PresentaSI PERSIAPAN MESIN
PresentaSI PERSIAPAN MESIN
PERAWATAN MESIN
Sebelum dan sesudah proses HD, bagian luar ataupun
bagian dalam .
Tujuan :
Agar mesin siap pakai, dapat digunakan untuk pasien
berikutnya.
Supaya mesin bekerja secara sempurna.
Mengurangi ferkuensi kerusakan.
Supaya mesin tahan lama.
Mencegah infeksi silang.
Perawatan bagian luar mesin :
Seluruh permukaan mesin, selang dialisat dilap dengan air
sabun atau desinfektan yang sudah dilarutkan dengan air RO
, masukan air RO kebotol spray ,kemudian dibilas denga air
bersih dengan lap (Flanel).
Kemudian dilap dengan lap kering (flanel), mulai dari atas
sampai ke bawah .
Lanjutan Perawatan Bag.Luar mesin
Jerigen dialisat dan selang penghisap (konsentrat )
dibersihkan dan dikeringkan .
Bersihkan badan mesin secara merata dan teratur
Jangan menggunakan alkohol.
Jangan lakukan penyemprotan desinfektan langsung ke
layar mesin atau display.
Perawatan dalam mesin
A.DESINFECTANT
Hubungkan port hijau kecairan desinfectan (sodium
hipoclorite 5,25%) = 200 cc
Tekan F5 pada display bagian depan pilih rinse menu.
Tekan F2 , tekan tombol rinse .
proses ini akan berhenti setelah 15 sampai 30 menit
secara otomatis dan display, UF removed akan timbul
END. Tekan sekali lagi tombol Rinse untuk
menghilangkan END.
Lanjutan Perawatan dalam mesin
B.RINSE
Hubungkan ketiga port pada tempatnya masing- masing .
Tekan F5 pada display bagian depan , pilih RINSE MENU ,
tekan F1, tekan tombol RINSE .
proses ini akan berhenti setelah 15-30 menit ( sesuai
program), secara otomatis dan display UF removed akan
timbul END tekan sekali lagi tombol RINSE untuk
menghilangkan END .
Lanjutan Perawatan dalam mesin
C. RINSE AUTO F3 & F4
Hubungkan port yang berwarna hijau ke cairan
desinfectant / Citric Acid sebanyak 200 cc .
Tekan F5 pada display bagian depan. Pilih RINSE
MENU, tekan F3 atau F4 sesuai kebutuhan ACID
RINSE atau CHEMICAL RINSE tekan tombol
RINSE.
Proses ini akan berhenti setelah 30 menit secara
otomatis untuk ACID RINSE atau CHEMICAL
RINSE dan 30 menit untuk RINSE. Pada display
akan timbul END tekan sekali lagi tombol RINSE
untuk menghilangkan RINSE .
DIALISAT
Cara mencampur
1 bungkus bikarbonat powder dimasukan ke dalam wadah
yang bersih dan transparan, dicampur dengan air yang
sudah dimurnikan jumlahnya lebih kurang 9,5 liter di aduk
sampai larut dan homogen .
KOMPOSISI DIALISAT
Komposisi cairan dialisat harus sama dengan komposisi
cairan ekstra seluler normal, terutama mengandung
elektrolit.Terdiri dari :
1. Natrium
2. Kalium
3. Kalsium
4. Asetat
5. Bikarbonat
6. Magnesium
7. Klorida
8. Glukosa
1. Natrium
Natrium merupakan determinan utama osmolaritas
dialisat. Konsentrasi natrium dalam dialisat paling
sedikit harus sama dengan plasma untuk mencegah
kehilangan natrium karena proses difusi.
Pada umumnya konsentrasi natrium dalam dialisat
sekitar 140 mmol/L sudah cukup untuk eliminasi
cairan sebanyak 3-4 L tanpa efek samping.
2. Kalium
Konsetrasi kalium dalam dialisat 2 meq/L, digunakan
untuk mengeluarkan retensi kalium selama periode
antara hemodialisis dan selama prosedur hemodialisis
4-5 jam.
Konsentrasi kalium dapat ditingkatkan 3-4 mEq/L
sesuai dengan kebutuhan, khususnya hipokalemia
pada akhir dialisis untuk mencegah cardiac aritmia
terutama pada usia lanjut.
3. Kalsium
Konsetrasi kalsium dalam dialisat harus cukup tinggi
untuk mencegah keseimbangan negatif selama
hemodialisis. Konstrasi kalsium dalam dialisat 3,25-3,5
mEq/L.
4. Asetat
Presipitasi bikarbonat mungkin didapatkan karena
keberadaan ion kalsium & magnesium.Upaya untuk
mencegah presipitasi bikarbonat diperlukan substitusi
sumber sodium asetat sebagai salah satu pilihan
alternatif.
5. Bikarbonat
Bikarbonat merupakan zat pengganti yang penting
dalam cairan dialisat karena lebih fisiologis untuk
koreksi asidosis metabolik dibanding dengan dialisat
asetat.
6. Magnesium
Hipermagnesimia akut dapat menyebabkan gangguan
konduksi arterio ventrikuler dan intra ventrikuler, dan
depresi sistem syaraf. Hipermagnesemia kronik
mempunyai peranan pada patogenesis osteodistrofi
renal dan kalsifikasi jaringan ikat konsetrasi
magnesium 0,5 – 0,75 mmol/L (1.15mEq/L)
7. Klorida
Konsentrasi anion klorida sama dengan konsetrasi
kation (terutama natrium). Konsetrasi klorida 105 –
120 mEq/L
8. Glukosa
Hemodialisis menggunakan dialisat bebas glukosa
(glucose free dialisat) sejumlah glukosa akan bergeser
dari darah kekompartemen dialisat diperkirakan 25-30
gram setiap HD. Kehilangan glukosa selama prosedur
dialisis menyebabkan sakit kepala, mual dan muntah
pasca hemodialisis.Bila prosedur HD menggunakan
dialisat tanpa glukosa tubuh akan kehilangan amino
acid cukup tinggi yaitu 10 gram/dialisis. Jika cairan
dialisat menggunakan glukosa akan kehilangan amino
acid 1-3 gram/HD.Konsetrasi glukosa dalam cairan
dialisis antara 1-2 gram/L.
Aliran Dialisat Terhadap Aliran Darah
Counter current : kapiler aliran dilisat berlawanan arah
dengan aliran darah .
Co Current ( Paralel Plate ) : Arah dialisat searah dengan
aliran darah .
Cross Flow: coil :Arah aliran dialisat bersiang arah dengan
aliran darah.
Kecepatan aliran dilisat / Quick dialisat (QD) = 500 –
800 liter / menit
Monitor pada sirkulasi dialisat :
Temperatur (suhu)
Konduktifity Kemampuan cairan dialisat untuk
menghantarkan aliran listrik
Detector kebocoran darah
Monitor ini akan mendeteksi adanya darah di
dalam cairan dilisat , disebabkan adanya
kebocoran / kerusakan pada membran dialyzer
dan mengakibatkan darah masuk ke
kompartement dialisat .
Tekanan dialisat ( Dialisat Pressure )
Pompa dialisat berada pada dializer, ke drain,
pompa ini yang membantu mesin untuk
membentuk tekanan negative di dalam
kompartement dialisat dan menimbulkan
ultrafiltrasi
MATERI KE-2
Sirkulasi Darah
Dialyzer thrombogenecity
Dializer dan tabung darah bersifat trobogenic dan
memerlukan antikoagulan
Karakteristik membran dializer
Membran dializer di rancang menyerupai sifat - sifat
karakteristik permeabilitas membran basal glomerulus
(MBG), terbuat dari berbagai polymer. Polymer berasal dari:
Sumber alamiah ( Cellulosa )
Industri petrokimia (Serat tekstil)
Primming volume : Volume darah di dalam kompartement
darah kurang lebih 50-150 cc
Strerilisasi : metode stersilisasi yang paling banyak
dilakukan pada akhir- akhir ini adalah dengan ethylene
oxyde gas (EOG) .
PROSES YANG TERJADI DI DIALIZER SELAMA HD
Difusi (konduksi )
Difusi adalah proses tranport spontan dan pasif
dari zat terlarut (solut) dari kompartement darah
ke ruang kompartement dialisat (Dan sebaliknya )
Kecepatan transport difusi tergantung beberapa faktor :
1. Luas permukaan membran
2. Koefisien difusi zat terlarut (Solut) dalam darah, membran
dan dialisat
3. Perbedaan konsentrasi zat terlarut yang melewati membran .
Konveksi (ultrafiltrasi )
Konfeksi adalah prosese transpor simultant pelarut dan
zat terlarut dari kompartement darah ke kompartement
dialisat (dan sebaliknya)