Anda di halaman 1dari 13

Pendidikan Kelompok 5:

1. Tricilya Enies Setyo


Kewarganegaraan
(195040100113001)
2. Desna Maya Saputri
(195040100113010)
3. Rida Dwi Amelia
(195040100113011)
4. Alfina Khoirun Nikma
(195040100113031)

Agribisnis A
CIVIL SOCIETY DAN
DEMOKRATISASI
Sejarah dan perkembangan
01 demokrasi

02 Pilar-pilar demokrasi

Peran civil society dalam


03 demokratisasi menuju masyarakat
madani

04 Studi kasus
S ejarah Demokrasi
Secara etimologis “demokrasi terdiri dari dua kata yang
bersal dari bahasa Yunani yaitu “demos” yang artinya rakyat
atau penduduk suatu tempat dan “cratein” atau “cratos” yang
berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi secara bahasa adalah
keadaan dimana dalam sistem pemerintahannya kedaulatan
berada ditangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam
keputusan bersama rakyat, rakyat yang berkuasa, pemerintahan
rakyat dan kekuasaan oleh rakyat.
Demokrasi tercetus dari paham atau sebagai ajaran Plato
(429 – 347 SM) dan Aristoteles (384 – 322 SM) dalam bentuk
pemerintahan Klasik. Dan pada masa Yunani Kuno, berlangsung
dalam kondisi sederhana dengan wilayah Negara hanya terbatas
pada sebuah kota kecil dengan jumlah penduduk sekitar
300.000 orang.
Demokrasi juga berawal pada Negara Amerika yang
S ejarah Demokrasi
Sejak Indonesia merdeka dan berdaulat sebagai sebuah
negara pada tanggal 17 Agustus 1945, para Pendiri Negara
Indonesia (the Founding Fathers) melalui UUD 1945 telah
menetapkan bahwa Negara Kesatuan Republik menganut paham
atau ajaran demokrasi, dimana kedaulatan (kekuasaan tertinggi)
berada ditangan Rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Dengan demikian berarti
juga NKRI tergolong sebagai negara yang menganut paham
Demokrasi Perwakilan (Representative Democracy). Penetapan
paham demokrasi sebagai tataan pengaturan hubungan antara
rakyat disatu pihak dengan negara dilain pihak oleh Para Pendiri
Negara Indonesia yang duduk di BPUPKI tersebut, kiranya tidak
bisa dilepaskan dari kenyataan bahwa sebahagian terbesarnya
pernah mengecap pendidikan Barat, baik mengikutinya secara
langsung di negara-negara Eropa Barat (khususnya Belanda),
• Perkembangan Demokrasi di Indonesia
1. Penerapan Demokrasi Parlementer (1950 – 1959
2. Demokrasi Terpimpin/orde lama (1959
Pada masa awal pemerintahan, Indonesia – 1965)
menggunakan UUD Sementara sebagai Menurut Soekarno, demokrasi terpimpin adalah
landasan hukum konstitusi negara. Demokrasi demokrasi yang dipimpin oleh hikmat
pada periode ini hanya menjadi pemersatu dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan
alat koalisi antar suku dan agama yang perwakilan. Meskipun secara normatif
beragam untuk dapat menjadi bangsa. Namun konstitusional ditetapkan bahwa Kedaulatan ada
demokrasi ini kurang cocok ditetapkan karena ditangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya
dalam prosesnya timbul banyak perpecahan oleh MPR, namun secara praktis justru kedaulatan
sepenuhnya berada ditangan Presiden. Dalam
politik dan partai-partai politik yang
3. Demokrasi Pancasila/orde baru prateknya pada masa
4. Demokrasi PascaituOrdelebihBaru/Reformasi
terlihat mengarah
mendominasi terpecah belah
(1965-1998)
Masa pemerintahan presiden Soeharto, sistem kepada
Wacana otoriter yang
demokrasi memusatkan
reformasi
(1998-sekarang) kekuasaannya
erat kaitannya dengan
demokrasi Indonesia bisa dibilang berantakan. pada Presidencivil
pemberdayan saja .
society dan penegakan HAM serta
mengembalikan kedaulatan kepada rakyat. Dimulai
Hak rakyat tidak tersampaikan secara penuh
dengan proses amandemen UUD 1945 yang
dalam jalannya pemerintahan. Pemerintah kala
diarahkan untuk memperbaiki aspek-aspek kehidupan
itu membatasi hak dan kewajiban warna negara,
berbangsa. Indonesia benar-benar mengalami
terbukti dengan proses rotasi jabatan kekuasaan perubahan sistem demokrasi yang sangat signifikan,
yang hampir tidak pernah terjadi. Rotasi diantaranya dengan diberlakukannya kebebasan pers
perpindahan kekuasaan hanya berlaku untuk
Pilar-Pilar Demokrasi
1 Demokrasi Berdasarkan Ketuhanan yang
Maha Esa
2 Demokrasi dengan Kecerdasan
3 Demokrasi yang berkedaulatan Rakyat
4 Demokrasi dengan Rule of Law
5 Demokrasi dengan Pembagian Kekuasaan N
6 Demokrasi dengan HAM
7 Demokrasi dengan Pengadilan yang Merdeka
8 Demokrasi dengan Otonomi Daerah
9 Demokrasi dengan Kemakmuran

10 Demokrasi yang Berkeadilan Sosial


Pengertian Masyarakat Madani

Masyarakat Madani (dalam bahasa


Inggris: civil society) dapat diartikan sebagai
suatu masyarakat yang beradab dalam
membangun, menjalani, dan memaknai
kehidupannya.
Civil society adalah Masyarakat yang
bermoral yang menjamin keseimbangan
antara kebebasan individu dan stabilitas
masyarakat, dimana masyarakat memiliki
daya dorong usaha dan inisiatif individual
(Prasetyo,et al. 2002:157).
Ciri-ciri Masyarakat Madani

01 02

Kesukarelaan Keswasembadaan (self


(voluntary) generating)

Kemandirian Keswadayaan (self


(otonomi) supporting)
03 04
Karakteristik Masyarakat Madani
1. Free Public Sphere 2.
Adanya ruang publik yg Demokratis
Merupakan satu identitas yang menjadi
bebas sebagai sarana dalam penegak wacana masyarakat madani,
mengemukakan pendapat, dimana dalam menjalani kehidupan,
berserikat, berkumpul serta warga negara memiliki kebebasan
mempublikasikan informasi penuh untuk menjalankan aktivitas
kepada 3.
publik. kesehariannya, termasuk berinteraksi
Toleran 4. Pluralisme
dengan lingkungannya.
Pluralisme harus dipahami
Toleran adalah suatu sikap yang
dikembangkan dalam masyarakat secara mengakar dengan
madani untuk menunjukkan sikap saling menciptakan sebuah tatanan
menghargai dan meng-hormati aktivitas kehidupan yang menghargai
yang dilakukan oleh orang lain dan menerima kemajemukan
5. Keadilan Sosial dalam konteks kehidupan
Keadilan dimaksudkan untuk menyebutkan sehari-hari.
keseimbangan dan pembagian yang
proposional terhadap hak dan kewajiban setiap
Peran Utama Civil Society
Advokasi
Masyarakat sipil harus ikut menyampaikan aspirasi
01 kepada elemen-elemen yang bisa membuat keputusan
langsung. Elemen yang dimaksud salah satunya melalui
DPR.
Empowerment
02 Dalam proses demokrasi, Civil society secara aktif
bergerak memberdayakan masyarakat (empowerment)

Kontrol Sosial
Masyarakat sipil bersama-sama media menjadi
03 pengawas dan pengontrol jalannya proses demokrasi
agar tidak menyimpang dari jalurnya. Masyarakat sipil
yang baik harus sadar akan hak dan kewajibannya
Studi Kasus
Studi Pemilihan Umum (pemilu) yang dilangsungkan tanggal 7 Juni
1999 lalu adalah tonggak penting dalam upaya Bangsa Indonesia

Kasus
melepaskan diri dari belenggu otoritarian dan menumbuhkan masyarakat
madani yang demokratis. Peristiwa ini merupakan perwujudan dari
semangat reformasi yang dipekikkan mahasiswa Indonesia di awal dan
pertengahan tahun 1998.
Reformasi akan menjadi sebuah alternatif yang sangat penting
terhadap proses perbaikan melalui sebuah perubahan, yang terjadi
secara perlahan-lahan ataupun cepat dan tak terbendung, secara evolusi
ataupun revolusi, namun kecenderungan reformasi identik dengan
perubahan yang cepat namun tepat dan terukur. Untuk menentukan
sebuah tujuan reformasi tentunya memerlukan sebuah rencana dan
langkah-langkah yang strategis dan memiliki dampak terhadap
perubahan yang diharapkan, bila reformasi itu dilakukan pada tataran
sosial tentunya dampak sosial juga diharapkan akan terjadi dan
berkesinambungan dengan dampak terhadap kondisi politik, budaya dan
ekonomi secara umum. Reformasi bukan merupakan gerakan yang liar
tak terkendali dan tanpa rencana serta tidak memberikan dampak positif
terhadap kondisi masa kini, justru sebaliknya merupakan sebuah gerakan
yang terencana, sistematis dan terukur serta memiliki parameter yang
Thank You
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai