Anda di halaman 1dari 13

Prolapsus Tali Pusat

(Cord Prolaps)
Prolaps Tali Pusat
Prolaps tali pusat terjadi ketika tali pusat keluar
dari uterus sebelum janin.
Epidemiologi
 Insiden Prolaps Tali Pusat
Insiden terjadinya prolpas tali pusat adalah 1 : 3000 kelahiran, tali pusat
menumbung kira-kira 1 : 200 kelahiran, tetapi inseden dari occult prolapse
50% tidak diketahui.

- 0,5 % pada presentasi kepala


- 5 % letak sungsang
- 15 % pada presentasi kaki
- 20 % letak lintang
Pembagian Prolaps Tali Pusat
Prolaps tali pusat dapat diklasifikasikan sbb:
1. Tali pusat terkemuka, bila tali pusat berada di
bagian terendah janin dan ketuban masih intak.
2. Tali pusat menumbung bila tali pusat keluar
melalui ketuban yang sudah pecah, ke servix dan
turun ke vagina.
3. Occult prolapse, tali pusat berada di samping
bagian terendah janin turun ke vagina. Tali pusat
dapat teraba atau tidak, ketuban dapat pecah
atau tidak.
Etiologi Prolaps Tali Pusat
 Faktor predisposisi prolaps tali pusat adalah bagian terendah janin
tidak memenuhi PAP dan servix.
 Faktor etiologi:
– presentasi abnormal  letak lintang (presentasi kaki)
– Prematuritas
– Gemeli
– Polihidramnion  bagian terendah janin tdk engage
– Multipritas  faktor prediposisi malpresentasi
– Disproporsi janin-panggul
– Tumor panggul  menganggu masuknya bag. Terendah janin
– tali pusat trllu panjang (>75 cm)
– Plasenta letak rendah
– Ketuban pecah dini
– amniotomi
Patomekanisme
Etiologi Prolaps Tali Pusat

Prolaps tali Pusat

Obstruksi Lengkap Tali Pusat Obstruksi Sebagian Tali Pusat

Diatasi/Dikoreksi
Obstruksi Penutupan vena umbilikal
Obstruksi Hilang
Menetap mendahului arteri umbilikal
DJJ Kembali Deselerasi DJJ
Normal Hipovolemi
Hipoksia
Akselerasi DJJ
Kematian Janin
Penegakkan Diagnosis
Daignosis prolapse tali pusat dapat melibatkan beberapa cara:
1. Melihat tali pusat keluar dari introitus vagina
2. Teraba secara kebetulan tali pusat pada waktu
pemeriksaan dalam
3. Auskultasi terdengar DJJ irregular sering dengan
bradikardi yg jelas terutama berhubungan dengan
kontraksi uterus
4. Monitoring denyut jantung janin yang berkesinambungan
memperlihatkan adanya deselerasi variable
5. Tekanan pada bagian terendah janin oleh manipulasi
eksterna terhadap PAP menyebabkan penurunan detak
jantung tiba2 yang menandakan kompresi tali pusat
6. Dapat juga ditegakkan dengan USG Doppler.
Gambaran USG Color Doppler Prolaps
Tali Pusat
Penatalaksanaan Umum
Posisi Knee-chest
Penatalaksana Khusus
Di rumah sakit, bila persalinan pervaginam tidak dapat segera berlangsung (persalinan kala
I), lakukan seksio sesarea. Penanganan yang harus dikerjakan adalah sebagai berikut:
– Dengan memakai sarung tangan steril/disinfeksi tingkat tinggi (DTT), masukkan
tangan melalui vagina dan dorong bagian terendah janin ke atas.
– Tangan yang lain menahan bagian terendah di suprapubis dan nilai keberhasilan
reposisi.
– Jika bagian terendah janin telah terpegang kuat di atas rongga panggul, keluarkan
tangan dari vagina dan letakkan tangan tetap di atas abdomen sampai operasi siap.
– Jika tersedia, berikan salbutamol 0,5 mg IV secara perlahan untuk mengurangi
kontraksi uterus.
Bila persalinan pervaginam dapat segera berlangsung (persalinan kala II), pimpin persalinan
sesegera mungkin.
– Presentasi kepala: lakukan ekstraksi vakum atau cunam dengan episiotomi
– Presentasi sungsang: lakukan ekstraksi bokong atau kaki lalu gunakan forsep Piper
atau panjang untuk mengeluarkan kepala
– Letak lintang: segera siapkan seksio sesaria
Siapkan segera resusitasi neonatus
Prognosis
 Kematian perinatal sekitar 20-30%
 Prognosis bergantung pada beberapa factor :
1. Angka kematian bayi premature dengan
prolapse tali pusat 4x lebih tinggi dari bayi
aterm
2. Bila gawat janin disertai detak jantung yang
abnormal,cairan meconium, pulsasi tali pusat
lemah prognosis buruk
3. Diagnosis prolapse tali pusat dini memperbaiki
prognosis.

Anda mungkin juga menyukai