DM Upaya Pencegahan Dan Pengendalian DM Pada Pelayanan Terpadu PTM Di FKTP
DM Upaya Pencegahan Dan Pengendalian DM Pada Pelayanan Terpadu PTM Di FKTP
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu melakukan Pencegahan Terpadu PTM di FKTP sesuai
dengan Permenkes Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu:
• Menjelaskan pengertian Penyakit Diabetes melitus dan gangguan metabolik serta faktor resikonya
• Melakukan upaya promotif dan preventif Penyakit Diabetes melitus dan gangguan metabolik
• Melakukan deteksi dini faktor risiko Diabetes melitus dan gangguan metabolik
Latar belakang dan fakta
Number of People with Diabetes
(Prevalence and Undiagnosed)
PREVALENSI DM MENURUT
HASIL RISKESDAS 8.5%
6.9%
5.7%
2. Dapat dimodifikasi:
• Kegemukan (BB 120% BB idaman atau IMT 23 kg/m2) dan lingkar perut pria ≥ 90 cm dan
wanita ≥ 80 cm
• Kurangnya aktivitas fisik
• Hipertensi, tekanan darah diatas 140/90 mmHg
• Riwayat dislipidemia, kadar lipid (Kolesterol HDL ≤ 35 mg/dl dan atau Trigliserida 250 mg/dl)
• Memiliki riwayat penyakit kardiovaskular
• Diet tidak sehat, dengan tinggi gula dan rendah serat
• Merokok.
Tanda dan Gejala
Keluhan Klasik, yaitu:
PRE-DIABETES DIABETES
Mikrovaskuler;
• Retinopati
• Nefropati
• Neuropati / Kaki Diabetes
Makrovaskuler;
• PJK
BP=blood pressure;
Daly A, Power MA. Medical Nutrition Therapy.
QOL=quality of life
• Stroke Diabetes Mellitus and Related Disorders; Medical
Management of Type 2 Diabetes, 7th Edition.
American Diabetes Association, 2012.
KOMPLIKASI DIABETES
Cataract CVA
Retinopathy
Blindness Premature coronary artery
disease (angina, MI, CHF)
Autonomic (Gastroparesis,
Nephropathy
(renal failure) diarrhea)
Impotence
Peripheral
Vascular Disease
(amputation)
Diet
Management
Oral Anti
Diabetic And or Physical Activity
Insulin Injection
Monitring Education
Pedoman Pemberian Makan
19
Tepung & makanan yang terbuat dari
tepung-tepungan (HINDARI / BATASI)
GULA ???
Minyak / makanan yang mengandung lemak
tinggi (HINDARI / BATASI)
Makanan Rendah Kalori
(DIANJURKAN)
23
Keuntungan Latihan Fisik utk Pasien
Diabetes: Umum
• Menurunkan faktor risiko kardiovaskular
Horton ES. Exercise. Therapy for Diabetes Mellitus and Related Disorders. In: Medical Management of Type 2 Diabetes.
7th Edition. American Diabetes Association, 2012.
PENATALAKSANAAN DM DALAM JKN
Peserta BPJSK: Peningkatan benefit (Promotif & Preventif), Peningkatan kualitas kesehatan
Paparan Resmi PT Askes (Persero) BPJS Kesehatan: Pengelompokan & pencegahan risiko sakit dan strategi pengendalian biaya www.ptaskes.com
Program rujuk balik
Permenkes No 59 Tahun 2014
Program Rujuk Balik (PRB) pada penyakit-penyakit
kronis: Optimalisasi peran Dokter
1. Diabetes mellitus Layanan Primer sebagai
2. Hipertensi Gatekeeper sekaligus Manager
3. Jantung Kesehatan bagi Peserta
4. Asma
5. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
6. Epilepsy
7. Gangguan kesehatan jiwa
8. Stroke, dan
Transfer Of Knowledge dari
9. Sindroma Lupus Eritematosus (SLE)
10. Penyakit kronis lain yang ditetapkan Menteri Dokter Spesialis /Sub Spesialis
Kesehatan bersama Organisasi Profesi ke Dokter Layanan Primer
wajib dilakukan bila kondisi pasien sudah dalam
keadaan stabil, disertai dengan surat keterangan
rujuk balik yang dibuat dokter spesialis/sub spesialis.
Meningkatkan efektifitas
pelayanan kesehatan bagi
peserta penderita penyakit
kronis
Konsep Penyediaan Obat DM
dalam JKN
*p<0,0001, **p=0,035
Stratton IM et al, UKPDS 35, BMJ2000, 321: 405-412
RUJUK BALIK
Pelayanan obat program rujuk balik diberikan untuk penyakit kronis meliputi
diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung, asma, Penyakit Paru
Obstruktif Kronik (PPOK), epilepsi, gangguan kesehatan jiwa kronik, stroke,
dan Sindroma Lupus Eritematosus (SLE)
Pelayanan obat program rujuk balik : MENGGUNAKAN OBAT RUJUK BALIK
YANG TERCANTUM DI FORNAS, diberikan oleh ruang farmasi, apotek atau
instalasi farmasi klinik pratama yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Harga obat program rujuk balik yang ditagihkan kepada BPJS Kesehatan
mengacu pada harga dasar obat sesuai e- Catalogue ditambah biaya
pelayanan kefarmasian.
PEMERIKSAAN PENUNJANG RUJUK BALIK
34
SITUASI OBESITAS
• Peningkatan prevalensi obesitas tahun 2010
sebesar 11.7% menjadi 15.4% tahun 2013
(Riskesdas, 2013). Diperkirakan meningkat pada
tahun 2025 sebesar 50% (WHO,2011)
• Obesitas berkaitan erat dengan kejadian PTM dan
menyebabkan kematian pada 2.8 Juta orang
dewasa setiap tahunnya ( WHO, 2013)
• Obesitas telah menjadi Indikator Pembangunan
Nasional RPJMN tahun 2015-2019 dan Renstra
Kemenkes tahun 2015-2019.
DEFINISI
OBESITAS MERUPAKAN PENUMPUKAN LEMAK YANG BERLEBIHAN
AKIBAT KETIDAKSEIMBANGAN ASUPAN ENERGI (ENERGI INTAKE) DGN
ENERGI YANG DIGUNAKAN ( ENERGI EXPENDITURE) DALAM WAKTU
LAMA
Klasifikasi
Berdasarkan Indeks Massa Tubuh IMT = BB (kg)
TB2 (m)
Thrifty
phenotype
effects
Physiologic
and
metabolism
Thrifty
genotype
effects
Genetic
30%
Modified by Nugraha, 2010
PERUBAHAN POLA HIDUP
vs
Makanan serat , pola Kelola stress
makan seimbang
Stress Paparan
berlebihan berbahaya
Proteksi diri
39
HIPERTENSI METABOLIC SYNDROME DIABETES MELLITUS
41
KEBIJAKAN PENGENDALIAN OBESITAS Program
Indonesia
Peningkatan upaya promotif dan preventif dengan Sehat
tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
• Promosi Kesehatan Peningkatkan pola makan sehat dan rendah gula, garam,
lemak guna mencegah faktor risiko PTM
• Strategi Nasional Penerapan Pola Konsumsi Makanan dan Aktivitas Fisik untuk
Mencegah Penyakit Tidak Menular ; Fokus Implementasi pada upaya promosi
pangan beragam, bergizi seimbang dan aman serta aktivitas fisik yang baik,
benar, terukur dan teratur yang dilakukan setiap individu dalam konteks
promotif dan preventif PTM.
• Pelaksanaan CERDIK Di Sekolah
• Kolaborasi dan penguatan berbagai upaya pengendalian Obesitas yang ada
dimasyarakat
PENCEGAHAN DIABETES MELITUS DAN OBESITAS
DETEKSI DINI DIABETES MELITUS DAN OBESITAS
CEK KADAR
GULA DARAH
INDEKS
CEK LINGKAR MASSA
PERUT TUBUH (IMT)
KRITERIA PENGENDALIAN DM DAN OBESITAS
FAKTOR RISIKO BAIK BURUK
Gula Darah Puasa < 126 > 126
Gula Darah 2 Jam PP < 200 > 200
Gula Darah Sewaktu < 200 > 200
Kolesterol Darah Total < 200 > 200
Tekanan Darah < 140/90 > 140/90
Indeks Masa Tubuh (IMT) < 25 > 25
Lingkar Perut P < 90 cm W < 80cm P > 90 cm > 80 cm
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu:
• Menjelaskan pengertian Penyakit Diabetes melitus dan gangguan metabolik serta faktor resikonya
• Melakukan upaya promotif dan preventif Penyakit Diabetes melitus dan gangguan metabolik
• Melakukan deteksi dini faktor risiko Diabetes melitus dan gangguan metabolik
AYO...PRAKTEK
DETEKSI DINI
DIABETES MELITUS DAN
GANGGUAN METABOLIK DI
FKTP
PRAKTEK
1. Praktek pemeriksaan antropometri
a. Pengukuran indeks massa tubuh (IMT)
b. Pengukuran lingkar perut
2. Pengukuran Gula darah
Terima kasih