system
(naikkan hingga 3,3o untuk jet propelled; 4o untuk wide body)
b. Mengurangi sudut pelebaran (azimuth spread) dari system, sehingga
obyek berada diluar perbatasan bidang (normal 7,5o, rubah hingga 5o)
c. Merubah arah dari system dan bidang proteksinya, tetapi tidak boleh
lebih dari 5%.
d. Memindahkan threshold secukupnya.
e. Bila “c” dan “d” tidak dapat dilaksanakan, pindahkan secukupnya system
menjahui ambang landasan (threshold) untuk menambah ketinggian
pesawat saat melintas ambang landasan Threshold Crossing Height/TCH,
sehingga sama dengan ketinggian obyek.
f. Obstruction Protection Surface dapat juga berpedoman pada ICAO,
disebut Obstacle Clearance Surface (OCS), yang menetapkan berupa
bidang 1o dibawah sudut yang ditetapkan sebagai batas bawah indikasi
“On Slope” (sudut yang dipersyaratkan).
Obstacle Assessment Surfaces
Obstacle Assessment Surfaces (OAS) harus disurvai
dan diukur untuk mengetahui adanya obstacle di
setiap ujung runway yang akan dipasang :
T – VASIS,
AT – VASIS.
PAPI
STANDARD OAS
Garis dasar Lebar 150 m, bersentuhan dengan garis
dasar approach surfaces, 60 meter dari threshold.
Kemiringan (slope) : 1,9o
Kemiringan ke arah luar (splay) : 7,5o ke arah luar.
Dimulai dari ujung garis dasar (base line).
Panjang : 9 km (5 nm) diukur dari garis dasar.
Jika approach slope 2,75o terdapat obstacle ≥ 1,9o,
maka approach slope disesuaikan hingga maks 3,3o
untuk jet propelled atau 4o untuk wide body, maka
OAS menjadi 2,2o.
ILUSTRASI OAS
Pengukuran Ketinggian /
Elevasi.