Anda di halaman 1dari 8

METODE

PEMBELAJARAN KLINIK
COACHING
Kelompok 10
1. Anindya Annisa
2. Hanif Nurvitarani A.
3. Mahfida Andriani
4. Risky Ika Septiana P
Definisi
 Coaching adalah keterampilan klinik diciptakan melalui
sebuah proses Metode penugasan membuat catatan dan
laporan tertulis (Eksperensial).
 Metode ini merupakan metode yang memberikan penugasan
yang membuat catatan dan laporan secara tertulis, dilahan
praktek.
 Metode ini meliputi penugasan klinik, penugasan tertulis,
simulasi dan permainan
Tujuan
 Menstimulan pengembangan keterampilan peserta secara
individual
 Membantu peserta menggunakan pekerjaan sebagai
pengalaman pembelajaran dengan bimbingan dan
mengembangkan profesional peserta
 Memberi kesempatan kepada peserta untuk melengkapi
pekerjaan yang diberikan fasilitator dan pada saat yang
sama mempersiapkan keterampilan peserta dalam
mengambil tanggung jawab dan pekerjaan mendatang
 Meningkatkan kemampuan kemandirian belajar dari peserta
dan mengatasi permasalahan yang dihadapi mereka
Praktek ketrampilan oleh mahasiswa dibawah pengawasan
pembimbing klinik, pertama dengan model kemudian dengan klien.

Demonstrasi ketrampilan Evaluasi kompetensi


klinik oleh pembimbing PROSES keterampilan oleh
klinik. mahasiswa lain

Proses coaching adalah untuk menetapkan dan menjelaskan arah dan tujuan serta
untuk mengembangkan rencana-rencana kerja untuk mencapai tujuan.
1. Tahap Orientasi
Tahap perkenalan dan tahap
pengkondisian.

4. Tahap Penutup
Evaluasi terhadap apa yang 2. Tahap Klarifikasi
TEKNIK COACHING
telah dicapai coachee dari Analisis permasalahan.
proses coaching.

3. Tahap Pemecahan (Perubahan)


Peran Pembimbing
Peranan pelatih adalah memfasilitasi terjadinya proses belajar.
Pelatih membimbing para peserta ke arah ditemukannya
pengetahuan baru dan didapatkannya keterampilan baru atau
perbaikan keterampilan.
Pelatih juga berupaya mempengaruhi sikap peserta dengan
berfungsi sebagai model peran.
Sebagai contoh, pelatih hendaknya memperagakan keterampilan
secara lengkap dan akurat. Penampilan yang tidak sesuai standar
dapat menghasilkan hal-hal yang tidak sesuai standar pula.
Keuntungan

a. Dapat mendorong kemampuan masing-masing individu sesuai dengan minatnya.


b. Dapat menilai masing-masing peserta dengan berbagai metode penilaian
termasuk observasi.
c. Dapat mengikuti lebih dekat setiap perkembangan peserta.
d. Coaching lebih pada pendekatan personal dibanding dengan training kelompok.
e. Peserta merasa lebih termotivasi dan bertanggung jawab untuk melakukan
keterampilan yang baru dipelajari karena bimbingan berlangsung terus menerus
dan personal.

Kelemahan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai