Anda di halaman 1dari 25

SELAMAT DATANG PESERTA

EVALUASI DAN PENINGKATAN KAPASITAS


KADER KESEHATAN JIWA

PUSKESMAS KEJAJAR 1,
24 September 2019
DASAR HUKUM KESEHATAN JIWA:

1. SK Bupati Wonosobo Nomor 410 tahun 2013


Tentang : Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa
Masyarakat (TPKJM) Kabupaten.
2. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 1
Tahun 2012 Tentang : Penanggulangan Pasung
di Provinsi Jawa Tengah.
3. UU RI Nomor 18 Tahun 2014 Tentang :
Kesehatan Jiwa.
HAK DAN KEWAJIBAN
Orang dengan masalah jiwa/ODMK berhak:
a. mendapatkan informasi yang tepat mengenai Kesehatan Jiwa;
b. mendapatkan pelayanan Kesehatan Jiwa di fasilitas pelayanan kesehatan yang mudah
dijangkau;
c. mendapatkan pelayanan Kesehatan Jiwa sesuai dengan standar pelayanan Kesehatan
Jiwa;
d. mendapatkan informasi yang jujur dan lengkap tentang data kesehatan jiwanya termasuk
tindakan yang telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga kesehatan dengan
kompetensi di bidang Kesehatan Jiwa;
e. mendapatkan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan jiwa; dan
f. menggunakan sarana dan prasarana yang sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan jiwa.

ODMK berkewajiban:
memelihara kesehatan jiwanya dengan cara menjaga perilaku, kebiasaan, gaya hidup yang
sehat, dan meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sosial.
HAK ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA/ODGJ
a. mendapatkan pelayanan Kesehatan Jiwa di fasilitas pelayanan kesehatan yang
mudah dijangkau;
b. mendapatkan pelayanan Kesehatan Jiwa sesuai dengan standar pelayanan
Kesehatan Jiwa;
c. mendapatkan jaminan atas ketersediaan obat psikofarmaka sesuai dengan
kebutuhannya;
d. memberikan persetujuan atas tindakan medis yang dilakukan terhadapnya;
e. mendapatkan informasi yang jujur dan lengkap tentang data kesehatan jiwanya
termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari
tenaga kesehatan dengan kompetensi di bidang Kesehatan Jiwa;
f. Mendapatkan pelindungan dari setiap bentuk penelantaran, diskriminasi; kekerasan,
eksploitasi, serta
g. Mendapatkan kebutuhan sosial sesuai dengan tingkat gangguan jiwa; dan
h. mengelola sendiri harta benda miliknya dan/atau yang diserahkan kepadanya.
Pendokumentasian adalah menuliskan
seluruh tindakan yang dilakukan oleh
kader (deteksi, penggerakan,
kunjungan rumah dan rujukan
kasus) dengan menggunakan
panduan pelaporan (Buku Pegangan
Kader)
Melihat perkembangan kondisi
kesehatan pasien dan keluarga serta
seluruh kegiatan yang telah dilakukan
tercatat dengan baik
BENTUK DOKUMENTASI
 Buku pegangan kader :
Deteksi keluarga
 Buku pegangan kader :
Penyuluhan Kesehatan Jiwa
 Buku pegangan kader :
Supervisi pasien gangguan
jiwa
 Surat Rujukan
Kunjungan rumah oleh kader kesehatan jiwa

keluarga yang anggota keluarganya


mengalami gangguan jiwa

kader melakukan penilaian terhadap kemampuan


pasien gangguan jiwa dan keluarga dalam perawatan
pasien
(lihat buku panduan supervisi kader)
Melalui kunjungan rumah diperoleh informasi
terkini tentang:
kemampuan pasien mengatasi masalahnya
keterlibatan keluarga dalam perawatan
pasien di rumah
Sasaran kunjungan rumah kader adalah
pasien dan keluarga yang mempunyai
masalah:
harga diri rendah
menyendiri
mendengar suara- suara (halusinasi)
mengamuk
kurang merawat diri
(lihat buku pegangan kader: supervisi kader)
Persiapan
Pelaksanaan
Pelaporan
Menyiapkan buku supervisi kader
Mempelajari isi buku
Melakukan perjanjian/ kontrak dengan
keluarga
Melakukan perjanjian/ kontrak
Mengobservasi perilaku pasien dan
melakukan wawancara dengan pasien dan
keluarga tentang kemampuan pasien
Menyampaikan pujian terhadap kemampuan
psien dan keluarga
Membuat perjanjian untuk kunjungan pada
minggu berikutnya dengan tujuan tertentu.
Tuliskan hasil observasi bpk/ibu
pada buku pegangan kader sesuai
dengan kasus pasiennya
(lihat buku pegangan kader: supervisi kader)
Rujukan adalah mengirimkan pasien kepada petugas
CMHN yang bertanggung jawab.
Rujukan dilakukan jika saat supervisi/ kunjungan rumah/
deteksi keluarga, kader menemukan:
Pasien mengalami kemunduran perilaku berdasarkan
penilaian terhadap perilaku pasien saat kunjungan
rumah (lihat buku pegangan kader: supervisi pasien)
Pasien baru yang ditemukan
Melalui rujukan, pasien gangguan jiwa
mendapatkan perawatan yang lebih
baik lagi.
PERSIAPAN
Kader menyiapkan laporan kunjungan rumah/supervisi yang
menunjukkan kemunduran perilaku pasien atau adanya masalah
kesehatan pasien
Kader mengisi format rujukan kasus

PELAKSANAAN
Kader menyampaikan laporan hasil kunjungan rumah pada perawat
CMHN
Kader memberikan surat rujukan pada perawat CMHN

PELAPORAN
Tuliskan hasil observasi sesuai dengan kasus pasien
Kepada Yth
Petugas jaga Puskesmas Kejajar 1
Di Tempat

Dengan ini kami beritahukan/rujuk:


Nama Pasien : .............................................
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
Alamat : .............................................
Status : Pasien Lama / Pasien Baru
No. BPJS : .............................................
Untuk bisa dilakukan penanganan lebih lanjut.
Demikian rujukan ini dibuat untuk dapat ditindaklanjuti.

Kejajar, ........... .2019


Kader

( ................................)
BAB 4
PENUTUP
HARAPAN

1. Masalah Kesehatan jiwa harus menjadi masalah


bersama
2. Adanya kerjasama yang nyata antara kader
kesehatan jiwa desa dengan petugas Puskesmas
3. Pendidikan kesehatan yang luas menjangkau
semua warga Desa
4. Semua penderita ODMK dan ODGJ terpantau
kondisi dan selalu kontrol rutin ke Puskesmas
KESEPAKATAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT/RTL.

1. Melakukan Deteksi dini segera kepada masyarakat yang


mengalami perubahan prilaku,
2. Melaporkan hasil deteksi dini kepada bidan pembina wilayah,
3. Pelaporan setiap akhir bulan (Laporan dapat dititipkan ke
Bidan Desa),
4. Pemantauan ODGJ berkaitan keteraturan minum obat,
5. Memotivasi keluarga ODGJ agar selalu mengontrolkan ke
Puskesmas Garung meminimalisir kekambuhan,
6. Setiap penemuan atau perujukan pasien ODMK/ODGJ harus
dan WAJIB melaporkan dan melewati Puskesmas Garung.
25

Anda mungkin juga menyukai